Sebagai bentuk kewaspadaan, tambah dr. Syahril, Kemenkes sudah melakukan pemantauan intensif di seluruh pintu masuk Indonesia, baik dari udara,
laut, maupun darat yang berhubungan langsung kepada negara-negara yang sudah melaporkan adanya kasus monkeypox. Sekitar 89 negara yang sudah
melaporkan adanya kasus cacar monyet di negaranya.
Pemerintah juga sudah memberikan status kewaspadaan kepada seluruh maskapai penerbangan dan pelabuhan untuk bersama memberikan suatu
kewaspadaan apabila ada penumpangnya yang mempunyai gejala cacar monyet.
Langkah berikutnya, ucap dr. Syahril, pihaknya sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, seluruh petugas kesehatan, dan
seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai cacar monyet.
dr. Syahril mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol
kesehatan.
Pemerintah telah memberikan pedoman kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia, seluruh rumah sakit, dan seluruh Puskesmas untuk memberikan
perhatian yang lebih terhadap monkeypox. Ia berharap jangan sampai ada petugas kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang tidak paham dengan
cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan.
Pemeriksaan PCR untuk monkeypox saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes,
dan laboratorium Institut Pertanian Bogor.
Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah
sakit yang sudah bisa melakukan PCR.
Dikatakan dr. Syahril, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan
monkeypox.
Infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh
European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.
Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis
dengan pengumpulan data prospektif.
Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox. Ada dua atau tiga negara yang
sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM.
Analisis isu menggunakan metode fishbon
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang peyakit
monkeypox
Kasus Monkeypox
Pertama di Indonesia
Terkonfirmasi
Keterbatasan penelitian
mengenai virus cacar
monyet Masih terbatasnya sarana
untuk dilakukannya PCR
untuk cacar monyet
belum tersedianya
vaksinasi untuk mencegah
penularan cacar monyet
Permasalahan Tindak lanjut
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cacar monyet cara penularan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang peyakit monkeypox hingga cara mencegah tertular cacar monyet
Mudahnya akses keluar masuk dalam negri maupun keluar negeri - Memperketat skrining di tempat keluar masuk dalam negeri baik lewat
darat laut maupun udara
- Melakukan pembatasan keluar masuk akses dalam negeri terutama dari
Negara-negara yang sudah melaporkan kasus terkonfirmasi kasus cacar
monyet
Memperluas sarana yang bias dilakukan PCR untuk menentukan pasien yang
Masih terbatasnya sarana untuk dilakukannya PCR untuk cacar monyet terinfeksi Virus Cacar monyet
Bekerja sama dengan intansi terkait atau Negara luar yang sudah melakukan
belum tersedianya vaksinasi untuk mencegah penularan cacar monyet vaksinasi untuk cacar monyet tersebut