Anda di halaman 1dari 6

NOTULENSI PERTEMUAN KE 11 (MILESTONE 3)

Agenda : Diskusi Cagen 8 UKM PERISAI UMI

Tema : Privasi dan Hak Privasi

Hari, Tanggal : Minggu, 17 September 2022 Waktu Diskusi : 20.20 -


Selesai

Tempat : Zoom Meeting


Moderator : Nur Asyiki Syafitri
Notulen : Assyifa Irasuliyah Intang

Privasi dan Hak Privasi

Di suatu sekolah terdapat siswa yang kedapatan membawa hp


setelah itu siswa tersebut dimintai untuk membuka pasword hpnya
agar gutu bisa mengakses galery dan chat siswa tersebut,
bagaimana tanggapan kamu soal kasus tersebut?

Statement cagen 8 :

1. Rismawati : tidak setuju terkait hal tersebut karena ada dua


poin yaitu yang pertama mengganggu privasi dan yang
kedua bisa saja siswa tersebut hp nya dibuka tetapi dengan
pengecualian siswa tersebut itu punya masalah misalnya
seperti di teror atau hal-hal sebagaianya, tetapi itupun juga
harus izin dari siswa yang mempunyai hp tersebut.
2. Astri Arsi Ismail : seharusnya guru tersebut harus memiliki
alasan dan tujuan yang jelas untuk alasannya mengapa dia
membuka hp siswa tersebut.
3. Ayu Kirani Hasmy : menurut saya privasi itu sangat penting
apalagi pada UU pasal 26 ayat 2 selain itu terkait juga
dengan hak privasi kita juga harus tau bahwa ada juga yang
namanya kewajiban. Ketika suatu sekolah memberikan
larangan membawa hp dan berarti jika seorang siswa itu
membawa hp kesekolah berarti dia tidak melaksanak
kewajibannya.
4. Nurul azmi : tidak setuju terkait hal tersebut apalagi dengan
alasan yang tidak jelas.
5. Halimatul wildan : tidak setuju , pada pasal 30 ayat 1 UU ITE
disana di sebutkan bahwa setiap orang tanpa hak-hak dan
melawan hukum karena dia tanpa di dasari perintah dia itu
tidak boleh membuka. Berarti tidak berdasarkan hukum
dimana kita tidak boleh membuka seperti komputer atau
alat-alat elektronika dimana alat-alat elektronika ini termasuk
seperti hp untuk ancamannya sendiri yaitu pidana diatur
pasal 46 ayat 1 atau 6 tahun penjara dan denda 600 jt.
6. Muh fachrul islam : kita harus melihat terlebih dahulu apakah
sekolah tersebut terdapat aturan yang melarang untuk
membawa hp kesekolah dan jika memang siswa tersebut
melanggar maka jika siswa tersebut mengecek hp siswa
tersebut.
7. Taufik hidayat : tidak setuju, dan menolak hal tersebut karena
privasi itu sangat membantu untuk memberikan batasan
kepada suatu hal.
8. Setiawan : tidak setuju dengan hal tersebut karena sudah
diatur dalam pasal 26 ayat 1 tahun 2016 jadi apapun
alasannya harus meminta izin terlebih dahulu kepada murid
yang mempunyai hp tersebut.
9. Rizal rahmdani : setuju apabila guru tesebut memriksa hp
siswa dengan tujuan untuk menghindari hal-hal atau konten
negatif yang ada di dalam hp siswa tersebut, guru
memeriksa dari galery atau dokumen lainnya itu sangat tidak
setuju apabila guru itu memeriksa lebij dari sekedar
membuka galery.
10. Syabania hasana muhammad : ada dua poin yang diatur
disini yang pertama yaitu aturan larangan membawa hp
disekolah berarti siswa tersebut melanggar peraturan, dan
poin kedua yaitu berdasarkan peraturan yang sudah
ditetapkan yan berlaku maka wajar saja jika guru mengambil
dan mengecek isi hp siswa tersebut karena untuk memastikan
tidak adanya hal-hal yang seharusnya berada di hp tersebut.
11. Firdaus : tidak setuju dengan kasus tersebut karena guru
mengutak atik isi hp siswa tersebut.
12. Muh adam rifqi : tidak setuju terkait hal tersebut karena
terdapat di UU bahwa setiap warga negara itu berhak untuk
melindungi data-data pribadi mereka dan juga guru tidak
mempunyai hak sama sekali untuk memeriksa hp siswa
meskipun sudah ditetapkan aturan di sekolah bahwa
dilakukan larangan membawa hp ke sekolah.
13. Rahmadani : tidak setuju kareana yang berhak memeriksa hp
siswa tersebut adalah orangtuanya sendiri dan jika
mendapatkan izin dari orang tersebut dan mendapatkan hal-
hal yang tidak senonoh seharusnya sikap guru ini tidak seperti
mengumbar aibnya siswa tersebut agar dijadikan bahan
bullyan.
14. Muh achmal : bisa saja seorang guru membuka hp siswatapi
harus mendapatkan izin dari siswa tersebut.
15. Cindy febriani : tidak setuju jika membuka hp siswa yang
diambil karena melanggar privasi kecuali memang jika bisa
dilakukan pengecekan tetapi harus izin dengan siswa
tersebut.
16. Fitriani asri : tidak setuju terkait hal tersebut, karena melaggar
privasi dari siswa yang memiliki hp tersebut.
17. Icsa alif algifari : sangat setuju dengan hal tersebut karena
guru merupakan wali dari siswa apabila berada disekolah.
18. Himaz dur izza : tidak setuju karena melanggar hak privasi
dan juga bertentangan dengan UU. Namun Sah-sah saja jika
guru tersebut membuka hp siswa karena siswa tersebut
melanggar aturan yang ditetapkan oleh sekolah.
19. Andi ummum : tidak setuju jika dilakukan pengecekan hp
pada siswa dan sebaiknya hp siswa tersebut di berikan ke
guru BK tapi tidak memeriksa data-data maupun isi dari hp
tersebut.
20. Noor asyraq : sudah menjadi konsekuensi bagi siswa yang
harus diterima karena sudah melanggar aturan-aturan
sekolah yang mengatakan bahwa dilarang untuk membawa
hp kesekolah .
21. Atika nur utami : tidak setuju karena itu mengganggu ranah
privasi dari siswa tersebut.
22. Dita wulan bahari : tidak sopan jika seorang guru memeriksa
hp murid nya tanpa adanya persetujuan dari siswa tersebut
karena setiap orang mempunyai hak dan privasi masing-
masing hal ini juga sudah di jelaskan pada pasal 30 ayat 1 UU
ITE yang mengatakan melawan hukum jika melihat hp orang
lain tanpa izin bisa menyebabkan orang tersebut diberikan
sanksi.
23. Aqilah zalsabilla marzuki : tidak setuju karena guru tersebut
melanggar privasi seorang siswa.
24. Ishak : (memberi kesimpulan dari diskusi para cagen 8) pada
kasus ini kuncinya ada di peraturan karena walau antara
guru atau siswa sepakat mana yang lebih penting tapi
mereka harus sepakat pada peraturan. Dalam peraturan
harus jelas pada kondisi apa guru bisa meminta hp maupun
mengecek hp siswadan yang paling punya otoritas untuk itu
adalah guru BK karena dalam konseling ada kode etik atau
menjaga kerahasiaan dan guru konseling paling paham soal
itu dan seharusnya disini masalah selesai karean privasi siswa
masih tetap terjaga oleh guru konseling.

Yang berpendapat dan hadir diskusi (28 Orang) :

1. Muhammad Adam Rifqi


2. Assyifa Irasuliyah Intang
3. Andi Muhammad Ismail
4. Andi Ummum
5. Aqilah Zalsabilla Marzuki
6. Ayu Kirani Hasmi
7. Dita Wulan Bahari
8. Himas dur izza
9. Muhammad acqmal
10. Noor Asyraq
11. Nur asyiki safitri
12. Setiawan
13. Rizal rahmadani
14. Firdaus
15. Rismawati
16. Rahmadani
17. Syabania Hasana Muhammad
18. Taufik Hidayat
19. Halimahtul Wildan
20. Astri Arsi Ismail
21. Cindy Febriyanti
22. Atikah Nur Utami
23. Icsa Alif Algifari
24. Nurul Azmi
25. Muh. Fachrul Islam
26. Fitriani Asri
27. Nur Fitrah Azizah
28. ishak

Izin : 2 orang
1. Laila Hidayati
2. Nur Wahid Ashari

Alpa : 1 orang

1. Muh Nursyamsir

Anda mungkin juga menyukai