Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Al-Birr Dreamhigh


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Kohesi dan Koherensi
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 x @45 menit)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


4.3 Menyusun artikel ilmiah dengan 1. Mengidentifikasikan struktur artikel
memperhatikan kohesi dan koherensi 2. Mengidentifikasikan pokok isi artikel
3. Menjelaskan isi artikel
4. Menulis artikeldengan memperhatikan kohesi
dan koherensi
A Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery, peserta
didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasikan struktur artikel.
2. Mengidentifikasikan pokok isi artikel.
3. Menjelaskan isi artikel.
4. Menulis artikel dengan memperhatikan kohesi dan koherensi.
B Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran.
1. Alat dan Bahan
a. Alat/media: LCD, buku pegangan siswa
b. Bahan : Contoh seminar atau diskusi
c. Pertanyaan: Bagaimana menyusun artikel ilmiah?
2. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
Penyampaian KD, tujuan pembelajaran, pretes, literasi
b. Kegiatan Inti
PERTEMUAN 1
1) Peserta didik mencermati contoh artikel yang disediakan guru.
2) Peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian artikel berpedoman pada konsep
struktur artikel.
3) Peserta didik mempresentasikan hasil identifikasinya di hadapan teman-
temannya.
4) Peserta didik dibimbing guru untuk mengevaluasi hasil identirikasi struktur
artikel itu.
PERTEMUAN 2
1) Peserta didik diberi artikel untuk dibaca dengan cermat.
2) Peserta didik diberi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan isi atikel tersebut.
3) Peserta didik menjelaskan/menguraikan jawaban dari setiap pertanyaan
dengan kalimat sendiri.
PERTEMUAN 3
1) Secara individu peserta didik disilakan untuk mengamati tentang pelayanan
prima di SMA Al-Birr Dreamhigh terhadap siswa.
2) Peserta didik menulis artikel berdasarkan hasil observasinya dengan
menggunakan penanda kohesi dan koherensi, serta menerapkan kaidah
kebahasaan yang benar.
3) Peserta didik memberikan artikel karyanya kepada temannya untuk
mendapatkan tanggapan tentang isi dan kebahasaannya secara tertulis.
c. Kegiatan Penutup
1) Kesimpulan Pembelajaran:
Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang cara menyusun
artikel.
2) Penilaian
a) Penilaian pengetahuan: Mengerjakan soal Penilaian Harian
Mengerjakan tugas portofolio
b) Penilaian Keterampilan: Presentasi hasil diskusi kelompok
c) Penilaian Sikap : Melalui pengamatan dan jurnal
Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik/ Portofolio

2. Bentuk Penilaian :
a. Obser : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : pedomana penilaian portofolio
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.

4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Contoh Penilaian Pengetahuan


Tes Tulis bentuk Uraian
1. Bacalah dua paragraf berikut!
2. Analisislah dua paragraf tersebut berdasarkan unsur-unsur paragraf!
3. Jelaskan apakah kedua paragraf tersebut sudah kohesi dan koherensi? Tunjukkan
penanda paragraf itu kohesi atau koherensi!
4. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian artikel ilmiah!

Skor benar :2
Skor salah :0
Nilai: Skor Perolehan
------------------------- X 4 = .....................
10
Rubrik Penilaian Tes Uraian
Skor Deskripsi
1 Belum menemukan ciri paragraf yang kohesi dan koherensi
dengan tepat
2 Menemukan ciri paragraf yang kohesi dan koherensi tanpa disertai
bukti
3 Menemukan ciri paragraf yang kohesi dan koherensi disertai bukti

Nilai: Skor Perolehan


------------------------- X 4 =.............................
3
Contoh Penilaian Keterampilan
Tes Praktik

Tuliskan sebuah artikel ilmiah dengan tema kebersihan lingkungan dengan


memeperhatikan bagian-bagian artikel dan menerapkan penggunaan paragraf yang
kohesi dan koherensi !

Aspek Subkompetensi Indikator Ya Tidak


(1) (0)
Pelaksanaan Merencanakan 5. Apakah artikel yang dibuat
diskusi panel kegiatan diskusi sudah memenuhi kaidah
Panel penulisan teks yang benar?
6. Apakah susunan artikel tepat
dan lengkap?

Nilai: Skor Perolehan


-------------------- X 10 = ..................
2
Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
1. Contoh Soal Pembelajaran Remidial
Lakukan langkah-langkah kegiatan berikut!
a. Bacalah contoh paragraf berikut!
b. Jelaskan paragraf tersebut sudah kohesi dan koherensi balum!
c. Jelaskan dan sebutkan unsur-unsur paragraf tersebut!
d. Jelaskan kaidah kebahasaan paragraf itu!

2. Contoh Soal Pengayaan


1. Carilah dua contoh artikel !
2. Analisislah kedua artikel itu berdasarkan struktur, informasi dan kebahasaan!
3. Jelaskan perbedaan dan persamaan kedua artikel tersebut !
4. Tuliskan hasil analisis kalian kemudian laporkan ke pada guru!

3. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/Alat :
a. LCD, Laptop b.
Lembar kerja
2. Bahan : Artikel ilmiah dan paragraf
3. Sumber Belajar :
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Bahasa
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang Kemdikbud.
b. Internet

Wonogiri, 14 Januari 2022

Mengetahui
Kepala SMA Al-Birr Dreamhigh Guru Pengampu

Dra. Muhammad Rayyanza, M.Pd. Bahrain, S.Pd., M.Pd.


NIP 19640222 198903 2 022 NIP 19720316 200604 2 002
Prinsip Kohesi dan Koherensi dalam Sebuah Teks
Menulis pada hakikatnya adalah menuangkan ide dalam pikiran dalam bentuk tulisan.
Meskipun terkesan sebagai sesuatu yang sederhana, ternyata tidak semua orang dapat
menuangkan apa yang ada dalam pikiran mereka ke dalam tulisan dengan baik. Seringkali,
ide-ide yang dituangkan tersebut melompat-lompat. tidak terjalin secara sistematis.
Ada beberapa sebab mengapa orang tidak dapat menuangkan ide ke dalam tulisan dengan
baik. Penyebab pertama adalah penulis tidak memiliki cukup perbendaharaan kata.
Akibatnya, penulis mengulang-ulang katasehingga terkesan membosankan bagi pembaca.
Kedua, penulis tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana menjalin kalimat
menjadi sebuah teks utuh yang baik.
Sebuah karangan yang lengkap terdiri atas beberapa alinea atau paragraf. Sebuah alinea
tersusun atas kalimat-kalimat. Akan tetapi, menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf tentu
saja tidak asal menulis. Kalimat-kalimat tersebut harus berkaitan satu dengan lainnya
sehingga jalinannya mengalir dan mudah dipahami.
Sekarang, coba bandingkan dua paragraf di bawah ini. Bacalah dalam hati dan rasakan
perbedaannya!
Teksl
Dari beberapa jenis minuman yang ada, air putih adalah air minum yang paling baik.
Tubuh manusia sekitar 60% dari bobot tubuh terdiri atas cairan. Air yang minum yang baik
adalah air yang tidak mengandung bahan kimia, alami. dan tidak mengandung kalori sedikit
pun. Cairan ini mengisi seluruh jaringan tubuh manusia termasuk darah. Jadi, minumlah air
sebanyak-banyaknya. Teks 2
Tubuh manusia sekitar 60% dari bobot tubuh terdiri atas cairan. Dari cairan ini mengisi
seluruh jaringan tubuh manusia termasuk darah. Air yang minum yang baik adalah air yang
tidak mengandung bahan kimia, alami, dan tidak mengandung kalori sedikit pun. Dari
beberapa jenis minumanyang ada, air putih adalah air minum yang paling baik.
Menurutmu, paragraf mana yang susunannya lebih mudah dipahami? Susunan paragraf
yang lebih mengalir adalah susunan Teks 2. Kalimat utama paragraf tersebut terletak pada
kalimat ke-4: air putih adalah air minum yang paling baik. Kalimat 1-3 adalah kalimat
penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama. Istilah lain dari
kalimat utama adalah kalimat pokok, inti kalimat, atau kalimat topik. Kalimat penjelas adalah
kalimat yang mengandung gagasan penjelas. Kalimat penjelas juga disebut dengan
kalimatpengembang.
Idealnya, sebuah paragraf hanya mengandung satu kalimat utama dan gagasan utama.
Kalimat utama atau gagasan utama itu menjadi pengendali kalimat penjelas atau gagasan
penjelas. Syarat ini disebut syarat kesatuan {kohesi). Kalimat utama atau gagasan
utama tersebut harus memiliki kemampuan untuk dijabarkan atau dijelaskan dengan
beberapa kalimat penjelas. Syarat ini disebut syarat perkembangan alinea. Antara kalimat
utama dan kalimat penjelas tersebut harus saling terkait untuk menjelaskan inti paragraf.
Syarat ini disebut syarat kepaduan (koherensi)
Dari paparan di atas dapat dijelaskan bahwa sebuah paragraf yang baik harus memenuhi
tiga syarat, yaitu 1) kohesi, 2) koherensi, dan 3) pengembangan alinea. Untuk membangun
kohesi, koherenai, dan pengembangan alinea tersebut perlu diperhatikan sebagai berikut.
1. Kalimat Pokok
Ada yang menyebut kalimat pokok dengan istilah kalimat utama atau kalimat topik.
Kalimat pokok adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok atau gagasan utama.
Seperti dijelaskan di awal bahwa paragraf atau alinea yang baik hanya mengandung satu
kalimat pokok. Kalimat pokok tersebut dapat terletak di:
a. awal paragraf (disebut paragraf deduktif),
b. akhir paragraf (disebut paragraf induktif),
c. awal dan akhir paragraf (disebut paragraf campuran);
d. menyebar (mencakup seluruh alinea).
2. Penggunaan Kata Transisi
Kata transisi sekilas seperti kata penyambung antarkalimat. Meskipun namanya kata
transisi, bentuknya terkadang berupa frasa (gabungan kata). Kata transisi digunakan untuk
menjalin kepaduarl gagasan antarkalimat dalam satu paragraf. Beberapa contoh kata transisi,
misalnya jadi, lebih lagi, walaupun demikian, dalam hal ini, misalnya, selanjutnya,
tambahan pula, oleh sebab itu, dan masih banyak lagi.
3. Repetisi
Penggunaan repetisi juga menjadi sarana untuk menjaga kebulatan atau keutuhan
paragraf. Repetisi berarti "pengulangan". Jadi, saat hendak mengem-bangkan gagasan, ada
kata atau gabungan kata yang telah disebutkan sebelumnya diulang kembali pada kalimat
berikutnya (yang akan disusun). Contoh:
Anak-anakyang memiliki masalah-masalah emosional dan perilaku mungkin memerlukan
bantuan tambahan jangka pendek dan jangka panjang dalam mengelola reaksi-reaksi
mereka. Anak-anakyang mengalami gangguan kesehatan mental berisiko mendapatkan
peningkatan masalah atau mengembangkan gejala-
gejala tambahan yang berkaitan dengan trauma
(Albana, 2006: 20)
Pada kutipan paragraf di atas, kata anak-anak di kalimat pertama diulang pada kalimat
kedua, sehingga terjadi koherensi.
4. Penggunaan Kata Ganti
Sebagai sarana untuk menjalin koherensi antargagasan dalam paragraf, dapat digunakan
sarana bprupa kata ganti. Kata di sini juga berfungsi sebagai kata rujukan atau kata acuan.
Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut ini.
Hari Minggu kemarin, aku dan Dudi pergi memancing ke Sungai Bengawan Solo. Kami
berangkat dari rumah pagi-pagi sekali. Dudi membawa sepeda. Aku membonceng sepedanya.
5. Konsistensi Sudut Pandang
Sudut pandang adalah dari mana pengarang melihat sesuatu, apakah ia menggunakan
sudut pandang orang pertama (dengan kata ganti soya, kami, kita) atau orang kedua (engkau,
kamu) atau sudut pandang yang implisit (tidak berorang menggunakan kata berawalan di-).

Dampak Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah

Apalagi kalau ada sampah-sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan
mengakibatkan menumpuksnya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, sungai tidak
bisa menahan air sungai yang deras dan akhimya terjadi lah pengikisan tanah dan sangat tidak
sanggup mennahan tekanan air tadi dan lalu mencari dataran baru, yang akirnya meluap
kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah mengakibatkan dampak buruk yaitu
pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi
saluran pencemaan, kolera, tipus, di sentri, dll karena faktor pembawa penyakit tersebut,
terutama lalat, kecoak, meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya
meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah, dsb
Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di
pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini
sebeharnya merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara
keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama-lama menjadi bukit, karena polisi
ini
perlahan-lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi
sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan.
Kesadaran masarakat terhagdap pengelolaan lingkungan hidup belum optimal bahkan
cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya. Sehingga hal ini banyak menimbulkan
bencana seperti banjir, tanah longsor. Bahkan lingkungan yang buruk juga menimbulkan
berbagai macam penyakit di masyarakat seperti Demam Berdarah ( DB), chikungunya dan
Iain-lain. Untuk itu perlu penyadaran lebih mendalam kepada masyarakat agar mereka mau
dan peduli terhadap lingkungan hidup.
Lingkungan yang kotor dan polusi sampah inilah, yang mensebabkan masarakat tidak
menyadari hidup sehat dan akhirnya melimpahkan masalah ke pemerintah setempat.
Masalah lingkungan adalah masalah kita bersama yang harus kita jaga kebersihan dan
kesehatannya. Melalui perawnatan rutin setiap hari jangan mehunggu lingkungan rusak dan
merugikan kita bersama. Lingkungan Sehat adalah Lingkungan Bebas Polusi.
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya
dipinggir jalan, lalu tim gerak pembersihan sampah mengambil secara rutin-, tapi bagaimana
dengan masyarakat yang tinggal didaerah atau rumahnya jauh dari jangkauan tim gerak
pembersihan sampah. Mungkin ini yang menjadi pangkal masalah. Karena tidak menutup
kemungkinan masyarakat tersebut membuang sampah ke sungai-sungai terdekat atau hanya
ditumpuk begitu saja atau dibakar.
Pembuangan sampah-sampah ke sungai, akan rnenyebabkan pencemaran terhadap air
sungai tersebut. Apalagi ada juga yang membuang limbah manusia ke sungai. Apakah
mereka tidak menyadari pentingnya airr sungai bagi kehidupan masyarakat di desa-desa.
Pembuangan sampah dan limbah ke sungai akan mengakibatkan terhambatnya pros.es air
tanah.
Permasalahan mengenai sampah adalah merupakan hal yang sangat mem-butuhan
perhatian kusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan
sampah berimbas pada menurunya kwalitas kesehatan warga masyarakat, merusak
estetikakota, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi arus infestor ke daerah.
(Sumber: http://id.scribd.com, dengan pengubahan)

Anda mungkin juga menyukai