Anda di halaman 1dari 7

JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini di SDN 96


Simpursia

1. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kondisi yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Perilaku
sehatakan meningkatkan produktivitas seseorang. Berdasarkan UU Kesehatan RI No. 36 tahun
2009pegertian darikesehatan adalah keadaan sehat,baik secara fisik,mental,dan
spiritualmaupunsosial sehingga dapat produktif secara ekonomi dan sosial(Andriansyah &
Rahmantari, 2013).Kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan juga perilaku sehari-
hari. Perilaku
hidupsehat,biasanyadapatdimulaisejakdilingkungankeluargadanataskesadaranyangtinggi.Sehingga,
kesadarandarilingkupkecildapatberpengaruhterhadaplingkupyangbesar.
Umumnya, di masyarakat, pemahaman tentang perilaku hidup bersih masih rendah
karenakurangnyainformasiakanpentingnyaperilakuhidupbersihdanminimnyafasilitasyangmendukun
g (Hadiyanto, 2016). Pengenalan dini tentang bagaimana perilaku hidup bersih sangatdibutuhkan
sehingga anak-anak menjadi terbiasa melakukannya. Anak merupakan aset yang
sangatberhargadangenerasipenerusbangsa.Dilingkungansekolah,anak-anaksangatrentanterhadap
kesehatanmasyarakat,sehinggaperludiarahkanagarmerekadapatbersikapmencegah(Adriansyah,2017
).
Anak-anak merupakan aset masa depan yang harus diperhatikan. Ketika di sekolah, anak-
anak tidak bisa mengontrol perilaku mereka. Mereka makan dan bermain tanpa ada
pengawasan.Dengan demikian, sangat rentan mereka bermasalah dalam hal kesehatan misalnya
Diare. Data dilapangan anak-anak yang perilaku anak yang menerapkan cuci tangan yang benar
masih
sangatrendahyaitusekitar47%padatahun2013(Wijayanti,Nuraini,&Restuti,2016).Adanyapenyuluhan
dan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan di sekolah diharapakandapat
mengurangi masalah kesehatan (Hermawan & Ikhsan, 2013). Perwujudan perilaku hidupsehat di
lingkungan sekolah terwujud atas dasar kesadaran dan ketersediaan fasilitas oleh pihaksekolah,
baik sarana maupun prasarana. Salah satu program yang banyak dijalankan di
berbagaisekolahadalahUKS(Aswadi, Syahrir,Delastara,&Surahmawati, 2017).
Desa Simpursia merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan pammana
,Kabupaten Wajo ,Provinsi Sulawesi Selatan. MayoritaspendudukDesaBangeranbermatapencarian
petani dan peternak, khususnya sapi. Taraf pendidikan berbanding lurus dengan
perilakudanjugapengetahuan.MayoritaspendudukdiDesa simpursia
merupakanlulusanSekolahMenengah Atas. Sehingga, kesadaran terhadap perilaku hidup bersih,
baik di lingkungan lingkupkecil dan besar masih kurang. Berdasarkan survei yang dilakukan ketika
musim penghujan datang,di Desa Bangeran ini sering timbul berbagai macam penyakit seperti
diare, penyakit kulit, danpenyakit jenis lainnya. Hal ini disebabkan penumpukan kotoran peternak
sapi setiap rumah yangdihinggapi lalat yang akan membawa kotoran tersebut ke makanan dan
masih rendahnya perilakuhidupsehat.
Salah satu sikap pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan
tentangperilaku hidup bersih secara dini kepada anak-anak sekolah dasar dengan harapan dapat
diterapkandi rumah masing-masing. Anak-anak sangat rentan bermasalah dengan kesehatan selain
karenamakanan di sekolah yang tidak bersih juga didukung dengan perilaku mereka yang tidak
bersih.Kegiatan pengabdian dilakukan melalui pemberian arahan perilaku hidup sehat yang
diberikankepada SD Negeri 96 simpursia pada kelas 3 dan 4 serta memberikan fasilitas kebersihan
yaitutempat sampah untuk mendukung perilaku hidup sehat di masayarakat Desa Simpursia.
Sehingga,hal tersebut dapat meningkatkan pola hidup bersih dan mengurangi permasalahan
kesehatan ketikahujandiDesa simpursia

2. METODEPELAKSANAAN
Pengabdianinidilakukandalambeberapatahap,yaitu:
a. observasiawal:

10
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1
Kegiataninidilakukansebelumpengabdianberlangsung.Tujuantahapiniuntukpengambilandataseca
raumumsehinggasesuaidenganyangdiharapkan;
b. pemberianarahankepadaanak-anakSD:Pemaparanmateriterhadapanak-anakSDdisesuaikan
dengan gaya bahasa dan menyenangkan sehingga materi dapat ditangkap denganbaik;
c. praktik cuci tangan: Mencuci tangan yang baik dan benar untuk mencengah bakteri dan
kumanyangterdapatditangan;dan
d. pemberian sarana dalam kegiatan perilaku hidup bersih di lingkungan Desa Bangeran:
Untukmendukungpeningkatantarafkesehatanyangbaikperludidukungsaranasehinggadapatmendo
rongwargamasyarakatuntuk berperilakuhidupsehat.
Khalayaksasarankegiatanpengabdiankepadamasyarakatiniakanmengikutsertakananak-anakSD
Negeri 96 simpursia kelas 3 dan 4. Harapannya, anak-anak ini memahami dan mempraktikkanpola
hidup bersih yang sederhana sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka akan
pentingnyahidupsehatagarterhindardaripermasalahankesehatan.Selainanak-
anak,kegiataninijugamembidikwargaDesa simpursia
untukberperilakuhidupsehatdenganmemberikanfasilitaskebersihanyaitutempatsampahditempat-
tempatstrategissehinggadapatmengurangipermasalahankesehatan
yangtimbulketikamusimhujandatang.

3. HASILDANPEMBAHASAN
3.1 HasilKegiatanPelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di kelas 3 dan 4 SD Negeri 96 simpursia dan Desa Simpursia
Kecamatan pammana, Kabupaten wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan
iniberlangsungselama 1 hari diawalidenganobservasi awal hingga pelaksanaankegiatan.

Observasiawal
Observasi awal dilakukan di sekolah SD Negeri 96 simpursia Adanya peninjuan awal dapat
membantu pelaksanaan kegiatan inidengan harapan inti permasalahan yang terdapat di lapangan
dapat terbaca. Sehingga, solusi yangditawarkan dapat tepat sasaran. Selain itu, observasi awal
dapat lebih mudah untuk
mengurangikesalahandalampenawaransolusi.Padakegiatanobservasiawal,dilakukanlangsungdiSDN
egeri 96 simpursia dengan melihat langsung kondisi lingkungan dan mengamati perilaku
siswaselamaistirahat.Denganadanyadatapengamatandaritim,yaitubermainsambilmakan,mengonsum
simakanan tidaksehat,sertaminum es maka dilakukan koordinasi denganpihaksekolah dan
ditawarkan solusi berdasarkan data tersebut. Setelah ada kesepakatan, tim
pengabdianmerancangkegiatan.Solusiyangditawarkanadalahmemberikanpenyuluhantentangperilak
uhidupbersihdansehatsertapraktikcucitanganyangbenar.Konsepacarayangditawarkansederhana agar
anak-anak mudah memahami. Di samping itu, pengamatan terhadap lingkungandesa sekitar juga
dilakukan dengan permasalahan yaitu kurangnya kesadaran untuk hidup
bersih.Solusiyangditawarkanadalahmemberikanfasilitaskebersihansepertitongsampahagarpembuan
gansampah atau tumpukansampah tidakdibakar.

PemberianArahanTerhadapAnak-AnakSD
Funny, video, sederhana, dan cerita, empat cara yang dilakukan untuk menyampaikan
bagaimanaberperilaku hidup bersih. Proses penyampaian yang menyenangkan dan menarik dapat
merangsanganak-
anakagarmudahmemahamiapayangdipaparkan.DokumentasinyadapatdilihatpadaGambar1.Adanyav
isualisasijugamempermudahmerekamempraktikkancarahidupbersih,contoh hidup bersih, dan
pencucian tangan yang benar. Banyak hal baru dan antusiasme tinggiselama mereka mengikuti
kegiatan ini. Pemberian arahan menambah pengetahuan mereka tentangbagaimana hidup bersih
dan sehat serta banyak hal baru yang membuat munculnya pertanyaan.Wawasananak-
anakbertambahtentang:
1. cara hidup bersih dan sehat: Diberikan penjelasan tentang mencuci tangan sebelum
makan,tidak memakan makanan yang dihinggapi lalat atau disimpan di ruang terbuka, mencuci
tanganyang bersih setelah BAB, dan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, diadakan
pulapemeriksaankesehatan;

11
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1
2. mencucitanganyangbenar:Anak-anakharustahulangkah-langkahnyadantidakhanyasekedar
mencuci tangan dengan air. Ada langkah-langkah mencuci tangan yang harus
jadipembiasaan.Pentingnyamencucitangandandampakdaritidakmencucitanganjugadijelaskan;
3. jajanan sehat: Anak-anak –penting– sejak dini dikenalkan dengan pewarna makanan
yangberbahayadan carapenyimpanannya;
4. manfaat hidup bersih: Dapat terhindar dari masalah kesehatan, rajin masuk sekolah, dan
dapatmeningkatnya prestasidisekolah;serta
5. akibat yang akan terjadi jika perilaku ini tidak dilakukan: hal berkebalikan dengan
manfaatyangdidapatkandariperilaku hidup bersih.
Harapannya, mereka dapat melakukannya di rumah dan menyampaikannya ke orang di rumah.
Sesipengarahan ini menjadi lebih menarik dan antusias dengan adanyareward bagi anak-anak
yangmau bertanya dan menjawab pertanyaan dari kakak-kakak pendamping. Lingkungan di rumah
jugaberpengaruhdalammenerapkanperilakuhidupbersihini.DiDesa simpursia kesadaranuntuk hidup
bersih masih rendah. Anak-anak tidak hanya didukung di lingkungan sekolah tetapi
jugaharusdidukungolehlingkungan tempatmereka tinggal.

PraktikCuciTangan
Untuk memberikan kesan yang mengena tentang cara mencuci tangan yang benar,
merekamempraktikkannya secara langsung. Meskipun langkah mencuci tangan cukup banyak,
namunmereka bisa mempraktikkannya dengan baik. Agar terbiasa melakukan cuci tangan, mereka
harussecara rutin melakukannya di rumah. Dokumentasi kegiatan praktik cuci tangan ini dapat
dilihatpada Gambar 2. Adanya praktik langsung ini, membuat mereka mudah melakukan yang
benar.Sehingga, diharapkan langkah cuci tangan yang benar ini dapat dibiasakan di rumah masing-
masingdan jugadapatmemberitahukankepadaanggotarumah mereka.
Berdasarkan World Health Organization (WHO), langkah-langkah mencuci tangan
yangdiperagakandan dipraktikkanolehanak-anak adalahsebagaiberikut.
1. Keduatelapaktangandibasahihinggapertengahanlengandenganmemakaiairyangmengalirdandibe
risabunkemudianusapdangosokkeduatelapaktangansampairata.
2. Keduapunggungtangandiusapdandigosoksecarabergantian secaralembut.
3. Sela-selajari digosokhinggabersihsecarabergantian(kanan-kiri).
4. Ujungjari dibersihkansecarabergantiandenganmengatupkan.
5. Keduaibujarisecarabergantiandigosokdandiputar.
6. Ujungjariditakkanketelapaktangankemudiangosokperlahandanbergantian.
7. Keduapergelangantangandibersihkansecarabergantiandengancaramemutar.Langkahterakhir,
seluruh bagian tangan dibilas dengan bersih dengan air yang mengalir lalu
keringkanmemakaihandukatautisu.
VisualisasidaricaramencucitanganinidapatdilihatpadaGambar3.
Teknik mencuci tangan ini dapat membunuh bakteri dengan penggunaan sabun cuci
tangan.Untukmempermudahanak-anakuntukmengingat,diberikanposterlangkah-
langkahmencucitangan ini. Sehingga mereka dapat menerapkannya setiap hari dan dapat
mengurangi masalahkesehatan yang biasa mereka alami. Dengan adanya sistem yang baik di
sekolah untuk
mendukungkeberlanjutan,perilakuinisangatpentingdibentuk.Halinidapatdijadikanwadahuntukmengi
ndentifikasi,mengelola,danmengevaluasi perilakuhidupsehatanak-anakdisekolah.

12
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1

Gambar2.PraktikMencuciTangan

Gambar3.Langkah-LangkahMencuciTanganyangBenar

PemberianSaranadalamKegiatanPerilakuHidupBersih
Mayoritas warga simpursia adalah peternak sapi. Hampir setiap hari,warga
sekitarberinteraksidengankotoransapi.Untukmenjagakesehatansapi,kandangharusdibersihkan.Deng
ankesibukanini,kepedulianterhadapkebersihanlingkungancenderungrendah.Halinidisebabkankarena
berternaksapimerupakanbisnisataupenghasilanyangmenjanjikan(matapencaharian),
sehinggatidakadawaktuuntukkebersihan lingkungan.
Permasalahan yang sangat mengganggu adalah ketika musim penghujan datang.
Masalahyang muncul yaitu menumpuknya dan mencairnya kotoran sapi sehingga tidak dapat
dimanfaatkanuntukpupuk.Kotoraninimenimbulkanbaudanmudahsekalidihinggapilalat.Kondisiinibe
rpeluang besar menimbulkan permasalahan kesehatan bagi warga sekitar. Namun, kondisi inibagi
warga sekitardianggap lumrah danwajar.
Lingkunganyangbersihakanmemberikanpengaruhyangbesarterhadapmasyarakatsekitar.Sala
hsatufaktoruntukmemicupeningkatankesadaranmasyarakat simpursia untukberperilaku hidup bersih
yaitu sarana yang tersedia. Sarana tersebut diberikan kepada warga dandiletakkan di tempat-tempat
strategis agar dapat meng-cover semua warga. Sehingga,
semangatuntukmenjagalingkungandankenyamananlingkunganyangbesihdapatdirasakansemuawarg
a.

13
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1

3.2 EvaluasiKegiatan
Untuk meningkatkan program kegiatan pengabdian masyarakat, perlu dilakukan
evaluasiatas apa yang sudah dilaksanakan.Pengabdian ini telah melakukan dua kegiatan yang
sangatberkaitan satu sama lain. Secara garis besar, kegiatan pengabdian ini, sejak survei awal
hinggapelaksanaan, dapat dinyatakan cukup baik. Peserta kegiatan ini berjumlah banyak dan
mendapatkanrespon yang baik. Namun, solusi yang ditawarkan untuk pemasalahan ini masih perlu
ditingkatkandengan adanya wadah atau sistem yang mengelola. Di samping itu, keterlibatan warga
untuk aktifberpartisipasi dalam menjaga lingkungan perlu ditingkatkan. Keterlibatan pihak-pihak
berwenangsepertiRT/RW,Kelurahan,danKecamatanjugadiperlukan.Sehingga,peluangtimbulnyaper
masalahan kesehatan tidak akan timbul, khususnya di musim penghujan. Kegiatan ini
perludilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua warga guna mengatasi
permasalahanlingkungan.

4.KESIMPULAN
BerdasarkanduakegiatanyangtelahdilakukandiSDNegeri 96 simpursia,dapat
disimpulkansebagaiberikut.
1. PesertapenyuluhanPerilakuHidupBersihdanSehatdiikutiolehanakkelas3dan4SDNegeri 96
simpursia
2. Sebagaianbesaranaksangatmenikmatipenyuluhanini,haliniditunjukkandenganbanyaknyapeserta
yangbertanya.
3. Anakkelas3dan4mampumempraktikkancaramencuci tanganyangbaikdanbenar.
4. AntusiasmewargamasyarakatDesa simpursia untuk menjaga lingkungan bersihjugamembaik.

DAFTARPUSTAKA
Adriansyah, A. A., & Firdausi, N. J. (2018). Implementasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
14
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1
(Phbs)Dalam Membangun Gaya Hidup Sehat Sejak Dini Di Sekolah Dasar Negeri (Sdn)
Lengkong1, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Community
DevelopmentJournal,1(2).
Andriansyah, Y., & Rahmantari, D. (2013). Penyuluhan dan Praktik PHBS (Perilaku Hidup
BersihSehat)dalamMewujudkanMasyarakatDesaPeduliSehat.JurnalInovasidanKewirausahaa
n,2(1),45–50.
Aswadi, A., Syahrir, S., Delastara, V., & Surahmawati, S. (2017). Perilaku hidup bersih dan
sehat(PHBS) pada siswa-siswi SDK Rita pada Kecamatan Kota Komba Kabupaten
ManggaraiTimurPropinsi NusaTenggaraTimur.Al-sihah:The
PublicHealthScienceJournal,9(2).
Hadiyanto, H. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Keluarga di Posdaya Al-
Fadillah.Surya(Jurnal SeriPengabdiankepada Masyarakat),2(1),89–100.
Hermawan, Y., & Ikhsan, K. N. (2013). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
TerhadapTingkatPengetahuandanPelaksanaanKesehatanLingkunganSMPNegeriTambaksariK
ecamatanTambaksariKabupatenCiamis.BumiLestariJournal ofEnvironment,13(1).
Wijayanti, R. A., Nuraini, N., & Restuti, A. N. S. (2016). Pemberian Sarana Penunjung
KegiatanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat di SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk.
Dipresentasikan padaSeminar Hasil PenelitiandanPengabdianMasyarakatDana BOPTN
Tahun2016.

15
JPPIPTEK,Mei2019,Vol.3,No.1

-Halamaninisengajadikosongkan -

14

Anda mungkin juga menyukai