Oleh
iv
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Perumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Penlitian 10
1.4 Manfaat Penlitian 10
1.5 Ruang lingkup dan keterbatasan penulisan 11
1.6 Defenisi istilah 11
Bab II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS...................................................................................................................
2.1 Pegertian ..............................................................................................................................................................
2.1.1 Ekaristi..............................................................................................................................................................
2.1.2 Unsur-unsur Ekaristi........................................................................................................................................
2.1.2.1 ekaristi sebagai persembahan diri................................................................................................................
2.1.2.2 Ekaristi Sebagai Harapan akan keprihantinan pada universal.....................................................................
2.1.2.3 Ekaristi sbagai saranan untuk membaca Tanda-tanda Zaman................................................................
2.1.5.1 Dekalog Dalam Tradisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ......................................................................
2.2 Dasar Biblis,Teologi.............................................................................................................................................................
2.1.4 Dasar Biblis Tentang Ekaristi 24
2.2.1.1. Perjanjian lama 24
2.2.1.2 Perjanjian Baru 25
2.2.2 Dasar Teologi 25
2.2.2.1 Ekaristi Sebagai Kesatuan-kebersamaan Hidup Dengan Kristus ...............................................................................
2.2.2.2 Realisme Kehadiran Kristus dalam Ekaristi ..................................................................................................................
2.3 Kerangka Pikir Teoritis........................................................................................................................................................
2.4 Hipotesis.............................................................................................................................................................................
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Ekaristi pertama yang dipersembahan oleh Yesus Sendiri,dan seluru perayaan Ekaristi
yang mengikutinya,merupakan persembahan diri .Hal ini mengalir dari sumbernya,yaitu yesus
yang trus menumpakan kepnuhan hidup-nya melalui Roti kehidupan dan piala Anggur
keselamatan.Hasrat untuk berbagai Ekaristi menjadi sangat efektif dan akan membawa
rahmat.terutama bila kita mngikuti pengorbanan diri yesus dalam hidup kita sehari-hari serta
membawanya kedunia melalui Ekaristi Kelemahan yang menghambatmanusia menjadi efektif
mmbawa misi kedunia tiada lain adalah kesombongan dan kegoisme.ketika umat beriman
membawa keprihatinan keadilan social kedalam keprihatinan-keprihatinan tersebut menjadi
rahmat pengornbanaan diri(Soetomo,2002:50).
Dalam Ekaristi umat mempersembahkan seluru hidup,karya dan usaha dalam tanggan
kasi dan penyertaan Tuhan.komuni memperdalam persatuan umat beriman dengan yesus,hal
ini berdasarkan perkataan Yesus,”Barang siapa makan dagin-Ku dan minum Dara-Ku,ia tingal di
dalam aku dan aku di dalam dia.Sama seperti Bapa mengutus Aku dan Aku hidup oleh
Bapa,demikian juga barang siapa yang makan barang Aku,akan hidup oleh Aku”(yoh 6:56-57).
Dalam hal ini Ekaristi sebagai lambing dan Tanda kehadirat Kristus yang menjeima manusia
untuk mengangkat manusia dari lemba dosa.
Dalam hal ini Alllah tidak pernah meninggalkan Umat-Nya sendiri dalam menghadapi
tantangan-tantangan masa kini.Umat dipanggil untuk hidup Bersama degan Allah yang mejadi
dasarkeyakinan iman Greja.Undangan Allah kepada manusia untuk masuk ke dalam
persekutuan dengan diri-Nya ini merupakan panggilan dasar manusia (Martasudjitan
2003:42).Allah memanggil manusia untuk mengambil bagian didalamnya,melalui Ekaristi
manusia memahami pristiwa keselamatan iti,Ekaristi mempunyai relevansidengan apa yang
sedang berlangsung didunia.Ekaristi tidak boleh mempuyai tujuan didalam dirinya
sendiri.Bahkan,yang diwartakan oleh Ekaristi tidak boleh secara egorstik ditunjukan bagi
mereka yang merayakan saja tetapi untuk smua orang.Pengorbanan diri Yesus untuk semua
orang dalam sejara menjadi sebuah tanda akan harapan demikian besar bagi orang beriman.
2.1.2.3 Ekaristi sbagai saranan untuk membaca Tanda-tanda Zaman
Perayaan Ekaristi yang menyimak sebuah gambaran akan Tubuh Kritus dalam arti lebih
luas mengandung sebuah kekuatan untuk transformasi masyarakat,Akan tetapi,realitis ini
menuntun suatu kepekaan untuk membaca tanda-tanda zaman.Umat beriman yang hadir di
dalam perayaan Ekaristi mengalami tranformasi kedalam tumbuh Kristusyang lebih luas
mngingat Krituslah Roti dan Anggur,yang mengambil kita untuk Bersatu,Dalam perayaan
Ekaristi kita mengalami suatu proses internalisasi yang bertahap,Pertama-tama ,brkumpulan
dalam Ekaristi tersebut,mendengarkan sabda Allah yang diwartakan.Selanjutnya,menerunkan
makna dan implikasi yang tersimpan dalam pesan dan hidup Yesus,dan akhirnya umat berusaha
agar pesan dan telandandari Yesus itu benar-benar terintegrasi dalam hidup.
(Soetomo,2002:57).
Dalam melaksanakan hal ini,ditutunt keikutsertakan dan keaktifan dari semuan umat
menghadiri perayaan Ekaristi hanya sebagai symbol saja melaikan upacara dan doa-doa.umat
dapat memahami dan menyadari bawah perayaan Ekaristi merupakan puncak dan pusat hidup
umat beriman.selain itu,dalam melaksanaan perayaan Ekaristi,umat beriman menyantukan diri
degan liturgi surgawi dan menyam lebih dahulu kehidupan abadi di surga.
Liturgi sabda Bersama degan liturgi Ekaristi merupakan bagian penting perayaan
Ekaristi.Liturgi sabda dalam Ekaristi kudus sebagai puncak dan pewartaan Injil.Liturgi sabda
memuat suatau dialog perjumpaan antara Allah yang bersabda dan umat menanggapi sabda
Allah itu(martasidjita,2005:133).Yesus hadis saat pewartaan Injil iman bertindak sbagai in
persona Chisti Menyampaikan ajaran dan kehendak Kristus kepada umat beriman yang harus
dihidupi dan dilaksanakan dalam Hidup.Yesus sendiri hadir dan bersabda kepada Gereja-
Nya(bdk SC7).
Pewartaan Injil menujuk realitas iman bahwa Yesus Kristus sendiri tetap hadir di tenga
Gereja bersabda kepada untuk menyampaikan sabda-Nya.Sabda Tuhan adalah salah satu
sumber utama yang membawa umat beriman untuk mengenal Tuhan lebih dekat,dan degan
sabda-Nya iman umat berimanterus mewartaan Injil-Nyakepada semua umat.Degan
mendegarkan Firman Tuhan untuk beriman semakin sadar akan penting nya sabda tuhan
bagikehidupan.Sabda yang memberi kekuatan bagi yang lemak dan penghiburan bagi yang
menderita.
2.1.4 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Dalam Terang Dekalog Hukum III
Pada hari Minggu,menurut tradisi apostolik dirayaka misterin paska;maka harus dipertahankan
sebagai hari raya wajib yang primordia diseluru Gereja.Kitab hukum Katolik §1247 menegaskan bahwa:
Umat beriman diharapkan berpartisipasi secara aktif dan sadar dalam seluru perayaan
Ekaristi,sjak persiapan,saat pelaksanaan,dan juga saat pengamalan misteri iman itu dalam kehidupan
sehari-hari (bdk.SC 14 dan 48).Artinya melalui kehadiran dan keikutsetaanya dalam seluru bagian
perayaan Ekaristi,umat briman berpartisipasi aktif.Umat hendaknya ikut merayakan Ekaristi sejak
awal hinga akhir karena perayaan Ekaristi merupakan satu kesatuan Tindakan ibadat (SC.56).
Partisipasi sadar dan aktif umat beriman dalam liturgi tersebut dilaksanakan menurut
tingkata,tugas,serta keikutsertaan mereka (SC.56).Artinya dalam menjalankan partisipasi perayaan
Ekaristi itu,masing-masiang umat beriman menjalankan dan melakukan seutunya apa yang menjadi
perannya menurut hakikat perayaan serta kaida- kaidah liturgi(SC.56) Dengan kata lain,parsitipasi
sadar dan aktif seluru umat beriman harus dilaksanakan sesuai degan peran dan tugas masing-
masing.Dengan kata lain,partisipasi sadar dan akitif seluru umat beriman harus sesui dganperan dan
tugas masing-masing.
Gambaran
situasi
kesadaran Dalam penulisan
Upaya untuk proposal ini
Telaah Pustaka meningkatakan
umat Tentang tentang peneliti memakai kerangka pemikiran
kesadaran Umat
Ekaristi pada pnelitiannya sistematis Paroki
untukSt.Paulus
melihat pokok
saat perayaan Ekaristi hari sabu raijua
hari Minggu Minggu sebagai permasalahan yang terjadi dalam
tentang makna
masi sangat sumber Ekaristi hari St.Paulus Sabu
kehidupan umat paroki
minim,Umat Keselamatan Minggu.
kurang terlibat Raijua tentang kesadaran umat saat
aktif saat pada perayaan ekaristi pada hari minggu
perayaan
dalam terang dekalog hukum Ke
III.Setelah peneliti melihat dan mengetahui permasalahan yang terjadi pada umat di paroki St
Paulus Sabu Raijua berkata dengan partisipasi umat untuk mengikuti perayaan Ekaristi pada
hari Minggu,dan setelah masalah dirumuskan maka akan dikaji secara teoritis lewat suatu
telaah pustaka agar masalah kesadaran umat untuk pastisipasi dalam pelayanan Ekaristi.
Berdasarkan gambaran situasi dan dan telaah pustaka tersebut maka pada bagian akhir
penulisan ini akan dirumuskan jalan keluarnya berupa rekomendasi langkah-langkah Pastoran
apa saja yang perlu lu di ambil untuk menyadarkan umat paroki St.Paulus Sabu Raijua tentang
perayaan ekaristi pada hari Minggu dalam Serang dengan Dekalog hukum ke III.
2.4 Hipotensis
Perkembangan zaman yang semakin modem ini turut membawa pengaruh terhadap
penghayatan umat akan perayaan ekaristi sebagai sumber dan pucat hidup Kristiani. Hal ini
terjadi pada umat paroki Santo Paulus sabu raijua, yang belum memiliki kesadaran tentang
pentingnya perayaan ekaristi. Pada saat perayaan ekaristi hari Minggu umat lebih cenderung
melakukan aktivitas penjualan. Hal ini tanpak dalam sikap umat yang tidak berpartisipasi dalam
perayaan ekaristi, adapun umat yang mengikuti perayaan ekaristi hanya sebagian saja titik
kadang umat yang datang hanya untuk mengikuti liturgi ekaristi setelah itu umat pulang.
Penyebab dari ketidakaktifan umat ini yaitu sebagian besar umat Berdagang di
pasar. Faktor yang menyebabkan masalah ini kemungkinan besar adalah faktor kebutuhan akan
pemenuhan ekonomi dalam keluarga menjadi faktor dalam upaya; umat lebih memiliki ke pasar
untuk menjajakan jualan di pasar,ketimbangan pergi ke Gereja.
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Suci dan Dokumen Gereja
Waligereja Indonesis
Referensi.Yogyakara:kanisius
Bku-Buku