Anda di halaman 1dari 19

KEPRAWATAN KELUARGA

PROMOSI KESEHATAN

Oleh:
Kelompok 1 Kelas 5C

Dosen fasilitator
Anggota kelompok

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
1. Keperawatan kesehatan keluarga

1.1Definisi
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran / penyalur (Bailon dan Maglaya,1978).

1.1.2 Alasan Keluarga sebagai unit pelayanan :

a) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
b) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
c) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya.
d) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (Pasien), keluarga
tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para
anggotanya.

e) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya
kesehatan masyarakat.

1.2 Promosi kesehatan

1. Promosi Kesehatan menurut departemen Kesehatan RI (2004) adalah upaya untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan.

2. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga ( rumah tangga )Keluarga merupakan tempat dasar
berkembangnya perilaku manusia. Pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya
adalah orang tua (ibu) dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada
anak-anaknya sejak lahir.

3. Promosi kesehatan keluarga terjadi dalam satu fase pada siklus sehat-sakit keluarga. Di masa
lalu, sebagian besar perhatian profesional kesehatan difokuskan pada individu, subsistem
keluarga (marietal and parent-child dyads), dan masalah kesehatan masyarakat. Kesemua itu
sangat dibutuhkan untuk mendorong promosi kesehatan seluruh unit keluarga karena perilaku
kesehatan, nilai-nilai, dan pola yang kesemuanya dipelajari di dalam konteks keluarga. Kegiatan
promosi kesehatan keluarga sangat penting baik selama sehat dan sakit pada anggota keluarga.
Promosi kesehatan keluarga dapat meningkatkan persatuan keluarga dan kualitas hidup. Menurut
Pender (1996), promosi kesehatan keluarga melibatkan upaya seumur hidup keluarga untuk
memelihara anggotanya, untuk mempertahankan kohesi keluarga, dan untuk mencapai potensi
keluarga tertinggi dalam semua aspek kesehatan. Secara keseluruhan, promosi kesehatan
keluarga mengacu kepada keterlibatan keluarga dalam kegiatan untuk memperkuat keluarga
sebagai unit.

1.3 Model Promosi Kesehatan Keluarga

Model Promosi Kesehatan Health Promotion ModelHPM


Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan
lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini mengintegrasikan teori
nilai harapan Expectancy-Value dan teori kognitif sosial Social Cognitive Theory dalam
perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik. Bagan HPM dapat dilihat
sebagai berikut Model Promosi Kesehatan menurut Pender Sumber : Tomey dan Alligod, 2006.
Nursing Theorist and Their Work Philladelphia.Mosby. Universitas Sumatera Utara

2. Komponen Teori Model Promosi Kesehatan


Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai berikut :

a. Teori Nilai Harapan Expectancy-Value Theory


Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis. Seseorang akan mulai
bertindak dan perilakunya akan tetap digunakan dalam dirinya, ada 2 hal pokok yaitu : 1 Hasil
tindakan bernilai positif 2 Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang diinginkan.

b. Teori Kognitif Sosial Social Cognitive Theory


Teori model interaksi yang meliputi lingkungan, manusia dan perilaku yang saling
mempengaruhi. Teori ini menekankan pada: 1 Pengarahan diri self direction 2 Pengaturan diri
self regulation 3 Persepsi terhadap kemajuan diri self efficacy. Teori ini mengemukakan bahwa
manusia memiliki kemampuan dasar: 1 Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman
sebagai petunjuk untuk tindakan yang akan datang. 2 Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian
yang akan muncul dan merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu 3 Belajar
dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk generasi dan mengatur perilaku melalui
observasi tanpa perlu melakukan trial dan error 4 Pengaturan diri menggunakan standar internal
dan reaksi evaluasi diri untuk memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan eksternal
untuk menciptakan motivasi dalam bertindak. 5 Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir
seseorang dan secara aktif memodifikasinya. Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui
observasi dan refleksi diri. Kepercayaan diri terdiri dari : 1 Pengenal diri self atribut 2 Evaluasi
diri self evaluation 3 Kemajuan diri self efficacy. Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan tindakan- tindakan tertentu yang berkembang melalui pengalaman, belajar dari
Universitas Sumatera Utara pengalaman orang lain, persuasi verbal dan respons badaniah
terhadap situasi tertentu. Kemajuan diri merupakan fungsi dari kemampuan capability yang
berlebihan yang membentuk kompetensi dan kepercayan diri. Kemajuan diri adalah konstruksi
sentral dari HPM.

1.4 Pengaruh ekosistem: Bioecological system theory

Ekosistem tidak tergantung kepada ukuran tetapi lebih ditentukan oleh kelengkapan
komponennya. Oleh karena itu, ukuran ekosistem bervariasi dari sebesar kultur dalam botol di
laboratorium, seluas danau, sungai sampai biosfir ini. Komponen ekosistem yang lengkap harus
mengandung produsen, konsumen, pengurai, dan komponen tak hidup (abiotik). Sebagai
produsen adalah tumbuhan hijau yang merupakan satu-satunya komponen ekosistem yang dapat
mengikat energi matahari secara langsung dan diubah menjadi energi kimia dalam proses
fotosistesis. Konsumen, yang mengkonsumsi energi yang dihasilkan produsen, secara umum
dibedakan menjadi makrokonsumen dan mikrokonsumen. Termasuk dalam makrokonsumen
adalah herbivora (pemakan produsen langsung) dan karnivora. Sedangkan mikrokonsumen
adalah pengurai, yakni organisme perombak bahan dari organisme yang telah mati melalui
proses immobilisasi dan mineralisasi sehingga menjadi unsur hara yang siap dimanfaatkan oleh
produsen.

Materi Ekosistem Standar kompetensi pada materi ekosistem yaitu menganalisis hubungan
antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan dalam keseimbangan
ekosistem dengan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan peran komponen ekosistem
dalam aliran. Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas atau
merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi antar hubungan.
Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala
macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber
kekuatan.

1. pengertian ekosistem

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan
kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju
pada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energy, dalam ekosistem, organisme pada  komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian
beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan
fisik untuk kelangsungan hidupnya. Dalam kehidupan yang ada, tidak akan terlepas dari adanya
interaksi dengan lingkungan yang mendukung adanya keseimbangan dalam hidup.

2. pengertian ekosistem menurut ahli


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Berikut ini beberapa pengertian
ekosistem menurut para ahli Grameds:

a. A.G. TANSLEY (1935)


Ekosistem sebagai suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur dan fungsi. Struktur
dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan keanekaragaman spesies atau dalam bahasa
inggris merupakan species diversity. Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka
akan terdapat keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Sedangkan fungsi yang dimaksudkan
adalah yang berhubungan dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen ekosistem.
b. WOODBURY (1954)
Ekosistem menurut woodbury merupakan tatanan kesatuan secara kompleks di sebuah wilayah
yang terdapat habitat, tumbuhan dan binatang. Kondisi ini kemudian dipertimbangkan sebagai
unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya dapat menjadi bagian mata rantai siklus materi
serta aliran energi.

c. ODUM (1993)
Seperangkat unit fungsional dasar dalam suatu ekologi yang di dalamnya tercakup organisme
dan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini yaitu lingkungan biotik dan abiotik, dimana di antara
keduanya kemudian akan saling memengaruhi. Selain itu dalam ekosistem juga terdapat
komponen yang secara lengkap memiliki relung ekologi lengkap serta proses ekologi yang juga 
lengkap, sehingga dalam unit tersebut siklus materi dan arus energi terjadi berdasarkan kondisi
ekosistem. juga  lengkap, sehingga dalam unit tersebut siklus materi dan arus energi terjadi
berdasarkan kondisi ekosistem.

1. konsep ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu
ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua
komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak
hidup (abiotik). Ekosistem juga diartikan sebagai suatu fungsional dasar dalam ekologi,
mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Ekosistem juga merupakan benda nyata memiliki ukuran
yang beraneka menurut tingkat organisasinya. Menurut Undang-undang Lingkungan hidup
(UULH, 1982) ekosistem adalah tatanama kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup
(biotik) dan lingkungan yang tidak hidup (abioik).

Ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan
kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi antarhubungan. Di sini tidak
hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam
bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber
kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua
komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi,
cahaya, oksigen, air, dan garam-garam yang semuanya diambil dari lingkungan abiotik. Energi
dan materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya
ke konsumen-konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan.

Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotik.
Dalam hal ini komunitas dalam lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem yang disebut
ekosistem. Jadi konsep ekosistem menyangkut semua hubungan dalam suatu komunitas dan di
samping itu juga semua hubungan antara komunitas dan lingkungan abiotiknya. Hubungan
dinamis dalam ekosistem melibatkan beberapa komponen-komponen. Komponen-komponen
tersebut dapat dilihat dari dua aspek yang berbeda, yaitu dari aspek jenjang makan (trophic
level/chain food level) dan aspek kehidupan. Dari aspek jenjang makan, ekosistem terdiri dari
komponen autotrofik dan komponen heterotrofik, yang ditekankan pada level transfer energi

1. Komponen Autotropik Kata Autotropik berasal dari kata Auto = sendiri dan trophikos =
menyediakan makan. Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/ mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-
tumbuhan hijau. Komponen autotropik (memberi makanan sendiri), disini terjadi pengikatan
energi sinar matahari menggunakan senyawa-senyawa anorganik sederhana dan membangun
senyawa kompleks. Contoh : Tumbuhan hijau.

2. Komponen Heterotropik Kata Heterotropik berasal dari kata Heteros = berbeda dan trophikos
= makanan. Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Komponen heterotropik (memakan yang lainnya),
di sini terjadi pemakaian, pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks.
Menurut Wiegert Van Owens (1970), komponen Heterotropik : 1. Biophag : organisme yang
makan organisme hidup. 2. Saprophag : organisme yang makan organisme mati. Dari aspek
kehidupan, ekosistem terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik yang berkaitan erat
dan memiliki hubungan timbal balik satu dengan lainnya.

1. Komponen Biotik Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang
terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu
produsen, konsumen dan dekomposer.

a. Produsen Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri


sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau
mnghasilkan makanan (karbohidrat) melalui proses potosintesis. Makanan di
manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan
demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu
konsumen.

b. Konsumen Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam


tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang
telah di bentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi
mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai
berikut:  Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci
dan sapi.  Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau, burung, elang, dan
serigala.  Pemeken tmbuhan dan daging (omnivore), misalnya ayam, itik, dan
orang hutan.

c. Dekomposer Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok


ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup
yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang
menguraikan zat- zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organik
penyusunnya.

2. Komponen Abiotik Komponen abiotik merupakan komponen yang kedua dalam


ekosistem ditinjau dari aspek kehidupan. Komponen ini terdiri dari bahan tak hidup
berupa unsur-unsur fisik (lingkungan) dan unsur- unsur kimia (senyawa organik dan
senyawa anorganik), misalnya tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya, yang
berada di lingkungan dalam bentuk medium atau substrat melangsungkan kehidupan.
Misalnya pada ekosistem danau ditemukan komponen abiotik yang terdiri dari senyawa
anorganik seperti H2O, CO2, O2, K, Na, dan P, dan senyawa organik seperti senyawa
asam amino dan senyawa karbon (humus).

Bagian dari komponen abiotik adalah :

 Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi


tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.

 Air Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah
suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.

 Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen
merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.

 Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi ini. Namun demikian,penyebaran cahaya di bumi belum merata. Oleh karena itu,
organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas
cahayanya berbeda.

 Suhu atau temperatur. Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan
metabolisme dan perkembangbiakannya.

Ekosistem dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Dalam
pembahasan mengenai ekosistem, lingkungan juga akan menjadi objek pembahasan.
Secara fisik, lingkungan berarti wadah atau tempat berlangsungnya suatu sistem
kehidupan organisme atau suatu komunitas. Kondisi lingkungan akan berubah jika terjadi
perubahan di dalam ekosistem atau sebaliknya, masing-masing saling mempengaruhi
dalam suatu keseimbangan yang dinamis dan merupakan satu kesatuan fungsional.
Dengan demikian, ekosistem meliputi seluruh mahluk hidup dan lingkungan fisik yang
mengelilinginya, dan merupakan suatu unit yang mencakup semua mahluk hidup dalam
suatu area yang memungkinkan terjadinya interaksi dengan lingkungannya, baik yang
bersifat abiotik meupun biotik. Semua bentuk pada interkasi antara komponen ekosistem
merupakan suatu azas, yakni azas keanekaragaman, azas kerjasama, azas persaingan, azas
interkasi dan azas keanekaragaman. Azas-azas tersebut berfungsi sebagai sarana untuk
tetap mempertahankan adanya kelanggengan dalam hubungan timbal balik antara
komponen ekosistem dan antara komponen tersebut dengan lingkungannya. Jika setiap
komponen tersebut bekerjasama sesuai dengan fungsinya, maka keseimbangan dan
keserasian dalam lingkungan hidup akan tetap terjaga dan berlangsung dengan baik.

Manusia adalah penentu kualitas lingkungan, sehingga dalam pemanfaatan


sumber daya lingkungan hidup, manusia dapat melakukan aktifitas yang berdampak
positif atau negatif terhadap lingkungan. Manusia juga mempunyai pengaruh yang paling
kuat dalam mengubah ekosistem, baik langsung maupun tidak langsung aktifitas manusia
seringkali dapat mengubah volume, susunan dan struktur komponen organik lingkungan
dengan mengubah bahan organik yang ada.

Hubungan antara organisme dan lingkungan fisiknya begitu erat dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Mengubah hubungan organisme dan lingkungan
fisiknya berarti melakukan perubahan terhadap susunan dan struktur biotik dan abiotik,
atau mengubah lingkungan hidup yang bermuara pada munculnya berbagai dampak dan
resiko bagi manusia itu sendiri. Manusia berinteraksi dengan lingkungan, dipengaruhi
dan mempengaruhi lingkungan hidup tersebut. Hubungan manusia dan lingkungannya
bersifat sirkuler. Berbagai kegiatan manusia dari sekedar bernafas hingga membendung
sungai, sedikit banyak akan mengubah lingkungannya dan perubahan lingkungan itu pada
saatnya akan kembali mempengaruhi manusia. Pengaruh terhadap satu unsur akan
merambat pada unsur lainnya yang bergerak merambat secara halus, seringkali
pengaruhnya terhadap manusia tidak dapat terlihat dan terasakan, namun pada suatu saat
pengaruh tersebut akan terakumulasi dan memberikan dampak yang nyata.

Kualitas kehidupan tergantung dari derajat pemenuhan kebutuhan dasar yang


diperoleh dari suatu lingkungan, dan kualitas lingkungan dapat menjadi ukuran derajat
pmenuhan kebutuhan dasar tersebut. Semakin tinggi derajat kualitas kehidupan dalam
suatu lingkungan berarti semakin tinggi pula derajat pemenuhan kebutuhan dasar, atau
sebaliknya. Dengan demikian, kualitas lingkungan yang baik akan menghasilkan derajat
kulaitas pemenuhan kebutuhan dasar yang baik, dan selanjutnya menghasilkan kualitas
lingkungan yang baik.

Ekologi Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu yang komprehensif yang
memperlajari hubungan antar organisme dengan lingkungannya. Burdon-Sanderson menyatakan
ekologi adalah ilmu yang memperlajari hubungan/relasi eksternal antara tanaman dan hewan satu
sama lain, serta keberadaannya pda masa lampau dan masa kini. Relasi eksternal tersebut untuk
membedakan dengan fisiologi (relasi internal) dan morfologi (struktur). Krebs memperjelas
definisi ekologi yaitu pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang menentukan distribusi dan
kelimpahan suatu organisme (ekologi adalah mengenai dimana organisme ditemukan, berapa
jumlahnya, dan mengapa). Sedangkan Ricklefs mendefinisikan ekologi sebagai ilmu lingkungan
alam, terutama mempelajari hubungan mendalam antara organisme dengan lingkungan
sekitarnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas makan dapat disimpulkan bahwah ekologi adalah


ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar organisme atau organisme dengan
lingkungannya. Berdasarkan perkembangannya ekologi bisa disebut sebagai ilmu dasar
lingkungan, ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang
mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dengan
komponen di sekitarnya.
Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam.
Terjadinya bencana alam merupakan contoh keseimbangan dan keharmonisan alam terganggu.
Ekologi memandang makhluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing. Semua makhluk
hidup di alam memiliki peran yang berbeda dalam menciptakan keharmonisan dan
keseimbangan alam.

1.Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan
arasaras organisasi kehidupan sebagai berikut : Makromolekul ——> protoplasma ——> sel
— —> jaringan ——> organ tubuh ——> sistem organ — —> organisme ——> populasi ——
> komunitas ——> ekosistem ——> biosfer.

1.Individu Individu ialah unit terkecil dari suatu makhluk hidup, merupaka unit tunggal.
Contohnya seorang manusia, seekor domba, atau sebuah pohon manga.

2. Populasi Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetic atau
anggota-anggota dari spesies yang sama,dan berada bersama-sama dalam tempat dan waktu yang
sama.. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak
di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

3. Komunitas Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat
dan waktu tertentu. Contohnya komunitas lautan, komunitas hutan hujan tropik.

4. Ekosistem Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

5. Biosfer Biosfer adalah ekosistem global--jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh
makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam
ekologi.
2.Ekosistem

Menurut Tansley (1935) ekosistem ialah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur
dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam ekosistem tersebut yakni berhubungan dengan
keanekaragaman spesies atau species diversity. Pada ekosistem yang strukturnya kompleks,
maka akan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan fungsi yang dimaksud
dalam ekosistem ialah berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui
komponenkomponen ekosistem. Tansley mengidentifikasikan ekosistem merupakan kombinasi
makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu konsep, sistem dan kesatuan.

Sedangkan Odum (1971) mendefinisikan ekosistem sebagai setiap unit yang mencakup semua
organisme (komunitas) di area tertentu yang saling berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
terjadi aliran energi di dalamnya.

Dalam pengertiannya secara eksplisit dapat dikatakan bahwa aliran energi memegang peranan
penting dalam suatu sistem ekosistem dimana aliran energi sebagai pengendali dalam ekosistem.

Soemarwoto (1983) menjelaskan ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tingkatan organisasi ini
sendiri dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi
berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan
timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan serta jaring makanan
yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, ekosistem dapat dirumuskan yang menyebutkan mengenai


pengaruh; mempengaruhi hidup sebagai suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh 3 hal
penting yaitu faktor biotik, faktor abiotik dan hubungan atau interaksi antar keduanya.
Komponen biotik merupakan komponen hidup, yaitu makhluk hidup itu sendiri sedangkan
komponen abiotik merupakan lingkungan dimana makhluk hidup itu tinggal termasuk unsur-
unsur kimia di dalamnya.
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponen ekosistem dalam jumlah
yang berimbang. Diantara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling
membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi kebutuhannya. Keseimbangan tersebut
harus tetap terjaga sehingga akan menjadi keberlanjutan dan aliran energi dalam ekosistem akan
tetap terjaga.

Ekologi Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu yang komprehensif yang
memperlajari hubungan antar organisme dengan lingkungannya. Burdon-Sanderson menyatakan
ekologi adalah ilmu yang memperlajari hubungan/relasi eksternal antara tanaman dan hewan satu
sama lain, serta keberadaannya pda masa lampau dan masa kini. Relasi eksternal tersebut untuk
membedakan dengan fisiologi (relasi internal) dan morfologi (struktur). Krebs memperjelas
definisi ekologi yaitu pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang menentukan distribusi dan
kelimpahan suatu organisme (ekologi adalah mengenai dimana organisme ditemukan, berapa
jumlahnya, dan mengapa). Sedangkan Ricklefs mendefinisikan ekologi sebagai ilmu lingkungan
alam, terutama mempelajari hubungan mendalam antara organisme dengan lingkungan
sekitarnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas makan dapat disimpulkan bahwah ekologi adalah


ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar organisme atau organisme dengan
lingkungannya. Berdasarkan perkembangannya ekologi bisa disebut sebagai ilmu dasar
lingkungan, ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang
mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dengan
komponen di sekitarnya.

Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam.


Terjadinya bencana alam merupakan contoh keseimbangan dan keharmonisan alam terganggu.
Ekologi memandang makhluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing. Semua makhluk
hidup di alam memiliki peran yang berbeda dalam menciptakan keharmonisan dan
keseimbangan alam.
3.Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan
arasaras organisasi kehidupan sebagai berikut : Makromolekul ——> protoplasma ——> sel
— —> jaringan ——> organ tubuh ——> sistem organ — —> organisme ——> populasi ——
> komunitas ——> ekosistem ——> biosfer.

1.Individu Individu ialah unit terkecil dari suatu makhluk hidup, merupaka unit tunggal.
Contohnya seorang manusia, seekor domba, atau sebuah pohon manga.

2. Populasi Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetic atau
anggota-anggota dari spesies yang sama,dan berada bersama-sama dalam tempat dan waktu yang
sama.. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak
di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

3. Komunitas Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat
dan waktu tertentu. Contohnya komunitas lautan, komunitas hutan hujan tropik.

4. Ekosistem Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

5. Biosfer Biosfer adalah ekosistem global--jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh
makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam
ekologi.

4. Ekosistem

Menurut Tansley (1935) ekosistem ialah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur
dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam ekosistem tersebut yakni berhubungan dengan
keanekaragaman spesies atau species diversity. Pada ekosistem yang strukturnya kompleks,
maka akan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan fungsi yang dimaksud
dalam ekosistem ialah berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui
komponenkomponen ekosistem. Tansley mengidentifikasikan ekosistem merupakan kombinasi
makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu konsep, sistem dan kesatuan.

Sedangkan Odum (1971) mendefinisikan ekosistem sebagai setiap unit yang mencakup semua
organisme (komunitas) di area tertentu yang saling berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
terjadi aliran energi di dalamnya.

Dalam pengertiannya secara eksplisit dapat dikatakan bahwa aliran energi memegang peranan
penting dalam suatu sistem ekosistem dimana aliran energi sebagai pengendali dalam ekosistem.

Soemarwoto (1983) menjelaskan ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tingkatan organisasi ini
sendiri dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi
berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan
timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan serta jaring makanan
yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, ekosistem dapat dirumuskan yang menyebutkan mengenai


pengaruh; mempengaruhi hidup sebagai suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh 3 hal
penting yaitu faktor biotik, faktor abiotik dan hubungan atau interaksi antar keduanya.
Komponen biotik merupakan komponen hidup, yaitu makhluk hidup itu sendiri sedangkan
komponen abiotik merupakan lingkungan dimana makhluk hidup itu tinggal termasuk unsur-
unsur kimia di dalamnya.

Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponen ekosistem dalam jumlah
yang berimbang. Diantara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling
membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi kebutuhannya. Keseimbangan tersebut
harus tetap terjaga sehingga akan menjadi keberlanjutan dan aliran energi dalam ekosistem akan
tetap terjaga.

1.5 Intervensi

NO INTERVENSI
1. Definisi
Meningkatkan perubahan perilaku penderita / klien agar memiliki kemauan
dan kemampuan yang kondusif bagi kesehatan secara menyeluruh baik bagi
lingkungan maupun masyarakat sekitarnya

Tindakan
Observasi
- identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
Terapeutik
- Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
- Orientasi pelayanab kesehatan yang dapat dimanfaatkan
Edukasi
- Anjurkan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
- Anjurkan memberi bayi ASI eksklusif
- Anjurkan menimbang balita setiap bulan
- Anjurkan menggunakan air bersih
- Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Anjurkan menggunakan jamban bersih dan sehat
- Anjurkan memberantas jentik di rumah seminggu sekali
- Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
- Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
1.6 Alat bantu promosi kesehatan keluarga

Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi
untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan/pengajaran. 

Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia
diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra yang digunakan untuk
menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang
diperoleh. Dengan kata lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak
mungkin kepada suatu objek, sehingga mempermudah pemahaman. Tetapi masing-masing alat
bantu mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu permasalahan seseorang. 

Dalam rangka promosi kesehatan, masyarakat sebagai consumer juga dapat dilibatkan dalam
pembuatan alat peraga (alat bantu pendidikan). Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya
membimbing dan membina, dalam hal kesehatan mereka sendiri, tetapi jga memotifasi mereka
sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain. 

Alat peraga akan sangat membantu dalam melakukan penyuluhan agar pesan-pesan kesehatn
dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan
jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang
dianggap rumit, sehingga mereka data menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi
kehidupan. 

Alat bantu dalam promosi kesehatan adalah alat-alat atau perlengkapan yang diperlukan
penyuluh guna memperlancar kegiatan penyuluhan. Alat bantu lebih sering disebut alat peraga
yang merupakan alat atau benda yang dapat diamati, didengar, diraba atau dirasakan oleh
indera manusia yang berfungsi sebagai alat untuk memperagakan dan atau menjelaskan urutan
yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses belajar mengajar, agar
materi lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran Putra, 2014. Pada garis besarnya
hanya ada tiga macam alat bantu yaitu sebagai berikut:

a. Alat bantu lihat visual aids yang berguna dalam membantu menstimulasi indera mata
penglihatan pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada dua bentuk, yaitu alat yang
diproyeksikan slide, film, dan film strip dan alat-alat yang tidak diproyeksikan.

b. Alat bantu dengar audio aids yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasi indra
pendengar pada waktu proses penyampaian dalam pendidikan, misalnya piringan hitam, radio,
pita suara, dan sebagainya.
c. Alat bantu lihatdengar audio-visual aids seperti televisi dan video cassete. Alat bantu ini
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau
ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk mennerima
sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertianpengetahuan yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai