Anda di halaman 1dari 8

Ratu Himiko adalah seorang ratu cenayangdari kerajaan Yamatai-koku di Wa

(Jepang kuno). Menurut catatan sejarah dinasti Cina dan beberapa sumber lain,
Himiko dipilih oleh bangsa di zaman Yayoi (220-265) sebagai seorang penguasa
setelah peperangan beberapa dekade antara raja-raja Wa. Sejarah awal Jepang tidak
pernah menyebut Himiko, tetapi para sejarawan mengasosiakan Himiko dengan
beberapa tokoh legenda seperti Permaisuri Jingu, yang merupakan seorang
pemimpin di tahun 200-269, era yang sama dengan Himiko. Himiko pertama kali
tercatat dalam catatan sejarah dinasti Cina sekitar abad ke-3 dan merupakan orang
Jepang pertama yang memiliki nama dan tercatat dalam sejarah (sebelum Himiko
tidak ada nama orang Jepang yang tercatat dalam sejarah).
 
Alasan Himiko ditunjuk sebagai penguasa
Himiko berkuasa pada abad ke-3, jauh sebelum Jepang menjadi satu kesatuan
politik yang sering kita sebut sebagai negara Jepang. Dulu, kepulauan Jepang terdiri
dari banyak "negara" atau klan yang menguasai beberapa daerah. Abad ke-3 dikenal
sebagai era transisi antara zaman Yayoi (300BC-300AD) dengan zaman Kofun (250-
538 AD). Untuk menjadi penguasa di zaman ini seseorang harus memiliki
kemampuan untuk berbicara mewakili dewa. Seperti bangsa tradisional jaman dulu,
otoritas agama selalu dikaitkan dengan otoritas spiritual. Himiko sangat disanjung-
sanjung sebagai orang yang mampu mengusir dan memusnahkan roh jahat,
sekaligus berbicara mewakili dewa atau roh suci lainnya. Hal ini membuat Himiko
dipilih sebagai penguasa.
 
Era Kepemimpinan Himiko
            Yamatai-koku sebelumnya dipimpin oleh seorang pria. Selama 17-18 tahun
beberapa saat setelah itu, terjadi kekacauan dan peperangan di Wa. Tapi kemudian
rakyat menyetujui untuk memilih seorang wanita sebagai pemimpinnya. Dialah
Himiko. Himiko dikenal sebagai seorang ahli sihir dan cenayang, yang kekuatannya
saat itu sangat disegani, sekaligus ditakuti.
            Walaupun sudah dewasa, Himiko tidak pernah menikah. Setelah Himiko
menjadi penguasa, hanya sedikit orang yang pernah melihatnya, karena ia tinggal di
sebuah istana yang dikelilingi oleh menara dan benteng, yang dijaga ketat oleh
pasukan bersenjata. Himiko juga mempunyai 1000 wanita sebagai dayangnya, dan
hanya satu orang pria sebagai orang kepercayaannya. Dialah yang selalu
menyiapkan hidangan makanan dan minuman Himiko, sekaligus sebagai perantara
dalam berkomunikasi. Orang ini disebut sebagai "adik", yang membantunya berkuasa
selama 50-60 tahun ke depan.
            Sebagai penguasa, Himiko tidak hanya berdiam diri di istananya. Demi
persatuan kerajaan Yamatai, Himiko melakukan kunjungan diplomasi ke China
sebanyak 4x dalam masa kekuasaannya. Sebagai bentuk pengakuan atas Himiko,
Dinasti Wei yang berkuasa saat itu memberinya gelar "Queen of Wa Friendly to Wei",
bersama dengan sebuah segel emas dan lebih dari 100 cermin perunggu.
 
Akhir Era Kepemimpinan Himiko
            Pada tahun 248, Ratu Himiko meninggal. Untuk menghormatinya, dibangunlah
sebuah makam yang sangat besar dan tinggi, yang disebut "kofun". Berbentuk
seperti lubang kunci, diameternya mencapai 100 meter. Bahkan 100 orang pengikut
Himiko juga "mengikutinya ke dalam liang kubur".
            Pada tahun 2009, sekelompok arkeologis Jepang mengklaim bahwa mereka
telah menemukan makam Himiko sebagai Hashihaka Kofun di Kota Sakurai dekat
Nara. Berdasarkan perhitungan radio karbon dari artifak yang ditemukan, Hashihaka
Kofun diperkirakan berasal dari tahun 240 dan 260 SM. Dengan kata lain, cocok
dengan perkiraan tahun kematian Himiko. 

Kalian pasti tidak asing mendengar kata Himiko bukan ? Ya betul sekali,
Himiko atau Ratu Himiko ini kembali di publikasikan dalam sebuah film yang
bertemakan tentang legenda-legenda, artefak kuno, penemuan dan penggalian
sesuatu yang misterius dalam film Tomb Raider.
Dalam film ini Lara Croft(Alicia Vikander) mencari ayahnya dari sebuah
catatan milik ayahnya yang dalam cerita bahwa catatan tersebut sudah
dituliskan 7 tahun sebelum Lara dewasa.
Catatan tersebut berisikan tempat beradanya Makam Ratu Himiko dan tidak
ada yang boleh untuk menemukannya, apabila jatuh ditangan yang salah,
maka bencana untuk dunia !
Untuk dalam sejarahnya, Ratu Himiko ini sendiri adalah memanglah NYATA
bukan karakter fiksi yang dibuat-buat, Ratu Himiko itu sendiri memanglah
Cenayang(penyihir), mampu melakukan sesuatu dengan sebuah sihir, dan
seorang pemimpin pada masanya.
Artikel kali ini terbilang cukup panjang, namun akan memberikan kalian
tambahan wawasan yang cukup dapat dibagikan untuk ke anak cucu kalian
suatu saat nanti….
Inilah Fakta Tentang Ratu Himiko Si Pembawa Petaka Untuk Dunia !
1. Himiko Ratu Cenayang Kerajaan Jepang Kuno Yamataikoku
Himiko adalah seorang ratu cenayang dari kerajaan Yamataikoku di
Wa(Jepang Kuno). Menurut catatan sejarah dinasti Tiongkok dan beberapa
sumber lainnya, Ratu Himiko dipilih sendiri oleh bangsa di Zaman Yayoi(220-
265) sebagai seorang penguasa setelah peperangan beberapa dekade antara
raja-raja Wa.
Memang sejarah awal tidak menceritakan tentang Ratu Himiko, tapi para
sejarawan mengasosiasikan Himiko dengan beberapa tokoh legenda seperti
Permaisuri Jingu, yang merupakan seorang pemimpin di tahun 200-269 yang
sama dengan Himiko.
Identitas Himiko dan juga lokasi Yamataikoki ini sendiri masih menjadi
bahan perdebatan para sejarawan, karena tidak ada catatan sejarah pasti yang
membuktikan keberadaan Himiko dan lokasi kerajaannya.
Tapi sang Ratu Cenayang Himiko ini tercatat dibeberapa sejarah kuno China
dan Korea. Bahkan bisa dibilang nih, merekalah yang pertama kali mencatat
sejarah mengenai eksistensi Himiko. Selain itu juga, entah kenapa Jepang
menghindari penyebutan nama Himiko, seolah-olah keberadaan Sang Ratu
Cenayang Himiko ini dihapus dalam sejarah.
2. Himiko Adalah Manusia Pertama Yang Disebut Dalam Sejarah Jepang
Himiko memanglah terkenal dengan sangat kejam dan seram saat berperang
karena menguasai ilmu sihir. Tapi bisa dibilang Himiko ini sendiri adalah
wanita pertama Jepang yang paling dikenal.
Alasannya sudah cukup sangat jelas, Himiko adalah tokoh pertama yang
punya nama dan tokoh pertama yang disebut dalam sejarah Jepang awal.
Kebanyakan orang di Bumi yang hidup selama abad ke-3 seringnya disebut
tak bernama atau tak dikenal dalam berbagai kebudayaan.
Tapi beda dengan Himiko. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh
Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Jepang, 99% siswa Jepang
mengenal dan tahu tentang Himiko.
3. Sebelum Lanjut Ke Kisah Himiko, Kita Bahas Dulu Kondisi Jepang Jaman
Dahulu Jauh Sebelum Dikenal Sebagai Negara Jepang
Himiko berkuasa pada abad ke-3, jauh sebelum pulau Jepang menjadi satu
kesatuan politik yang sering kita sebut negara Jepang. Jepang dahulu kala
adalah sebuah pulau yang memiliki atau terdiri dari berbagai banyaknya
negara atau klan menguasai beberapa daerah.
Abad ke-3 ini dikenal sebagai era transisi antara era Yayoy (300 SM – 300 M)
di era Kofun (250-538.
Lalu apa yang menjadi kualitas seseorang untuk menjadi seorang penguasa?
Minimal ya kamu punya kemampuan untuk berbicara mewakili dewa, atau
minimal kamu bisa meyakinkan rakyat bahwa kamu bisa menjadi pemimpin.
Untuk bagi Himiko, si Cenayang wanita karena dia sangat disanjung tinggi
oleh rakyat-rakyatnya karena mampu mengusir dan memusnahkan roh jahat
dengan sebuah sihir. Karena itulah dengan mudah Himiko memiliki akses
menjadi seorang pemimpin.
4. Karena Kemampuan Sihirnya, Himiko Akhirnya Dipilih Oleh Bangsanya
Yamataikoku pada abad ke-3 sendiri dulunya dipimpin oleh seorang pria.
Selama 17-18 tahun beberapa saat setelah itu, terjadi kekacauan dan perang di
Wa. Tapi kemudian rakyat menyetujui untuk memilih seorang pemimpin
wanita untuk memimpinnya.
Ya betul sekali ! Dialah Himiko, Himiko dikenal sebagai seorang ahli sihir dan
cenayang, yang kekuataannya saat itu sangat ditakuti dan disegani.
Walaupun udah dewasa, tapi dia tak pernah menikah. Setelah Himiko menjadi
penguasa, sedikit orang yang pernah melihatnya, karena dia tinggal di sebuah
istana yang dikelilingi oleh menara dan benteng yang dijaga ketat oleh
pasukan bersenjata.
Himiko kini mempunyai 1000 wanita sebagai dayangnya dan hanya satu
orang pria orang kepercayaannya. Dialah yang selalu menyiapkan hidangan
makanan dan minuman Himiko, sekaligus sebagai perantara dalam
berkomunikasi. Orang ini disebut sebagai Adik yang membantunya berkuasa
selama 50-60tahun kedepan.
5. Tidak Hanya di Jepang, 100 Negara Mengakui Bahwa Himiko Adalah
Penguasa
Sebagai penguasa, Himiko gak cuma diem diistananya. Demi persatuan
kerajaan Yamataikoku, Ratu Himiko ini melakukan kunjungan diplomasi ke
China sebanyak 4x dalam masa kekuasaannya.
Sebagai bentuk pengakuan atas Himiko, Dinasti Wei yang berkuasa saat itu
memberinya gelar “Queen of Wa Friendly to Wei” berama dengan segel emas
dan lebih dari 100 cermin perunggu.
Mungkin kalian menganggap bahwa cermin adalah sesuatu yang sangatlah
biasa aja, tapi jangan salah, pada masa itu, cermin adalah simbol TERTINGGI
status seseorang.
6. Sama Seperti Manusia, Kekuasaan Himiko Berakhir Pada Saat Maut
Menjemput
Pada tahun 248, Ratu Himiko meninggal. Untuk menghormatinya,
dibangunlah sebuah makam yang sangat besar dan tinggi yang disebut
“Kofun”. Berbentuk seperti lubang kunci, diameternya mencapai 100meter,
bahkan 100orang pengikut Himiko juga “Mengikutinya kedalam liang kubur”.
Anyway, baitewei Baswei, kofun itu sendiri mulai bermunculan di Kyoto-
Osaka-Nara dan menyebar ke seluruh kepulauan Jepang seiring dengan
meningkatnya dominasi klan Yamato.
Lebih dari 5200 kofun telah ditemukan dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Dan bisa dibilang, Himiko adalah salah satu orang pertama yang dimakamkan
dalam Kofun.
Pada tahun 2009, sekelompok arkeologis Jepang mengklaim bahwa mereka
telah menemukan makam sang Ratu Himiko sebagai Hashihaka Kofun di Kota
Sakurai dekat Nara. Berdasarkan perhitungan radio karbon dari artefak yang
ditemukan, Hashihaka Kofun diperkirakan berasal dari tahun 240 dan
260SM.
Dengan kata lain sangat cocok dengan perkiraan tahun kematian Himiko.
Sayangnya, Hashihaka kofun ditetapkan sebagai komplek makam keluarga
kerajaan, seingga penggalian lebih lanjut harus dihentikan. Makam
Himikopun akhirnya menjadi misteri karena tak bisa dibuktikan lebih lanjut.
7. Walaupun Dikenal Sebagai Penguasa Jepang Zaman Kuno, Keberadaan
Himiko Dihapuskan Oleh Dari Sejarah
Kenapa kisah kepemimpinan Himiko tak pernah disebutkan ? Itu karena
berdasarkan sejarah pertama Jepang yang pernah dicatat Kojiki dan Nihongi,
ratu Cenayang Himiko dan kerajaan Yamatai tak pernah disebutkan, padahal
sang penulis sendiri menuliskan mengenai sejarah China yang jelas
memunculkan nama Himiko.
Apa karena sang penulis kelewatan ? Entahlah, menurut para sastrawan hal
ini disebabkan pada abad ke-8, pemerintahan Jepang Kuno mengadopsi gaya
pemerintahan dan institusi China dan ideologi ini tidak menyediakan tempat
untuk keberadaan seorang ratu atau cenayang.
Selain itu, pengadpsian agama Buddha dan Konfusius sendiri juga gak
mengangkat derajat seorang wanita karena itulah, pemerintahan Jepang Kuno
saat itu menganggap dan mengabaikan keberadaan Himiko dan kerajaan yang
pernah dipimpinnya.
8. Himiko Tidak Dihapus Seutuhnya Dalam Sejarah
Himiko dan Kerajaan Yamatai kembali muncul selama era Edo, dalam salah
satu karya seorang filsafat, Arai Hakuseki dan seorang terpelajar, Motoori
Norinaga, entah siapa yang memulai, tapi dua orang ini akhirnya
memunculkan kontroversi paling besar dalam sejarah Jepang.
Hakuseki menolak sejarah Jepang karena tak dianggap akurat, lebih
mempercayai catatan sejarah China dan mengklaim bahwa Yamatai selama ini
sebenarnya ada di jantung Jepang-Kyoto-Osaka dan Nara.
Disisi lain, Norinaga menolak kebenaran catatan sejarah China dan dan
menganggapnya tidak akurat lebih mempercayai catatan sejarah Jepang,
bahkan mengklaim kalau Himiko telah menipu kerajaan China saat itu dengan
menyebut dirinya sebagai penguasa Klan.
Sayangnya pandangan Nornaga inilah yang paling dipercaya, mulai dari era
Meiji hingga akhir Perang Dunia II saat itu. Pertanyaan mengenai kerajaan
Himiko dikacaukan oleh paham politik nasonalis imperialis.
Sejak Kaisar dianggap sebagai keturunan dewa, menolak sejarah Kuno Jepang
dianggap sebagai serangan terhadap sistem imperial Jepang. Bahkan,
sejarahwan yang menolak pandangan itu harus kehilangan segala-galanya.
Salah satu sejarawan adalah Naka Michiyo yang pada tahun 1878 hingga akhir
hidupnya terus mengkritisi kronologi sejarah lama dan menolak klaim
Norinaga tentang Yamatai.
9. Setelah Perang Para Sejarahwan dan Arkeologis Mulai Mengikuti Jejak
Naka Michiyo
Para sejarawan dan arkeologis terus menelusuri tulisan kuno Jepang dan juga
berbagai situs arkeologi untuk mencari info mengenai Yamataikoku ini.
Antara tahun 1955 dan 1964, sejumlah penemuan arkeologi semakin memicu
debat mengenai lokasi Yamatai, termasuk penggalian sebuah kuburan dekat
Kyoto yang penuh dengan sejumlah cermin perunggu yang kemungkinan
berasal dari abad ke-3.
Pada tahun 1960an hingga awal 1970an, media Jepang mengklaim masa
tersebut sebagai sebuah Yamatai Boom, karena debat mengenai kerajaan
Yamatai ini menjadi sebuah obsesi nasional antara Kyushu dan Kinai yang
saling mengklaim diri sebagai daerah asli Yamatai dan daerah lain pun
menyusul.
10. Himiko Sekarang Ini Telah Menjadi Sebuah Figure Yang Muncul Dalam
Berbagai Pop Culture Jepang
Himiko juga sering sekali muncul sebagai inspirasi dalam berbagai karakter di
film, novel, manga, anime boardgame, maupun video game. Untuk yang
terakhir disebutkan ini, Himiko muncul sebagai sosok antagonis dalam versi
Reboot Game Tomb Raider di tahun 2013 yang menjadi basis dibuatnya film
Tomb Raider 2018 yang dibintangi oleh Alici Vikander sebagai Lara Croft.
Gak heran, banyak yang memuja Himiko karena kontroversinya, kekuatannya
dan sosok yang disebut sebagai nenek moyang pertama yang tercatat dalam
sejarah di dunia.
Semoga setelah kalian membaca artikel yang panjang ini, kalian mendapatkan
sebuah pelajaran baru tentang budaya dan juga sejarah dari dunia kita ya.

Share this:

 Twitter
 Facebook

Related
Juri Academy Award Berkomentar Bahwa Avangers Tidak Akan
Pernah Menang OscarJune 26, 2019

4 Fakta Mengerikan Yang Ada Di Balik Film Disney Favoritmu June


19, 2019In "cinderella"

4 Alasan Mengapa Kamu Wajib Nonton Spider-Man: Far From


HomeJuly 7, 2019

Published by jennifer tan


View all posts by jennifer tan

Post navigation
Previous Post 6 Fakta Unik Lahirnya Hari Pancasila
Next PostCuma pake kabel USB orang bisa ngehack smartphone kita?

Leave a Reply 
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment *
Name *

Email *
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I
comment.
 Notify me of new comments via email.
 Notify me of new posts via email.
Blog at WordPress.com.

Create your website with WordPress.com

Get started

 Follow
 

Privacy & Cookies: 

Anda mungkin juga menyukai