FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2021-2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Jaminan Perorangan (Borgtocht)”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Hukum Jaminan. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan kepada pihak yang telah
membantu atau membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan
ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang pendidikan pada khususnya. Dan kami menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Jaminan atau agunan adalah aset atau barang-barang berharga milik pihak peminjam
yang dijanjikan atau dititipkan kepada pemberi pinjaman sebagai tanggungan atau jaminan atas
pinjaman yang diterima jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman atau memenuhi
kewajiban peminjam tersebut. Jaminan perorangan pada dasarnya sama dengan penanggungan
atau perjanjian penanggungan atau yang biasa disebut dengan “borgtocht”. Menurut Sri
Soedewi Masjchoen Sofwan, dalam bukunya Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok
Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, di samping jaminan yang bersifat kebendaan
terdapat jaminan yang bersifat perorangan.1
1
Wahyu Kurniawan, TANGGUNG JAWAB PEMBERI JAMINAN PRIBADI (BORGTOCHT) DALAM SENGKETA
KEPAILITAN, diakses dari https://repository.unair.ac.id/60266/1/abstrak.pdf pada tanggal 26 April 2022, pukul
21.06
1
menjamin dan menanggung pelunasan utang- utang debitor yang lalai dapat berubah menjadi
seperti debitor utama yang dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh kreditor secara
langsung tapa harus terlebih dahulu menyita harta dari debitor utama yang pailit termasuk
mempailitkan penjamin perorangan tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini
adalah apakah pemberi jaminan pribadi (borgtocht) dapat dimintai pertanggungja waban secara
langsung untuk memenuhi kewajiban debitur kepada kreditor tapa terlebih dahulu meminta
pertanggungjawaban debitur utama dan apakah pemberi jaminan pribadi (borgtocht) dapat
dimohonkan pailit secara langsung apabila debitur utama melakukan wanprestasi.
1. Mengetahui apa itu pengertian dan dasar hukum dari Jaminan Perorangan (Borgtocht)
2. Mengetahui unsur-unsur dan ciri apa saja yang ada dalam Jaminan Perorangan
(Borgtocht)
3. Mengetahui bagaimana sifat dan jenis dalam Jaminan Perorangan (Borgtocht)
4. Mengetahui bagaimana bentuk hak istimewa yang di miliki penjamin dan bagaimana
berakhirnya jaminan perorangan
Metode Penelitian ini adalah penelitian hukum Yuridis normatif yang bersifat preskriptif.
Jenis data sekunder meliputi bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi dokumen atau studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan
bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder.
2
BAB II
PEMBAHASAAN
Jaminan perorangan dikenal dengan istilah borgtocht. Dasar hukum mengenai jaminan
perorangan yaitu termuat dalam ketentuan Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut KUHPer). Dalam KUHPer jaminan
perorangan dikenal dengan istilah penanggungan dalam Pasal 1820 KUHPer yang menyatakan:
“Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga demi kepentingan kreditur,
mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi
perikatannya.”3
Tujuan dalam jaminan perorangan sama halnya dengan jaminan pada umumnya yaitu
memberikan jaminan kepada kreditor untuk dipenuhinya suatu prestasi atau utang oleh debitor
yang melibatkan pihak ketiga sebagai penanggung (personal guarantor). Syarat untuk dapat
menjadi seorang penanggung (personal guarantor) yaitu harus cakap hukum untuk
mengikatkan diri dalam perjanjian maupun memenuhi perjanjian sebagaimana ketentuan
dalam Pasal 1827 KUHPer. Jaminan perorangan tidak dapat dilakukan tanpa adanya perjanjian
yang sah menurut undang-undang sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1821 KUHPer,
2
I Gusti Ngurah Bagus Denny Hariwijaya, PERJANJIAN KREDIT BANK DENGAN JAMINAN
BORGTOCHT(PERORANGAN), diakses dari
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jukonhum/article/view/2552/1864, pada tanggal 26 April
2022, pukul 22.12
3
Apa Itu Jaminan Perorangan, diakses dari https://mh.uma.ac.id/apa-itu-jaminan-perorangan/, pada tanggal
26 April 2022, pukul 22.20
3
sehingga adanya jaminan perorangan harus didasari adanya perjanjian pokok antara debitor
dan kreditor.
Jaminan perorangan memberikan hak verbaal kepada kreditor, terhadap benda keseluruhan dari
debitor untuk memperoleh pemenuhan dari piutangnya. Yang termasuk jaminan perorangan
adalah :
4
Diakses dari http://repository.uin-suska.ac.id/15596/7/7.%20BAB%20II__2018188IH.pdf, pada tanggal 26
April 2022, pukul 23.01
4
2.3 Ciri dan jenis jaminan perorangan (borghtocht)
1. Merupakan jaminan yang bersifat perorangan, yaitu adanya pihak ketiga (badan
hukum) yang menjamin pemenuhan prestasi manakala debiturnya wanprestasi. Pada
jaminan yg bersifat perorangan dmk pemenuhan prestasi hanya dapat dipertahankan
terhadap orang-orang tertentu, yaitu Debitur atau penanggungnya.
3. Untuk perjanjian yang dapat dibatalkan, perjanjian accesoirnya tidak ikut batal
meskipun perjanjian pokoknya dibatalkan. misalnya Perjanjian Pokok dibuat oleh
orang yang tidak cakap, sehingga dapat dibatalkan dan bila hal ini terjadi mk perjanjian
penanggungannya dianggap tetap sah.
6. Bersifat subsidiair, jika ditinjau dr sudut cara pemenuhan prestasi. Hal ini berdasarkan
Ps.1820 BW bahwa penanggung mengikatkan diri untuk memenuhi perutangan debitur
manakala debitur sendiri tidak memenuhinya. Ini berarti penanggung hanya terikat
secara subsidiair karena hanya akan melaksanakan prestasi jika debitur tdk
memenuhinya sedang debitur yg harus tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan
prestasi tsb dan stlh penanggung melaksanakan prestasi maka ia mempunyai hak regres
terhadap debitur.
5
Jenis – jenis jaminan perorangan (borghtocht)
Jaminan penanggungan (borgtocht) adalah kesanggupan pihak ketiga untuk menjamin
debitur.
Jaminan garansi (bank garansi) (Pasal 1316 KUH Perdata), yaitu bertanggung jawab
guna kepentingan pihak ketiga.
Jaminan Perusahaan
1. Hak untuk menuntut penjualan benda milik debitor lebih dahulu (vooorrecht van
uitwinning)
Penanggung hutang mempunyai hak menurut undang-undang untuk menuntut supaya
benda-benda debitur terlebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi pinjaman debitur
yang bersangkutan. Kecuali Penanggung/Penjamin telah melepaskan hak istimewanya
itu, hak istimewa dari Penanggung/Penjamin hilang apabila ia telah melepaskannya dan
hal itu dengan tegas dinyatakn dalam surat jaminannya.
“Penanggung tidak wajib membayar kepada kreditur kecuali debitur lalai membayar
utangnya, dalam hal itu pun barang kepunyaan debitur harus disita dan dijual terlebih
dahulu untuk melunasi utangnya” (pasal 1831 KUHPerd).
6
“Terhadap kreditur itu, penanggung utang dapat menggunakan segala tangkisan yang
dapat dipakai oleh debitur utama dan mengenai utang yang ditanggungnya sendiri.
Akan tetapi, ia tidak boleh mengajukan tangkisan yang semata-mata mengenai pribadi
debitur itu” (Pasal 1847KUHPerd).
Cara-cara yang harus ditempuh oleh seorang penanggung untuk melaksanakan hak
istimewanya agar supaya lebih dahulu disita benda-benda si berutang. Ia harus memintanya
pada waktu ia pertama kali dituntut di muka pengadilan, yaitu pada waktu ia menerima
panggilan seorang jurusita yang akan menita harta bendanya. Kesempatan untuk mengajukan
5
Indra Pratama, Jaminan Perorangan, diakses dari Jaminan Perorangan | Ringkasan UPN (indrapratama.com),
pada tanggal 26 April 2022, pukul 23.12
7
permintaannya itu masih ada pada waktu ia pertama kali menghadap di muka sidang pengadilan
dengan mengajukan jawabannya atas surat gugatan. Selanjutnya ia diwajibkan menunjukkan
harta benda si berpiutang yang dapat disita, dengan pedoman yang diberikan oleh pasal 1834
KUHPerdata tersebut.
8
2.5 Berakhirnya Jaminan Perorangan
Dalam Pasal 1845 KUH Perdata dikatakan bahwa perikatan yang diterbitkan dari
penanggungan hapus karena sebab-sebab yang sama, sebagaimana yang menyebabkan
berakhimya perikatan-perikatan lainnya. Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui perihal
hapusnya perjanjian penanggungan karena hal-hal sebagai berikut:6
1. Perikatan yang diterbitkan dari penanggungan hapus karena sebab-sebab yang sama
sebagaimana yang menyebabkan berakhimya perikatan perikatan lainnya.
5. Jika si berpiutang secara sukarela menerima suatu benda tak bergerak maupun suatu
benda lain sebagai pernbayaran atas hutang pokok, maka penanggung dibebaskan
karenanya, biarpun benda itu kernudian, karena suatu putusan hakim, oleh si berpiutang
harus diserahkan kepada seorang lain.
6
Sri Wardani Legowati, EFEKTIFITAS JAMINAN PERSEORANGAN (BORGTOCHT) APABILA DEBITUR
WANPRESTASI PADA BANK JATENG CABANG PEMUDA SEMARANG, diakses dari
https://core.ac.uk/download/pdf/11715839.pdf, pada tanggal 26 April 2022, pukul 23.18
9
2.6 Isi Akta Borghtocht
Akta penanggungan atau akta Borgtocht di samping sebagai alat bukti adanya
penanggungan bagi kreditur, juga memuat ketentuan-ketentuan atau janji-janji yang mengatur
perjanjian penanggungan tersebut. Janji-janji yang biasa dimuat dalam akta penanggungan
adalah sebagai berikut:
1. Janji agar penanggung melepaskan haknya untuk menuntut penjualan harta benda
debitur lebih dahulu;
Selain adanya tiga macam janji tersebut, kreditur masih dimungkinkan untuk membuat janji-
janji yang lebih khusus lagi dalam akta penanggungan, misalnya:
2. Janji agar penanggungan tetap, sah, tidak peduli apakah penanggung bersama ikut
terikat ;
3. Janji tentang adanya kuasa yang tidak dapat ditarik kembali untuk melaksanakan hak
regres.
1. Pembayaran
3. Pembaharuan utang
5. Pencampuran utang
6. Pembebasan utangnya
10
7. Musnahnya barang yang terutang
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pemberi jaminan juga harus mempunyai hubungan yang erat kuat dengan debitur yang
dijamin, baik hubugan kekeluargaan ataupun hubungan usaha/bisnis. Hal ini akan memberikan
dampak psikologis manakala kondisi debitur wanprestasi, maka penjamin memiliki moral
untuk menjamin kewajiban debitur tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Apa Itu Jaminan Perorangan. (2022, April 5). Retrieved from Magister Ilmu Hukum Pascasarjana
Universitas Medan Area: https://mh.uma.ac.id/apa-itu-jaminan-perorangan/
Hariwijaya, I. G., Budhiarta, I. P., & Widia, I. K. (2020). PERJANJIAN KREDIT BANK DENGAN JAMINAN
BORGTOCHT(PERORANGAN). Jurnal Konstruksi Hukum , 342-344.
13