Perencanaan Program Gizi-Septian Pratama
Perencanaan Program Gizi-Septian Pratama
3. Hemolitik
Pencegahan dan Penanganan
Meningkatkan
Suplementasi
asupan makanan
zat besi
sumber zat besi
Fortifikasi bahan
makanan dengan
zat besi
Metode Perencanaan
Tempat dan waktu Kegiatan pelaksanaan program gizi dilakukan ditempat rumah salah satu
warga yang bersedia untuk ditempati pada saat kegiatan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada 23 april 2022.
Cara pengambilan data 1. Melakukan wawancara ke beberapa remaja mengenai riwayat penyakit
dan kebiasaan pola hidup
2. Mencari beberapa remaja yang memenuhi kriteria sebagai responden
diantaranya yaitu penduduk asli desa banpres, usia 12-18 tahun, jenis
kelamin laki-laki/perempuan, tidak mengalami gangguan jiwa dan tidak
tuna rungu/wicara.
Cara mengidentifikasi Mengamati hasil survey/data laporan Riskesdas terkait dengan penyakit
masalah Premium
anemia remaja yang sudah terangkum dalam pusat Pro data dan informasi
kementerian kesehatan tahun 2019 di Sumatera Selatan.
Metode Perencanaan
Gambaran kegiatan 1. Penyuluhan gizi
Penyuluhan gizi akan bekerja sama dengan petugas kesehatan desa Banpres dengan
periode kegiatan selama 1 tahun dan akan dilakukan setiap 2 bulan sekali.
2. Senam sehat
Kegiatan senam sehat ini akan bekerja sama dengan Ibu PKK/Karang Taruna desa
Banpres dengan periode kegiatan selama 1 tahun dan dilakukan setiap 1 bulan 2 kali
setiap hari minggu tepatnya (pertengahan bulan dan akhir bulan) dengan
mendatangkan instruktur senam.
3. Demo masak
Demo masak akan bekerja sama dengan Ibu PKK desa Banpres dengan periode
kegiatan 1 tahun dan akan dilaksanakan setiap hari minggu legi.
Premium Pro
Dari ketiga kegiatan program gizi diatas, kegiatan yang akan di realisasikan kepada masyarakat
khususnya remaja adalah penyuluhan Gizi terkait penyakit Anemia remaja.
Hasil Penelitian
Gambaran Umum
Keadaan geografis Desa Banpres terletak di kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas,
Provinsi Sumatera Selatan. Luas wilayah desa Banpres adalah 4,98 Km2.
Kependudukan Merupakan desa yang mayoritas wargannya transmigrasian dari pulau jawa.
Mars
Desa ini terdiri atas 5 dusun. Dusun 1 (kediri), dusun 2 (mbujo), dusun 3 (73
banpres), dusun 4 (bantul) dan dusun 5
Sosial ekonomi Mata pencaharian warga desa Banpres pada umumnya bertani karet dan juga
sawit, karena bisa dikatakan income dari hasil karet dan sawit di desa ini
tergolong besar jika dibandingkan dengan desa-desa lain.
Venus
Perencanaan Program
identifikasi masalah
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
What, Apa masalahnya? Anemia Remaja
Where, Dimana masalah Desa Banpres
tersebut terjadi?
Who, Siapa yang terkena Kelompok umur 12-18 tahun
masalah?
When, Kapan masalah terjadi? Sepanjang tahun
How, Pada derajat bagaimana Meningkatnya prevalensi anemia remaja seiring
masalahnya? dengan bertambahnya usia seseorang khususnya
pada remaja putri/wanita
Pernyataan Rumusan Masalah Dari tahun ke tahun angka prevalensi Anemia remaja
meningkat seiring dengan bertambahnya usia
seseorang yaitu pada kelompok usia 12-18 tahun di
desa Banpres terutama pada prevalensi di provinsi
sumatera selatan.
A. Analisis Penyebab Masalah
Tingginya Prevalensi
Anemia Remaja
Output Meningkatnya pengetahuan terkait penyakit anemia dan menerapkan pola hidup
sehat
Outcome Mencegah dan menurunkan prevalensi Anemia Remaja di desa Banpres Tuah
Negeri Musi Rawas
Kegiatan Perencanaan Program Gizi
2. Senam Sehat
Output Mengadakan senam sehat lawan anemia untuk meningkatkan aktivitas fisik dan
mulai menerapkan pola hidup sehat
Outcome Mencegah dan menurunkan prevalensi Anemia Remaja di desa Banpres Tuah
Negeri Musi Rawas
Kegiatan Perencanaan Program Gizi
3. Demo Masak
Nama program “CENIL MBAH AREM” : CEMILAN ENAK CEGAH ANEMIA REMAJA
Visi Terwujudnya penurunan prevalensi Anemia Remaja di desa Banpres Tuah Negeri
Musi Rawas melalui demo masak
Misi 1. Memberikan contoh masakan sehat dan bergizi untuk
menurunkan dan mencegah Anemia
2. Memberikan edukasi terkait makanan yang disarankan
untuk dikonsumsi
Output Masyarakat memiliki pola hidup yang sehat serta bijak dalam menentukan
makanan yang akan di konsumsi
Outcome Mencegah dan Menurunkan prevalensi Anemia Remaja di desa Banpres Tuah
Negeri Musi Rawas
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring Dan Evaluasi
Pada rencana monitoring dan
evaluasinya yaitu memantau setiap
kegiatan apakah dari kegiatan tersebut
sudah terlaksana dengan baik atau
belum, kemudian target dari tiap-tiap
kegiatan apakah sudah terlaksana
dengan baik atau masih ada yang belum
khususnya tentang kebiasaan pola hidup
dalam kehidupan sehari-hari dan juga
konsumsi tablet tambah darah apakah
sudah teratur dilaksanakan pemberian
untuk dikonsumsi anak remaja.
Kesimpulan
Menurut data hasil Riskesdas pada tahun 2013,
remaja putri di Indonesia yang mengalami anemia
sekitar 37,1% yang mana hal ini menunjukkan
kenaikkan pada hasil data RISKESDAS pada tahun
2018 yaitu menjadi 48,9% dimana dalam proporsi Akar masalah timbulnya penyakit anemia pada
anemia ada dikelompok umur 15-24 tahun dan 25- remaja di desa Banpres ini disebabkan karena
34 tahun. kebiasaaan pola hidup yang kurang sehat
seperti makanan yang dikonsumsi tidak tepat
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi dan seimbang, jarang berolahraga, sering
Sumatera Selatan prevalensi anemia Pada tahun mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan juga
2019, prevalensi anemia ringan berjumlah 24.404 kurangnya asupan zat besi. Selain itu anak
orang yang mana tertinggi ada di Kabupaten remaja di desa banpres jarang mengonsumsi
Banyuasin berjumlah 4.216 orang, Sedangkan data pemberian tablet tambah darah (TTD) yang
anemia berat berjumlah 1.078 orang, yang tertinggi mana kurang pengetahuan mengenai manfaat
ada di Kabupaten Musi Rawas yaitu 254 orang. tersebut.
Dokumentasi
TERIMA KASIH