Anda di halaman 1dari 50

Keselamatan Pasien & Perawat

dalam Pelaksanaan Asuhan

Hanny Handiyani

Disampaikan dalam:
Pelatihan Pengelolaan/ Manajemen Pelayanan dan
Sistem Asuhan Keperawatan Profesional di Ruang Rawat Inap
bagi Tenaga Kesehatan

RSUD Budi Asih, 15 Juni 2021


Free Powerpoint Templates
Page 1
Dr. Hanny Handiyani, SKp., M.Kep.
• Pangkal Pinang, 23 Desember 1972
• Ketua Departemen Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar Fakultas
Ilmu Keperawatan-Universitas Indonesia (DKKD FIK-UI)
• Ketua Program Studi Magister Ilmu Keperawatan FIK-UI
• Ketua Bidang Litbang HPMI Pusat
• Ketua Divisi Pengembangan Ilmu Keperawatan Kolegium
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
• Ketua Tim K3L FIK-UI
• Komite Keperawatan-Sub Komite Mutu Profesi RSUI
• Narasumber dan Fasilitator Pekerti-AA UI
• Pengalaman Penelitian & Pengmas:
- Manajemen Keperawatan, Perilaku Keselamatan
- Pengendalian Infeksi, Pencegahan Cedera Jarum Suntik
• Pengalaman Penyusunan Kebijakan:
- FIK sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) SK Dekan FIK-UI No
057/SK/D/FIK/UI/2008, 20 Agst 2008
- UI sebagai KTR, SK Rektor UI
No 1805/SK/R/UI/ 2011, 21 Sept 2011
Free Powerpoint Templates
15/06/2021 Page 2
Kompetensi

Bila diberi data situasi pada pelayanan


kesehatan, peserta mampu dengan tepat
mengembangkan upaya peningkatan
keselamatan pasien dan keselamatan
perawat dalam tatanan praktik
keperawatan

Free Powerpoint Templates


15/06/2021 Page 3
Outline

-Pentingnya Penerapan KP bagi


Manajer
-Masalah Manajer dalam KP
-Batasan KP
-Fungsi Manajer dalam KP
-Peran Manajer dalam KP
-Sasaran Keselamatan Pasien
-Keselamatan Pasien & Staf
-Budaya dan Tantangan
-Strategi dan Upaya
Identifikasi
Pencegahan Pasien

-Penutup
Jatuh
Komunikasi

Pengendalian
Medikasi
Infeksi
Tepat
Lokasi-
Free Powerpoint Templates
Prosedur Page 4
Pentingnya Penerapan KP
bagi Manajer Keperawatan
• Proses akreditasi (nasional & international): mencari bukti-
bukti penerapan & pengembangan standar mutu pelayanan
dan keselamatan pasien →manajer berperan penting
• Kementerian Kesehatan RI. 2017. PMK No. 11, 2017
tentang keselamatan pasien RS
• Standar Akreditasi Rumah Sakit, 2017
o Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
o Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
o Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
o Tambahan Standar: Program Nasional untuk
Penurunan AKI, AKB, HIV/AID, TB

Free Powerpoint Templates


Page 5
Pentingnya Penerapan KP & PPI bagi
Manajer Keperawatan

Manajer keperawatan di RS wajib menjamin keselamatan (fungsi pengendalian)→


indikator mutu bebas HAI’s dari ANA (Montalvo, 2007), tujuan PPI (Kepmenkes RI,
2017), akreditasi KARS 2017, & goal ke 5 keselamatan pasien/ KP (JCI, 2017), UU
No 1/1970 Keselamatan Kerja, KMK 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Standar K3 di RS

Tujuan PPI/ PCI menurut Item ke-2 Standar Manajemen Yankes JCI (2017):
“The goal of a hospital’s infection prevention and control program is to identify and
to reduce the risks of acquiring and transmitting infections among patients, staff,
health care professionals, contract workers, volunteers, students, and visitors” →
manager responsibility

Output: keselamatan pasien , provider, mahasiswa, & pengunjung. → Harus


mampu memutus rantai infeksi

15/06/2021 Free Powerpoint Templates


Page 6
Masalah Manajer dalam KP
• Kondisi organisasi yang dikelola:
o Mengabaikan KP
o Hanya merencanakan regulasi
o Sepakat menerapkan KP dan berusaha
meningkatkan kinerja namun gagal
mempertahankan
o Mencapai kinerja tinggi dalam KP
• Manajer tidak “mamase”
Free Powerpoint Templates
Page 7
Batasan Keselamatan Pasien/KP
• Usaha mencegah, menghindarkan,
membebaskan pasien dari cedera
yang tidak seharusnya atau potensial
terjadi selama menjalani pelayanan
kesehatan sehingga pasien menjadi
lebih aman (Thomlow, 2006; KK-PRS, 2008; KMK 11,
2017).
• Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah
Free terjadinya
Powerpoint Templatescedera yang
Page 8
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
15/06/2021

Fungsi Manager dalam KP


→Menerapkan peran manager dalam KP di
Ruang Rawat
Input Proses Output

Man: nurses,
health team Planning: unit & staff •Staff development
members, Organizing: organize ward/ program
non proff esional unit •Nursing research
members Staffing: recruitment,
program
Money: planning, scheduling
Actuating: motivation, reward, •Quality services
hospital finance •Client satisfaction
Material: facilities supervising
Methods: health services, Controlling: job performance, •Staff satisfaction
nursing delivery model quality assurance, etc
Machines

FreeFeedback
Powerpoint Templates
Page 9
15/06/2021

Peran Manager dalam KP → Safety


Leader
 Interpersonal, Informasional, Decisional
 Pandangan ke depan akan kebutuhan berubah
 Sanggup menanggung risiko perubahan
 Menjadi contoh peran
 Kreatif
 Sensitif
 dll (Marquis & Huston, 2012; Tappen, Weiss,
Whitehead,1998)
Free Powerpoint Templates
Page 10
Sistem Keselamatan Pasien
• Pengkajian risiko
• Identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien
• Pelaporan
• Analisis insiden
• Pencegahan penyakit infeksi
• Kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjut serta implementasi solusi untuk
meminimalkan terjadinya risiko (Depkes RI, 2008;
2011).

Free Powerpoint Templates


Page 11
Tujuan Keselamatan Pasien
• Menciptakan budaya keselamatan pasien di
rumah sakit: langkah pertama dalam KP
• Meningkatkan akutabilitas rumah sakit terhadap
pasien dan masyarakat
• Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD)
• Terlaksananya program- program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

Free Powerpoint Templates


Page 12
Insiden Keselamatan Pasien

• Kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang


mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera
yang dapat dicegah pada pasien (Depkes RI, 2011)
• Insiden: kejadian tidak diharapkan (KTD)/ adverse event,
kejadian nyaris cidera (KNC)/ near miss, kejadian
sentinel.
• Macam insiden menurut (KMK 11, 2017) terdiri dari lima
istilah yaitu kejadian tidak diharapkan (KTD)/ adverse
event, kejadian nyaris cidera (KNC)/ near miss, kejadian
tidak cidera (KTC), kejadian potensial cidera (KPC) serta
kejadian sentinel.

Free Powerpoint Templates


Page 13
Elemen penilaian sasaran keselamatan
pasien
(KMK 11, 2017; KARS 2017; JCI, 2017)

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


2. Peningkatan Komunikasi Efektif
3. Peningkatan Keselamatan Penggunaan Obat
dan Cairan
4. Kepastian Tepat Lokasi-Prosedur dan Tepat
Pasien Operasi
5. Pengurangan Risiko Infeksi terkait Pelayanan
Kesehatan: PPI, Surveilans, Pelaporan
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

Free Powerpoint Templates


Page 14
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
• Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi pada
pasien yang dalam keadaan terbius/ tersedasi,
mengalami disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat
tidur/ kamar/ lokasi di rumah sakit, adanya kelainan
sensori, atau akibat situasi lain (KMK, 2017).
• Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas
pasien misalnya nama pasien, tanggal lahir/ nomor
Rekam medis
• Pasien diidentifikasi sebelum memberi obat, transfusi
darah atau produk darah lainnya.
• Pasien diidentifikasi sebelum mengambil spesiman
darah atau spesimen lainnya.
• Pasien diidentifikasi sebelum memberi perawatan
Free Powerpoint Templates
atau prosedur tindakan. Page 15
1. Ketepatan Identifikasi Pasien

• Petugas dapat bertanya kepada pasien sebelum melakukan


tindakan misalnya” nama ibu siapa? (jangan menggunakan
nomor dan lokasi kamar).
• Jika pasien menggunakana gelang tangan tetap konfirmasi
secara verbal.
• Jika tidak dapat menyebut nama tanyakan pada penunggu atau
keluarga.
• Jika tidak dapat menyebut nama, tidak memakai gelang dan tidak
ada keluarga maka cocokan dengan rekam medik oleh dua
orang petugas.

Free Powerpoint Templates


Page 16
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan
secara lisan atau melalui telepon.

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan yang lain


adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis,
seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito
melalui telepon ke unit pelayanan (KMK, 2017)

Free Powerpoint Templates


Page 17
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
• Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon
ditulis oleh penerima instruksi/ laporan.
• Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon
dibaca kembali oleh penerima instruksi/ laporan.
• Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon
dikonfirmasi oleh penerima instruksi/ laporan
• Sebelum melaporkan lakukan: Periksa pasien dengan
benar; Lihatlah nama dokter penanggung jawab
pasien yang sesuai untuk ditelepon; Ketahuilah
diagnosis medik; Baca catatan dokter dan catatan
perawat (cat. Perkembangan pasien) yang terbaru;
Pegang rekam medik pasien; Siap laporkan

Free Powerpoint Templates


Page 18
3. Peningkatan Keselamatan Penggunaan
Obat dan Cairan

• Elektrolit pekat dan high-alert drugs tidak disimpan


dalam unit perawatan pasien kecuali dibutuhkan
secara klinis, dan tindakan dilakukan untuk
mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada
area-area yang diijinkan sesuai kebijakan.
• Elektrolit pekat dan high-alert drugs jika disimpan di
unit perawatan pasien harus memiliki label yang jelas
dan disimpan di tempat dengan akses terbatas.

Free Powerpoint Templates


Page 19
3. Peningkatan Keselamatan Penggunaan
Obat dan Cairan

• Enam obat yang secara signifikan berisiko


terjadinya kesalahan, di antaranya: Insulin,
heparin, opioid, injeksi kalium klorida atau
konsentrat kalium fosfat. blocking agen
neuromuskuler, obat kemoterapi

Free Powerpoint Templates


Page 20
3. Peningkatan Keselamatan
Penggunaan Obat dan Cairan
• Batasi ketersediaan/ meniadakan high-alert drugs (Insulin,
heparin. opioid., injeksi kalium klorida atau konsentrat kalium
fosfat. blocking agen neuromuskuler, Obat kemoterapi).
• Pisahkan/ diletakkan berjauhan misalnya heparin dan
hespan. Injeksi kalium klorida atau konsentrat kalium
fosfat jangan diletakkan berdekatan dengan cariran
pelarut/ aqua bidest apalagi jika bentuk kemasan sama.
• Gunakan peralatan medis khusus/ forcing functions
(syringe pump, infuse pump) untuk mengurangi kemungkinan
kesalahan.
• Terapkan batasan misalnya dengan menyediakan stock obat
dalam jumlah kecil, membatasi akses perawat terhadap
pengobatan ketika apotik tutup, membatasi jumlah high-alert
drugs di unit perawatan.

Free Powerpoint Templates


Page 21
3. Peningkatan Keselamatan
Penggunaan Obat dan Cairan
• Beri informasi kepada pasien tentang pengobatan yang
didapat.
• Buat label yang ditempel di sekitar obat yang mempunyai
risiko tinggi misalnya: peringatan obat memiliki
konsentrasi tinggi harus diencerkan, For oral use only.
• Pastikan perawat memberi obat dengan 11 tepat:
1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat waktu
4. Tepat pasien
5. Tepat cara pemberian
6. Tepat dokumentasi
7. Tepat edukasi
8. Tepat pengkajian
9. Tepat evaluasi
10. Tepat alasan penolakan
11. Tepat kadaluarsa obat

Free Powerpoint Templates


Page 22
Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi

• Elektrolit pekat (KCl 7,46%, Meylon 8,4%, MgSo4 20%, NaCl


3%);
• Golongan opioid (fentanil, kodein Hcl, morfin HCL, morfin sulfat,
petidin HCL, sufentanil);
• Antikoagulan (heparin natrium, enoksaparin natrium);
• Trombolitik (streptokinase);
• Antiaritmia (lidokain iv, amiodaron);
• Insulin/ obat hipoglikemia oral;
• Obat agonis adrenergik (epinefrin, norepinefrin);
• Anestetik umum (propofol, ketamin); Kemoterapi; Obat kontras;
Pelemas otot (suksinilkolin, rokuronium, vekuronium); Larutan
kardioplegia.

Free Powerpoint Templates


Page 23
4. Kepastian Tepat Lokasi
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi
• Menggunakan tanda yang mudah dikenali
untuk identifikasi lokasi operasi dan
mengikutsertakan pasien dalam proses
penandaan.
• Menggunakan cecklist atau proses lain
verifikasi yang tepat, prosedur yang tepat
dan pasien tepat sebelum operasi, dan
seluruh dokumen serta peralatan yang
dibutuhkan tersedia, benar, dan berfungsi.

Free Powerpoint Templates


Page 24
Protokol umum tindakan terkait kepastian tepat
lokasi- prosedur dan tepat pasien operasi

Menandai lokasi operasi (marking),


menggunakan tanda yang telah disepakati,
menggunakan tanda yang tidak ambigu,
daerah yang tidak dioperasi tidak boleh
ditandai kecuali sangat diperlukan,
menggunakan penanda yang tidak mudah
terhapus.

Free Powerpoint Templates


Page 25
4. Kepastian Tepat Lokasi
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi

• Menandai lokasi operasi (marking)


terutama pada organ yang memiliki dua
sisi (kanan dan kiri); Multiple structures
(jari tangan, jari kaki); Multiple level
(operasi tulang belakang: cervical,
thorakal, lumbal); Multiple lesi yang
pengerjaannya bertahap.

Free Powerpoint Templates


Page 26
4. Kepastian Tepat Lokasi
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi

• Anjuran penandaan lokasi operasi


menggunakan tanda yang telah
disepakati, dokter yang akan melakukan
operasi yang melakukan pemberian tanda
pada atau dekat daerah insisi.

Free Powerpoint Templates


Page 27
4. Kepastian Tepat Lokasi
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi

• Menggunakan tanda yang tidak ambigu


(contoh; tanda “x” merupakan tanda yang
ambigu). Daerah yang tidak dioperasi,
tidak ditandai kecuali sangat
diperlukan.

Free Powerpoint Templates


Page 28
4. Kepastian Tepat Lokasi
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi

• Menggunakan penanda yang tidak


mudah terhapus misalnya gentain violet.
• Sebelum dilaksanakan operasi
menerapkan pengisian checklist
keselamatan operasi untuk memastikan:
Tepat pasien; Tepat prosedur; Tepat
daerah/ lokasi operasi.

Free Powerpoint Templates


Page 29
5. Pengurangan Risiko Infeksi terkait
Pelayanan Kesehatan

• Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun


infeksi-infeksi lain adalah membersihkan
tangan (hand hygiene) yang tepat,
• Global handwashing day diplokamirkan
pada 15 Oktober 2008 serentak di 70
negara dan 5 benua: 6 langkah 5 saat

Free Powerpoint Templates


Page 30
5. Pengurangan Risiko Infeksi terkait
Layanan Kesehatan (HAI’s)
1. Melakukan langkah membersihkan tangan yang dijadikan
standar oleh WHO pada saat:
• Sebelum dan sesudah menyentuh pasien.
• Sebelum dan sesudah tindakan/ aseptik.
• Setelah terpapar cairan tubuh pasien.
• Sebelum dan setelah melakukan tindakan invasif.
• Setelah menyentuh area sekitar pasien/ lingkungan.
Agen
infeksi
2. Menggunakan APD
3. Penggunaan teknik aseptik Host Sumber

4. Pengelolaan sampah infeksius & alat bekas pakai


5. Pencegahan needle-stick injury/ penanganan Individu

benda tajam Pintu Pintu


masuk keluar

Transmisi

Free Powerpoint Templates


Page 31
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

– Semua pasien baru dinilai risiko


jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi
pasien atau pengobatan, dan lainnya.

– Hasil pengukuran dimonitor dan
ditindaklanjuti sesuai derajat jatuh
pasien guna mencegah pasien jatuh
serta akibat tak terduga lainnya.

Free Powerpoint Templates


Page 32
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Intervensi yang dapat dilakukan perawat untuk mencegah
terjadinya jatuh pada pasien (Potter & Perry, 2009)

• Mengorientasikan pasien pada saat masuk rumah sakit.


• Menjelaskan sistem komunikasi yang ada,
• Bersikap hati-hati saat mengkaji pasien dengan keterbatasan
gerak,
• Supervisi ketat pada awal pasien dirawat terutama malam hari,
• Menganjurkan menggunakan bel bila membutuhkan bantuan,
• Memberikan alas kaki yang tidak licin,
• Memberikan pencahayaan yang adekuat,
• Memasang pengaman tempat tidur terutama pada pasien dengan
penurunan kesadaran dan gangguan mobilitas,
• Menjaga lantai kamar mandi agar tidak licin.

Free Powerpoint Templates


Page 33
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

• Seluruh pasien rawat inap dinilai risiko jatuhnya dengan


menggunakan checklist penilaian risiko jatuh
• Pasien anak memakai formulir: Cheklist penilaian risiko
pasien anak: Skala Humpty Dumpty
• Pasien dewasa memakai formulir: Skala jatuh morse (Morse
Fall Scale/ MFS)
• Pasien geriatri memakai formulir: Penilaian risiko jatuh pada
pasien geriatri
• Pengkajian risiko ulang dilakukan jika ada perubahan kondisi
atau pengobatan

Free Powerpoint Templates


Page 34
Keselamatan Pasien Keselamatan Perawat
Ketepatan identifikasi pasien Tenaga Kes:Perawat & Non Kes

Mahasiswa
Peningkatan komunikasi efektif

Peningkatan keamanan obat

Kepastian tepat lokasi,


prosedur, pasien operasi

Pengurangan risiko infeksi


terkait pelayanan kesehatan

Pengurangan risiko pasien jatuh

Free Powerpoint Templates


Page 35
1
5
/
Budaya Pengelolaan Keselamatan u/
0
Perawat
Budaya K: the shared
6 commitment of management
/ & employees to ensure the
2safety of patients & personnel
0
2 Reductions in sharps
1 injuries

Personnel compliance with


safe work practices
Availability of devices with
engineered safety features

Penting:
- Langkah pertama KP:
mengembangkan budaya K
- Komitmen & role modelling
pemimpin
- Dasar: tingkat maturitas
budaya KP → patologik,
reaktif, kalkulatif, proaktif,
Free Powerpoint Templates
generatif Page 36
1
5
/
0 Tantangan
6
/
2
0 • Sistem Pendidikan Keperawatan di Indonesia
2
1 • UU No 12/2012: Pendidikan Tinggi → KKNI
• RS Pendidikan → RS Kedokteran?
• Kredentialing
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi
dan Praktik Perawat

Free Powerpoint Templates


Page 37
15/06/2021

STRATEGI

• Pertimbangan usia dan pengalaman


• Komunikasi dan umpan balik yang konsisten
• Pelatihan yang mendukung
• Pelibatan early adopters sedini mungkin
• Perubahan dilakukan dalam penilaian kinerja
tahunan
• Prioritas perubahan dalam KP

Free Powerpoint Templates


Page 38
15/06/2021

STRATEGI
Systems framework for designing sustainable programs

• Analyze
Effective Design
Develop
Execution Implement
Monitor/Evaluate
Secure participation

System and structural factors


Performance SWOT
Job descriptions
improvement Rewards/punishments
Organizational Climate
Capacity building

Foundation Human Adequacy


Core relations to Leadership
competencies values Creativity
skills understand skills
and learn

Free Powerpoint Templates


Page 39
1
5
/
0
Upaya Peningkatan
6
/ Keselamatan
2
0 • Advokasi, sosialisasi, bimbingan teknis,
2
1
monitoring dan evaluasi
• Negoisasi lintas program dan lintas
sektoral dengan para pengambil kebijakan

Free Powerpoint Templates


Page 40
1
5
/ Upaya Peningkatan
0
6
/
Keselamatan
2 • Menjunjung tinggi nilai etik moral
0 • Sertifikasi, Registrasi (25 SKP/ 5 tahun), Lisensi
2 • Pelaksanaan enam sasaran Keselamatan Pasien → Kompeten
Individu
1

• Sebagai contoh peran


• Evaluasi teman sebaya
Kelompok

• Peningkatan budaya keselamatan pasien → komitmen >< komat-kamit


• Komite Keperawatan: kredensial, penjagaan mutu profesi, pemeliharaan
etika dan disiplin profesi (PMK No 49, 16 Juli 2013)
Institusi • Akreditasi

Free Powerpoint Templates


Page 41
1
5
/
0 Upaya Institusi
6
/ • Pemenuhan standar
2 dan ketentuan
0
2
akreditasi (KARS
1 2012, JCI 2013)

Free Powerpoint Templates


Page 42
Upaya Institusi
• Tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
(PMK No.691/MENKES/PER/VIII/2011):
1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan
pasien
2. memimpin dan mendukung staf
3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. mengembangkan sistem pelaporan
5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. belajar & berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien
7. mencegah cidera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien
Free Powerpoint Templates
Page 43
1
5
/
Upaya Individu
0
6
/ • Perawat lulus pendidikan “tinggi” keperawatan→ lulus
2 uji kompetensi → kompeten →perawat tersertifikasi
0
2 (sertifikasi kompetensi/ & profesi)
1
• Perawat tercatat di negara sebagai perawat &
diberikan kewenangan dalam bentuk Surat Izin
Perawat (SIP), Surat Tanda Registrasi (STR) →
perawat terregistrasi di tingkat nasional oleh Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia (berlaku untuk 5 tahun)

Free Powerpoint Templates


Page 44
1
5
/
Upaya Individu
0
6
/ • Perawat mendapat ijin untuk memberikan
2 asuhan keperawatan: Surat Ijin Kerja Perawat
0
2 di Fasyankes (KMK No. 17 tahun 2013)/ Surat
1 Ijin Praktik Perawat di praktik mandiri (647,
1239)→ perawat berlisensi
• Perawat bekerja sesuai etik keperawatan
(melebihi standar), standar profesi, standar
pelayanan, dan standar operasional prosedur
• Trainer tersertifikasi

Free Powerpoint Templates


Page 45
Latihan Peningkatan

Keselamatan
Menyebutkan klien dengan
namanya
• Komunikasi I-SBAR
• Upaya memutus rantai infeksi:
kebersihan tangan, penggunaan
APD, pengendalian sampah,
pencegahan needle-stick injury
• Meyakini nilai-nilai dalam
keperawatan
• Pelaksanaan etika
• Pelaksanaan komponen →
mutuTemplates
Free Powerpoint
Page 46
Masalah Keselamatan Lain
Masalah Keselamatan Lainnya:
-Bahaya di Tempat Kerja
-Keselamatan Mahasiswa
-Keselamatan Bisnis

Bahaya
Bahaya
Bahaya Bahaya Bahaya Cidera Bahaya Bahaya Kecela Limbah
Psikoso Mekanik Listrik
Biologik Fisik Kimia Ergonom kaan RS
sial
ik

Free Powerpoint Templates


15/06/2021 Page 47
15/06/2021

PENUTUP
 Setiap orang adalah pemimpin/ khalifah dan bertanggung
jawab pada kepemimpinannya – be safety leader
 Manajer merupakan agen pembaharu keselamatan pasien
 Siapa orang yang paling rugi perbuatannya? Yaitu orang
yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia,
sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya
(16:103-104). Jadi … bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (QS
16:43)
 Safety leader mulai dari diri sendiri dan mulai dari saat ini
• Keselamatan perawat berhubungan erat dengan keselamatan
klien
• I can’t improve a patient’s quantity of life, but I can
improve their quality of life (Jackie, Marie Curie Nurse)
• Merawat Untuk Hati, Perawat Untuk Negeri

Free Powerpoint Templates


Page 48
http://images.google.co.id/imglanding?q=%22komunikasi%20perawat%22&imgurl=
Bahan Bacaan
Kementerian Kesehatan RI. 2017. PMK No. 11, 2017 tentang keselamatan pasien. Jakarta: Depkes
RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. PMK No. 27, 2017 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
Gillies. 1994. Nursing management: A system approach. (third edition). Philadelphia: WB. Saunders.
Huber, D. 2006. Leadership & nursing care management. Philadelphia: WB. Saunder.
Joint Commission International. (2017). Joint Commission International Accreditation Standars for
Hospitals (6th editio). Illinois: Departement of Publication Joint Commission Resources.
KKP-RS. 2008. Pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP). Jakarta: KKP-RS
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2017). Standar akreditasi rumah sakit. Jakarta: Dirjen Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Marquis, B.L. & Huston, C., J. 2015. Leadership roles & management function in nursing: Theory &
application. (8th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. 1999. Introductory management & leadership for nurses. (second
ed.). Boston: James & Bartlet Publishers.
Tappen, RM, Weiss, SA, & Whitehead, DK. 1998. Essentials of nursing leadership & management.
Philadelphia: FA Davidson Co.
Thomlow, D. 2008. Nursing patient safety research in rural health care settings. Annual Review of
Nursing Research; 2006; 24, ProQuest
Wise, PSY. 2011. Leading & Managing in nursing. Fifth edition. St Louis: Elsevier

Free Powerpoint Templates


Page 49
1
5
/
0
Terima Kasih
6
/
2
0
2
1

Salam Caring & Keselamatan…


Free Powerpoint Templates
Page 50

Anda mungkin juga menyukai