Renang adalah salah satu olahraga di cabang akuatik yang sangat populer dimana gerakannya
murni dilakukan di dalam air dan membutuhkan koordinasi gerak hampir seluruh bagian tubuh.
Sehingga olahraga ini kemudian memberi banyak manfaat karena memang menuntut seluruh
bagian tubuh untuk bergerak.
Olahraga ini tak hanya populer dijadikan sebagai olahraga air dan sarana rekreasi. Namun juga
dikenal sebagai olahraga prestasi yang kemudian diikutkan dalam lomba olahraga di tingkat
nasional dan internasional. Selain dilakukan para atlet profesional, olahraga ini sering juga
dilakukan masyarakat umum.
Sebab aktivitas berenang bisa menjadi sarana untuk rekreasi mencari hiburan dan melepaskan
stres yang dialami. Selain itu, olahraga di dalam air ini juga menjadi sarana bagi banyak orang
untuk mengisi waktu luang. Tidak sedikit pecinta renang yang kemudian berinvestasi membangun
kolam sendiri di rumah.
RENANG GAYA BEBAS
Dalam renang gaya bebas, terdapat gerak dasar yang harus dikuasai agar dapat melakukan renang
gaya bebas dengan baik dan benar. Renang gaya bebas merupakan gaya renang paling cepat
dibandingkan dengan gaya renang lainnya. Dalam renang gaya bebas, terdapat gerak dasar yang
harus dikuasai agar dapat melakukan renang gaya bebas dengan baik dan benar.
Gerakan meluncur Gerakan meluncur dilakukan dengan posisi badan tengkurap dan sejajar
dengan air. Posisi kedua kaki dan kedua tangan membentuk satu garis lurus dengan tubuh.
Gerakan tangan Awalan dilakukan dengan kedua tangan lurus ke depan. Kemudian tarik
tangan kanan ke bawah belakang hingga berada di samping badan. Ketika tangan kanan
berada di samping badan, ayunkan tangan kanan ke depan atas. Ketika tangan kanan masuk
ke air, langsung tarik tangan kiri ke samping badan, kemudian ayunkan ke depan atas.
Gerakan kaki Awalan dilakukan dengan meluruskan kedua kaki ke belakang. Kemudian
gerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian di dalam air. Gerakan naik turun kedua
kaki dilakukan dengan sumber gerakan pada pangkal paha.
Gerakan pernafasan Gerakan mernafasan pada renang gaya bebas dilakukan dengan
memutar kepala ke salah satu sisi hingga mulut keluar dari permukaan air. Gerakan
memutar kepala dilakukan ketika salah satu tangan diayunkan ke depan atas.
Cara Pengambilan Napas Mengambil napas dengan memiringkan kepala hingga mulut di
atas permukaan air, kemudian muka kembali menghadap ke dalam air untuk
mengembuskan napas. Posisi kepala saat bernapas pada renang gaya bebas adalah
memiringkan kepala ke satu arah, yaitu ke kanan atau kiri saja.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Gaya dada atau gaya
katak merupakan gaya dalam olahraga renang yang cukup mudah dipelajari. Gaya dada juga
menciptakan ketahanan tubuh yang baik ketika dilakukan. Ada beberapa hal yang wajib dilakukan
serta dikuasai oleh para perenang ketika melakukan renang gaya dada. Apa sajakah itu? Melansir
dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), terdapat enam tahapan dalam
gaya dada atau gaya katak yang wajib dikuasai, yaitu: Posisi tubuh Secara garis besar, posisi tubuh
dalam gaya dada tidak berbeda jauh. Posisi tubuh perenang gaya dada, sejajar dengan permukaan
air. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau
gaya katak memiliki dua jenis posisi tubuh, yakni posisi rata serta bergelombang.
Posisi tubuh: dalam renang gaya dada, posisi tubuh dari perenang harus sejajar atau rata
dengan permukaan air. Posisi sejajar dengan permukaan air ini disebut dengan streamline.
Posisi kaki: gerakan kaki pada renang gaya dada harus bisa mendorong tubuh perenang ke
arah dengan cepat.
Pernapasan: teknik mengambil napas pada renang gaya dada dilakukan dengan
mengeluarkan kepala ke atas permukaan air dan mengambil napas menggunakan mulut.
Gerakan tangan: gerakan tangan pada renang gaya dada juga berpengaruh terhadap
kecepatan renang dan dilakukan dengan cara membelah air dengan cara membuka kedua
lengan ke arah samping.
Posisi tubuh dalam gaya punggung menghadap ke atas atau permukaan air. Posisi wajah berada di
atas air, sehingga memungkinkan perenang bisa bernafas sebebas mungkin.
Gerakan pada renang gaya punggung pada dasarnya lebih fokus pada gerakan tangan dan kaki. Tapi
ada juga gerakan pendukung yaitu gerakan pada punggung yang fleksibel.
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar
tidak adanya penyakit atau kelemahan.[1] Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring
dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap
orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam
gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti
perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Materi yang akang dibahas yaitu HIV dan AIDS.
HIV, singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus tipe khusus sebagai penyebab
penyakit berat yang umum dikenal sebagai AIDS. Virus tersebut terutama mengancam nyawa karena
menyerang sistem kekebalan tubuh dan membahayakan kemampuan tubuh untuk menyerang
infeksi dan penyakit. HIV adalah virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Sementara itu, AIDS adalah sebuah kondisi akibat infeksi HIV. Orang yang terinfeksi HIV harus
mengonsumsi obat ARV (antiretroviral) untuk mencegah kondisi AIDS tersebut.
Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina,
dan air susu ibu yang terinfeksi HIV. Siapa pun dari segala usia, ras, maupun jenis kelamin bisa
terinfeksi HIV, termasuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV.
Beberapa metode penularan HIV antara lain adalah melalui:
1. Hubungan seks
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik itu melalui vagina, anal,
maupun seks oral. Selain itu seseorang yang suka berganti-ganti pasangan seksual juga lebih berisiko
untuk terkena HIV.
2. Penggunaan jarum suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV.
Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas membuat seseorang berisiko
sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
3. Kehamilan, persalinan atau menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan
HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda adalah penderita HIV yang
tengah hamil agar risiko penularan HIV pada bayi bisa ditekan.
4. Transfusi darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun, kejadian ini
semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ
ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko
yang rendah untuk terinfeksi HIV.
Mencegah Penularan HIV
Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin yang dapat mencegah dan menyembuhkan infeksi
HIV/AIDS. Namun bagi Anda yang menderita infeksi HIV, ada upaya yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan infeksi tersebut, yaitu mengonsumsi obat antiretroviral sesuai dosis yang disarankan
dokter.
Obat tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehingga penderita HIV
memiliki harapan untuk berumur lebih panjang, hidup lebih sehat, dan mampu memperkecil risiko
dalam menularkan HIV kepada pasangan.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah mencegah penularan HIV sejak awal. Bagaimana caranya?
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks
Jika Anda tidak mengetahui status HIV pasangan Anda, gunakanlah kondom setiap kali Anda
melakukan hubungan seks vaginal, anal maupun oral. Untuk wanita, bisa menggunakan kondom
wanita.
2. Hindari perilaku seksual yang berisiko
Seks anal adalah aktivitas seks yang memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV. Pelaku maupun
penerima seks anal sama-sama berisiko untuk tertular HIV, hanya saja penerima seks anal berisiko
lebih tinggi. Karena itu, disarankan untuk melakukan hubungan seks yang aman, serta gunakan
kondom untuk mencegah penularan HIV.
3. Hindari penggunaan jarum bekas
Hindari penggunaan jarum bekas saat menyuntikkan obat. Penularan HIV melalui tato dan tindik
juga berisiko terjadi jika memakai jarum tato yang tidak disterilisasi dengan baik atau menggunakan
tinta tato yang terkontaminasi. Sebelum melakukan tato atau tindik, pastikan jarum masih steril.
4. Lakukan pre-exposure prophylaxis (PrEP)
PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi mereka
yang berisiko tinggi tertular HIV, yaitu:
Pemahaman dan stigma yang salah mengenai penularan HIV merupakan salah satu kendala dalam
penanggulangan penyakit ini. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan pemeriksaan dini
terkait HIV, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui VCT.
Pengobatan terdiri dari antivirus HIV. Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk
mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah
parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang
dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja
dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah
virus HIV menghancurkan sel CD4.
Gejalanya meliputi: