Anda di halaman 1dari 3

Resume Pertemuan 12

Kode Etik dalam Auditing dan KAP

A. Definisi Audit
Sukrisno Agoes (2004) mengartikan auditing sebagai suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut.

Menurut Arens, Elder, & Beasley (2006), auditing adalah pengumpulan dan
pengevaluasian bukti informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi yang didapat dengan kriteria yang telah ditetapkan.

B. Hal - Hal terkait Auditing


1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukungnya.
2. Pemeriksaan bersifat analitis (Auditor memulai auditnya dari angka dalam
laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo, buku besar, buku
harian, bukti-bukti pembukuan, dan sub buku besar)
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen (Auditor dan KAP)
4. Tujuannya untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
yang diperiksa.
5. Pedoman pelaksanaan auditing mengikuti aturan standard profesional akuntan
publik (SPAP) yang merujuk pada SA yang dibentuk oleh IAPC

C. Bagaimana etika berhubungan dengan akuntansi dan auditing

Etika mengharuskan profesional akuntansi untuk mematuhi undang-undang dan


peraturan yang mengatur yurisdiksi dan badan kerja mereka. Menghindari tindakan yang
dapat berdampak negatif terhadap reputasi profesi adalah komitmen wajar yang harus
diharapkan oleh mitra bisnis dan pihak lain.

D. Standart Etika Auditing


Standar Profesional Akuntan Publik merupakan standar auditing & standart etika yang
menjadi kriteria atau pedoman kerja minimum yang memiliki kekuatan hukum bagi para
auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya.

E. Kode etik profesi akuntan publik

Kode etik profesi akuntan publik adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota
Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI dan staf professional yang bekerja pada satu
Kantor Akuntan Publik ( KAP )

Setiap praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika
profesi yang di atur dalam kode etik ini, kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika profesi
yang di atur oleh perundang undangan, ketentuan hukum, atau aturan lainnya yang
berlaku ternyata berbeda dari kode etik ini.
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan
keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang
handal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber sumber ekonomi

Kode etik profesi akuntan public yang diterbitkan oleh IAPI menyebutkan 5 prinsip prinsip
dasar etika profesi;

1.Prinsip Integritas (Bersikap lugas & jujur dalam semua hubungan profesional dan
bisnis)

2. Prinsip objektivitas
Menerapkan pertimbangan profesional tanpa dikompromikan oleh bias, benturan
kepentingan, dan pengaruh ketergantungan yang tidak semestinya terhadap
individu,organisasi,teknologi,atau faktor lain.

3.Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional

- Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang
disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja
memperoleh jasa profesional yang kompeten,berdasarkan standar profesioal dan
standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

- Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standart profesional dan standart


teknis yang berlaku

4.Prinsip kerahasiaan (Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil


hubungan profesional dan bisnis)

5.Prinsip perilaku professional

- Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku

-Berperilaku konsisten dengan tanggungjawab profesi untuk bertindak bagi kepentingan


publik dalam semua aktivitas profesional dan hubungan bisnis

-Menghindari perilaku apapun yang diketahui atau seharusnya diketahui akuntan yang
dapat mendiskreditkan profesi .

F. Tanggung jawab terhadap klien


1. Informasi klien yang rahasia
2. Fee profesion
3. Fee kontijen

Etika audit dan profesi auditor

1. Etika audit

Suatu sikap dan perilaku mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam
suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif,
yang berkaitan dengan asersiasersi tentang tindakantindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi.

2. Tanggung jawab auditor kepada publik

Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ketergantungan antara akuntan
dengan publik menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.
Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap
klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang
dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan profesionalisme, dan
kepentingan untuk melayani publik

Dilema Etika

Setiap profesi pasti pernah mengalami dilema etika. Dilema etika merupakan situasi yang
dihadapi oleh seseorang dimana ia merasa bingung untuk mengambil suatu keputusantentang
perilaku apa yang seharusnya dilakukan.

Dilema etika muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor berada dalam situasi
pengambilan keputusan yang terkait dengan keputusannya yang etis atau tidak etis. Situasi
tersebut terbentuk karena dalam konflik audit ada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
keputusan auditor sehingga auditor daihadapkan kepada pilihan keputusan etis dan tidak etis.

Anda mungkin juga menyukai