DISUSUN OLEH:
ZULFATUL LAILIYAH
G 701 16 028
KELAS A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat restuNya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Budaya sebagai benih
identitas suatu bangsa namun dalam lintas generasi masih terdapat penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi sampai saat ini, begitu banyak kebudayaan di
Indonesia dalam makalah ini hanya salah satunya yaitu Antropologi Kesehatan
dan Kebudayaan Suku Jawa , kurang lebih bagiamana yang terjadi jika dilihat
dari sudut pandang Antropologi, dan makalah ini disusun sebagai salah satu syarat
nilai tugas dalam mata kuliah Etnofarmasi
KATA PENGANTAR……………………………………………………..- 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………............... 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 4
C. Tujuan dan Manfaat……………………………………………. 4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Suku Jawa................................................................ 5
A. Latar Belakang
Sistem pengetahuan menjadi salah satu yang begitu penting dalam
kehidupan masyarakat, masyarakat bisa berkembang dan menangani
permasalahan dalam kehidupan mereka adalah dari sistem pengetahuan yang
mereka miliki termasuk dalam rangka mengatasi sakit atau penyakit yang
dialami.
Pada buku Antropologi Kesehatan karya Prof. Mulyono menjelaskan
lebih lanjut mengenai konsep sehat dan sakit, dalam kenyataan kehidupan
sehari-hari di masyarakat tolok ukur untuk menentukan apakah seseorang
secara individual dalam kondisi sehat adalah kemampuan fungsional
menjalankan peranan sosialnya. Seseorang menentukan kondisi kesehatannya
dalam keadaan baik (sehat) bilamana ia tidak merasakan terjadinya sesuatu
kelainan fisik atau psikis yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Persepsi seseorang terhadap kondisi kesehatannya dipengaruhi oleh budaya
atau kebudayaan yang dimilikinya.
Masyarakat Jawa juga mengenal agen-agen yang mampu
menyembuhkan penyakit yang dialami oleh masyarakat. Masyarakat modern
seperti sekarang ini akan lebih mengenal dokter pada saat mereka sakit.
Dokter memberikan pengobatan yang logis bagi masyarakat sekarang karena
pengobatannya mengacu pada pengobatan dari Barat. Masyarakat juga
mengenal seseorang yang dituakan pada masyarakat mereka dan tentu saja
mampu mengobati penyakit yang mereka derita yang disebut dengan Dukun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , di susunlah rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum Kebudayaan Suku Jawa ?
2. Seperti apa sejarah Kebudayaan Suku Jawa ?
3. Seperti apa kajian Antropologi pada Kebudayaan Suku Jawa ?
4. Mengapa dukun masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Jawa
dalam upaya penyembuhan sakit sampai sekarang ini?
5. Bagaimana penyembuhan tradisional pada dukun patah tulang
menurut penelitian?
6. Bagaimana Prinsip Pengobatan tradisional patah tulang?
C. Tujuan
Memahami bagaimana cara melihat atau mempelajari segala aspek
yang dapat dijangkau dari cabang ilmu Antropologi.
Mempelajari potensi potensi penyimpangan kebudayaan dengan
melihat penyimpangan dalam Suku Jawa.
Mengetahui seluk beluk Kebudayaan Suku Jawa termasuk
sejarahnya.
Mengetahui eksistensi dukun yang masih tetap dipertahankan oleh
masyarakat Jawa dalam upaya penyembuhan sakit sampai sekarang
ini.
Mengetahui cara penyembuhan tradisioal menurut penelitian
Mengetahui prinsip pengobatan tradisional patah tulang
BAB II
PEMBAHASAN
Suku Jawa adalah suku bangsa yang terbesar di Indonesia, dengan jumlahnya di
sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan menghuni khususnya di
provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur tetapi di provinsi Jawa Barat, Banten dan
tentu saja di Jakarta, mereka juga banyak ditemukan.
Selain itu, orang Jawa percaya kepada kekuatan atau kesakten (kesaktian) yang
terdapat pada benda- benda pusaka, seperti : keris, gamelan, dan lain-lain.
Mereka juga mempercayai keberadaan arwah dan roh leluhur, dan mahluk-mahluk
halus seperti memedi, lelembut, tuyul, serta jin yang menempati alam sekitar
tempat tinggal mereka.
Dukun dalam masyarakat Jawa bukan hal yang asing lagi bahkan sampai sekarang
ini banyak sekali penyebutan mengenai dukun ini, mulai dari nujum, wong pinter,
dan lain-lain.
Masyarakat Jawa pada umumnya mengenal timbulnya sakit dari beberapa sebab
yaitu adanya ketidak seimbangan antara suhu tubuh yaitu antara panas dan dingin
dan juga karena adanya gangguan dari kekuatan atau makhluk lain
DAFTAR PUSTAKA
Foster,GMB,Bg Anderson,1986, Antropologi Kesehatan (dari priyanti Pakan
Suryadarma dan Meutia F, Hatta swasono), Jakarta, Universitas Indonesia Press.