Anda di halaman 1dari 46

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“BIAYA TENAGA KERJA”


MATA KULIAH : AKUNTANSI KOS

DOSEN PENGAMPU: Cut Ermiati SE,M.Si

DISUSUN OLEH:
EDWARD PARTOGI LUMBAN RAJA
(7193510038)
MANAJEMEN B 2019

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi
Kos ini yaitu “Critical Journal Review”. Saya berterima kasih kepada Dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
           Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Binjai, Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CJR .......................................................................1
B. Tujuan penulisan CJR....................................................................................1
C. Manfaat CJR ..................................................................................................2
BAB II  IDENTITAS JURNAL.............................................................................3
A. Identitas Jurnal 1 ...........................................................................................3
B. Identitas Jurnal 2 ...........................................................................................3
BAB III ANALISIS JURNAL ................................................................................4
A. Analisis Jurnal 1 ............................................................................................4
B. Analisis Jurnal 2 ............................................................................................13
LAMPIRAN .............................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Critical journal review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan
jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal
dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa tersendiri pengertian dari
jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh organisasi yang membuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan
nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstrak yang
berisi ringkasan dari isi jurnal, pendahuluan, metodologi yang dipakai sebelumnya
dan metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan, dan daftar pustakaan.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical review, yaitu mengungkapkan
beberapa landasan teori yang digunakan oleh penelitian sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan; mengambil hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan
isi dari jurnal.

B. Tujuan penulisan CJR


1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal
2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
3. Mecari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
4. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.

1
C. Manfaat CJR
1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal.
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan
berikutnya.

2
BAB II
IDENTITAS JURNAL

A. Identitas Jurnal 1
Judul Artikel : Pengaruh biaya tenaga kerja langsung dan biaya promosi
terhadap tingkat laba bersih perusahaan pada PD. Mochi
lampion Kaswari periode 2012-2014
Nama Journal : Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi
Edisi terbit : Vol. 5 Edisi 9
Pengarang artikel : Taopik Firmansyah & Eris Darsawati
Penerbit : Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Tahun Terbit : 2016
ISSN : 20886969

B. Identitas Jurnal 2
Judul Artikel : Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap
Produktivitas Kerja
Nama Journal : Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis
Edisi terbit : Vol.4 No.3
Pengarang artikel : Ela Widasari & Diana Mariyana
Penerbit : STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Tahun Terbit : 2016
ISSN : 2337-6112

3
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. Analisis Jurnal 1
1 Judul Pengaruh biaya tenaga kerja langsung dan biaya promosi
terhadap tingkat laba bersih perusahaan pada PD. Mochi
lampion Kaswari periode 2012-2014
2 Jurnal Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi
3 Volume & Halaman Volume 5, Edisi 9 halaman 68-80
4 Tahun 2016
5 Penulis Taopik Firmansyah & Eris Darsawati
6 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biaya
Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi terhadap Laba
Bersih Perusahaan di PD. Mochi Lampion Kaswari.
-Subjek Penelitian Laporan keuangan dari tahun 2012 hingga 2014 sebanyak 36
sampel.
-Assesment Data Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan penulis
ialah dengan teknik analisis data kuantitatif. Analisis yang
digunakan adalah analisis linier regresi berganda.
-Kata Kunci Direct Labour Costs, Promotion Costs, Net Income

7 Pendahuluan
-Latar Belakang Latar Belakang :
dan Teori Pada tabel data PD. Mochi Lamion terlihat jelas bahwa
peningkatan yang terus terjadi pada Biaya Tenaga Kerja
Langsung dari tahun ke tahun yang diawali dari tahun 2012
dan berakhir pada tahun 2014 diiringi pula oleh peningkatan
Laba Bersih yang diawali dari tahun 2012 dan berakhir tahun
2014. Hal ini berbeda dengan Biaya Promosi yang pada tahun
2012 ke 2013 mengalami peningkatan dan mengalami
penurunan kembali pada tahun 2014 tidak diiringi
peningkatan yang sama pada Laba Bersih yang dari tahun

4
2012 ke 2014 terus meningkat. Hal ini perlu di buktikan lebih
lanjut apakah benar peningkatan Biaya Tenaga Kerja
Langsung yang dikeluarkan PD. Mochi Lampion Kaswari
membuat perusahaan unggul yang akhirnya mempengaruhi
Laba Bersih, dan benarkah Biaya Promosi yang dikeluarkan
perusahaan tidak mempengaruhi Laba Bersih perusahaan.
Teori :
Laba bersih adalah laba setelah dikurangi berbagai pajak.
Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari
perkiraan laba ditahan ini akan diambil sejumlah tertentu
untuk dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang
saham.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya atau
pengorbanan yang telah atau yang akan dikeluarkan
perusahaan guna membayar jasa-jasa yang telah diberikan
oleh tenaga kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.
Promosi adalah cara perusahaan untuk memperkenalkan
produk perusahaan kepada calon konsumen, serta membujuk
dan menarik minat konsumen ataupun calon konsumen agar
mau membeli produk yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
serta memudahkan konsumen untuk membeli produk-
produknya.
Kerangka Pemikiran :
Diduga biaya tenaga kerja langsung dan biaya promosi yang
dikeluarkan perusahaan memiliki pengaruh terhadap laba
bersih perusahaan.

8 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu
hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan
adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-

5
data numeric (angka). Dengan menggunakan metode
penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara
variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan
yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang
diteliti.
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah
biaya tenaga kerja langsung perusahaan (X1) dan biaya
promosi perusahaan (X2) sedangkan variabel terikatnya
(dependent) adalah laba bersih (Y).
9 Hasil Penelitian Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Dilihat dari grafik histogram yang tertera pada jurnal
distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak
condong (skewness) ke kiri maupun kekanan atau bisa
disimpulkan data tersebut berdistribusi secara normal.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel disimpulkan nilai Tolerance sebesar 1,000
(>0,1) dan VIF sebesar 1,000 (<10). Hasil uji
multikoloniearitas ini menunjukan bahwa tidak terdapat
gejala multikoloniearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedstisitas yang menunjukan bahwa tidak
ada pola tertentu karena titik menyebar tidak beraturan diatas
dan dibawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat
disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Ditemukan Durbin-Watson sebesar 2,311 dan DW >2 maka
disimpulkan terjadi autokorelasi negatif.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasakan hasil persamaan analisis regresi liniear berganda,
maka dapat dianalisis dilihat melalui besarnya koefisien dari
masing-masing variable independen yang dapat

6
diinterpretasikan bahwa:
1. α = konstanta sebesar 2,118E7 yang artinya apabila
variable dependenya dianggap 0 maka laba bersih 2,118E7
2. Setiap kenaikan volume penjualan sebesar 1% maka nilai
laba bersih akan naik sebesar 0,442%
3. Setiap penurunan biaya operasional sebesar 1% maka nilai
laba bersih akan turun sebesar -4,773%.
Hasil Uji Hipotesis
Uji Parsial t
Berdasarkan uji t diketahui bahwa t statistik untuk variabel
(BTKL) sebesar 8,900 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 < 0,05 dan nilai 2,034. Artinya signifikan secara
statistik namun > (8,900 > 2,034) maka Hα diterima dan
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel BTKL terhadap laba bersih.
Sedangkan untuk variabel (X2) Biaya Promosi diketahui t
statistik sebesar -0,904 dan nilai signifikansi sebesar 0,372 >
0,05 dan nilai t tabel 2,034. Artinya, tingkat signifikansi
secara statistik dan t hitung < t tabel (-0,904 < 2,034), maka
Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapa disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh antara variabel Biaya Promosi
terhadap laba bersih.
Uji Simultan F
Nilai sebesar 43,170 dengan pembilang 2, dan penyebut 33
sehingga diketahui nilai F tabel sebesar 3,28. Dar hasil
tersebut menunjukan bahwa 43,170 > 3,28 ( F hitung > F
tabel) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa adanya pengaruh antara BTKL dan Biaya Promosi
terhadap laba bersih.
Koefisien Determinasi
Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi sangat

7
mempengaruhi dalam perolehan laba bersih pada suatu
perusahaan. Seperti yang terjadi pada PD. Mochi Lampion
Kaswari, bahwa volume penjualan dan biaya opersional
berpengaruh sebesar 78,3% terhadap laba bersih hal ini
terjadi karena volume penjualan yang selalu mengalami
peningkatan dan tentunya disertai dengan biaya operasional
yang sudah dikeluarkan agar tercapainya peningkatan volume
penjualan yang diharapkan setiap bulannya sehingga akan
tercapainya laba bersih yang diharapkan pada PD. Mochi
Lampion Kaswari.

10 Analisis Jurnal
-Kelebihan Penelitian Mencantumkan teori sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti.
-Kelemahan Ada beberapa kesalahan penulisan dalam jurnal ini.
Penelitian
11 Kesimpulan 1. Terdapat pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap
laba bersih. Karena Biaya Tenaga Kerja Langsung
merupakan pemicu kinerja karyawan produksi, sehingga
kuantitas dan kualitas produk yang nantinya mempengaruhi
penjualan sanga bergantung padanya. Hal ini juga dibuktikan
dari hasil statistik dimana nilai t hitung sebesar 8,900 lebih
besar dari t tabel 2,034. Dan didapatkan nilai signifikan P
(value) sebesar 0,000. Karena nilai P (value) kurang dari
0,005 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Tidak terdapat pengaruh Biaya Promosi terhadap Laba
Bersih. Dalam hal ini tidak adanya pengaruh dari Biaya
Promosi terhadap Laba Bersih dikarenakan PD. Mochi
Lampion Kaswari kini telah menjadi perusahaan mochi yang
paling unggul dan dikenal di sukabumi, sehingga adanya
peningkatan ataupun penurunan biaya promosi saat ini tidak
lagi terlalu mempengaruhi penjualan perusahaan dan Laba
Perusahaan. Hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil statistik

8
dimana nilai t hitung sebesar -0,904 lebih kecil dari nilai t
tabel sebesar 2,034. Dan didapatkan nilai signifikansi P
(value) sebesar 0,372 karena nilai P (value) lebih dari 0,005
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi
keduanya berpengaruh terhadap laba bersih. Karena kedua
variabel ini jik dicari pengaruhnya terhadap Laba Bersih
ketika bersama-sama akan memiliki pengaruh, dikarenakan
kemungkinan salah satu dari variabel berpengaruh kuat. Hal
ini juga dapat dibuktikan dari hasi statistik dimana nilai F
hitung sebesar 43,170 lebih besar dari F tabel sebesar 3,28.
Dan didapatkan nilai signifikansi P (value) sebesar 0,000.
Karena nilai P (value) kurang dari 0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Dan dari hasil nilai koefisien korelasi R (0,885),
berada diantara 0,05 sampai dengan 1,00. Hal ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh positif yang kuat antara BTKL dan
Biaya Promosi terhadap laba bersih. Selain itu dapat dilihat
dari nilai koefisien determinasi sebesar 78,3% sedangkan
sisanya 21,7% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini oleh penulis.
12 Saran 1. Diharapkan PD. Mochi Lampion Kaswari menambah
jumlah pekerja bagian pembuatan produknya atau Biaya
Tenaga Kerja Langsung agar menambah jumlah produksi
produk serta meningkatkan kualitas produ sehingga laba yang
didapatkan PD. Mochi Lampion Kaswari juga meningkat
lebih tinggi lagi.
2. Akan lebih efektif bila perusahaan dapat menggunakan dan
mengalokasikan biaya promosi yang dikeluarkan secara
teratur agar biaya yang dikeluarkan dapat stabil, yaitu dengan
cara menghemat atau mengeluarkan biaya promosi seminimal
mungkin namun bukan berarti kegiatan promosi menjadi
menurun kualitasnya, melainkan perusahaan dituntut untuk

9
lebih jeli dalam mengalokasikan biaya promosi. Dengan
menekan anggaran biaya promosi yang tidak perlu, tentunya
laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
3. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar variabel bebas
yang digunakan hendaknya tidak hanya Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Promosi karena masih banyak faktor
pada perusahaan yang dapat mempengaruhi laba, serta
memperbanyak sampel dan tahun penelitian yang diteliti
untuk memperkuat hasil penelitian.
Saya harap jurnal ini dapat digunakan untuk dijadikan materi
pembelajaran Akuntansi Biaya dan bisa menjadi bahan materi
untuk mengkaji Biaya Tenaga Kerja
13 Referensi Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Cetakan ke-14.
Bandung: Alfabeta
Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting.
Yogyakarta : BPFEYOGYAKARTA
Dunia, A.Firdaus dan Abdullah, Wasilah. 2012. Akuntansi
Biaya. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat
Harahap, Sofyan Syafri. 2013, Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan, Jakarta: PT.Rajagarafindo Persada
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Edisi Revisi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Jakarta:
Salemba Empat
Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Mulyadi. 2010, Akuntansi Biaya, Edisi ke5, Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
Murhadi, Werner.R. 2013, Analisis Laporan Keuangan,
Jakarta: Salemba Empat
Milton, F.Usry., dan Lawrence, H.Hammer.,. 1996.
Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

10
Pokok. Yogyakarta: BPFE
Nurlela. Bastian, Bustami. 2006. Akuntansi Biaya. Cetakan
pertama. Edisi ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu
Saladin, Djaslim. 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan Ke-
2. Bandung: CV. Agung Ilmu
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for Business, Jakarta
: Salemba Empat
Soemarsono. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, cetakan ke-2
edisi 5. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2013, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung:
Alfabeta
Suwardjono. 2013, Teori Akuntansi, Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA
Swashta, Basu. 2008. Manajemen Pemasaran Modern,
Cetakan ke-13. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Swashta, Basu. 2012. Manajemen Penjualan, Edisi 3.
Yogyakarta: BPFE Undang-Undang Republik Indonesia.
2003. Ketenagakerjaan. Presiden Republik Indonesia.
Rahman, Rani. dan Daud, Yusuf, Suseno, Y.,. 2008, Jurnal.
“Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Volume
Produksi” . Hal: 6-7.
Rastumi, Putu., Ketut, Kirya, I., dan Cipta, Wayan.,. 2014,
Jurnal. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi dan
Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi
Bubuk Banyuwangi” . Hal: 7-8.
Khotimah, Miawati.,. 2012. Dunia IlmuBiaya Tenaga Kerja
Langsung. Internet.
Nurbawa, Roman.,. 2012. Pengertian Lengkap Tentang Laba.
Internet.
Simanjuntak, hakim.,. 2014. Pengertian Biaya Promosi.
Internet.
Tjandra, Liam.,. 2011. Biaya Menurut Para Ahli. Internet.

11
http://akupersit.blogspot.com/2012/11/biaya-tenaga-kerja-
langsung-btkl.html
http://liamtjandra.blogspot.in/2011/05/biayamenurut-para-
ahli.html.
http://pubon.blogspot.com/2013/02/pengertian-biaya-
promosi.html
https://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/06/
pengertian-laporankeuangan-menurut-pakar-ahlinya/

12
B. Analisis Jurnal 2

1 Judul Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap


Produktivitas Kerja
2 Jurnal Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis
3 Volume & Halaman Vol.4 No.3 Hal 139-148
4 Tahun 2016
5 Penulis Ela Widasari & Diana Mariyana
6 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya
tenaga kerja langsung terhadap produktivitas kerja pada
perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009 – 2013.
-Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan Tekstil
dan Garmen, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40
data yaitu hanya 8 perusahaan
-Assesment Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Bursa Efek
Indonesia berupa laporan keuangan tahunan, tahun 2009 -
2013. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan software
SPSS (Statistical Package For Sosial Science) versi 20.
-Kata Kunci Direct Labor, Costs and Labor, Productivity

7 Pendahuluan
-Latar Belakang Usaha peningkatan produktivitas kerja mulai menjadi
dan Teori perhatian pokok bagi perusahaan. Sebelumya orang berpikir
bahwa cara untuk meningkatkan laba hanyalah melalui
peningkatan penjualan. Namun usaha peningkatan
produktivitas kini dianggap menjadi alternatif yang tepat
untuk mempertahankan kemampuan bersaing perusahaan.
Pada zaman modern ini perubahan dan perkembangan pasar
yang sangat cepat akan meningkatkan sebagian besar biaya
dalam memperoleh barang dan jasa.
Peningkatan produktivtas dapat dilakukan oleh manusia, akan

13
tetapi manusia juga yangdapat menjadi penyebab pemborosan
atau inefisiensi. Oleh karena itu, perusahaan harus
memberikan motivasi kepada setiap karyawan agar semangat
dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan. Agar karyawan mau bekerja giat dan dengan
semangat kerja yang tinggi sehingga meningkatkan
produktivitas kerja perusahaan, maka diperlukan sesuatu
yang dapat memotivasi para karyawan, yaitu salah satunya
dengan memperhatikan upah yang sesuai dengan keinginan
karyawan.
Pada saat perusahaan meningkatkan produktivitasnya, maka
masyarakat akan memperoleh output yang lebih banyak dan
lebih baik dari sumber daya yang tersedia. Karena ketika
produktivitas kerja perusahaan meningkat akan menyebabkan
lebih banyak barang dan jasa yan tersedia. Akan tetapi
apabila peningkatan output tidak dapat mengimbangi
kecepatan peningkatan biaya, maka biaya per unit dan juga
harga jual akan meningkat.
Teori :
Produktivitas kerja merupakan suatu kemampuan tenaga
kerja dalam usaha meningkatkan prestasi dan kualitas
kerjanya.
Biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa yang
bermanfaat dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut undang-undang No 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan (UUK) pengertian tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan
barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.

8 Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.


Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif

14
dan merupakan data sekunder. Data yang digunakan meliputi
hasil pengumpulan data berdasarkan buku-buku, internet dan
laporan keuangan perusahaan. Adapun pengukurannya
menggunakan metode analisis data dalam bentuk angka-
angka untuk menjawabpertanyaan dari permasalahan yang
ada dengan menggunakan perhitungan statistik.
9 Hasil Penelitian Dari hasil analisis data dengan menggunakan SPSS
(Statistical Package For Sosial Science) versi 20. Ditemukan
persamaan regresi Y= 377,710 -0,001 X, artinya jika biaya
tenaga kerja langsung 0, maka produktivitas kerja nilainya
377,710. Dan setiap peningkatan biaya tenaga kerja langsung
1%, maka produktivitas kerja akan menurun 0,1%. Arah yang
negatif (-) menunjukan semakin tinggi biaya tenaga kerja
langsung, maka semakin menurun produktivitas kerja.
Berdasarkan hasil dari uji t nilai thitung > ttabel sebesar
(2,120 > 2.024 ), nilai signifikansi-nya 0,041 < 0,050
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti
biaya tenaga kerja langsung berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja.

10 Analisis Jurnal
-Kelebihan Penelitian Pada teori memuat banyak pendapat ahli.
Teknik pengumpulan data dan analisa data dijelaskan secara
rinci.
Dalam analisa data dijelaskan dan dijabarkan secara rinci
rumus analisanya.
Hasil penelitian disajikan secara jelas.
-Kelemahan Teori sangat sedikit dalam kajian pustakanya.
Penelitian
11 Kesimpulan 1. Biaya tenaga kerja langsung pada perusahaan Tekstil dan
Garmen setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukan bahwa pada perusahaan Tekstil dan Garmen
selalu memperhatikan biaya tenaga kerja langsung yang

15
diberikan untuk mendapatkan kualitas barang yang
dihasilkan. Biaya Tenaga Kerja Langsung yang tertinggi
yaitu pada Perusahaan Pan Brothers Tbk (PBRX) adalah
sebesar 431.942.000.000 pada tahun 2013, karena jumlah
tenaga kerja yang terdapat di perusahaan Pan Brothers Tbk
(PBRX) ini mengalami peningkatan sehingga biaya yang
dikorbankan atau dikeluarkan oleh perusahaan untuk
diberikan kepada tenaga kerja langsung lebih besar.
Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Langsung yang terendah
yaitu pada Perusahaan Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
adalah 20.178.000.000 pada tahun 2011, karena jumlah
tenaga kerja yang terdapat di perusahaan Panasia Indo
Resources Tbk (HDTX) mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, hal ini menunjukan bahwa biaya yang
dikorbankan atau dikeluarkan oleh perusahaan kepada tenaga
kerja langsung lebih kecil dibandingkan biaya pada tahun
2010.
2. Produktivitas kerja pada perusahaan Tekstil dan Garmen
setiap tahunnya mengalami fluktuatif.
Produktivitas kerja perusahaan Tekstil dan Garmen yang
tertinggi yaitu sebesar 872 tingkat produktivitas pada tahun
2011, pada perusahaan Century Textile Industry Tbk
(CNTX), karena tingkat penjualan pada tahun 2011
mengalami peningkatan yang positif, hal ini dapat
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pada perusahaan
Century Textile Industry Tbk (CNTX). Produktivitas kerja
perusahaan Tekstil dan Garmen yang terendah yaitu sebesar
94 tingkat produktivitas pada tahun 2010 adalah perusahaan
Eratex Djaya Tbk (ERTX), karena tingkat penjualan pada
tahun 2010 pada perusahaan Eratex Djaya Tbk (ERTX),
mengalami penurunan penjualan, hal ini dapat mempengaruhi
penurunan pada produktivitas kerja perusahaan.

16
3. Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai koefisien korelasi
(r) sebesar -0,325 yang berarti hubungan antara biaya tenaga
kerja langsung dengan peroduktivitas kerja perusahaan adalah
lemah. Tanda negatif pada nilai korelasi menunjukan bahwa
terjadi hubungan bertolak belakang antara kedua varabel
yaitu Biaya Tenaga Kerja Langsung (Variabel X) dan
Produktivitas Kerja (Variabel Y). Berdasarkan hasil
perhitungan dari nilai koefisien determinasi, besarnya
biayatenaga kerja langsung terhadap produktivitas sebesar
10,6%, sedangkan sisanya sebesar 89,4% merupakan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini dapat juga dilihat
dari hasil uji t dari produktivitas kerja menunjukan 0,041
yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (< 5%), yang
menunjukan thitung > ttabel sebesar (2,120 > 2.024 ), maka
pada tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa biaya
tenaga kerja langsung berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa untuk perusahaan Tekstil dan Garmen
yang terdaftar di BEI pada periode 2009 – 2013, biaya tenaga
kerja langsung berpengaruh negatif terhadap produktivitas
kerja.
12 Saran Saya harap jurnal ini dapat digunakan untuk dijadikan materi
pembelajaran Akuntansi Biaya dan bisa menjadi bahan materi
untuk mengkaji Biaya Tenaga Kerja
13 Referensi Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan. 2003/2004
Anggaran perusahaan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM
Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis Vol.4 No.3, (2016) 148
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010. Akuntansi biaya. Edisi
2. Jakarta: Mitra wacana media.
Carter, William K. dan Usry, Milton F. 2006. Akuntansi
biaya. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat
Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi manajerial. Edisi 8.

17
Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis kritis atas laporan
keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Operations
management. Terjemahan oleh Dwianoegrahwati
Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat
Horngren, Charles dkk. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta :
Erlangga.
http://www.psychologymania.com/2013). Diakses pada
tanggal 16 juni 2014 pukul 12 : 11
http://www.idx.co.id.
J. Simanjuntak, Payaman. 2011. Manajemen & evaluasi
kinerja. Edisi 3. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Mulyadi. Akuntansi biaya. 2010. Edisi 5. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Naryudin. 2012. Pengaruh upah terhadap produktivitas kerja
karyawan pada home industry kopi bubuk cap gajah.
Rangkasbitung. Jurnal ilmiah. Sekolah Tinggi La Tansa
Mashiro.
Nasir, Nadia. 2008. Analisa pengaruh tingkat upah, masa
kerja, usia terhadap produktivitas tenaga kerja studi kasus
pada tenaga kerja perusahaan rokok djagung padi. Malang.
Universitas Brawijaya.
Nasution, M. Nur. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Nurachmad, Much. 2009. Cara menghitung upah pokok, uang
lembur, pesangon, & dana pension. Jakarta : Transmedia
Pustaka
Prawironegoro, Darsono dan Purwanti, Ari. 2009. Akuntansi
Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media.

18
Rahman, Rani & Suseno, Yogi Daud Yusup. 2008. Pengaruh
biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi studi
kasus pada perusahaan Galunggung Raya Blok.
Tasikmalaya. Jurnal ilmiah. Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
Sedarmayanti. 2001. Sumber daya manusia dan produktivitas
kerja. Bandung: Cv Mandar Maju.
Siagian P, Sondang. 2002. Kiat meningkatkan produktivitas
kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Siregar, Syofian. 2013. Metode penelitian kuantitatif.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Stevenson, William J. dan Choung, Sum Chee. 2014.
Manajemen operasi. Terjemahan oleh Diana Angelica, David
Wijaya, dan Hirson Kurnia. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2008. Metodologi penelitian bisnis. Bandung :
Alfabeta
Supendi. 2012. Pengaruh upah terhadap produktivitas kerja
karyawan pada CV. Mekar Sari. Tangerang. Jurnal ilmiah.
Sekolah Tinggi La Tansa Mashiro.
Umar Husein. 2005. Riset sumber daya manusia dalam
oragnisasi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

19
LAMPIRAN
JURNAL 1
PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP
TINGKAT LABA BERSIH PERUSAHAAN
PADA PD. MOCHI LAMPION KASWARI PERIODE 2012-2014

Taopik Firmansyah, Eris Darsawati Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Abstract
This research is aim to determine the effect of Direct Labour Costs and Promotion Costs of the
Company’s Net Profit in PD. Mochi Lampion Kaswari. The variables used in this research is
Direct Labour Costs, Promotion Costs, and Net Profit. The samples used in this research is
financial statement from year 2012 to 2014 as many as 36 samples.
The used analysis is multiple linear regretion analysis. The analysis is used to determine
significant either with partial or simultan. The partial test result is reveal was t count > ttable ( 8,900
> 2,034 ) with significant value 0,000 < 0,005 that explain was Ho is rejected and Ha is accepted,
so partially Direct Labour Costs has a significant effect on Net Income in PD. Mochi Lampion
Kaswari. The partial test result is reveal was tcount > ttable (- 0,904 < 2,034 ) with significant value
0,372 > 0,005 that explain was Ho is accepted and Ha is rejected, so partially Promotion Costs
has not a significant effect on Net Income in PD. Mochi Lampion Kaswari. The simultan testing
result is reveal was fcount > ftable ( 43,170 > 3,28 ) with significant value 0,000 < 0,05 that explain
was Ho is rejected and Ha is accepted, so simultaneously Direct Labour Costs and Promotion
Costs has a significant effect on Net Income in PD. Mochi Lampion Kaswari.

Key Words: Direct Labour Costs, Promotion Costs, Net Income

PENDAHULUAN Promosi ini dikatakan penting, karena


Laba merupakan elemen yang menjadi masyarakat tidak akan mengetahui adanya
perhatian pemakai laporan keuangan karena sebuah produk jika tidak melalui proses
angka laba diharapkan dapat promosi. Promosi tidak terikat dengan suatu
mempresentasikan kinerja perusahaan secara cara yang tetap, melainkan meluas tergantung
keseluruhan. Dengan kata lain, laba sering dari kreatifitas perusahaan itu sendiri terhadap
dijadikan sebagai acuan penilaian berhasil atau sasaran konsumennya. Dengan kata lain,
tidaknya kinerja ekonomi suatu perusahaan. efektifitas dan efisiensi sebuah promosi
Pada perusahaan manufaktur, penjualan tergantung dari kemampuan karyawan
merupakan cara utama perusahaan untuk perusahaan yakni kemampuan tenaga kerjanya.
menghasilkan laba yang pada pelaksanaannya Tenaga kerja merupakan hal yang dibutuhkan
tidak semudah yang diperkirakan. Persaingan sejak awal berdirinya perusahaan, menjalankan
yang ketat dalam memperebutkan peluang produksi, bahkan hingga produk tersebut
posisi di hati konsumen mengharuskan dipasarkan. Tenaga Kerja yang baik sangat
perusahaan melakukan taktik jual yang mana dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi
salah satunya melalui kegiatan promosi. barang dagang yang baik pula agar dapat
Promosi memiliki fungsi sebagai bentuk upaya menunjang kegiatan promosi nantinya.
perusahaan untuk memperkenalkan produknya Mulyadi (2010:319) menyatakan bahwa:
atau meningkatkan pemahaman para pelanggan “tenaga kerja merupakan usaha fisik atau
terhadap produk yang dihasilkan mental yang dikeluarkan karyawan untuk
perusahaannya. mengolah produk”. Tenaga kerja akan

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 68
bekerja dengan baik apabila hak-haknya Terhadap Volume Produksi” menunjukan
sebagai karyawan dipenuhi perusahaan yang bahwa biaya tenaga kerja langsung
mana hal ini akan menjadi biaya tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap volume
bagi perusahaan. Menurut Mulyadi produksi, hal ini terbukti bahwa nilai thitung
(2010:319): “biaya tenaga kerja adalah harga (7,622) lebih besar dari nilai kritik ttabel
yang dibebankan untuk penggunaan tenaga (3,182) dalam tingkat keyakinan 95%. Volume
kerja manusia tersebut”. Seluruh biaya produksi tentu saja akan mempengaruhi kinerja
karyawan yang secara langsung ikut serta perusahaan dan berdampak pada tingkat laba
memproduksi barang disebut Biaya Tenaga bersih perusahaan pada akhirnya.
Kerja Langsung. PD. Mochi Lampion Kaswari merupakan
Hasil penelitian terdahulu berdasarkan Jurnal sebuah perusahaan yang menjual sekaligus
oleh Putu Rastumi, I Ketut Kirya, Wayan memproduksi makanan yang dinamakan mochi
Cipta, dengan judul “Pengaruh Biaya Produksi, dengan berbagai macam jenis rasa. perusahaan
Biaya Promosi dan Volume Penjualan mochi di Sukabumi jumlahnya cukup banyak
Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi Bubuk dengan tempat operasi perusahaan yang saling
Banyuwangi” menunjukan bahwa Biaya berdekatan yang pada akhirnya memunculkan
produksi (X1), Biaya promosi (X2) dan persaingan yang ketat diantara perusahaan
Volume Penjualan (X3) berpengaruh secara tersebut. Promosi dilakukan oleh masing-
simultan terhadap Laba (Y) pada Perusahaan masing perusahaan untuk memenangkan
Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja dan Hasil persaingan. Namun fenomena sesungguhnya
dari penelitian Biaya Promosi (X2) terhadap yang terjadi menunjukan perusahaan mochi
laba (Y) berpengaruh secara parsial. Penelitian dengan nama “Mochi Lampion Kaswari” jauh
terdahulu selanjutnya berdasarkan Jurnal yang lebih diminati dan di unggulkan di hati
ditulis oleh Rani Rahman dan Yogi Daud masyarakat pribumi maupun diluar wilayah
Yusup Suseno dengan judul “Pengaruh Biaya sukabumi dibandingkan mochi lainnya.
Tenaga Kerja Langsung

Data Total Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Promosi, dan Laba Bersih
Pada periode akhir desember 2012-2014

Tahun Biaya Tenaga Kerja Biaya Promosi Laba


Langsung Bersih
2012 Rp 1.150.300.000,00 Rp 21.971.950,00 Rp 658.982.550,00
2013 Rp 1.464.600.000,00 Rp 28.754.050,00 Rp 751.688.585,00
2014 Rp 1.804.488.750,00 Rp 22.630.000,00 Rp 959.841.760,00
(Sumber: PD. Mochi Lampion Kaswari)

Pada tabel data PD. Mochi Lamion tersebut pada tahun 2012 ke 2013 mengalami
terlihat jelas bahwa peningkatan yang terus peningkatan dan mengalami penurunan
terjadi pada Biaya Tenaga Kerja Langsung dari kembali pada tahun 2014 tidak diiringi
tahun ke tahun yang diawali dari tahun 2012 peningkatan yang sama pada Laba Bersih yang
dan berakhir pada tahun 2014 diiringi pula dari tahun 2012 ke 2014 terus meningkat. Hal
oleh peningkatan Laba Bersih yang diawali ini perlu di buktikan lebih lanjut apakah benar
dari tahun 2012 dan berakhir tahun 2014. Hal peningkatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
ini berbeda dengan Biaya Promosi yang yang dikeluarkan PD. Mochi Lampion Kaswari
membuat

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 69
perusahaan unggul yang akhirnya merupakan kenaikan bersih terhadap modal.
mempengaruhi Laba Bersih, dan benarkah Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi,
Biaya Promosi yang dikeluarkan perusahaan angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah
tidak mempengaruhi Laba Bersih perusahaan. rugi bersih (net loss)”.
Sedangkan menurut Kasmir (2011:303) “laba
IDENTIFIKASI MASALAH bersih merupakan laba yang telah dikurangi
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan
latar belakang, penulis mengidentifikasikan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak”.
beberapa masalah di dalamnya, yang
diantaranya ialah: Biaya Tenaga Kerja Langsung
1. Perusahaan mengeluarkan biaya Biaya tenaga kerja langsung merupakan
tenaga kerja langsung yang baik agar kompensasi yang diberikan kepada semua
mendapat kinerja karyawan yang baik. karyawan yang terlibat langsung dalam
2. Perusahaan memperkenalkan pengolahan produk dan dibebankan kepada
produknya melalui promosi yang perusahaan. Biaya ini sifatnya mudah ditelusuri
diakui sebagai biaya promosi. ke produk tertentu dan merupakan biaya yang
3. Biaya promosi memiliki pengaruh besar atas produk yang dihasilkan. Menurut
terhadap volume penjualan yang Siegel (1996:14) dalam buku Kamus Istilah
akhirnya mempengaruhi laba Akuntansi “Direct labour (upah langsung)
perusahaan. adalah pekerjaan yang langsung terlibat dalam
4. Biaya tenaga kerja langsung pembuatan produk. Contoh biaya langsung
berpengaruh terhadap kinerja adalah upah pekerja perakitan pada lini
karyawan yang mana akan perakitan dan upah operator peralatan mesin”.
mempengaruhi kegiatan perusahaan Sedangkan menurut Bastian Bustami
yang akhirnya berpengaruh pada laba (2006:233) biaya tenaga kerja langsung adalah
perusahaan. “biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
5. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya kepada produk yang dihasilkan, merupakan
promosi berpotensi menurunkan laba biaya utama untuk menghasilkan produk dan
dikerenakan penggunaannya yang jasa tertentu, dan secara langsung diidentifikasi
tidak terkendali. kepada produk”. Selanjutnya menurut Firdaus
6. Berhasil tidaknya penjualan produk Ahmad Dunia dan Wasilah Abdulah
ditentukan dari keefektifan dan (2012:226) biaya tenaga kerja langsung adalah
keefisienan promosi. “biaya tenaga kerja yang dapat
diidentifikasikan dengan suatu operasi atau
proses tertentu yang diperlukan untuk
TINJAUAN PUSTAKA menyelesaikan produk-produk dari
Laba Bersih perusahaan”.
Laba bersih adalah laba setelah dikurangi Dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja
berbagai pajak. Laba dipindahkan kedalam langsung merupakan suatu biaya atau
perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba pengorbanan yang telah atau yang akan
ditahan ini akan diambil sejumlah tertentu dikeluarkan perusahaan guna membayar jasa-
untuk dibagikan sebagai deviden kepada para jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja atau
pemegang saham. karyawan yang terlibat langsung dalam
Menurut Soemarsono S.R. dalam bukunya pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.
Akuntansi Suatu Pengantar (2004:227):
“Angka terakhir dalam laporan laba rugi
adalah laba bersih (net profit). Jumlah ini

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 70
“laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya
perusahaan menghasilkan barang dan jasa”. Ini
Biaya Promosi berarti laba merupakan kelebihan pendapatan
Promosi merupakan faktor penting bagi diatas biaya (biaya total yang melekat pada
perusahaan dalam memperkenalkan produk kegiatan produksi dan penyerahan
dan jasanya. promosi menurut Buchari Alma barang/jasa). Perhitungannya didapatkannya
dalam bukunya Pengantar Bisnis (2010:301) laba dapat kita lihat dari hasil pencatatan
adalah sebagai berikut: “Promosi laporan keuangan yakni laporan laba rugi.
didefinisikan sebagai Menurut Sofyan S.Harahap, dalam buku
komunikasi yang memberi informasi Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan
kepada calon konsumen mengenai suatu (2006:73), “laba rugi menggambarkan hasil
produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan
keinginan konsumen dan mendorong mereka selama satu periode tertentu, serta biaya-biaya
untuk membeli” yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil
Adapun promosi menurut Djaslim Saladin tersebut”. Hasil dikurangi biaya-biaya
dalam bukunya Manajemen merupakan laba atau rugi. Jika hasil lebih besar
Pemasaran (2011:192) adalah: “Promosi dari biaya maka dikatakan laba, sebaliknya jika
adalah salah satu unsur dalam bauran hasil lebih kecil dari biaya- biaya maka
pemasaran yang didayagunakan untuk dikatakan rugi.
memberitahukan, membujuk, dan Laporan laba rugi memiliki dua elmen yang
mengingatkan tenang produk perusahaan”. utama, yaitu pendapatan dan biaya. Pendapatan
Dari pengertian diatas dapat merupakan aliran masuk atau kenaikan aktiva
disimpulkan bahwa promosi adalah cara suatu perusahaan atau penyelesaian kewajiban
perusahaan untuk memperkenalkan produk (kompensasi keduanya) selama periode
perusahaan kepada calon konsumen, serta tertentu, yang timbul dari penjualan barang-
membujuk dan menarik minat konsumen barang, penyerahan jasa, dan elemen
ataupun calon konsumen agar mau pendapatan lainnya. Sedangkan biaya
membeli produk yang dikeluarkan oleh merupakan kenaikan dalam ekuitas atau
perusahaan dan serta memudahkan penggunaan selama periode tertentu yang
konsumen untuk membeli produk- timbul dari penjualan barang, penyerahan jasa,
produknya. Promosi juga berfungsi untuk dan lainnya. Mulyadi dalam bukunya
memberikan informasi atau komunikasi yang Akuntansi Biaya (2010:8), menyatakan: “biaya
memberi penjelasan dan mendorong dalam arti luas yakni pengorbanan sumber
konsumen untuk melanjutkan pembelian ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang
produk atau jasa dan memulai pembelian telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
produk atau jasa untuk calon konsumen untuk tujuan tertentu”. Dari penjelasan diatas
dengan harga tertentu. dapat kita simpulkan bahwa biaya adalah
segala sesuatu yang dikeluarkan ataupun
KERANGKA PEMIKIRAN dikorbankan yang dapat diukur dengan uang
Perusahaan memiliki berbagai alasan untuk memperoleh suatu manfaat berupa
dilakukannya kegiatan ekonomi, dan alasan barang atau jasa yang akan digunakan untuk
yang paling mendasar ialah karna adanya tujuan tertentu.
kebutuhan masyarakat akan suatu barang Terdapat macam-macam biaya yang tersaji di
ataupun jasa. Maka atas dasar itulah dalam laporan laba rugi, salah satunya adalah
perusahaan-perusahaan saling bersaing dalam biaya promosi. Promosi pada prinsipnya
memenuhi keinginan konsumen yaitu dengan merupakan kegiatan yang dilakukan produsen
cara penjualan. Perusahaan melakukan untuk
penjualan tentunya memiliki tujuan utama
yaitu memperoleh laba. Menurut Suwardjono
(2013:464)

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 71
menarik konsumen baru maupun untuk pendapatan ataupun biaya lainnya lalu
mempertahankan konsumen yang sudah ada dikurangi pajak untuk menghasilkan laba
agar tertarik serta konsisten menggunakan bersih.
produk/jasa yang produsen/perusahaan Berdasarkan uraian pemikiran diatas, diduga
hasilkan. Menurut Kotler dan Armstrong biaya tenaga kerja langsung dan biaya promosi
(2004:79) promosi adalah: “segala aktifitas yang dikeluarkan perusahaan memiliki
yang mengkomunikasikan keunggulan produk pengaruh terhadap laba bersih perusahaan.
dan membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya”. Kualitas produk yang dihasilkan METODE PENELITIAN
juga berperan dalam menunjang keberhasilan Menurut Sugiyono, (2013:2) “Secara umum
promosi yang mana semua itu dihasilkan oleh Metode Penelitian diartikan sebagai cara
karyawan bagian produksi dan di anggap ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
sebagai tenaga kerja langsung oleh perusahaan. dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini
Mulyadi (2010:319) menyatakan bahwa: dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
“tenaga kerja merupakan usaha fisik atau biaya tenaga kerja langsung dan biaya promosi
mental yang dikeluarkan karyawan untuk terhadap tingkat laba bersih perusahaan.
mengolah produk”. Tenaga kerja dibutuhkan Sehubungan dengan hal tersebut, maka metode
sejak perusahaan memulai usaha, menjalankan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
produksi, hingga melaksanakan pemasaran. metode deskriptif dan asosiatif dengan
Tenaga kerja akan bekerja dengan baik apabila pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian
hak-haknya dipenuhi yang mana ini yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
diperhitungkan perusahaan sebagai biaya diambil kesimpulannya, artinya penelitian
tenaga kerja. Menurut Mulyadi (2010:319): yang dilakukan adalah penelitian yang
“biaya tenaga kerja adalah harga yang menekankan analisisnya pada data-data
dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja numeric (angka). Dengan menggunakan
manusia tersebut”. Dengan baiknya kualitas metode penelitian ini akan diketahui hubungan
kerja dari tenaga kerja perusahaan, segala yang signifikan antara variabel yang diteliti,
operasi yang dijalankan perusahaan dan sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
produk yang dihasilkan akan jauh lebih memperjelas gambaran mengenai objek yang
optimal yang pada akhirnya akan diteliti.
meningkatkan pendapatan perusahaan. Biaya Variabel bebas (independent) dalam penelitian
tenaga kerja untuk karyawan yang ini adalah biaya tenaga kerja langsung
berkecimpung langsung pada produksi barang perusahaan (X1) dan biaya promosi perusahaan
disebut biaya tenaga kerja langsung. Menurut (X2) sedangkan variabel terikatnya
Mulyadi (2010:321): “upah tenaga kerja (dependent) adalah laba bersih (Y).
langsung diperlakukan sebagai biaya tenaga
kerja langsung dan diperhitungkan langsung TEKNIK PENGUMPULAN DATA
sebagai unsur biaya produksi”. Biaya tenaga Menurut Uma Sekaran (2011: 65) teknik
kerja langsung terdapat pada unsur pembentuk pengumpulan data adalah “Bagian integral dari
harga pokok produksi yang mana itu desain penelitian seperti ditunjukan dalam
dibutuhkan dalam menghasilkan harga pokok bagian berbayang dalam figur”.
penjualan yang nantinya akan tercantum dalam Ada beberapa metode
laporan rugi laba sebagai faktor pengurang pengumpulan data, masing-masing dengan
pendapatan penjualan dan menghasilkan laba kelebihan dan kekurangannya. Masalah yang
bruto. Laba bruto akan dikurangi biaya usaha diteliti dengan penggunaan metode yang tepat
dan ditambah sangat meningkatkan nilai

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 72
penelitian. Data bisa diperoleh dengan yang terdiri dari: Uji Normalitas Data, Uji
berbagai cara, diantaranya dengan meliputi Heteroskedastisitas, Uji Multikolonieritas, dan
data primer dan sekunder. Untuk keperluan Uji Autokorelasi. Lalu Uji Regresi Berganda,
analisis data, maka dalam hal ini penulis dan Uji Hipotesis yang terdiri dari: Uji t, Uji f,
menggunakan data primer dan sekunder serta dan Uji Koefisien Determinasi.
data pendukung yang bersumber dari dalam Pada Penelitian ini, Pengolahan data dilakukan
maupun dari luar organisasi. dengan menggunakan Software Statistical
Product and Service Solution 17.0 (SPSS).
Adapun pengujian dan rancangan analisis data
TEKNIK ANALISIS DATA yang digunakan adalah untuk mengukur
Teknik analisis data adalah rancangan untuk besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung
menganalisis data yang telah dikumpulkan. dan biaya promosi terhadap tingkat laba bersih
Analisis data merupakan proses perusahaan.
penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca, dipahami, serta HASIL DAN PEMBAHASAN
diinterpretasikan. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji
Normalitas
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
digunakan penulis ialah dengan teknik analisis dalam model regresi variabel terikat dan
data kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah normal atau tidak, maka dapat dilakukan uji
atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan, statistik one sample kolmogorov smirnov.
dengan menggunakan metode data yang sudah
ada. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


BTKL Biaya Promosi Laba Bersih
N 36 36 36
Normal Parametersa,,b Mean 1.23E8 2037666.67 65847580.42
Std. Deviation 2.479E7 427262.216 13109442.783
Most Extreme Absolute .119 .163 .191
Differences Positive .119 .118 .191
Negative -.081 -.163 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .713 .976 1.148
Asymp. Sig. (2-tailed) .689 .297 .143
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa: 0,05 dan besarnya nilai


1. Signifikasi data BTKL adalah kolmogorov-smirnov yaitu sebesar
0,689 > 0,05 dan besarnya nilai 0,976 > 197 maka data biaya
kolmogorov-smirnov yaitu sebesar operasional tersebut dapat
0,713 > 197 maka data volume dikatakan berdistribusi normal
penjualan tersebut dapat dikatakan
berdistribusi normal
2. ignifikansi data Biaya
Promosi adalah 0,297 >

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 73
3. Signifikansi data laba bersih adalah
0,143 > 0,05 dan besarnya nilai
kolmogorov-smirnov yaitu sebesar
1,148 >197 maka data laba bersih
tersebut dapat dikatakan
berdistribusi normal.

Suatu model regresi dikatakan mempunyai


data normal apabila nilai probabilitas >0,05
demikian dengan besarnya nilai kolmogorov- Dari data diatas, dapat dilihat bahwa grafik
smirnov Z histogram diatas distribusi data mengikuti
>197. Oleh karena itu dapat disimpulkan kurva berbentuk lonceng yang tidak condong
bahwa data diatas telah terdistribusi normal. (skewness) ke kiri maupun kekanan atau bisa
disimpulkan data tersebut berdistribusi secara
normal.

Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikoloniearitas pada model tabel regresi
yang dihasilkan dapat dilakukan dengan
menghitung nilai variance inflation factor
(VIF) dan koerelasi diantara variabel
independen, jika nilai VIF < 10 atau nilai
tolerance
>0.10, maka tidak terjadi
multikoloniearitas.
Dasar pengambilan keputusan:
1. Jika pada grafik diatas, data
Coefficientsa
menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti garis diagonal, maka Collinearity Statistics
Model
model regresi memenuhi asumsi Tolerance VIF
normalitas. 1 (Constant)
2. Jika pada grafik diatas, data
BTKL 1.000 1.000
menyebar jauh dari garis diagonal
dan/atau tidak mengikuti arah garis Biaya Promosi 1.000 1.000
diagonal, maka model regresi tidak a. Dependent Variable: Laba Bersih
memenuhi asumsi normalitas.
1. Jika nilai Tolerance > 0,1 dan VIF
Pada grafik Normal P-Plot of Regression < 10, berarti tidak terjadi
Standard Residual di atas terlihat bahwa titik- multikoloniearitas.
titik menyebar disekitar garis diagonal, hal ini 2. Jika nilai Tolerance < 0,1 dan VIF
menunjukan bahwa model regresi layak > 10, berarti terdapat masalah
dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. multikoloniearitas.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan
nilai Tolerance sebesar 1,000 (>0,1) dan VIF
sebesar 1,000 (<10). Hasil uji
multikoloniearitas ini menunjukan bahwa tidak
terdapat gejala multikoloniearitas.

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 74
Uji Heteroskedastisitas dibawah sumbu 0 pada sumbu Y, maka
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model tidak terjadi
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari heteroskedastisitas.
residual satu
Coefficientsa Gambar di atas adalah hasil uji
heteroskedstisitas yang menunjukan bahwa
Standardiz
Unstandardi tidak ada pola tertentu karena titik menyebar
ed
zed tidak beraturan diatas dan dibawah sumbu 0
Coefficient
Model Coefficients t Sig. pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan
s
tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
Std.
B Beta
Error Uji Autokorelasi
1 (Const 2.11 832943 2.5 .016 Uji autokorelasi digunakan untuk
ant) 8E7 4.709 43 mengetahui ada atau tidak nya pengaruh
BTKL .442 .048 .837 9.1 .000 model regresi yang diteliti. Model regresi
40 yang baik adalah yang tidak memiliki
masalah autokorelasi.
Biaya - 2.809 -.154 - .101
Salah satu ukuran autokorelasi yaitu dengan
Promos 4.73 1.6
menggunakan uji Durbin- Watson (D-W),
i 3 85 dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dependent Variable: Laba Bersih a. DW < -2 terjadi autokorelasi positif
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika b. -2 ≤ DW ≤ 2 tidak terjadi
variance dari residual satu pengamatan ke autokorelasi
pengamatan yang lain tetap, maka disebut c. DW > 2 terjadi autokorelasi
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut negative
heteroskedatisitas. Model regresi yang
baik akan homoskedastisitas dan tidak terjadi Model Summaryb
heteroskedastisitas. Adapun hasil pengolahan
heteroskedastisitas dilakukan melalui grafik R
Mo Adjusted R Std. Error of Durbin-
berikut: R Squar
del Square the Estimate Watson
e
.85
1 .723 .707 7099455.943 2.311
1a
a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi (X2), BTKL
(X1)
b. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)
Dari hasil di atas, ditemukan
Durbin-Watson sebesar 2,311 dan DW >2
maka disimpulkan terjadi autokorelasi
negatif.

Dasar pengambilan keputusan: Hasil Uji Regresi Linier Berganda


1. Jika pada grafik diatas terjadi pola
tertentu (bergelombang, melebar Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
kemudian menyempit) maka pengaruh dari variabel independen terhadap
terjadi heteroskedastisitas. variabel dependen. Dalam penelitian ini,
2. Jika pada grafik diatas tidak penulis
terdapat pola yang jelas, serta
titik-titk menyebar diatas dan

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 75
menganalisispengaruh volume penjualan dan Tingkat signifikansi yang digunakan adalah
biaya operasional terhdap laba bersih. sebesar 5% hipotesis yang akan diuji adalah
Untuk mempermudah pengolahan data dalam sebagai berikut:
penelitian ini penulis menggunakan SPSS Hα : Diduga terdapat pengaruh volume
(Statistical Product and Service Solution) versi penjualan terhadap laba bersih
17.0. Adapun hasil pengolahan data tersebut Hα : Diduga terdapat pengaruh biaya
dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini: operasional terhadap laba bersih.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui signifikansi dengan dengan ketentuan:
persamaan regresi bergandanya adalah sebagai a. Jika < maka
berikut:
diterima dan ditolak
Keterangan:
untuk α = 0,5%
Y = 2,118E7 + 0,442 –
b. Jika > maka
4,733
Y = Laba Bersih diterima dan ditolak
X1 = Biaya Tenaga Kerja untuk α = 0,5%
Langsung
X2 = Biaya Promosi Adapun hasil pengolahan data tersebut dapat
Berdasakan hasil persamaan analisis regresi dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
liniear berganda, maka dapat dianalisis dilihat Coefficientsa
melalui besarnya koefisien dari masing-masing Standard
variabel independen yang dapat Unstandardized ized
diinterpretasikan bahwa: Coefficients Coefficie
1. α = konstanta sebesar 2,118E7 Model nts t Sig.
yang artinya apabila variabel
Std.
dependenya dianggap 0 maka laba
B Error Beta
bersih 2,118E7
2. Setiap kenaikan volume penjualan 1 (Const 1155072 622037 1.857 .072
sebesar 1% maka nilai laba bersih akan ant) 1.885 6.798
naik sebesar 0,442% BTKL .442 .050 .836 8.900 .000
3. Setiap penurunan biaya a. Dependent Variable: Laba Bersih
operasional sebesar 1% maka Tabel di atas menunjukan dari setiap
nilai laba bersih akan turun
variabel. Berdasarkan uji t diketahui bahwa t
sebesar -4,773%.
statistik untuk variabel
(BTKL) sebesar 8,900 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai
Hasil Uji Hipotesis Uji
2,034. Artinya signifikan secara statistik
Parsial t
Uji t digunakan untuk menguji koefisien namun > (8,900 > 2,034) maka Hα
regresi secara parsial dari variabel diterima dan ditolak. Maka dapat disimpulkan
independennya. Pengujian ini dilakukan untuk bahwa terdapat
mengetahui apakah masing-masing variabel pengaruh antara variabel BTKL terhadap
dependen, yaitu BTKL dan Biaya Promosi laba bersih.
secara individual (parsial) berpengaruh
terhadap variabel terikat yaitu Laba bersih.

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 76
b. Jika > maka diterima dan
ditolak untuk α = 0,5%
ANOVAb
Coefficientsa
Sum of Mean Si
Standa Model Squares df Square F g.
Unstandardiz rdized 1 Regres 4.352E15 2 2.176E1 43.1 .00
ed Coeffi sion 5 70 0a
Model Coefficients cients t Sig.
Residu 1.663E15 33 5.040E1
Std. al 3
B Error Beta
Total 6.015E15 35
1 (Const 7.543 1.082 6.97 .000
ant) E7 E7 2 a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi, BTKL
Biaya -4.702 5.200 -.153 - .372 b. Dependent Variable: Laba Bersih
Promo .904
si Tabel di atas menunjukan bahwa nilai
sebesar 43,170 dengan pembilang 2, dan
a. Dependent Variable: Laba Bersih Sedangkan
penyebut 33 sehingga diketahui nilai
untuk variabel ( ) sebesar 3,28. Dari hasil tersebut menunjukan
Biaya Promosi diketahui t statistik sebesar bahwa 43,170 > 3,28 ( > ) maka
-0,904 dan nilai signifikansi sebesar 0,372
diterima dan dan ditolak. Dengan tingkat
> 0,05 dan nilai 2,034. Artinya, tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga
signifikansi secara statistik dan
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh
< (-0,904 < 2,034), maka diterima dan
antara BTKL dan Biaya Promosi terhadap laba
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa
bersih.
tidak terdapat
pengaruh antara variabel Biaya Promosi
Koefisien Determinasi
terhadap laba bersih.
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar peranan dari
variabel independen (volume penjualan dan
Uji Simultan F
biaya operasional) secara bersama-sama
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
menjelaskan perubahan yang terjadi pada
apakah semua variabel independen, yaitu
variabel dependen (Laba Bersih).
volume penjualan dan biaya operasional secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu laba bersih. Model Summaryb
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah Mo R Adjusted R Std. Error of the
sebesar 5%. Hipotesis yang akan diuji adalah del R Square Square Estimate
sebagai berikut: 1 .851a .723 .707 7099455.943
Hα: Diduga terdapat pengaruh volume
a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi, BTKL
penjualan dan biaya operasional terhadap laba
bersih. b. Dependent Variable: Laba Bersih
Uji ini dilakukan dengan membandingkan
signifikansi dengan dengan ketentuan: Dari tabel diatas maka dapat diketahui nilai
a. Jika < maka koefisien determinasi (Kd)
diterima dan ditolak untuk = ( ) x 100% diperoleh dari R yaitu Kd =
α = 0,5% x 100% = 72,3% Hasil ini sama

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 77
dengan perolehan dengan menggunakan P (value) kurang dari 0,005 maka Ha
program SPSS 17.0 pada kolom R square diterima dan Ho ditolak.
72,3% sedangkan sisanya 27,7% merupakan 2. Tidak terdapat pengaruh Biaya
pengaruh dari faktor-faktor lain yang tidak Promosi terhadap Laba Bersih.
diteliti dalam penelitian ini oleh penulis. Dalam hal ini tidak adanya
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis pengaruh dari Biaya Promosi
menyimpulkan bahwa Biaya Tenaga Kerja terhadap Laba Bersih dikarenakan
Langsung dan Biaya Promosi sangat PD. Mochi Lampion Kaswari kini
mempengaruhi dalam perolehan laba bersih telah menjadi perusahaan mochi
pada suatu perusahaan. Seperti yang terjadi yang paling unggul dan dikenal di
pada PD. Mochi Lampion Kaswari, bahwa sukabumi, sehingga adanya
volume penjualan dan biaya opersional peningkatan ataupun penurunan
berpengaruh sebesar 78,3% terhadap laba biaya promosi saat ini tidak lagi
bersih hal ini terjadi karena volume penjualan terlalu mempengaruhi penjualan
yang selalu mengalami peningkatan dan perusahaan dan Laba Perusahaan.
tentunya disertai dengan biaya operasional Hal ini juga dapat dibuktikan dari
yang sudah dikeluarkan agar tercapainya hasil statistik dimana nilai t hitung
peningkatan volume penjualan yang sebesar -0,904 lebih kecil dari nilai
diharapkan setiap bulannya sehingga akan t tabel sebesar 2,034. Dan
tercapainya laba bersih yang diharapkan pada didapatkan nilai signifikansi P
PD. Mochi Lampion Kaswari. (value) sebesar 0,372 karena nilai P
(value) lebih dari 0,005 maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan
Kesimpulan Biaya Promosi keduanya
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan berpengaruh terhadap laba bersih.
mengenai pengaruh volume penjualan dan Karena kedua variabel ini jika
biaya operasional terhadap laba bersih pada dicari pengaruhnya terhadap Laba
PD. Mochi Lampion Kaswari, maka pada Bersih ketika bersama-sama akan
bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik memiliki pengaruh, dikarenakan
simpulan sebagai berikut: kemungkinan salah satu dari
1. Terdapat pengaruh Biaya Tenaga variabel berpengaruh kuat. Hal ini
Kerja Langsung terhadap laba juga dapat dibuktikan dari hasil
bersih. Karena Biaya Tenaga Kerja statistik dimana nilai F hitung
Langsung merupakan pemicu sebesar 43,170 lebih besar dari F
kinerja karyawan produksi, tabel sebesar 3,28. Dan didapatkan
sehingga kuantitas dan kualitas nilai signifikansi P (value) sebesar
produk yang nantinya 0,000. Karena nilai P (value)
mempengaruhi penjualan sangat kurang dari 0,05 maka Ha diterima
bergantung padanya. hal ini juga dan Ho ditolak. Dan dari hasil nilai
dibuktikan dari hasil statistik koefisien korelasi R (0,885), berada
dimana nilai t hitung sebesar 8,900 diantara 0,05 sampai dengan 1,00.
lebih besar dari t tabel 2,034. Dan Hal ini menunjukan bahwa terdapat
didapatkan nilai signifikan P pengaruh positif yang kuat antara
(value) sebesar 0,000. Karena nilai BTKL dan Biaya Promosi terhdap
laba bersih. Selain itu dapat dilihat
dari nilai koefisien determinasi
sebesar 78,3% sedangkan sisanya
21,7% merupakan pengaruh dari

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 78
faktor-faktor lain yang tidak diteliti Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate
dalam penelitian ini oleh penulis. Accounting. Yogyakarta : BPFE-
YOGYAKARTA
Saran
1. Diharapkan PD. Mochi Lampion Dunia, A.Firdaus dan Abdullah, Wasilah.
Kaswari menambah jumlah pekerja 2012. Akuntansi Biaya. Edisi ke-3. Jakarta:
bagian pembuatan produknya atau Salemba Empat
Biaya Tenaga Kerja Langsung agar
menambah jumlah produksi produk Harahap, Sofyan Syafri. 2013, Analisis Kritis
serta meningkatkan kualitas produk Atas Laporan Keuangan, Jakarta:
sehingga laba yang didapatkan PD. PT.Rajagarafindo Persada
Mochi Lampion Kaswari juga
meningkat lebih tinggi lagi. Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Edisi Revisi.
2. Akan lebih efektif bila perusahaan Jakarta: Rajagrafindo Persada
dapat menggunakan dan
mengalokasikan biaya promosi Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-
yang dikeluarkan secara teratur 3, Jakarta: Salemba Empat
agar biaya yang dikeluarkan dapat
stabil, yaitu dengan cara Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya, Yogyakarta:
menghemat atau mengeluarkan UPP STIM YKPN
biaya promosi seminimal mungkin
namun bukan berarti kegiatan Mulyadi. 2010, Akuntansi Biaya, Edisi ke- 5,
promosi menjadi menurun Yogyakarta: UPP STIM YKPN
kualitasnya, melainkan perusahaan
dituntut untuk lebih jeli dalam Murhadi, Werner.R. 2013, Analisis Laporan
mengalokasikan biaya promosi. Keuangan, Jakarta: Salemba Empat
Dengan menekan anggaran biaya
promosi yang tidak perlu, tentunya Milton, F.Usry., dan Lawrence,
laba yang diperoleh perusahaan H.Hammer.,. 1996. Akuntansi Biaya
akan meningkat. Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
3. Disarankan bagi peneliti Pokok.
selanjutnya agar variabel bebas Yogyakarta: BPFE
yang digunakan hendaknya tidak
hanya Biaya Tenaga Kerja Nurlela. Bastian, Bustami. 2006. Akuntansi
Langsung dan Biaya Promosi Biaya. Cetakan pertama. Edisi ke-1.
karena masih banyak faktor pada Yogyakarta: Graha Ilmu
perusahaan yang dapat
mempengaruhi laba, serta Saladin, Djaslim. 2011. Manajemen
memperbanyak sampel dan tahun Pemasaran. Cetakan Ke-2.
pnelitian yang diteliti untuk Bandung: CV. Agung Ilmu
memperkuat hasil penelitian.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for
Business, Jakarta : Salemba Empat

DAFTAR PUSTAKA Soemarsono. 2004. Akuntansi Suatu


Pengantar, cetakan ke-2 edisi 5. Jakarta:
Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis.
Salemba Empat
Cetakan ke-14. Bandung: Alfabeta

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 79
Sugiyono. 2013, Metodologi http://
Penelitian Bisnis, Bandung: pubon.blogspot.com/
Alfabeta 2013/02/penger tian-
biaya-promosi.html
Suwardjono. 2013, Teori Akuntansi,
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Swashta, Basu. 2008. Manajemen


Pemasaran Modern, Cetakan ke-13.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Swashta, Basu. 2012. Manajemen


Penjualan, Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE

Undang-Undang Republik Indonesia.


2003. Ketenagakerjaan. Presiden
Republik Indonesia.

Rahman, Rani. dan Daud, Yusuf,


Suseno, Y.,. 2008, Jurnal. “Pengaruh
Biaya Tenaga Kerja Langsung
terhadap Volume Produksi” . Hal: 6-7.
Rastumi, Putu., Ketut, Kirya, I., dan
Cipta, Wayan.,. 2014, Jurnal.
“Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Promosi dan Volume Penjualan
Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi
Bubuk Banyuwangi” . Hal: 7-8.

Khotimah, Miawati.,. 2012. Dunia


Ilmu- Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Internet.

Nurbawa, Roman.,. 2012. Pengertian


Lengkap Tentang Laba. Internet.

Simanjuntak, hakim.,. 2014.


Pengertian Biaya Promosi. Internet.

Tjandra, Liam.,. 2011. Biaya Menurut


Para Ahli. Internet.

http://akupersit.blogspot.com/
2012/11/biay a-tenaga-kerja-langsung-
btkl.html

http://liam-
tjandra.blogspot.in/2011/05/biaya-
menurut-para-ahli.html.

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 80
ISSN: 2337-6112
https://
romannurbawastore.wordpress.com
/2012/05/06/pengertian- Vol.4 No.3
laporan- keuangan-
menurut-pakar-ahlinya

JURNAL 2

Jurnal Studia
Akuntansi dan Bisnis
PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA
Ela Widasari* Diana Mariyana **
* STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
** STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung

Article Info Abstract


Keywords: The products of the industry are a staple of the community
Direct Labor used ranging from toddlers to adults, both men and women,
Costs and Labor namely Textile and Garment industry. Where the product is in
Productivity the form of cloth and the like are produced by several
manufacturers in Indonesia. Therefore, this study aimed to
determine the effect of direct labor costs to labor productivity
in the Textile and Garment companies listed in Indonesia Stock
Exchange period 2009-2013.
The population in this study were 18 companies of Textiles
and Garments, number of samples used by 40 the data is only 8
companies. This study uses secondary data from the Indonesia
Stock Exchange in the form of annual financial statements , in
2009 -2013. Research hypothesis testing using SPSS
( Statistical Package For Social Science ) version 20.
From the results of data analysis using SPSS ( Statistical
Package For Social Science version 20 Found regression
equation Y = 377.710 -0.001 X. this means that if the direct
labor costs 0, then the value of labor productivity 377.710,
each increase of 1% labor costs, then labor productivity will
Corresponding Author: decline 0,1%. Negative direction ( - ) indicates the higher
widasarie@yahoo.co.id direct labor costs, the declining labor productivity.
dianamarya1@gmail.com Based on the results of the t test, t count > t table (2,120 >
2.024 ), significance value 0,041 < 0,050. so is can, be
concluded that the Ha received, which means direct labor costs
and significant negative effect on the labor productivity.
Produk dari industri yang menjadi kebutuhan pokok yang
digunakan masyarakat mulai dari balita sampai dewasa baik laki-laki
maupun perempuan yaitu industri Tekstil dan Garmen. Dimana
produk tersebut berupa kain dan sejenisnya yang diproduksi oleh
beberapa Produsen yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 81
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya tenaga kerja
langsung terhadap produktivitas kerja pada perusahaan Tekstil dan
Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan Tekstil dan
Garmen, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 data yaitu
hanya 8 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari
Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan tahunan, tahun 2009
-2013. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan software SPSS
(Statistical Package For Sosial Science) versi 20.

JurnalIlmiahIlmuEkonomi Page 82
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

Dari hasil analisis data dengan menggunakan SPSS (Statistical


Package For Sosial Science) versi 20. Ditemukan persamaan regresi
Y= 377,710 -0,001 X, artinya jika biaya tenaga kerja langsung 0,
maka produktivitas kerja nilainya 377,710. Dan setiap peningkatan
biaya tenaga kerja langsung 1%, maka produktivitas kerja akan
menurun 0,1%. Arah yang negatif (-) menunjukan semakin tinggi
biaya tenaga kerja langsung, maka semakin menurun produktivitas
kerja.
Berdasarkan hasil dari uji t nilai thitung > ttabel sebesar (2,120 >
2.024 ), nilai signifikansi-nya 0,041 < 0,050 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti biaya tenaga kerja
langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas
©2016 JSAB. All rights reserved. kerja.

Pendahuluan
Usaha peningkatan produktivitas kerja mulai menjadi perhatian pokok bagi perusahaan.
Sebelumya orang berpikir bahwa cara untuk meningkatkan laba hanyalah melalui peningkatan
penjualan. Namun usaha peningkatan produktivitas kini dianggap menjadi alternatif yang tepat
untuk mempertahankan kemampuan bersaing perusahaan. Pada zaman modern ini perubahan dan
perkembangan pasar yang sangat cepat akan meningkatkan sebagian besar biaya dalam
memperoleh barang dan jasa.
Peningkatan produktivtas dapat dilakukan oleh manusia, akan tetapi manusia juga yang
dapat menjadi penyebab pemborosan atau inefisiensi. Oleh karena itu, perusahaan harus
memberikan motivasi kepada setiap karyawan agar semangat dalam bekerja, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Agar karyawan mau bekerja giat dan dengan semangat
kerja yang tinggi sehingga meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, maka diperlukan sesuatu
yang dapat memotivasi para karyawan, yaitu salah satunya dengan memperhatikan upah yang
sesuai dengan keinginan karyawan. Apabila upah karyawan ini diabaikan oleh perusahaan, maka
akan menimbulkan berbagai masalah bagi perusahaan, membuat para karyawan malas bekerja,
melakukan pemogokan-pemogokan, atau mungkin melakukan usaha-usaha untuk pindah ke
perusahaan lain yang lebih menjamin kesejahteraan mereka.
Pada saat perusahaan meningkatkan produktivitasnya, maka masyarakat akan memperoleh
output yang lebih banyak dan lebih baik dari sumber daya yang tersedia. Karena ketika
produktivitas kerja perusahaan meningkat akan menyebabkan lebih banyak barang dan jasa yang
tersedia. Akan tetapi apabila peningkatan output tidak dapat mengimbangi kecepatan peningkatan
biaya, maka biaya per unit dan juga harga jual akan meningkat.
Pada saat ini tenaga kerja manusia dianggap sebagai suatu kekayaan dari perusahaan
sehingga harus dijaga dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam situasi seperti ini maka tenaga kerja yang berkualitas
menjadi tumpuan harapan untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Keunggulan tenaga
kerja mampu menciptakan kompetensi yang unik dan tidak mudah ditiru.

83
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

Dalam proses memperoleh dan meningatkan kualitas kemampuan profesional individu,


seseorang harus menempuh berbagai program pendidikan agar memiliki bekal untuk mengenal dan
mengembangkan metode berfikir secara sistematis dan mampu memecahkan masalah yang akan
dihadapi dikemudian hari. Hal ini akan nampak pada kinerja karyawan dan menjamin produktivitas
kerja yang semakin meningkat. Kurangnya pendidikan, latihan atau pengembangan ilmu
pengetahuan akan berakibat menurunnya produktivitas kerja seseorang. Sehingga seseorang
tersebut dapat dikatakan tidak produktif.

Kajian Pustaka
Pengertian Produktivitas Kerja
Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, (2011 : 141) menyatakan bahwa “Produktivitas adalah
satu tolok ukur pencapaian hasil usaha dengan membandingkan nilai semua bahan dan upaya yang
digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Produktivitas tenaga kerja adalah sekian unit atau sekian
rupiah barang (yang dihasilkan) per satu orang tenaga kerja per satuan waktu (per jam, per hari, per
bulan, atau per tahun)”. Jika perusahaan ingin dinilai dari produktivitas unit-unitnya, maka bisa
dihitung rasio produktivitas.
Definisi produktivitas menurut William dan Sum Chee, (2014 : 55) “adalah indeks yang
mengukur output (barang dan jasa) dibandingkan dengan input (tenaga kerja, bahan baku, energi,
dan sumber lainnya) yang digunakan untuk memproduksi output”. Menurut Dewan Produktivitas
Nasional yang dikutip oleh Taliziduhu Ndraha, (2002 : 44) mendefinisikan produktivitas sebagai :
“suatu sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini (harus) lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Menurut M. Nur
Nasution, (2005 : 281) menyimpulkan bahwa “produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara
hasil kegiatan (output atau keluaran), dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil
tersebut (input atau masukan)”.
Menurut Malayu Hasibuan, (2001 : 94) menyatakan bahwa “produktivitas kerja adalah
perbandingan antara output dengan input, dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan
teknik pengerjaannya yang lebih baik”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa pengertian produktivitas merupakan suatu ukuran dari hasil usaha yang dinyatakan ke dalam
perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya, seperti tenaga
kerja dan modal). Produktivitas kerja merupakan suatu kemampuan tenaga kerja dalam usaha
meningkatkan prestasi dan kualitas kerjanya.

Pengertian Biaya
Biaya merupakan salah satu faktor penting yang menentukan besarnya suatu laba
perusahaan. Oleh karena itu banyak teori yang dikembangkan oleh para ahli mengenai biaya sesuai
kondisi yang ada. Menurut Hasen & Mowen, (2009:47) “biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat bagi
84
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

organisasi baik sekarang atau maupun dimasa yang akan datang ”.


Mulyadi (2010:8) mendefinisikan, “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dengan satuan uang, terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Menurut
Darsono dan Ari Purwanti, (2009 : 19) menyatakan bahwa “biaya adalah kas dan setara kas yang
dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memperoleh
manfaat atau keuntungan di masa mendatang”.
Berdasarkan definisi biaya diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa yang bermanfaat dalam
membantu pencapaian tujuan perusahaan.

Pengertian Tenaga Kerja Langsung


Dalam pencapaian tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja. Menurut Malayu
S.P. Hasibuan, (2008 : 248) “Tenaga kerja adalah orang-orang atau SDM yang telah dapat
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam undang-undang perburuhan di Negara
bersangkutan”. Menurut undang-undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan (UUK)
pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan
barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Definisi tenaga kerja langsung menurut Carter dan Usry (2006 : 40) “adalah tenaga kerja
yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara
layak ke produk tertentu. Tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung”. Menurut Gunawan adisaputro & Marwan asri, (2003/2004 : 257) “Tenaga kerja
langsung merupakan tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan
biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan”.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Jenis data yang dikumpulkan
adalah berupa data kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data yang digunakan meliputi hasil
pengumpulan data berdasarkan buku-buku, internet dan laporan keuangan perusahaan. Adapun
pengukurannya menggunakan metode analisis data dalam bentuk angka-angka untuk menjawab
pertanyaan dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perhitungan statistik.

Populasi Dan Sampling


Menurut Sugiyono, (2008 : 115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Menurut Sugiyono, (2008 : 116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah menggunakan purposive sampling,
85
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.


Adapun kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang diaudit selama tahun 2009 – 2013
3. Data yang dimiliki perusahaan lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti
4. Data yang digunakan sebanyak 40 data yaitu dari 8 perusahaan, antara lain ARGO, CNTX,
ERTX, HDTX, MYTX, PBRX, SSTM, dan UNTX.
Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel yang digunakan oleh penulis terkait dengan
penelitian adalah berjumlah 8 perusahaan dari populasi sebelumnya yaitu 18 perusahaan dengan
periode penelitian berlangsung selama 5 tahun yaitu periode 2009 -2013, sehingga data yang
digunakan sebanyak 40 data.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Teori diperoleh dari dokumen, literatur, dan proposal penelitian terdahulu. Metode ini
digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur - literatur yang memuat pembahasan
yang berkaitan dengan penelitian.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian kerena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data secara sekunder dan penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi sumber datanya berasal dari Gallery Pojok Bursa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Teknik Analisa Data


Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena
analisis data merupakan suatu usaha untuk menemukan jawaban atas suatu permasalahan yang
terjadi. Analisis data kuantitatif yaitu metode yang didasarkan pada formulasi dan ditunjukan
dengan angka. Untuk mengetahui pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap produktivitas
yang digunakan melalui perhitungan statistik antara lain:
1. Analisa Regresi Linear Sederhana
Menurut Syofian Siregar, (2013 : 284) “Analisis regresi linear merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan dalam memprediksi permintaan dimasa yang akan datang berdasarkan data masa
lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak
bebas (dependent)”. Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas
(independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Penentuan regresi menggunakan rumus
sebagai berikut:

86
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

Persamaan garis regresi Y = a + b.X


Dimana:
Y = Variabel terikat (Produktivitas kerja)
X = Variabel Bebas (Biaya tenaga kerja langsung)
a = Bilangan Konstanta
b = Bilangan Konstanta
2. Analisa Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap produktivitas, maka akan
dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis koefisien korelasi. Menurut Syofian Siregar,
(2013 : 252) “koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel”. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
( ) ( )
√* ( ) + ( )+
Keterangan:
n = jumlah data (responden)
∑X = jumlah variabel X
∑Y = jumlah variabel Y
∑X 2
= jumlah kuadrat variabel X
∑Y2 = jumlah kuadrat variabel Y
(∑X)2 = kuadrat dari penjumlahan variabel X
(∑Y)2 = kuadrat dari penjumlahan variabel Y
∑XY = jumlah perkalian X dan Y
Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1)
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan untuk arah
dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-).
Misalnya :
a. Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan bertolak belakang
antara variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y turun.
b. Apabila r = 1 artinya, korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah variabel X dan
variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y naik.
3. Uji Signifikan
Untuk menguji hipotesis yang berpengaruh terhadap produktivitas pada perusahaan Tekstil dan
Garmen yang terdaftar di BEI, menggunakan uji t. Adapun rumus dari uji t tersebut, menurut
Sugiyono, (2008 : 184) adalah:


87
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

Kriteria dalam pengujian signifikan adalah:


a. jika, thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan antara variabel
yang diteliti,
b. jika, thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara
variabel yang diteliti.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (Kd) atau yang disebut juga sebagai Koefisien Penentu (KP) adalah angka
atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau pengaruh sebuah variabel
atau lebih terhadap naik turunnya variabel yang lain. Koefisien Determinasi (Kd) digunakan untuk
mengetahui besarnya Variabel Y yang dipengaruhi oleh variabel X. “Koefisien Determinasi dengan
mengkuadratkan Koefisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan dengan 100%
Koefisien Determinasi (Kd) dinyatakan dalam persen (%)”. Menurut Syofian Siregar, (2013 : 252)
Koefisien ini didapat dengan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


a. Regresi Sederhana
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan SPSS versi 20, persamaan regresi
digunakan untuk memprediksi perubahan yang terjadi pada produktivitas yang disebabkan
perubahan biaya tenaga kerja langsung, maka hasil regresinya didapatkan sebagai berikut :
Analisis Regresi Liner Sederhana

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 377.710 43.097 8.76 .000
4
Biaya Tenaga Kerja -.325 -
-.001 .000 .041
Langsung
2.120
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Dari Perhitungan regresi yang telah diolah diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 377,710 + – 0,001 X
Produktivitas Kerja = 377,710 – 0,001 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta α (377,710) artinya jika biaya
tenaga kerja langsung 0, maka produktivitas kerja nilainya 377,710. Nilai koefisien regresi variabel
88
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

biaya tenaga kerja langsung (b) adalah -0,001 dapat diartikan bahwa setiap peningkatan biaya
tenaga kerja langsung 1% maka produktivitas akan menurun sebesar -0,001 atau 0,1%.
b. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui hubungan biaya tenaga kerja langsung terhadap produktivitas kerja pada
perusahaan Tekstil dan Garmen digunakan uji korelasi. Analisis korelasi berguna untuk
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat atau lemahnya hubungan suatu
variabel dengan variabel lainnya.
Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Correlations

Prod Biaya
uktivitas Tenaga
Kerja Kerja
Langsung
Produktivitas Kerja 1.000 -.325
Pearson
Biaya Tenaga Kerja
Correlation -.325 1.000
Langsun
g
Produktivitas Kerja . .020
Sig. (1-tailed) Biaya Tenaga Kerja
.020 .
Langsun
g
Produktivitas Kerja 40 40
N diatas menunjukaan
Tabel Biaya bahwaTenaga Kerja korelasi (r) sebesar -0,325 yang berarti
nilai koefisien 40 40
bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Produktivitas kerja dengan variabel
independennya yaitu Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah lemah. Hal ini sesuai dengan kriteria
korelasi menurut Syofian Siregar (2013 : 251) bahwa nilai korelasi antara 0,20 – 3,99 dikatakan
memiliki hubungan yang lemah.
Nilai R Square sebesar 0,106 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja langsung hanya
mampu menjelaskan variabel produktivtas kerja sebesar 10,6%. Hal ini berarti 10,6% Variasi
dari produktivitas kerja dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu biaya tenaga kerja
langsung sedangkan sisanya (100% - 10,6% = 89,4%) lagi dijelaskan oleh variasi atau faktor
lain yang tidak diteliti. Dengan demikian hubungan kedua variabel bisa dikatakan lemah karena
nilai r berada di antara 0,20 – 0,399 .
Bila dibandingkan dengan peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yogi
Daud Yusup Suseno dengan judul penelitiannya yaitu, pengaruh biaya tenaga kerja langsung
terhadap volume produksi pada perusahaan Galunggung Raya Block. Adapun pembahasan pada
penelitiannya adalah Biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap volume
produksi, karena terdapat peningkatan-peningkatan yang terjadi pada biaya tenaga kerja
langsung yang disebabkan oleh adanya peningkatan hasil yang diproduksi oleh tenaga kerja
serta terjadi peningkatan volume produksi yang disebabkan oleh adanya pesanan-pesanan yang
diterima perusahaan.

89
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

Sedangkan pada penelitian ini hasil pembahasannya adalah biaya tenaga kerja langsung
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja, akan tetapi apabila dilihat dari nilai
koefisien korelasi sebesar 0,325, nilai ini menunjukan bahwa hubungan produktivitas kerja
terhadap biaya tenaga kerja langsung adalah lemah atau rendah. Hal ini terjadi karena hasil
analisis regresi linier sederhana untuk biaya tenaga kerja langsung bernilai negatif (-), sehingga
terjadi hubungan tolak belakang antara variabel X dan variabel Y.

Kesimpulan
Berdasarkan semua uraian dan perhitungan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Biaya tenaga kerja langsung pada perusahaan Tekstil dan Garmen setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa pada perusahaan Tekstil dan Garmen selalu
memperhatikan biaya tenaga kerja langsung yang diberikan untuk mendapatkan kualitas barang
yang dihasilkan. Biaya Tenaga Kerja Langsung yang tertinggi yaitu pada Perusahaan Pan
Brothers Tbk (PBRX) adalah sebesar 431.942.000.000 pada tahun 2013, karena jumlah tenaga
kerja yang terdapat di perusahaan Pan Brothers Tbk (PBRX) ini mengalami peningkatan
sehingga biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan oleh perusahaan untuk diberikan kepada
tenaga kerja langsung lebih besar. Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Langsung yang terendah
yaitu pada Perusahaan Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) adalah 20.178.000.000 pada tahun
2011, karena jumlah tenaga kerja yang terdapat di perusahaan Panasia Indo Resources Tbk
(HDTX) mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukan bahwa biaya yang
dikorbankan atau dikeluarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung lebih kecil
dibandingkan biaya pada tahun 2010.
2. Produktivitas kerja pada perusahaan Tekstil dan Garmen setiap tahunnya mengalami fluktuatif.
Produktivitas kerja perusahaan Tekstil dan Garmen yang tertinggi yaitu sebesar 872 tingkat
produktivitas pada tahun 2011, pada perusahaan Century Textile Industry Tbk (CNTX), karena
tingkat penjualan pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang positif, hal ini dapat
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pada perusahaan Century Textile Industry Tbk
(CNTX). Produktivitas kerja perusahaan Tekstil dan Garmen yang terendah yaitu sebesar 94
tingkat produktivitas pada tahun 2010 adalah perusahaan Eratex Djaya Tbk (ERTX), karena
tingkat penjualan pada tahun 2010 pada perusahaan Eratex Djaya Tbk (ERTX), mengalami
penurunan penjualan, hal ini dapat mempengaruhi penurunan pada produktivitas kerja
perusahaan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,325 yang berarti
hubungan antara biaya tenaga kerja langsung dengan peroduktivitas kerja perusahaan adalah
lemah. Tanda negatif pada nilai korelasi menunjukan bahwa terjadi hubungan bertolak belakang
antara kedua varabel yaitu Biaya Tenaga Kerja Langsung (Variabel X) dan Produktivitas Kerja
(Variabel Y). Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai koefisien determinasi, besarnya biaya
tenaga kerja langsung terhadap produktivitas sebesar 10,6%, sedangkan sisanya sebesar 89,4%
merupakan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini dapat juga dilihat dari hasil uji t dari
produktivitas kerja menunjukan 0,041 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (< 5%), yang
menunjukan thitung > ttabel sebesar (2,120 > 2.024 ), maka pada tingkat keyakinan 95% dapat
disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa untuk perusahaan Tekstil dan
Garmen yang terdaftar di BEI pada periode 2009 – 2013, biaya tenaga kerja langsung
berpengaruh negatif terhadap produktivitas kerja.

Daftar Pustaka
Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan. 2003/2004 Anggaran perusahaan. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi UGM
Carter, William K. dan Usry, Milton F. 2006.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010. Akuntansi biaya. Edisi 13. Jakarta:
Akuntansi biaya. Edisi 2. Salemba Empat
Jakarta: Mitra wacana media. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi
90
Ela dan Diana /Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung terhadap Produktivitas Kerja.../139-148

manajerial. Edisi 8. Jakarta: lembur, pesangon, & dana pension.


Salemba Empat. Harahap, Sofyan Jakarta : Transmedia Pustaka
Syafri. 2011. Analisis kritis atas Prawironegoro, Darsono dan Purwanti, Ari.
laporan keuangan. Jakarta: PT. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi 3.
Raja Jakarta: Mitra Wacana Media.
Grafindo Persada. Rahman, Rani & Suseno, Yogi Daud Yusup.
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2008. Pengaruh biaya tenaga kerja
2006. Operations langsung terhadap volume produksi studi
management. Terjemahan oleh kasus pada perusahaan Galunggung Raya
Dwianoegrahwati Blok. Tasikmalaya. Jurnal ilmiah.
Setyoningsih dan Indra Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Almahdy. Edisi ketujuh. Sedarmayanti. 2001. Sumber daya manusia dan
Jakarta: Salemba Empat produktivitas kerja. Bandung: Cv Mandar
Horngren, Charles dkk. 2006. Maju.
Akuntansi Biaya. Jakarta : Siagian P, Sondang. 2002. Kiat meningkatkan
Erlangga. produktivitas kerja. Jakarta : PT. Rineka
http://www.psychologymania.com/ Cipta
2013). Diakses pada tanggal 16 Siregar, Syofian. 2013. Metode penelitian
juni 2014 pukul 12 : 11 kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada
http://www.idx.co.id. Media Group.
J. Simanjuntak, Payaman. 2011. Stevenson, William J. dan Choung, Sum Chee.
Manajemen & evaluasi 2014. Manajemen operasi. Terjemahan
kinerja. Edisi 3. Jakarta: oleh Diana Angelica, David Wijaya, dan
Fakultas Ekonomi Universitas Hirson Kurnia. Jakarta: Salemba Empat.
Indonesia. Sugiyono. 2008. Metodologi penelitian bisnis.
Mulyadi. Akuntansi biaya. 2010. Edisi Bandung : Alfabeta
5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Supendi. 2012. Pengaruh upah terhadap
Naryudin. 2012. Pengaruh upah produktivitas kerja karyawan pada CV.
terhadap produktivitas kerja Mekar Sari. Tangerang. Jurnal ilmiah.
karyawan pada home industry Sekolah Tinggi La Tansa Mashiro.
kopi bubuk cap gajah. Umar Husein. 2005. Riset sumber daya manusia
Rangkasbitung. Jurnal ilmiah. dalam oragnisasi. Jakarta : PT.Gramedia
Sekolah Tinggi La Tansa Pustaka Utama.
Mashiro.
Nasir, Nadia. 2008. Analisa
pengaruh tingkat upah, masa
kerja, usia terhadap
produktivitas tenaga kerja
studi kasus pada tenaga kerja
perusahaan rokok djagung
padi. Malang. Universitas
Brawijaya.
Nasution, M. Nur. 2005. Manajemen
Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Nurachmad, Much. 2009. Cara
menghitung upah pokok, uang
91

Anda mungkin juga menyukai