Anda di halaman 1dari 4

NILAI – NILAI DAN TANTANGAN PANCASILA

- Sila pertama pada pancasila adalah sila ketuhanan yang


dilambangkan oleh bintang emas berlatar belakang hitam. Dari
lambang tersebut, bintang emas menggambarkan bahwa bangsa
Indonesia mengakui akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.

 Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan


perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-
masing.
 Saling menghormati pemeluk agama lain.
 Memiliki toleransi antar umat beragama.
 Tidak memaksakan kehendak antar umat beragama.
 Tidak mencemooh atau mengejek kepercayaan orang lain.

- Asas kemanusiaan pada pancasila dilambangkan oleh rantai emas.


Rantai-rantai tersebut terikat tanpa putus yang menunjukkan akan
hubungan rakyat Indonesia yang saling terikat dan saling membantu.
Baik pria atau wanita memiliki kesetaraan hak sebagai rakyat
Indonesia.

 Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di mata hukum,


agama, masyarakat dan lainnya.
 Tidak ada perbedaan antara ras satu dengan yang lainnya antar
sesama rakyat Indonesia.
 Sikap tenggang rasa dan saling tolong menolong harus diutamakan.
 Nilai kemanusiaan antar rakyat Indonesia harus dijunjung tinggi.
 Saling menghargai pendapat masing-masing

- Simbol persatuan terdapat pada lambang pohon beringin dengan latar


belakang putih. Pohon beringin melambangkan negara indonesia
sendiri. Pada dasarnya pohon beringin adalah pohon yang besar dan
tinggi serta memiliki daun yang lebat yang digunakan untuk berteduh
oleh rakyat indonesia.Selain itu terdapat akar pohon beringin yang
diibaratkan sebagai semua suku di Indonesia. Meskipun terdapat
banyak cabang akar tetapi akar-akar tersebut tetaplah bersatu untuk
membangun pohon beringin agar tetap berdiri tegak.

 Menggunakan bahasa persatuan Indonesia antar daerah.


 Memperjuangkan nama harum bangsa Indonesia.
 Cinta kepada tanah air Indonesia.
 Mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi.
 Berjiwa patriotisme dimanapun berada.
 Kepala banteng pada perisai garuda yang berwarna hitam putih
dengan latar belakang berwarna merah melambangkan simbol
kerakyatan pada sila keempat pancasila.
- Simbol kepala banteng melambangkan akal kehidupan sosial yang
dimiliki banteng. Sama halnya dengan bangsa Indonesia yang hidup
rukun bersosial satu sama lain. Keputusan bersama harus dicapai
dalam hidup bersosial dan mengesampingkan pendapat pribadi.

 Pemimpin bangsa Indonesia haruslah bijaksana.


 Kekeluargaan harus diutamakan.
 Kedaulatan bangsa ada di tangan rakyat.
 Kebijaksanaan dalam mengambil solusi.
 Keputusan yang diambil harus berdasarkan musyawarah sampai
mencapai kesepakatan bersama.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain.

- Sila terakhir dalam pancasila dilambangkan oleh padi yang berwarna


kuning dan kapas hijau yang berlatar belakang putih. Padi dan kapas
merupakan simbol sumber sandang dan pangan yang dibutuhkan oleh
bangsa Indonesia.Tujuan dari bangsa Indonesia adalah menciptakan
kesejahteraan sosial baik sandang maupun pangan tanpa adanya
kesenjangan baik dari segi sosial, ekonomi, budaya maupun politik
sehingga keadilan dapat diwujudkan.

 Perilaku yang adil harus diterapkan baik di bidang ekonomi, sosial


dan politik.
 Hak dan kewajiban setiap orang harus dihormati.
 Perwujudan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia.
 Tujuan rakyat Indonesia yang adil dan makmur.
 Mendukung kemajuan dan pembangunan negara Indonesia
“Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era
globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap
sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh
seluruh anak bangsa,”

Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka


dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya
kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak
cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut,
sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah
terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari.

 Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media


informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti
radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat
masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan
juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait
derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan
politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis
SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga
menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
generasi muda di tengah arus globalisasi.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk tetap menjaga implementasi nilai-
nilai Pancasila di era globalisasi. Pertama, dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.
Rekomendasi selanjutnya adalah membumikan nilai-nilai Pancasila melalui
pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di
semua lini dan wilayah. Oleh karena itu, Dave menganggap perlu ada
kurikulum di satuan pendidikan dan perguruan tinggi yaitu Pendidikan
Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (P3KN). 
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia artinya Indonesia akan runtuh
jika dasarnya yakni Pancasila dihilangkan.

Selain pemikiran generasi milenial Bangsa Indonesia yang terpengaruh


propaganda asing, ancaman pihak luar yang mengancam keutuhan Negara
dan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah agenda terselubung
mereka yang dikemas secara rapi baik dalam bentuk ekonomi, budaya
maupun keamanan. 

Ancaman dalam bentuk ekonomi adalah pihak luar mencoba memainkan


ekonomi Indonesia dengan berbagai cara seperti membatasi ekspor dengan
syarat bermacam -- macam, mengambil alih perusahaan -- perusahaan inti
negara, menjungkirbalikkan harga -- harga, memainkan kurs valuta asing dan
sebagainya. Intinya mereka berusaha agar ekonomi Indonesia jeblok
sehingga mereka bisa menguasai ekonomi. 

Pada bidang budaya, bukan main mereka memoles berbagai pertunjukan


budaya, seni yang kemudian mereka pasarkan dan gembar-gemborkan
memiliki nilai yang baik, penuh kemewahan sehingga bisa menyedot
perhatian Bangsa Indonesia yang pada akhirnya mereka akan menghipnotis
dan meninabobokan untuk mengikuti budaya mereka dan meninggalkan
Budaya Indonesia yang luhur. Tujuan mereka adalah Bangsa Indonesia bisa
menjadi pelayan mereka dalam berbudaya karena Indonesia harus mengikuti
setiap budaya yang mereka buat sendiri.

Ancaman bidang keamanan secara fisik sebenarnya sudah bukan zamannya


lagi namun demikian ancaman ini tetap harus selalu diwaspadai karena
dengan teknologi yang sudah maju ini banyak negara yang berlomba-lomba
mempersenjatai dengan senjata -- senjata yang canggih. Indonesia yang
terletak di tengah -- tengah banyak negara menjadi sangat riskan terdampak
bila terjadi pertempuran militer antar negara.

Semua ancaman tersebut harus segera diidentifikasi kemudian dicarikan


jalan keluar untuk mengatasinya sehingga Indonesia yang berdasarkan
Pancasila akan tetap selalu tegak.

Anda mungkin juga menyukai