A. DEFINISI
Menurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi adalah pengeluaran,penghilangan,
penyingkiran, penyisihan.
1. Inkontinensia Urine
Merupakan ketidakmampuan otot spinter eksternal sementara ataumenetap untuk
mengontrol ekskresi urine. Ada dua jenis inkontinensia :pertama, stress inkontinensia
yaitu stress yang terjadi pada saat tekananintra-abdomen meningkat seperti pada
saat tertawa. Kedua, urgeinkontinensia yaitu inkontinensia yang terjadi saat klien
terdesak inginberkemih, hal ini terjadi akibat infeksi saluran kemih bagian
bawah bladder.
2. Retensi Urine
Merupakan penumpukan urine dalam bladder dan ketidakmampuanbladder untuk
mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi bladderadalah urine yang terdapat
dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnyaadalah 250-400 ml. (Tarwoto Martonah,
2006).
B. ETIOLOGI
1. Trauma sumsum tulang belakang
2. Tekanan uretra yang tinggi disebabkan oleh otot detrusor yang lemah
3. Sfingter yang kuat
4. Sumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)
5. Operasi pada daerah abdomen bawah
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Inkontinensia Urine
Batasan Karakteristik :
a. Tidak dapat mengontrol berkemih.
b. Terlihat tidak mampu mencapai toilet pada waktunya untuk berkemih
c. Menyatakan ketidakmampuan mencapai toilet pada waktunya untuk berkemih
d. Mengeluarkan urine sebelum mencapai toilet
e. Merasakan perlunya untuk berkemih.
2. Retensi Urine
Batasan Karakteristik :
a. Tidak ada haluaran urine
b. Distensi kandung kemih
c. Disuria
d. Sering berkemih
e. Residu urine
f. Berkemih sedikit. (Nanda Internasional. 2011).
D. PATOFISIOLOGI
Gangguan Eliminasi Urin
Gangguan pada eliminasi disebabkan oleh etiologi yang berbeda. Pada pasien dengan
usia tua, trauma yang menyebabkan cedera medulla spinal, akan menyebabkan gangguan
dalam mengkontrol urin/inkontinensia urin. Gangguan traumatik pada tulang belakang bisa
mengakibatkan kerusakan pada medulla spinalis.Lesi traumatik pada medulla spinalis
tidak selalu terjadi bersama-sama denganadanya fraktur atau dislokasi. Tanpa kerusakan
yang nyata pada tulang belakang,efek traumatiknya bisa mengakibatkan efek yang nyata di
medulla spinallis. Cederamedulla spinalis (CMS) merupakan salah satu penyebab
gangguan fungsi saraftermasuk pada persyarafan berkemih dan defekasi.
Pengeluaran urine secara normal timbul akibat dari kontraksi yang simultanotot detrusor
dan relaksasi saluran kemih. Hal ini dipengaruhi oleh sistem sarafparasimpatis yang
mempunyai neurotransmiter utama yaitu asetilkholin, suatu agenkolinergik. Selama fase
pengisian, impuls afferen ditransmisikan ke saraf sensoris
Pada ujung ganglion dorsal spinal sakral segmen 2-4 dan informasikan ke batangotak.
Impuls saraf dari batang otak menghambat aliran parasimpatis dari pusat kemihsakral
spinal. Selama fase pengosongan kandung kemih, hambatan pada
aliranparasimpatis sakral dihentikan dan timbul kontraksi otot detrusor.
Hambatan aliran simpatis pada kandung kemih menimbulkan relaksasi padaotot uretra
trigonal dan proksimal. Impuls berjalan sepanjang nervus pudendus untukmerelaksasikan
otot halus dan skelet dari sphincter eksterna. Hasilnya keluarnyaurine dengan resistensi
saluran yang minimal. Pasien post operasi dan post partummerupakan bagian yang
terbanyak menyebabkan retensi urine akut. Fenomena initerjadi akibat dari trauma
kandung kemih dan edema sekunder akibat tindakanpembedahan atau obstetri, epidural
anestesi, obat-obat narkotik, peregangan atautrauma saraf pelvik, hematoma pelvik,
nyeri insisi episiotomi atau abdominal,khususnya pada pasien yang mengosongkan
kandung kemihnya dengan manuverValsalva. Retensi urine pos operasi biasanya membaik
sejalan dengan waktu dandrainase kandung kemih yang adekuat
E. PATHWAY
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penatalaksanaan inkontinensia urine yaitu:
a. Pemanfaatan kartu berkemih
b. Terapi non farmakologi
c. Terapi farmakologi
d. Terapi pembedahan
e. Modalitas lain
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan IVP (Intravenous pyelogram)
Dengan membatasi jumlah asupan dapat memengaruhi produksi urine
https://studylibid.com/doc/4295865/lp-eliminasi
https://pdfcookie.com/documents/laporan-pendahuluan-eliminasi-urine-3ld0e114xg24
https://docplayer.info/72152393-A-definisi-laporan-pendahuluan-eliminasi-urine-dan-fekal.html