Anda di halaman 1dari 11

Mata Pelajaran : Pelayanan Farmasi

Kelas : XI- Farmasi


Program Keahlian : Farmasi
Nama Siswa

1. Seorang apoteker di industry farmasi membuat sediaan suspensi domperidone yang


digunakan untuk antiemetic. Zat untuk menstabilkan suspensi domperidone adalah
suspending agent. Suspending agent berfungsi untuk menurunkan tegangan antarmuka
partiket terlarut dengan zat pelarut. Termasuk kedalam apakah suspending agent
tersebut ?
a. surfaktan
b. Hidrokoloid
c. Partikel halus
d. Lipofil
e. Lipofob
2. Seorang Apoteker di Industri Farmasi akan membuat obat cacing/Antelmintik yaitu
Piantel Pamoat (Antelmentik oral 250 mg/5ml suspension) dalam sediaan Suspensi.
Obat Antelmentik ini tidak stabil dalam larutan tapi stabil dalam bentuk suspensi. Pada
pembuatan obat sediaan suspensi zat aktif tersebut harus di dispersikan secara
merata pada larutan. Pada pembuatan suspensi apabila zat aktif mengalamani
sedimentasi kuat (caking) mengakibatkan suspensi tersebut tidak stabil. Zat untuk
menstabilkan suspensi yaitu suspending agent, penambahan suspending agent oleh
Apoteker dalam pembuatan obat tersebut bertujuan untuk……
a. Untuk menambah kecepatan gesekan, menambah kecepatan gerak
b. Untuk menambah besar gaya gesek, menurunkan kecepatan gerak
c. Untuk menambah kecepatan gerak, menurunkan besar gaya gesek
d. Untuk menurunkan kecepata gesek, menurunkan besar gaya gesek
e. Untuk menambah kecepata gerak , kerapata partikel dan menurunkan kecepatan
gesek
3. Seorang bapak datang ke apotek, mengeluhkan kepada apoteker bahwa anaknya yang
berusia 2 tahun tidak bisa meminum obat ibuprofen dalam bentuk sediaan tablet. Maka
apoteker tersebut menyarankan untuk meminum dalam bentuk sediaan cair (suspensi).
Suspensi merupakan sediaan cair yang terdiri dari sediaan yang tidak larut dalam air.
Bagaimana mekanisme kerja dari sediaan obat suspensi tersebut ?
a. Dengan menggunakan larutan lain untuk melarutkan sediaan tersebut
b. Dengan penambahan suspending agent, dimana suspending agent dapat
menurunkan gaya gravitasi dengan cara meningkatkan viskositas. Sehingga
dapat membuat sediaan menjadi acceptable.
c. Dengan menggunakan surfaktan untuk meningkatkan kelarutan
d. Dengan menggunakan alkohol, sehingga ibuprofen dapat larut dengan baik
e. Gunakan saja air karena akan larut dalam waktu yang lama.
4. Seorang Apoteker di industri akan membuat obat suspensi “ OSTARIN “, ia melakukan
eksperimen pembuatan suspensi tanpa menggunakan suspending agent untuk
mengetahui apakah zat tersebut akan stabil tanpa suspending agent. Kemudian ia hanya
melarutkan zat ibu profen pada aquadest dengan metode tabung sedimentasi, setelah
diamati volume sedimentasi menghasilkan nilai 0 dikarenakan tidak adanya suspending
agent untuk menstabilkan. Suspending agent apakah yang cocok untuk zat tersebut ?
A. Gom Arab
B. Veegum
C. Gum
D. CMC
E. Tragakan
5. Seorang asisten apoteker mendapatkan resep yang salah satunya terdapat obat
antibiotik suspensi kering Gracilin yang mengandung Ampicilin. Lalu asisten apoteker
menambahkan obat tersebut dengan air sampai tanda batas yang telah ditentukan.
Berikut alasan obat Gracilin dibuat dalam bentuk sediaan suspeni kering, kecuali….
a. Antibiotic tidak kuat lebih dari 7 sampai 14 hari.
b. Akan mengurangi efektivitas kerja obat.
c. Obat akan rusak jika berada dalam air.
d. Stabilitas zat aktif didalam pelarut air terbatas
e. Kestabilan zat aktif dapat dipertahankan karena kontak zat padat dengan medium
pendispersi dapat dipersingkat dengan mendispersikan zat padat dalam medium
pendispersi pada saat akan digunakan.
6. Seorang mahasiswa farmasi akan membuat sediaan suspensi. Dalam pembuatan
suspensi harus di tambahkan suspending agent. Pemilihan suspending agent harus
tepat, tunggal, atau kombinasi dan pada konsentrasi yang tepat pula. Meskipun secara
kimia sesuai, tidak menutup kemungkinan suspending agent dan obat dapat berinteraksi.
Mengapa dalam pembuatan suspensi pemilihan suspending agent harus diperhatikan?
A. Suspending agent dapat menurunkan viskositas
B. Suspending agent dapat membuat sediaan tidak terkontaminasi
C. Suspending agent dapat meningkatkan viskositas, mencegah penurunan
partikel dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak
D. Suspending agent dapat meningkatkan kelarutan
E. Suspending agent dapat meningkatkan penggaraman
7. Penyakit maag adalah penyakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi
oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dibawah ini sediaan
yang termasuk jenis sediaan obat suspensi untuk mengobati sakit lambung adalah……
A. Omeprazole
B. Salbutamol
C. Antasida
D. Paracetamol
E. Amoxicillin

8. Seorang ahli farmasi mengerjakan sediaan obat berupa suspensi dengan bahan serbuk
obat yang ditambahkan ke dalam mucilago yang telah terbentuk yang selanjutnya baru
di encerkan sampai terbentuk corpus Suspensi. Metode apa yang dipakai dalam
pembuatan suspensi pada kasus tersebut ?
a. Presipitasi
b. Dispersi
c. Flokulasi
d. Deflokulasi
e. Sedimentasi

9. Seorang Apoteker di Industri Farmasi akan membuat suatu sediaan suspensi. Dibawah
ini, manakah yang tidak termasuk kerugian dari sediaan farmasi...
a. Memiliki kestabilan yang rendah
b. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
c. Jika berbentuk caking maka akan sulit terdispersi kembali, sehingga homogenitasnya
menjadi buruk
d. Aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
e. Ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan larutan

10. Seorang mahasiswa farmasi mencoba membuat sediaan suspensi. Pada prosesnya ia
menambahkan pelarut dan zat padat obat untuk disuspensikan, lalu diberikan
penambahan suspending agent untuk mengurangi tegangan antar muka antara pelarut
dan zat padat. Pengurangan tegangan antar muka mengakibatkan terjadinya flokulasi.
Apa yang akan terjadi jika partikel berflokulasi lemah?
a. Partikel akan berenergi tinggi dan cenderung mengelompok kembali
b. Partikel mengendap perlahan-lahan dan membentuk endapan atau lempengan
yang keras dan sulit disuspensikan kembali
c. Partikel mengendap dengan cepat, tidak membentuk lempengan, dan dapat
disuspensikan kembali
d. Meningkatnya luas permukaan total partikel dalam pelarut
e. Partikel akan mencapai keadaan stabil dan mengurangi energy bebas permukaan

11. Seorang farmasi di sebuah pabrik obat membuat sediaan eritromisin, Eritromisin
Merupakan golongan atibiotik makrolid dimana memiliki persamaan yaitu terdapatnya
lakton yang besar dalam rumus molekulnya Eritromisin dianggap paling penting dalam
golongan makrolid tersebut. Efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif. Maka
bentuk sediaan yang tepat untuk eritromisin adalah.....
a. Gel
b. Emulsi
c. Larutan
d. Suspensi kering
e. Syrup

12. Seorang apoteker disuatu industri farmasi akan membuat suatu obat yang ditujukan
untuk mengobati sakit maag. Obat yang digunakan yaitu magnesium hidroksida,
apoteker tersebut melarutkan obat tersebut menggunakan pelarut air,setelah dilarutkan
ternyata obat tersebut praktis tidak larut dalam air, kemudian apoteker menambahkan
suspending agent untuk menstabilkan suspensi tersebut. Setelah beberapa hari diliat
bahwa suspensi tersebut mengalami caking. Maka cara yang paling tepat agar tidak
terjadi caking yaitu….
A. Menghilangkan hambatan
B. Menurunkan gaya gesek
C. Menaikan kecepatan gaya geser
D. Menaikan Ph
E. Meningkatkan gaya gesek

13. Pada suatu Industri Farmasi seorang Apoteker membuat obat bahan sulfametoksazol
dalam sediaan suspensi oral. Pada saat pembuatan sediaan dimasukkan dalam botol
sirup dengan penambahan zat dalam jumlah besar setelah dilakukan pengocokkan
bahan tersebut menyebabkan terbentuknya endapan sehingga pelarut terpisah. Dari
pernyataan tersebut apa faktor yang mempengaruhinya?
a. Ukuran partikel
b. Viskositas
c. Sifat zat
d. Jumlah partikel
e. Suhu

14. Seorang apoteker akan membuat suatu larutan suspensi. Ketika dilakukan pengamatan
suspensi tersebut mengalami peristiwa sistem deflokulasi. Yang termasuk sifat partikel
yang terbentuk dari sistem deflokulasi adalah…
a. Partikel suspensi dalam keadaan menyatu dengan yang lain
b. Sedimentasi yang terjadi lambat masing-masing partikel mengendap terpisah dan
ukuran partikel adalah minimal
c. Sediaan terbentuk cepat
d. Sedimen tidakmembentuk cake yang keras.
e. Diakhir sedimen akan membentuk cake yang tidak mudah terdispersi lagi

15. Suatu sistem terdispersi yang terdiri dari paling sedikit 2 fase cairan yang tidak saling
mencampur disebut...
a. Larutan
b. Suspensi
c. Flokulasi
d. Emulsi
e. Deflokulasi

16. Yang dimaksud dengan Emulgator adalah…


a. Bahan yang digunakan untuk mempercepat proses terjadinya emusi
b. Suatu bahan yang digunakan untuk menstabilkan emulsi
c. Zat tambahan dalam pembuatan emulsi
d. Zat yang memperlambat terjadinya emulsi
e. Fase minyak dan air pada emulsi

17. Bagian dari emulsi yang suka pada air disebut…


a. Lipofilik
b. Hidrofobik
c. Hidrofilik
d. Lipofilik
e. Creaming

18. Berikut yang termasuk metode pembuatan emulsi adalah...


A. Metode inversi
B. Metode botol
C. Creaming
D. Flokulasi
E. Cracking

19. Tween dan span merupakan surfaktan golongan…


a. Surfaktan an ionic
b. Surfaktan kationik
c. Surfaktan non ionic
d. Surfaktan amfoterik
e. Surfaktan
20. Terjadinya kelompok-kelompok globul yang letaknya tidak beraturan dalam suatu emulsi
disebut…
a. Flokulasi
b. Creaming
c. Koalesen
d. Demulsifikasi
e. Breaking

21. Di bawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi emulsi, kecuali…


a. Pengocokan
b. Suhu
c. Kestabilan dipercepat
d. pH
e. Semua benar

22. Bagian dari emulgator yang suka pada lemak disebut…


a. Lipofilik
b. Hidrofilik
c. Lipofobik
d. Ligofilik
e. Demulsifikasi

23. Yang manakah metode di bawah ini yang dapat digunakan untuk menilai efesiensi
emulgator…
a. Metode gom basah
b. Metode botol
c. Metode HLB
d. Metode gom kering
e. Metode disperse
24. Definisi emulsi berdasarkan FI IV adalah…
a. Sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem disperse
b. Sediaan yang mengandung dua zat yang tidak tercampur, biasanya air dan minyak,
dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain
c. Sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam
cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok
d. Sistem dua fase yang salah satu cairanya terdisfersi dalam cairan yang lain
dalam bentuk tetesan kecil
e. Sediaan yang mengandung minyak

25. Emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau terdispersi ke dalam minyak, air
sebagai fase internal dan minyak sebagai fase eksternal adalah tipe emulsi…
a. O/W
b. O & W
c. W/ O
d. O/ O
e. W & O

26. Teori emulsi dimana emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak,
sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers atau fase
internal dinamakan teori…
a. Teori tegangan permukaan (surface tension)
b. Teori orientasi bentuk baji (oriented wedge)
c. Teori film plastik (interfacial film)
d. Teori lapisan listrik rangkap (Electrik double layer)
e. Teori electric double layer

27. Emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak dan akan membuat
suatu keseimbangan, teori tersebut merupakan teori terbentuknya emulsi yaitu..
a. Teori tegangan permukaan
b. Teori orientasi bentuk baji
c. Teori film plastik
d. Teori lapisan listrik rangkap
e. Teori Ionisasi

28. Di bawah ini yang bukan termasuk emulgator adalah…


a. Bentonit
b. Tween 80
c. Natrium benzoat
d. Gom arab
e. Span 20

29. Metode pembuatan emulsi yang digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap
dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah adalah…
a. Metode kontinental
b. Metode gom basah
c. Metode gom kering
d. Metode botol forbes
e. Metode disperse

30. Emulgator termasuk komponen dasar emulsi, berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Di
bawah ini termasuk dalam emulgator buatan, kecuali…
a. Span 20, 40, 80.
b. Tween 20, 40, 60, 80.
c. Metil selulosa
d. Sabun
e. Tween 80

31. Emulsi menjadi tidak stabil jika mengalami hal di bawah ini, kecuali…
a. Creaming
b. Cracking-koalesen
c. Inversi
d. Irreversible
e. Diversifikasi

32. R/ Twen 80 70% (HLB = 15) Span 80 30% (HLB=4,5). Berapa HLB campuran dari
surfaktan tersebut adalah…..
a. 10,85
b. 11,85
c. 12,85
d. 3,85
e. 11,95

33. Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara
tiba-tiba dan sebaliknya yang bersifat ireversibel disebut…
a. Creaming
b. Cracking
c. Koalesensi
d. Inversi fase
e. Cake

34. Basis suppositoria dari lemak merupakan basis yang paling banyak dipakai. Basis
tersebut adalah….
a. Oleum cacao
b. Propilenglikol
c. PEG
d. Gelatin
e. Tween dan span
35. Berikut yang bukan merupakan tujuan penggunaan supositoria adalah ….
a. Digunakan untuk penggunaan local
b. Secara rectal untuk tujuan sistemik karena di absorbs melalui membrane mukosa
c. Menghindari kerusakan obat saat distribusi
d. Aksi kerja awal diperoleh dengan cepat
e. Basis suppositoria cepat melebur pada suhu tubuh sehingga memberikan efek yang
cepat
ESSAY
1. Dalam pembuatan 100 ml emulsi tipe O/W dibutuhkan emulgator dengan harga HLB 10 dari
campuran tween 20 (HLB 16,7) & span 60 (HLB 4,7) sebanyak 10 gram. Berapa gram
masing-masing Berat tween & span ?
2. Sebutkan kelebihan sediaan suspensi !
3. Seorang Apoteker di Industri Farmasi akan membuat obat hydrocortison dengan bobot 15
gram, dengan menggunakan emulgator campuran 70% tween 60 (HLB 9 ) & span 60 (HLB
12 ). Berapakah HLB campurannya ?
4. Sebutkan kekurangan sediaan emulsi !
5. Sebutkan alasan yang tepat suatu sediaan oat dibuat dalam bentuk suppositoria !

Anda mungkin juga menyukai