Industri farmasi akan mengembangkan sediaan salep nistatin dengan komposisi nistatin,
cetostearil alkohol, mineral oil, soft paraffin, dan petrolatum. Dengan komposisi seperti
tersebut bagaimana kriteria wadah dan kondisi penyimpanan yang paling sesuai
Sebuah pabrik farmasi akan membuat salep basis lemak dengan menggunakan emulgator
surfaktan, jenis surfaktan yang digunakanmana yang bersifat hidrofilik
a. Polieksietilen sorbitan
b. Monosorbitan oleat
c. Natrium metabisulfit
d. Metilparaben
e. Propil paraben
Seorang farmasis sedang melakukan uji stabilitas krim pada suhu ruang dengan jangka waktu
tertentu, setelah beberapa minggu hasil dari pengamatan krim terdapat gumpalan yang
tersebar di dalam kemasan. Apa jenis fenomena tersebut
a. Creaming
b. Koalesen
c. Agregasi
d. Aglomerasi
e. Inversi fasa
Mengapa pada formulasi gel asam retinoat ditambahkan cremophor RH 40 pada formulasi
Apoteker di bagian R&D sedang merancang sediaan salep nistatin yang akan diproduksi.
Sediaan salep tersebut dibuat dengan maksud agar dapat memperpanjang kontak bahan obat
dengan bagian yang sakit. Pemilihan basis salep apa yang paling sesuai digunakan untuk
sediaan tersebut
a. Hidrokarbon
b. Emulsi
c. Basis salep serap
d. Larut dalam air
e. Dapat dicuci dengan air
Seorang Apoteker melakukan pembuatan krim hidrokortison, supaya sediaan kontak dengan
kulit pasien tidakmengiritasi maka direkomendasikan harus menggunakan golongan jenis
emulgator surfaktan
a. Surfaktan anionik
b. Surfaktan kationik
c. Surfaktan non ionic
d. Hard surfaktan
Seorang Apoteker memproduksi sediaan lotion lembab, fase minyak berpotensi mudah
teroksidasi. Seorang formulator dapat menambahkan antioksidan, zat manakah yang
termasuk antioksidan
a. Golongan wax
b. DMDM hydantoin
c. Na bisulfit
d. Microcare
e. Benzoate
Dari prosedur A pembuatan gel tretinoin di atas, mengapa item 6-9 (Carbopol 940, water
purified, TEA) tidak sekaligus dicampurkan?
Seorang Apoteker di industri kosmetik akan membuat sediaan krim ketokonazol dengan tipe
m/a, krim yang dihasilkan mengalami pemisahan, deteksi awal yang harus dilakukan apoteker
Seorang formulator diindustri farmasi akan membuat sediaan sirup larutan sejati parasetamol
stabilitas parasetamol ada pada rentang 3,5-5,5, maka formulator harus menambahkan zat
pendapar, jenis pendapar apakah yang sesuai
a. Dapar asetat
b. Dapar glutamat
c. Dapar sitrat
d. Dapar fosfat
a. Ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat besar, sehingga membentuk
ikatan antar partikel yang saling menolak dan renggang
b. Ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat besar, sehingga membentuk
ikatan antar partikel yang saling erat dan padat
c. Ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat kecil, sehingga membentuk
ikatan antar partikel yang saling menolak dan renggang
d. Ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat kecil, sehingga membentuk
ikatan antar partikel yang saling erat dan padat
e. Ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat kecil, sehingga membentuk
ikatan antar partikel yang mudah tersuspensi
Sterilisasi menjadi penting dalam memproduksi sediaan parenteral, setiap metode sterilisasi
terdapat keterbatasan. Sterilisasi filtrasi untuk sediaan vitamin & antibiotik banyak
menggunakan metode ini, adapun aspek yang membatasinya adalah
a. Desinfektan
b. Pelarut zat aktif
c. Pelarut flavor
d. Kosolven
e. Pengawet
a. Salting in
b. Salting out
c. Caploacking
d. Caking
e. Koalesen
Karet penutup vial dapat bereaksi dengan bahan obat dalam sediaan injeksi dan karet dapat
menyerap berbagai zat dari dalam larutan injeksi setelah direkonstitusi. Maka sebaiknya karet
tutup vial dibuat dari bahan berkualitas tinggi, sehingga hanya melepaskan sejumlah kecil zat-
zat yang tidak diinginkan, dan mengabsorpsi zat-zat dari larutan yang kontak dengan tutup
vial dalam jumlah yang seminimal mungkin, dengan mempertimbangkan aspek penting, yaitu
a. Karet tutup vial dibuat dari karet alam atau bahan lain yang cocok
b. Karet mentah bersifat tidak sensitif terhadap perubahan temperatur dan mempunyai
elastisitas yang rendah, maka untuk memperbaiki sifat-sifat fisika dan kimianya
ditambahkan bahan-bahan tertentu
c. Formula karet tutup vial secara kualitatif dan kuantitatif umumnya diketahui dengan
pasti
d. Bahwa karet bukan merupakan bahan inert, karena karet tidak melepaskan berbagai
zat ke dalam larutan injeksi
e. Karet hanya melepaskan sejumlah kecil zat-zat yang tidak di inginkan, dan
mengabsorpsi zat-zat diantaraaya ion-ion logam, amoniak, zat-zat pereduksi
Bagian pengawasan mutu Industri farmasi sedang melakukan sampling untuk pengujian
keseragaman sediaan larutan oral parasetamol. Berapa jumlah wadah yang diambil untuk
pengujian tersebut?
a. 20
b. 25
c. 30
d. 35
e. 40
Sterility Assurance Level (SAL). SAL adalah probabilitas mikroorganisme hidup yang ada pada
suatu produk setelah proses sterilisasi. SAL dinyatakan dalam 10- n. SAL 10-6 artinya dari satu
juta produk yang disterilkan hanya boleh satu produk yang tidak steril. SAL 10- 3 artinya dari
seribu produk yang disterilkan hanya boleh satu produk yang tidak setril. Pemilihan nilai
SAL didasarkan atas penggunaan produk tersebut. Untuk produk yang digunakan berkontak
langsung dengan jaringan tubuh atau darah nilai SAL adalah 10- 6. Sedangkan untuk produk
yang tidak berkontak langsung dengan darah mempunyai SAL 10- 3. Apa makna dari SAL 10- 6?
a. Absolut mikroorganisme tidak dapat hidup
b. Absolut bioburden tidak dapat hidup
c. Absolut prion tidak dapat hidup
d. Selalu dalam probabilitas mikroorganisme
e. Dalam 100.000 produk, terdapat 1 produk yang mengandung bioburden
Bagian pengawasan mutu industri farmasi sedang melakukan pengujian keseragaman sediaan
larutan parasetamol dalam wadah dosis ganda. metode apa yang digunakan dalam
melakukan uji tersebut
a. Keragaman bobot karena merupakan sediaan larutan dalam wadah dosis ganda
b. Keragaman bobot karena merupakan dosis ganda
c. Keseragaman kandungan karena obatnya parasetamol
d. Keseragaman kandungan karena merupakan sediaan larutan dalam wadah dosis
ganda
e. Keseragaman kandungan karena merupakan sediaan larutan
Perlu juga diperhatikan validasi proses sterilisasi, yang mencakup commissioning data dan
performance qualification data. Non terminal sterilisasi dilakukan secara filtrasi dengan
kondidi aseptis. Sedangkan terminal sterilisasi terdiri dari fisika dan kimia, untuk sterilisasi
dengan larutan, dapat digunakan?
a. Ortho glutataidehid
b. Para glutaraldehid
c. Ortho tereftalaldehid
d. Formaldehid
e. Calcium hipoklorit
Menurut Farmakope Indonesia Edisi V, Teknik Penyaringan Membran adalah salah satu uji
kesesuaian metode pada uji sterilitas produk dengan menggunakanisis beberapa wadah yan
diuji disaring melalui membran. Terdapat keterbatasan dalam sterilisasi filtrasi, walaupun untuk
sediaan vitamin & antibiotik banyak dipilih metode ini ( karena sifat tidak tahan terhadap
pemanasan dari bahan aktif
a. Tidak efisien untuk partikel sedang (virus & prion)
b. Dibutuhkan persyaratan aseptik yang sangat ketat melalui AHS/AHU/HVAC
c. Integritas dari konsistensi membran filter
d. Pertumbuhan kontaminan mikroba di dalam permukaan media filter
e. Cara menuangkan bulk finish produk kedalam membrane filter
Apabila dari 10 botol rata-rata volume terpindahkan suspense nistatin ada 1 yang volumenya
di antara rentang uji yang dipersyaratkan, maka berapa botolkah harus dilakukan pengujian
tambahan?
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
Pada uji volume terpindahkan suspense nistatin, bila dalam 20 menit gelembung masih ada,
apa yang harus dilakukan?
a. Menunggu hingga 5 menit selanjutnya, kemudian hasil pengukuran dibaca
b. Menunggu hingga 10 menit selanjutnya, kemudian hasil pengukuran dibaca
c. Menunggu hingga 15 menit selanjutnya, kemudian hasil pengukuran dibaca
d. Menunggu hingga 20 menit selanjutnya, kemudian hasil pengukuran dibaca
e. Menunggu hingga 25 menit selanjutnya, kemudian hasil pengukuran dibaca
Dalam penetapan kadar etanol dengan metode IIA, dibuat larutan baku internal dengan
melarutkan 5,0 ml etanol mutlak dengan air hingga 250,0 ml. faktor pengencerannya
adalah ... kali
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25
e. 50
Pada pembuatan larutan baku Sefepim dibuat dengan kadar 1,4 mg/mL. Manakah cara
pengenceran yang benar untuk menghasilkan kadar tersebut?
a. Diambil 1,4 ml dari larutan induk 1000 ug/ml kemudian diencerkan dalam 100 ml fase
gerak
b. Diambil 14 ml dari larutan induk 1000 ug/ml kemudian diencerkan dalam 100 ml fase
gerak
c. Diambil 1,4 ml dari larutan induk 1000 ug/ml kemudian diencerkan dalam 10 ml fase
gerak
d. Diambil 14 ml dari larutan induk 1000 ug/ml kemudian diencerkan dalam 10 ml fase
gerak
Sistem fase gerak yang digunakan dalam analisis sefepim untuk injeksi adalah
a. Elusi bertingkat
b. Elusi gradient
c. Elusi isokratik
d. Elusi planar
Dalam penetapan kadar etanol dalam sediaan larutan oral parasetamol dnegan metode IIA,
diperlukan larutan baku internal, larutan apakah yang digunakan…
a. Etanol mutlak
b. Asetonitril
c. Etil asetat
d. Dapar phosphate
e. Aseton
Mengapa analisis sefepim untuk injeksi digunakan metode KCKT sebagai pilihan utamanya?
a. Agar terjadi pemisahan karena mengandung komponen lain dalam sediaannya
b. Agar mempunyai sensitifitas yang baik mengingat kadar dalam sediaan injeksi sangat
kecil
c. Agar terjadi pemisahan dengan cemarannya atau hasil reaksi sampingnya
d. Agar menghasilkan bentuk kromatogram yang baik untuk analisis
Pada pembuatan fase gerak harus diawaudarakan. Apakah maksud pernyataan tersebut?
a. Diberi gas oksigen
b. Dilakukan sonikasi
c. Didiamkan di udara terbuka selama waktu tertentu
d. Dilakukan sentrifugasi