Anda di halaman 1dari 13

3.3.

3 Section Raw Material

Raw Material (Bahan Mentah/Bahan Baku) adalah Bahan dasar yang

dibeli oleh perusahaan untuk diolah, sehingga bahan tersebut nantinya akan

menjadi barang jadi yang merupakan produk dari perusahaan.

Raw Material pada PT.Toba Pulp Lestari Tbk, merupakan section yang

disusun atau dibentuk untuk menangani segala aktivitas penerimaan,

pengontrolan, penyimpanan, sampai dengan pengeluaran material yang

berhubungan langsung dengan produksi Pulp.

Tugas dan tanggung jawab Section Raw Material yaitu:

a) Melaksanakan penerimaan dan pengeluaran raw material.

b) Membuat GR/ Good Receipt material.

c) Mengontrol stock.

d) Membuat Gate Pass untuk pengeluaran material scrab.

e) Mentransfer material dengan dokumen STN

f) Mengarsipkan dokumen.

a. PT.Toba Pulp Lestari Tbk dalam Kawasan Berikat

PT.Toba Pulp Lesatri Tbk Raw Material merupakan salah satu section

yang masuk dalam kawasan berikat, dikarenakan setiap material yang dimiliki

section juga merupakan bagian dari material impor. Hal ini merupakan bagian

dari rencana PT.Toba Pulp Lestari Tbk, dimana kawasan yang terikat kedalam

kawasan berikat tidak melakukan pembayaran pajak atau Non-PPN, dan

hanya akan dilakukan pembayaran wajib PPN ketika PT.Toba Pulp Lestari
melakukan pengiriman produk atau Pulp ke daerah luar indonesia.

Sedangakan daerah yang tidak masuk dalam kawasan berikat untuk setiap

impor material diwajibkan PPN.

Berikut beberapa alasan PT.Toba Pulp Lestari Tbk mendaftarkan perusahaan-

nya kedalam kawasan berikat:

a) Untuk setiap pengimporan material PT.Toba Pulp Lestari Tbk tidak

dikanakan wajib pajak atau Non-PPN.

b) Harga pembelian material bahan baku dari luar negeri jauh lebih murah.

c) Untuk impor material bahan baku, pemerintah telah membuat aturan

untuk pembatasan impor setiap perusahaan, yang artinya perusahaan

yang tidak termasuk dalam kawasan berikat tidak dapat melakukan

pengimporan material dari luar negeri.

d) PT.Toba Pulp Lestari hanya perlu membayar PPN pada saat

pengeksporan produk Pulp keluar negeri.

Tabel 3.3 Jenis- jenis Pabean Section Raw Material

Pabean Type Description

Pemberitahuan pemasukan barang impor ketempat


BC 2.3.-1
penimbunan berikat (Raw Material)

Pemberitahuan pemasukan barang impor ketempat


BC 2.3-2
penimbunan berikat (Sparepart)

Pemberitahuan pengangkutan barang impor/ekspor dari


BC 2.3-3
satu tempat ke tempat lain dalam pengawasan pabean.

BC 2.5 Pemberitahuan impor barang dari TPB


Pemberitahuan pengeluaran barang dari TPB dengan
BC 2.6.1
jaminan

Pemberitahuan pemasukan kembali barang yang


BC 2.6.2
dikeluarkan dari TPB dengan jaminan

Pemberitahuan pengeluaran barang dari TPB ke TPB


BC 2.7
lainnya.

BC 3.0 Pemberitahuan ekspor barang

Pemberitahuan pemasukan barang asal tempat lain dalam


BC 4.0
daerah pabean ke TPB.

Pemberitahuan pengeluaran barang asal tempat lain dalam


BC 4.1
daerah pabean dari TPB

PIB Pemberitahuan impor barang/ Form BC 2.0

PIBK Pemberitahuan impor barang khusus/ Form BC 2.1

b. Jenis-jenis Dokumen Pada Section Receiving

Dokumen yang digunakan dalam aktivitas section receiving yaitu :

a) DO (Delivery Order)

DO adalah dokumen surat pengantar material yang dikirim oleh supplier

atas material yang dipesan Buyer sebelumnya, dimana dalam DO ini

berisikan informasi dari kesepkatan yang telah dibuat antara pihak


pembeli dengan pihak penjual, dimulai dari kesepakatan harga, jenis

material, kuantitas material, dan lainnya.

b) Receiving Inspection Form

Receiving Inspection Form merupakan daftar material request user yang

disalin dari data sistem dan disamakan dengan data dari delivery order,

dimana form ini digunakan oleh user untuk melakukan inpesksi secara

fisik terhadap material yang diterima dan sebagai bukti bahwasannya

material telah dicek (diterima/ditolak), untuk pembuatan Receiving

Inspection Form menggunakan SAP T.code ME23N.

c) Gate pass

Gate pass merupakan dokumen yang dibuat atau dikeluarkan oleh pihak

section raw material ketika adanya permintaan pengambilan material

dari area mill store baik material yang berhubungan dengan produksi,

maupun material milik kontraktor.

Note : Untuk pengambilan material tersebut harus disetujui atau

approved oleh section heat, jika tidak disetujui maka material

tidak dapat dikeluarakan dari area Mil Store.


d) STN ( Stock Transfer Note)

Stock Transfer Note adalah suatu dokumen list material yang digunakan

sebagai bukti untuk memindahkan material antara gudang satu dengan

gudang lainnya dalam satu perusahaan.

e) Reservasi Sistem atau Reservasi Manual (SR)

Reservasi adalah suatu dokumen yang digunakan untuk pengeluaran

material secara langsung dari Mill Store yang dibuat oleh pihak user dan

biasanya material yang menggunakan reservasi tidak memiliki hubungan

dengan material sektor.

c. Metode Pengendalian Bahan Baku Raw Material

PT.Toba Pulp Lestari Tbk khususnya section material menggunakan tiga

metode untuk pengendalian material, yang dimana penerapan-nya tetap harus

disesuaikan dengan perusahan. Berikut jenis-jenis metode pengendalian

persediaan section material :

a) FIFO (First In First Out)

FIFO adalah prinsip dimana barang yang pertama kali masuk, harus lebih

dahulu keluar dibandingkan brang yang datang kemudian. Prinsip ini

penting diterapkan agar barang yang disimpan di gudang selalu barang

yang lebih baru dan selalu dalam kondisi yang baik. Sampai saat ini PT.

Toba Pulp Lestari Tbk mencoba menerapkan metode ini khususnya


terhadap bahan baku yang dimana bahan baku yang diterima digudang

akan langsung digunakan oleh pihak user .

b) LIFO (Last In First Out)

Dalam penerapan metode ini PT.Toba Pulp Lestari Tbk untuk bahan

baku, akan menggunakannya apabila material yang diterima pada awal

kedatangan tidak dapat memenuhi kebutuhan user, sehingga dilakukan

pencampuran atau missing bahan baku dan akan digunakan apabila

kulitas bahan baku yang diterima pada awal kedatangan tidak memenuhi

kualitas yang dibutuhkan user.

c) FEFO ( First Expired First Out )

PT. Toba Pulp Lestari Tbk memiliki standar dalam penerimaan bahan

baku yaitu standar masa expired paling lama 2 tahun, sehingga apabila

supplier mengrimkan bahan baku dengan masa mendekati periode atau

melewati periode yang ditentukan maka PT.Toba Pulp Lestari Tbk

berhak melakukan return. Metode FEFO pada PT.Toba Pulp Lestari Tbk

akan diterapkan apabila bahan baku yang disimpan telah mendekati masa

expired sehingga bagian petugas penyimpanan bahan baku akan

mengontrol dan menginformasikan ke pihak proses produksi untuk

terlebih dahulu menggunakan bahan baku yang mendekati masa expired.


d. Aktivitas Section receiving

Berikut aktivitas-aktivitas yang terdapat pada Section receiving yaitu :

a) Penerimaan Material

Gambar 3.1 Flowchart Penerimaan Material


Langkah - langkah penerimaan material sebagai berikut :

1) User create PR dan informasikan ke buyer .

2) Buyer Create dan kirim PO ke supplier.

3) Supplier membuat perencanaan pengiriman bahan chemical.

4) Supplier create invoice, packing list, serta B/L dan informasikan ke

buyer.

5) Buyer input data PO, invoice, dan packing list.

6) Supplier kirim PO, DO dan material ke gudang belawan.

7) Stock Keeper gudang belawan menerima material dan DO.

8) Store Keeper gudang belawan mengecek kesesuaian material dengan

DO. Jika material tidak sesuai dengan DO, maka Store Keeper

gudang belawan akan return to supplier.

9) Jika material sesuai maka, material dan DO dikirim ke gudang Store

porse.

10) Transporter masuk ke area timbangan.

11) Material masuk ke arae Mill Store

12) Transporter mengdaftarkan tanda terima material dan melakukan

pengisian formulir pengambilan sampel.

13) Transporter dan Stock Keeper melakukan pembongkaran dan

pengambilan sampel.

14) Stock Keeper cek material dan delivery order.

15) Sampel diserahkan ke laboratorium PT.Toba Pulp Lestari Tbk.

16) Pihak laboratorium melakukan uji analisis sample.


17) Pihak laboratorium Create quality control laboratory raw material

analysis dan diserahkan ke pihak stock keeper.

18) Stock keeper membuat request BC 4.0 kepada pihak exim.

19) Stock keeper melakukan GRN.

20) Stock keeper menyimpan material atau mentransfer material secara

aktual ke user dan secara sistem SAP dengan T.code MB1B.

b) Penerimaan Material Bulky


Gambar 3.2 Flowchart Penerimaan Material Bulky

Langkah - langkah penerimaan material sebagai berikut :

1) Buyer Create dan kirim PO ke supplier.

2) Supplier membuat perencanaan pengiriman material.

3) Buyer informasikan ke supplier, tentang rencana pengiriman.

4) Exim terbitkan SPBB, dan informasikan pe buyer dan supplier.

5) Supplier kirim PO, DO dan material ke gudang porsea.


6) Stock Keeper gudang menerima material dan DO.

7) Store Keeper gudang belawan mengecek kesesuaian material dengan

DO. Jika material tidak sesuai dengan DO, maka Store Keeper akan

return to supplier.

8) User mengambil sampel dan mengisi Lot Inspection Form.

9) User melakukan analysis laboratory material.

10) Pihak laboratorium Create quality control laboratory raw material

analysis dan diserahkan ke pihak stock keeper.

11) Stock keeper membuat request BC kepada pihak exim.

12) Exim menerbitkan BC dan informasikan ke stock keeper.

13) User melakukan GRN material disertai dengan hasil weight bill dan

dokumen hasil laboratory kedalam SAP.

14) Stock keeper mengirikan email tentang aktual berat yang diterima ke

pihak buyer.

15) Buyer informasikan ke supplier tetang kuantitas dan kualitas

material yang diterima telah sesuai.

16) Supplier menerbitkan faktur dan informasikan ke buyer.

c) Pengeluaran Material Scrab

Salah satu tanggung jawab yang dilakukan oleh Section raw material

yaitu mengontrol dan mengawasi setiap Request Gate Pass dari user atau

untuk mengeluarkan material scrab dari area Mill Store yang

berhubungan dengan kegiatan produksi.


Material srab adalah material yang tidak dapat digunakan lagi oleh

perusahaan namun masih memiliki nilai jual, dengan adanya penerapan

daur ulang. Adanya material scrab dihasilkan dari adanya kegagalan

dalam suatu pengerjaan sehingga mengasilkan produk yang tidak

memenuhi spesifikasi yang diharapkan.

Langkah - langkah pengeluaran material oleh request user yaitu :

1) User masuk area pabrik.

2) Kendaraan yang digunakan untuk membawa material scrab di data

dan ditimbang (penimbangan berat bersih).

3) User masuk mill store dan mengambil material kearea scrab.

4) User membuat Request Gate Pass .

5) Request Gate Pass disetujui oleh section raw material.

6) Stock Keeper mengecek dan melakukan stempel timbang.

7) Kendaraan yang membawa material scrab di data dan ditimbang

kembali (penimbangan berat kotor).

8) User membawa weight bill dan diserahkan kepada pihak Exim.

9) Exim menerbitkan BC dan informasikan ke stock keeper mill store.

10) Stock keeper Raw material menerbitkan Gate Pass.

11) Material scrab di salin ke Gate Pass dan di approved oleh section

heat.

Note :

g) jika tidak disetujui maka material tidak dapat dikeluarkan.

h) Jika disetujui material dapat dikeluarkan dari area Mill.

Anda mungkin juga menyukai