Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALDI KAUTSAR

NIM : 170320086

PRODI : AGRIBISNIS VII A

MATA KULIAH : MANAJEMEN MUTU PRODUK PERTANIAN

Review penerapan GHP dan GMP pada Penangganan Pascapanen padi di


tingkat penggilingan

Sumber bahan review : jurnal penelitian pascapanen padi

Penerapan Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing


Practices (GMP) pada penanganan pascapanen padi di Indonesia masih rendah.
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penerapan GHP dan GMP pada
penanganan pascapanen padi di tingkat penggilingan terhadap mutu beras. Survei
dilakukan terhadap enam penggilingan padi penyalur beras mitra Toko Tani
Indonesia Center dalam kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
(PUPM), di Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
observasi lapangan, dan pengambilan sampel gabah dan beras berdasarkan metode
SNI 19-0428-1998. Evaluasi dilakukan berdasarkan praktek yang dilakukan
responden, dibandingkan terhadap pedoman GHP dan GMP. Analisis mutu
dilakukan berdasarkan metode SNI 01-0224-1987 untuk gabah dan SNI 6128 :
2015 untuk beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian
penanganan pascapanen padi adalah 52,9 persen untuk GHP dan 66,7 persen
untuk GMP. Kondisi tersebut menghasilkan beras di bawah persyaratan mutu
Peraturan Menteri Pertanian Nomor:31/Permentan/PP.130/8/2017. Standar
peralatan dan mesin penggilingan padi tidak diuraikan secara rinci dalam
pedoman GHP dan GMP sehingga fasilitas sarana penanganan gabah yang
berbeda antar responden tidak mempengaruhi hasil analisis kesesuaian penerapan
GHP dan GMP, padahal mempengaruhi mutu beras yang dihasilkan.
1. Potret Komoditi
Potensi :
Luas lahan
Berdasarkan data badan pusat dan statistik (BPS) luas lahan panen
padi pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 10,68 juta hektare atau
mengalami penurunan sebanyak 700,05 ribu hektare atau 6,15 persen
dibandingkan tahun 2018.
Kekhasan komoditi
Tanaman padi adalah jenis tumbuhan yang sanagt mudah
ditemukan apabila tinggal di wilayah pedesaan. Padi merupakan
sumber bahan makanan pokok. Dan juga sumber karbohidrat
utama bagi mayoritas penduduk utama.
Jenis produk olahan
Jenis produk yang dihasilkan oleh padi ialah beras yang nantinya
dapat diolah menjadi tepung.

Fakta :

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sebagai komoditas


pangan pangan pokok dan strategis, yaitu beras. Pada tahun 2017, penyediaan
beras nasional tercatat sebesar 10,5 juta ton (Kementan, 2017 ).

Adapun syarat pengimpor beras ialah wajib melakukan verifikasi atau


penelusuran teknis di pelabuhan muat untuk ekspor dan di negara asal untuk
impor.

Untuk target ekspor beras pada tahun 2021 adalah sebesar 150 ribu ton.

2. GAP

Standar pekerjaan dalam setiap usaha pertanian agar produksi yang dihaslikan
memenuhi standar internasional.  Standar ini harus dibuat dalam bentuk
manual( yang tentu saja akan secara terus menerus diperbaiki) yang akan
diterapkan oleh petani.  Dengan mengikuti manual tersebut secara tepat, maka
produksi pertanian akan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.  Kontrol
kualitas dapat dilakukan dengan mengecek proses produksi.  Setiap penyimpanan
kualitas dan produktifitas dapat diketahui dari penyimpangan proses.

Tujuan Good Agriculture Practice


GAP adalah praktek pertanian yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hasil
berdasar pada standar specific :

1) Menjamin penghasilan yang tinggi


2) Menjamin teknik produksi yang sehat
3) Maksimasi efisiensi dalam penggunaan sumberdaya alam
4) Mendorong pertanian berkelanjutan
5) Minimasi resiko pada lingkungan

3. GHP
 Setelah panen padi
1) Hasil panen yang berupa gabah harus diperlakukan dengan
secara hati-hati agar tidak kotor , berjamur, rnembusuk.
2) pemilahan I Penyortiran. Masil panen produksi gabah dipilah
pilah antara yang baik atau memenuhi syarat dan yang rusak atau
terserangan OPT. Persyaratan mutu gabah sesuai Standard
Nasional Indonesia
 Persyaratan Kualitatif
a) Bebas hama dan penyakit
b) Bebas bau busuk, asam atau bau-bau lainnya.
c) Bebas dari bahan kimia seperti sisa-sisa pupuk, insektisida,
fungisida dan bahan kimia lainnya.
d) Gabah tidak boleh panas.
 Persyaratan kuantitatif

No Komponen Mutu Kualitas I Kualitas II Kualitas III


1 Kadar air 14,0 14,0 14,0
(%maksimum)
2 Gabah hampa 1% 1,0 2,0 3,0
maksimum)
3 Butir rusak + Butir 2,0 5,0 7,0
kuning (%
maksimum)
4 Butir mengapur + 1,0 5,0 10,0
Gabah muda (%
maksimum)
5 Butir merah (% 1,0 2,0 10,0
maksimum)
6 Gabah varietas lain 2,0 5,0 1,0
(% maksimum)

 Pembersihan Hasil Panen


a) Pembersihan hasil panen dibersihkan dari kotoran dan OPT
dengan cara yang disesuaikan dengan karakteristik hasil panen.
b) Pembersihan harus dilakukan dengan hati-hati agar padi tidak
menjadi cacat.
c) Produk cacat harus dipisahkan dan tidak dipasarkan sebagai
produk segar.
 Pengeringan gabah
a) Pengeringan gabah dilakukan dengan alat pengering, cara
penanganan yang baik adalah sesuai dengan sistem
Hazard Critical Control Point ( HACCP )
b) Pengeringan gabah dengan cara penjemuran matahari
dilakukan dilapangan yang sudah disemen atau dengan
alas yang bersih.
 Klasifikasi dan penetapan mutu beras
a) Hasil panen yang sudah dijernur dan dibersihkan
dilakukan pengkelasan sesuai dengan standard yang
berlaku
b) Hasil panen yang telah siap diklasifikasikan sesuai
dengan kelas standar mutunya.
4. GMP
Penyimpanan di gudang :
1) Produk hasii panen padi yang telah dikernas, apabila
dikehendaki , dapat disimpan pada ruangan dengan
disesuikan dengan sensitifitas produk.
2) Tumpukan harus dengan aturan standar aturan penyimpanan
yang baik, yaitu ada ruang untuk konirol, maksimal
tumpukan, dan tidak disatukan dengan barang-barang lain
yang dapat mengkontaminasi beras yang disimpan.
3) Lokasi gudang yang digunakan harus mempunyai sistem
drainase yang baik, lokasi parkir yang baik maupun harus
mempunyai tempat pembuangan barang-barang yang tidak
dipakai sampah yang tidak mempengaruhi penyimpanan.
4) Gudang yang yang digunakan sesuai standar untuk
penyimpanan beras, dengan mempunyai ventilasi yang
cukup, bebas banjir, tidak bocor dan alat penerangan yang
tertutdp dengan bahan yang tidak mudah pecah.
5) Suhu ruangan harus dipantau suhu ruangan dan kelembaban
udara nisbinya untuk menjaga .suhu dan kelembaban yang
sesuai agar tidak terjadi kelembaban tinggi.
6) Adanya pemeliharaan gudang, baik kebersihan, maupun
pengendalian hama dan burung.
7) Apabila menggunakan palet dari kayu, rnaka palet tersebut
harus sudah diawetkan sehingga terbebas dari rayap (atau
sudah dilakukan pengendalian hama secara periodiklsesuai
jadwal).
8) Alat-alat handling yang digunakan harus bersih dan bebas
dari kontaminan.
9) Adanya pengecekan kualitas dari beras yang disimpan secara
periodik.
10) Petugas yang rnelakukan semua kegiatan digudang harus
memperhatikan kebersikan dan faktor keselarnatan kerja.
11) Gudang mempunyai atau diiengkapi peralatan K3.
Rekomendasi :
Sebaiknya para pelaku usaha tani padi sebaiknya lebih meningkatkan lagi
kualitas mutu dari padi itu sendiri sehingga mampu bersaing dengan beras dari
luar. Dan untuk lembaga terkait untuk lebih memantau kualitas dari produk yang
ada di dalam negeri agar mampu bersaing dengan negara luar.

Anda mungkin juga menyukai