Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG TEKS CERITA RAKYAT


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM
PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IV SD N 091452 MARIHAT RAJA

NAMA : DENNI SINAMBELA

NIM : 816067419

KELAS : 1C BI SD

PROGRAM STUDI : S1-PGSD

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
DAFTAR BAGAN..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1
B. Perumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS............................................4
A. Landasan Teoritis....................................................................................................................4
1. Teks Cerita Rakyat...............................................................................................................4
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.................................................................................6
3. Model Pembelajaran Picture and Picture.............................................................................7
B. Penelitian yang Relevan..........................................................................................................9
C. Kerangka Berfikir....................................................................................................................9
D. Hipotesis Tindakan................................................................................................................10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................12
A. Setting Penelitian..................................................................................................................12
B. Subjek Penelitian...................................................................................................................12
C. Sumber Data..........................................................................................................................12
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data.....................................................................................12
E. Validasi Data.........................................................................................................................12
F. Analisis Data..........................................................................................................................12
H. Indikator Kinerja...................................................................................................................12
I. Prosedur Penelitian.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)..........................................................16

i
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1………………………………………………………………………………………..10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar (SD) sebagai penggalan pertama pendidikan dasar, seyongyanya dapat
membentuk landasan yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Dengan tujuan sekolah
harus membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan dasar yang memadai, yaitu
kemampuan proses strategis. Adapun kemampuan proses strategis adalah keterampilan
berbahasa. Terutama dalam memahami materi Bahasa Indonesia. (Sukardjo, 2012).

Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar (KBM). Kegiatan
belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling utama di sekolah. Harapan dari seorang guru
adalah seluruh siswa berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran. Keberhasilan disertai
dengan usaha-usaha baik dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Seorang guru berusaha
mengupayakan berbagai metode ataupun model dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
siswanya. Tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan ataupun jenuh dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar dan memiliki minat belajar dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas.

Keberhasilan dari tujuan yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran
tergantung dengan kesungguh-sungguhan pelaku kegiatan dalam menjalankan kegiatan tersebut
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Pembelajaran bahasa indonesia disuguhakan pada
peserta didik bertujuan untuk melatih peserta didik terampil berbahasa dengan menuangkan ide
dan gagasanya secara kreatif dan kritis. Namun kenyataannya guru masih terjebak dalam tatanan
konsep sehingga pembelajaran cenderung membahas teori-teori bahasa. Khususnya dalam materi
teks cerita, banyak siswa yang kesulitan dalam memahami tokoh dalam cerita, dan yang paling
terpenting adalah amanat dalam cerita.

Berdasarkan pengamatan peneliti banyak ditemukan masalah di kelas IV SD N 091452


salah satunya adalah siswa belum mampu mengidentifikasi tokoh dan amanat dalam sebuah teks
cerita. Diantara 9 orang siswa hanya 3 orang saja yang mampu mengidentifikasi tokoh dalam
sebuah cerita, sedangkan dalam mengidentifikasi amanat dalam sebuah teks seluruh siswa masih
mengalami kesulitan. Faktor yang menyebabkan siswa sulit dalam mengidentifikasi tokoh dan

1
amanat dalam sebuah cerita adalah teks cerita yang terlalu banyak tanpa gambar membuat siswa
bosan dan tidak menikmati alur cerita, dan kurangnya media dan model pembelajaran yang
digunakan. Setiap pembelajaran dalam membaca teks cerita siswa selalu kesulitan, oleh karena
itu penelitian ini dilaksanakan untuk menemukan jawaban guru dalam mengatasi permasalahan
tersebut. Agar permasalahan yang dibahaspun tidak terlalu luas penelitian ini pun difokuskan
membahas kemampuan siswa dalam mengidentifikasi tokoh, peranan tokoh dalam cerita, dan
amanat dalam cerita asal mula bukit catu.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang teks cerita rakyat melalui model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV
SD N 091452 Marihat Raja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman


siswa tentang teks cerita rakyat melalui model pembelajaran picture and picture dalam
pembelajaran mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV SD N 091452 Marihat Raja?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
- Mendapatkan teori baru tentang peningkatan pemahaman siswa tentang teks cerita
rakyat melalui model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran mata
pelajaran bahasa indonesia kelas IV
- Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
Bagi Siswa
- Dapat meningkatkan pemahaman siswa mengidentifikasi tokoh dan amanat dalam teks
cerita rakyat
- Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia
Bagi Guru
- Guru dapat mengembangkan diri secara professional

2
- Memperbaiki kinerja guru
Bagi Sekolah
- Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui kinerja guru yang lebih
professional dan kemampuan siswa dengan baik.

3
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis

1. Teks Cerita Rakyat

a. Hakekat Cerita Rakyat


Cerita rakyat merupakan bentuk karya sastra lisan yang lahir dan berkembang
dimasyarakat tradisional. Cerita rakyat diwariskan secara turun temenurun dari mulut ke
mulut dalam waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan versi berbeda. (Danandjaja,
2007). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cerita rakyat merupakan cerita
di jaman dahulu yang hidup ditengah rakyat dan diwariskan secara lisan.

Cerita rakyat merupakan cerita rakyat yang berasal dan berkembang di


masyarakat, yang penyebarannya berasal dari mulut ke mulut sehingga terbentuk suatu
cerita yang terkadang dipercaya sebagai legenda yang ada di daerah tersebut pada zaman
dahulu.

b. Jenis Jenis Cerita Rakyat


Bascom (dalam Danandjaja 2007: 50) membagi cerita rakyat kedalam 3 jenis yaitu
mite, lagenda dan dongeng.
- Mite (mith) adalah cerita prosa rakyatyang dianggap benar-benar terjadi, serta
dianggap suci oleh pemilik cerita, ditokohkan oleh para dewa atau mahluk setenga
dewa. Peristiwa dalam mite terjadi di dunia yang bukan seperti yang kita kenal
sekarang, dan terjadi pada masa lampau.
- Lagenda (legend) adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri mirip dengan mite,
yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Lagenda
ditokohkan oleh manusia, walaupun adakalanya mempunyai sifat-sifat yang luar biasa
dan sering dibantu mahluk-mahluk ajaib. Tempat terjadinya sama dengan yang kita
kenal ini, karena waktu terjadinya belum terlalu lampau
- Dongeng (folktale) adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.
Dongeng diceritakan untuk hiburan, walaupun banyak yang melukiskan kebenaran,
berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran.

4
c. Unsur Intrinsik Cerita
Dalam teks cerita ada beberapa unsur intrinsik sebagai pembangun cerita.
Dalam pembelajaran di SD hanya ada beberapa yang sering diidentifikasi, unsur
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperanan juga
sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.
(Aminuddin, 2015: 91). Menurut Stanton (2007: 36) mengartikan tema sebagai
“makna sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya
dengan cara yang sederhana”. Sedangkan menurut Dola (2007: 16) tema adalah
sesuatu yang menjadi pikiran atau persoalan pengarang yang kalau diikuti dengan
cara pemecahan masalah akan amanat.
2) Amanat
Amanat adalah ide, gagasan, dan ajaran yang disodorkan pengarang dalam
karya sastra. Sebuah karya sastra betapa pun sederhananya atau rumitnya, ia
senantiasa menulis dua hal, yaitu (1) kenikmatan dan keindahan, (2) ide, gagasan dan
ajaran. Kalau ada seni, termasuk karya sastra yang diwujudkan dengan tidak
menghiraukan apakah seni itu bermanfaat atau tidak bagi masyarakat, maka hal itu
perlu dikaji lebih jauh.Yang pertama adalah kenikmatan dan keindahan itu. Akan
tetapi kenikmatan dan keindahan itu mengandung ajaran bahwa seni ada manfaatnya
terhadap kehidupan manusia.
Menurut Adriani 2014: 25 ada beberapa cara yang memudahkan menemukan
amanat sebuah cerita yaitu (1) karya itu dibaca berulang-ulang dengan teliti, (2) dari
bacaan itu diusahakan ditemukan topiknya, (3) dari topic yang telah dirumuskan itu
diturunkan temanya dan (4) menginventarisasi peristiwa atau benturan yang ada
dalam cerita. Dari inventarisasi ini dirumuskan amanat cerita. Amanat utama adalah
amanat dasar sebuah cerita.
3) Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh. Boulton
mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan

5
tokohnya itu dapat berbagai macam. Mungkin pengarang menampilkan tokoh
sebagai sebagai pelaku yang hanya hidup di alam mimpi, pelaku yang memiliki
semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara
sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya, maupun pelaku yang egois,
kacau dan mementingkan diri sendiri. Dalam cerita fiksi, pelaku itu dapat berupa
manusia atau tokoh makhluk lain yang diberi sifar seperti manusia, misalnya kancil,
kucing, sepatu, dan lain-lainnya.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD


Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SD bagi siswa adalah untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia.Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
sesuai dengan keterampilan kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk
mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan
bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.

Menurut Ali Muhammad, 2020 Kekhasan pendekatan dan isi materi ajar di kelas rendah
dibuat agar tujuan pengajaran bahasa Indonesia dapat tercapai yaitu:

(1) Siswa menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
(nasional) dan bahasa Negara;
(2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk makna, dan fungsi, serta
menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan
dan keadaan;
(3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan itelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial;
(4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis);
(5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan
sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Menurut Atmazaki dalam (Ali Muhammad, 2020), mata pelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga
menggunakan bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami

6
bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.

3. Model Pembelajaran Picture and Picture


a. Hakekat Model Pembelajaran Picture and Picture
Menurut Kurniasih, Imas dan Berlin Sani (2015:44) “picture and picture adalah
model pembelajaran yang kooperatif dan mengutamakan adanya kerja sama dengan
menggunakan media gambar yang diurutkan dan dipasangkan menjadi urutan yang logis.
Kemudian menurut Huda (2013:236) “picture and picture adalah strategi pembelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran, gambar yang digunakan
sebagai media dipasangkan dan dirutkan secara logis”. Model pembelajaran ini
melibatkan anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang memiliki karakteristik
inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Inovatif adalah setiap pembelajaran harus
memberikan sesuatu yang baru, berbeda, dan selalu menarik perhatian anak. Sedangkan
kreatif adalah setiap pembelajaran harus menimbulkan minat kepada anak untuk
menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara-cara
yang telah dipilih atau ditentukan.

Menurut Wilantara dkk (2016) yang mengutip dari Shoimin (2014:125)


menyebutkan beberapa dari kelebihan model pembelajaran picture and picture yaitu :
memudahkan anak untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru, anak dapat
memahami lebih cepat materi yang disajikan dengan gambar, anak dapat membaca
gambar satu persatu sesuai dengan gambar-gambar yang ada, anak dapat berkonsentrasi
karena anak bermain dengan gambar, Anak dapat lebih kuat dalam mengingat konsep-
konsep yang ada pada gambar, menarik perhatian anak dalam audio dan visual anak
dalam bentuk gambar-gambar.

“Model pembelajaran picture and picture merupakan model


pembelajaran yang menuntut siswa harus dapat bertanggung jawab

7
atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Disamping
itu, siswa juga harus menyamakan persepsi tentang gambar yang
dihadirkan, sehingga setiap kelompok mempunyai tujuan yang sama.
Hal ini yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran ini
bahwa siswa harus bisa membagi tugas dan tanggung jawab dalam
kelompoknya, serta dapat memberikan evaluasi pada setiap anggota
kelompok dengan menunjuk juru bicara atau pemimpin mereka, dan
hal ini bisa dilakukan secara bergantian. Hal ini sangatlah
memberikan manfaat pada siswa karena dengan mengguakan model
picture and picture siswa akan belajar secara berkelompok dalam
menemukan pengetahuannya, siswa juga dilatih untuk percaya diri
dalam menjawab pertanyaan yang guru berikan dan yang terpenting
penguasaan kompetensi siswa dapat meningkat. (Susanti dan
Kusmariyani, 2017)”
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
Langkah-langkah Pembelajaran dengan picture and picture menurut (Hamdani,
2010) ialah:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
3) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model picture


and picture dipaparkan oleh Kurniasih (2015) menyatakan bahwa teknis pelaksanaan
model picture and picture yaitu:
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai;
2) Guru menyampaikan pengantar pembelajaran;
3) Guru memperlihatkan gambar – gambar yang telah disiapkan;
4) Langkah selanjutnya siswa dipanggil secara bergantian untuk mengurutkan gambar –
gambar menjadi urutan logis;
5) Guru menanyakan alasan logis urutan gambar;

8
6) Setelah gambar menjadi urut, guru harus bisa menanamkan konsep atau materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah:
1. FAJRIANI NUR 2012 dalam penelitiannya menunjukan Hasil penelitian bahwa model
pembelajaran Picture and Picture cocok diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar
bahasa Indonesia yang dilihat dari hasil pretest dari 17 siswa hanya 15 siswa yang telah
mencapai KKM yaitu nilai di atas 70 dan 2 siswa masih di bawah nilai KKM yaitu 70.
Hal ini juga tampak pada nilai pre-test yang diperoleh siswa sebelum menggunakan
model pembelajaran Picture and Picture yang belum mencapai standar keberhasilan
belajar, yaitu hanya mencapai 12% atau sebanyak 2 siswa yang mendapat nilai 70 ke
atas.
2. Hasil penelitian Luh Sri Suwastini, Ni Wayan Arini, Gd. Raga yang berjudul Pengaruh
Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Keterampilan Menulis Wacana
Narasi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran
Picture and Picture berpengaruh terhadap keterampilan menulis wacana peserta didik.
27Pada kelas eksperimen sebesar 29,14 dan pada kelas kontrol sebesar 22,12 maka
diperoleh thitung (4,5) > ttabel (2,021).

C. Kerangka Berfikir

Dalam kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan di SD Kelas 4 mayoritas siswa


kesulitan dalam mengidentifikasi tokoh dan amanat dalam teks cerita rakyat. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor seperti metode dan model pembelajaran yang kurang menarik
karena siswa hanya membaca teks yang begitu banyak sehingga siswa sulit memahami
makna dalam teks. Dari permasalahan ini guru perlu melakukan perubahan atau perbaikan
dari segi metode maupun model pembelajaran yang digunakan.
Model pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Picture and Picture. Kita ketahui bahwa gambar sangat penting digunakan
untuk memperjelas suatu pengertian maupun makna dalam suatu materi dalam
pembelajaran. Melalui gambar, peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang belum pernah
diliatnya. Gambar juga dapat membantu guru dalam melaksanakan proses kegiatan

9
pembelajaran karena selain merupakan media yang murah dan mudah diperoleh juga
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan juga pengetahuan serta pemahaman
peserta didik menjadi lebih luas, jelas, dan tidak mudah dilupakan.
Berdasarkan paparan diatas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan
sebagai berikut:
Bagan 2.1

Kemampuan Menggunakan Model


mengidentifikasi tokoh dan Pembelajaran Picture and
amanat dari teks cerita Picture sebagai solusi untuk
Rakyat Awal Mula Bukit meningkatkan kemampuan
Catu yang masih rendah siswa.

Dilakukan pretest untuk


Penggunaan Model mengetahui keadaan
pembelajaran picture awal sebelum treatment
and picture dengan
materi teks cerita
rakyat awal mula bukit
catu selama 1 kali
pertemuan

Setelah pembelajaran
dilakukan post test
tentang tokoh dan
amanah dalam teks
asal mula bukit catu

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang dan kerangka berpikir yang telah disampaikan, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah:

10
H0 : Tidak ada peningkatan pemahaman siswa tentang teks cerita rakyat melalui model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa ndonesia kelas IV
SD N 091452 Marihat Raja

Ha : Terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang teks cerita rakyat melalui model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa ndonesia kelas IV
SD N 091452 Marihat Raja

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 091452 Marihat Raja Kabupaten


Simalungun.

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah 9 orang siswa di kelas IV SD Negeri 091452 Marihat
Raja Kabupaten Simalungun.

C. Sumber Data

Sumber data diperoleh melalui responden yaitu siswa melalui hasil pretest dan post test
yang diberikan kepada siswa.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui Observasi dan Test.
Adapun alat atau Instrumen yang digunakan akan disajikan dalam lampiran yang
disediakan.

E. Validasi Data

Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran


hipotesis, konstruk, atau analisis yang peneliti lakukan dengan membandingkan hasil data-
data yang diperoleh oleh mitra teman sejawat yang membantu dalam melakukan penelitian
tindakan ini. Selanjutnya hasil validasi dengan mitra teman sejawat dibandingkan dengan
pendapat dan pandangan siswa tentang aspek yang diteliti. Triangulasi untuk menguji atau
memeriksa keterangan-keterangan, informasi, dan lain-lain di atas dapat dilihat dari sudut
pandang peneliti, sudut pandang mitra teman sejawat, dan sudut pandang siswa.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis hasil
belajar siswa melalui melalui pretest dan posttest

H. Indikator Kinerja

12
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman siswa tentang
teks cerita rakyat setelah digunakan model pembelajaran picture and picture dalam
pembelajaran mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV SD N 091452 Marihat Raja.
Sebagai ukuran keberhasilan indikator ini adalah siswa mampu menjawab ke 3 pertanyaan
yang diberikan yaitu:
1) Mampu menyebutkan tokoh dalam teks
2) Mampu menyebutkan peranan tokoh dalam sebuah cerita
3) Mampu menyebutkan amanat yang dapat diambil dalam teks.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kemmis dan M. Taggart
dengan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan cara tindakan, pengamatan, refleksi,
perencanaan kembali (Kasbolah, 1998/1999 : 113).

1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), seorang guru hendaknya
mempersiapkam terlenih dahulu konsep dan perencanaan sebelum melaksakanakan kegiatan
pembelajaran. Langkah yang dilakukan adalah:
a. Pengkajian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, dan tujuan Pembelajaran
yang selanjutnya ditunjukan secara bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
b. Mengamati metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia membaca teks awal mula bukit catu sebelumnya.
c. Membuat Perangkat pembelajaran yang memuat bahan ajar, rpp, media.
d. Mendesain instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti:
o Lembar observasi RPP, pelaksanaan pembelajaran pada aktivitas guru, sikap,
dan keterampilan.
o Lembar pre test dan post test.
o Dokumentasi
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah :
a. Siklus 1

13
Perencanaan
o Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan media yang
digunakan yaitu gambar-gambar berisi urutan cerita rakyat bukit catu. Berikut
contoh media yang digunakan berupa gambar-gambar penggalan cerita asal
mula bukit catu mulai dari awal sampai akhir.
o Guru menyiapkan lembar observasi siswa.
Tindakan
o Guru memasuki kelas, memberi salam, menyiapkan materi ajar sesuai rencana
pembelajaran yang telah disusun.
o Guru meminta beberapa siswa untuk membaca teks cerita asal mula bukit catu
yang ada dibuku dengan suara lantang
o Guru menceritakan ulang cerita menggunakan urutan gambar yang sudah
disediakan
o Guru menunjuk siswa secara berpasangan untuk mengurutkan gambar cerita
sesuai dengan urutan yang tepat.
o Guru menanyakan alasan siswa membuat urutan tersebut dan
mendiskusikannya dengan siswa lainnya.
Evaluasi
o Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan.
Refleksi
o Refleksi dilakukan untuk mencatat semua keterangan baik kelebihan maupun
kekurangan yang terdapat pada siklus 1, selanjutnya untuk mengadakan
perbaikan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil refleksi diatas, peneliti
yang juga adalah sebagai guru ingin memperbaiki sistem pembelajarannya
melalui siklus berikutnya.
b. Siklus 2
Sama dengan siklus 1, guru menambahkan beberapa hal yang tidak nampak dalam
pembelajaran di siklus 1 melalui catatan yang dibuat guru pada tahap refleksi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (Basastra) di Sekolah


Dasar. PERNIK Jurnal PAUD. 2020. VOL 3 NO. 1

Aminuddin. 2015. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta:
Grafini

Dola, Abdullah. 2007. Apresiasi Prosa Fiksi dan Drama. Makassar: Badan Penerbit
UNM.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Kurniasih, Imas. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kuningan: Kata


Pena.

Luh Sri Suwastini. Ni Wayan Arini. Gd. Raga. Pengaruh Model Pembelajaran Picture
And Picture Terhadap Keterampilan Menulis Wacana Narasi Siswa Kelas IV Semester I Tahun
Pelajaran 2013/2014 Di Gugus VII Kecamatan Sukasada. e-Journal MIMBAR PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 2014. Vol 2 No 1.

Nur Fitriani Rahmawati, Julia, Prana Dwija Iswara yang berjudul “Penerapan Metode
Picture and Picture dan Permainan Jelajah EYD untuk meningkatkan Keterampilan Menulis
Karangan. Jurnal Pena Ilmiah. Program Studi PGSD Kelas UPI Sumedang. 2016.Vol 1 No 1.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukardjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan, (Depok: PT Raja Grafindo


Persada, 2012).

15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : .SD Negeri 091452 Marihat Raja


Kelas/Semester : IV/2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : Lingkungan tempat tinggalku
Pembelajaran ke- :3
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia

A, KOMPETENSI INTI
K1: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
K2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
K3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain.
K4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
PPKn
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan manfaat keragaman karakteristik individual dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keragaman karakteristik individual dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
3.3 Berdiskusi perbedaan mata pencaharian penduduk sesuai lingkungan tempat tinggal.
4.3 Keragaman karakteristik individual di lingkungan keluarga.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan,
tulisan, dan visual.
Indikator:
3.9.1 Membaca teks fiksi
3.9.2 Mengamati keragaman karakteristik individual berdasarkan ciri fiksi anggota keluarga
4.9.1 Tokoh pada teks cerita fiksi
4.9.2 Membaca, menulis, berdiskusi, mengkomunikasikan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan tokoh dengan jelas
2. Siswa dapat menjelaskan nilai pesan moral dalam cerita fiksi

16
3. Siswa dapat mengurutkan gambar cerita sesuai dengan urutannya

D. Materi Pembelajaran

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Menggunakan model pembelajaran picture and picture.

F. Media dan Alat Pembelajaran

Gambar cerita Rakyat Asal Mula Bukit Catu di cetak dengan ukuran sedang sehingga
menunjukan urutan cerita yang jelas.

17
G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 Menit)


a. Guru memberi salam dan menanyakan keadaan siswa dan berdoa.
b. Menyampaikan tujuan kegiatan yaitu siswa akan membaca teks cerita dan menyusun
gambar sesuasi dengan urutannya secara berkelompok atau berpasangan.
2. Kegiatan Inti (30 Menit)
a. Guru menyuruh beberapa siswa yang sudah mampu membaca dengan lancar untuk
membaca teks cerita asal mula bukit catu
b. Guru menunjukan gambar cerita asal mula bukit catu sambil menceritakannya.
a. Guru meminta siswa untuk mengurutkan gambar cerita dengan urutan yang tepat
secara berpasangan
b. Siswa membuat rangkuman dari membaca cerita fiksi dengan mencari tokoh-tokoh
dalam sebuah cerita dan membuat amanat dalam sebuah cerita tersebut.
3. Kegiatan Penutup (10 Menit)
a. Guru dan siswa membuat rangkuman pembelajaran
b. Guru memberi penguatan
c. Berdoa dan mengucapkan salam

PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan

Muatan Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


Bahasa Indonesia Penilaian uji unjuk kerja Tes Tertulis Soal Isian
Tes Tidak Tertulis Pertanyaan secara lisan

Mengetahui Marihat Raja, April 2022


Kepala SDN 091452 Marihat Raja Guru Kelas

HOTMAULI SARAGIH, S.Pd Denni Sinambela, S. Pd


NIP. 196504021988032006

18

Anda mungkin juga menyukai