Anda di halaman 1dari 33

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT BAHASA INDONESIA


SISWA KELAS II SD NEGERI 36 KENDARI

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Propsal Penelitian

EMI YUSKA
031904105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan


Keterampilan Menyusun Kalimat Bahasa Indonesia
SiswaKelas II SD Negeri36 Kendari

Nama : Emi Yuska

NPM : 031904105

Program Studi : Pendidikan Guru SekolaDasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah diperiksadan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dan di

pertahankan dihadapan semua penguji proposal penelitian.

Baubau, Maret 2021


Pembimbing I Pembimbing II

Yurfiah, S.Pd., M.Pd. Irman Matje, S.Pd., M.Pd.


NIDN.0908068201 NIDN. 0931127905

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB IILANDASAN TEORI............................................................................
A. Pengertian Hakikat Bahasa Indonesia................................................5
B. Tinjauan Tentang Kemampuan Menyusun Kalimat...........................6
C. Penerapan Media GambarDalam Proses Pembelajaran...................8
1. Pengertian Media........................................................................8
2. Pengertian MediaGambar............................................................10
3. Fungsi Media Gambar.................................................................11
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar................................12
5. Jenis-Jenis Media Gambar..........................................................12
6. Prinsip-Pinsip Media Gambar.....................................................13
D. Penelitian Relevan...........................................................................15
E. Kerangka Pikir.................................................................................18
F. Hipotesis Tindakan..........................................................................18
BAB IIIMETODE PENELITIAN.................................................................
A. Metode dan Jenis Penelitian...............................................................19
B. Subyek Penelitian...............................................................................19
C. Tempat Penelitian...............................................................................19
D. Tehnik Pengumpulan Data.................................................................20
E. Teknik Analisis Data..........................................................................23
F. Prosedur Penlitian...............................................................................24
G. Indikator Keberhasilan........................................................................24
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan masalah yang selalu menarik untuk dibahas,

sebab pendidikan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

yang serius baik pemerintah, masyarakat, maupun para ahli pendidikan

dalam usaha merealisasikan pembangunanBangsa dan Negara. Melalui

pendidikan manusia dapat meningkatkan serta mengembangkan kapasitas

dirinya.

Kendari adalah salah satu kota yang berada sulawesi

tenggara.khususnya di Kota Kendari terdapat beberapa lembaga pendidikan

formal maupun non-formal.Salah satunya adalah SD Negeri 36 Kendari.

Dalam Keterampilan Menyusun kalimat Bahasa Indonesia masih terbilang

rendah khususnya pada siswa kelas II.Salah satu hambatannya adalah

kurangnya minat membaca siswa sehingga siswa kesulitan dalam menyusun

kalimat.Dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada Sekolah Dasar,

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan

system dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran Bahasa Indonesia

diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan

aplikasinya. Selain itu, Bahasa Indonesia adalah sarana berpikir dalam

menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan

Bahasa Indonesia merupakan metode berpikir logis, sistematis dan konsisten.

Masalah yang telah dikemukakan di atas perlu melakukan perbaikan

proses pengajaran. Salah satunya dengan menerapkan pendekatan

1
2

pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk

mengembangkan potensi secara maksimal. Banyak sekali model-model

pembelajaran yang bisa diterapkan, sehingga memungkinkan guru untuk

menyampaikan pembelajaran Bahasa Indonesia. Melaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan media gambar serta mengkondisikan

peserta didik suasana yang menyenangkan, maka peserta didik dapat

mengikuti dengan senang juga, siswa tidak merasa jenuh dalam belajar

Bahasa Indonesia.

Permasalahan dalam proses belajar mengajar juga terjadi di kelas II

SD Negeri 36 Kendari sebagaimana hasil analisa peneliti dengan guru kelas

II bahwa penguasaan siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia masih

tergolong rendah. Menurut analisa peneliti permasalahan yang terjadi di SD

Negeri 36 Kendari tahun Pelajaran 2021 semester ganjil diperolah

permasalahan rata-rata nilai siswa kelas II SD Negeri 36 Kendari belum

mampu menyusun kalimat.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 36

Kendari maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan kemampuan menyusun

kalimat Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SD Negeri 36 Kendari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis

merumuskan permasalahan Bagaimana meningkatkan keterampilan

menyusun kalimat Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan media gambar


3

siswa kelas II SD Negeri 36 Kendari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan

menyusun kalimat Bahasa Indonesia dalam pemanfaatan media gambar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan

manfaat praktis yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan pemanfaatan

media gambar untuk menimgkatkan kemampuan menyusun kalimat

Bahasa Indonesia.

b. Melalui penelitian ini, semoga bermanfaat untuk dijadikan sebagai

sumber bacaan atau referensi sekaligus masukan bagi peneliti

selanjutnya yang mendalami permasalahan tentang penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah, melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan

potensi serta prestasi siswa dalam kemampuan menyusun kalimat.

b. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkandapat memperkaya

keterampilan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya

dalam pemanfaatan media gambar dan menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang menarik dan menyenangkan.


4

c. Bagi siswa, melalui pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan

kemampuan menyusun kalimat dengan mudah baik kata benda

maupun kata kerja.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Hakikat Bahasa Indonesia

Pengertian bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( Hasan

Alwi, 2002: 88 ) berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang

digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,

berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,

tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.

Menurut Chaer (2006:67)“ bahasa adalah salah satu sistem lambang

berupa bunyi, arbitrer yang digunakan suatu masyarakat tutur untuk

bekerjasama berkombinasi, dan mengidentifikasi dapat terganggu”.

Menurut Keraf (2011:16)Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa

lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh ucapan manusia.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat atau

kelompok sosial tertentu dengan memakai simbol-simbol vocal yang

mempunyai makna.

Penulis juga dapat menyimpulkan bahwa Bahasa adalah alat

komunikasi yang berupa simbol-simbol yang dimengerti dan telah

disepakati orang tertentu sehingga dapat menjadikan sebuah interaksi yang

sebenarnya serta dimengerti kedua belah pihak.

Matapelajaran Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan bernalar, berkomunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan,

5
6

serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. Mata pelajaran Bahasa

Indonesia disekolah dasar berisi bahan pelajaran untuk mengembangkan

kemampuan dan keterampilan dasar penggunaan bahasa yang meliputi:

mendengarkan, mengarang, imala (dikte) dengan menggunakan tata bahasa

baku. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar

menggunakan Bahasa dalam kegiatan pembelajaran diberikan pengetahuan

sederhana tentang lingkungan alam dan sosial.

Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar

menurut Hermawan (2007:827)sebagai berikut:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Persatuan dan Bahasa Negara.

3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan berbahasa.

B. Tinjauan Tentang Keterampilan Menyusun Kalimat

Keterampilan dapat menunjukkan pada aksi khusus yang ditampilkan

atau pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan.

Banyakkegiatandianggapsebagaisuatuketerampilan, terdiridari beberapa


7

keterampilan dan derajat penguasaan yang dicapai oleh seseorang

menggambarkan tingkat keterampilannya. Hal ini terjadi karena

kebiasaan yang sudah diterima umum untuk menyatakan bahwa satu atau

beberapa pola gerak atau perilaku yang diperlukan bisa disebut

keterampilan, misalnya menulis, memainkan gitar atau piano, menyetel

mesin, berjalan, berlari, melompatdan sebagainya. Jika ini yang

digunakan, maka kata “keterampilan”yang dimaksud adalah kata benda

(Fauzi, 2010: 7).

Menurut Singer dikutip oleh Amung (2000: 61), keterampilan adalah

derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan

efektif. Menurut Hottinger (Hari Amirullah, 2003: 18), keterampilan

gerak berdasarkan faktor-faktor genetik dan lingkungan dapat dibagi dua

yaitu:(a)keterampilan phylogenetic,adalah keterampilan yang dibawa

sejak lahir, yang dapat berkembang seiring dengan bertambah nya usia

anak

Tersebut .(b)keterampilan ontogenetic, merupakan keterampilan

yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman sebagai hasil dari pengaruh

lingkungan.

Istilah terampil biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat

kemampuan seseorang yangbervariasi. Keterampilan (skill) merupakan

kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat

(SriWidiastuti,2010:49). Sedang kanmenurut Hari Amirullah(2003:17)


8

istilah terampil juga diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas, dan

sebagai indikator darisuatu tingkat kemahiran.

Dendy Sugono (2008 :85) menjelaskan” kelengkapan unsure kalimat

sekurang-kurangnya harus memenuhi dua hal yaitu subjk dan predikat”.

Hal ini sejalan dengan pengertian kalimat menurut J.D. Parera (2009:45)

yang mengatakan “ kalimat ialah suatu konstruksi yang dapat dibentuk

oleh dua kata atau lebih, baik dalam sebuah pola dasar atau tidak”. Jadi

dapat dikatakan kalimat apabila terdapat dua unsure kalimat ( subjek dan

predikat), atau lebih yang tersusun menjadi kesatuan sehinnga mmpunyai

makna.

Dari kutipan diatas, maka kalimat merupakan suatu rangkaian kata

yang mengandung makna. Makna yang terkandung dalam kalimat

merupakan inti atau maksud dari pembicara. Sehingga untuk dapat

diterima dengan baik oleh pendengarnya, maka pmbicara harus

mengetahui dan menguasai cara membuat atau menyusun kalimat sesuai

dengan kaidahnya. Untuk dapat menyusun kalimat maka diperlukan alat

kalimat. Alat kalimat merupakan cara seseorang mengerti cara menyusun

kalimat yang sesuai dngan arti dan fungsinya.

C. Penerapan Media Gambar Dalam Proses Pembelajaran

1. Pengertian Media

Media (bentuk jamak dari kata medium) merupakan kata yang

berasal dari kata latin medium, yang secara harfiah berarti”tengah” ,

“perantara” atau “pengantar” sesuai dengan pendapat (Arsyad dalam


9

sadiman,2005: 6). Oleh karena itu media dapat diartikan sebagai

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan.Media

dapat berupa sesuatu bahan (software) dan alat

(hadware).Sedangkanpendapat (Gerlach dan Ely dalam Arsyad, 2007),

media jika secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.Dalam pengertian ini, guru, buku

teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Menurut (Gagne dalam sadiman, 2002: 7), menyatakan bahwa

media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar.Sementara itu (Briggs dalam

sadiman 2002: 7), media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti buku, film, kaset, dan

film bingkai.

(Mc Luhan dalam basuki,1993: 7), berpendapat media adalah semua

saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari

seseorang keorang lain yang tidak ada dihadapanya. Pengertian media

itu sangat luas batasnya sehingga mencangkup semua alat komunikasi.

Jadi dalam batasan tersebut, media yang dimaksud bisa berupa

surat,televisi,film, dan telepon. Pendapat lain tentang media adalah

(Romiszowski 1988 dalam basuki, 1933: 7), memberikan pernyataan

yang berbandingan Mc Luhan. Ia menyatakan media itu hanya alat-alat

penyalir informasi yang canggih seperti televis dan film saja. Jadi
10

pendapat Romiszowski, media merupakan pembawa pesan yang berasal

dari suatu sumber pesan kepada penerima pesan.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media yang telah

dikemukakan diatas, maka media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang menyangkut software dan hadware yang dapat digunakan untuk

menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar kepelajar (Individu

atau kelompok),yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta perhatian siswa.

2. Pengrtian Media Gambar

Menurut (Daryanto, 2010: 19) media gambar adalah suatu penyajian

secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar,

dan tulisan atau simbol.Visual untuk mengihtisarkan, menggambarkan,

dan merangkum ide atau kejadian.

Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan

proyektor dan layer.Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat

dipantulkan pada layer. Guru memilih ini karena praktis. Menurut

Sadiman (2003 : 21) media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang brfungsi untuk menyampaikan pesan dari

guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk

mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga

hubungan antar komponen dalam masalah tersbut dapat terlihat dengan

lebih jelas.

Menurut Hamalik (2004 : 95) media gambar adalah segala sesuatu


11

yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk-bentuk dimensi sebagai

curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret,

slide, film, proyektor.

Menurut Nurhadiyana (2012 : 4) mengatakan media gambar

merupakan alat bantu yang sering digunakan. Dan yang dimaksud

dengan media gambar adalah yang digunakan untuk menyampaikan

pesan yang dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual

biasanya memuat gambar orang, tempat, dan binatang. Arsyad (2011 :

53),mengatakan bahwa media gambar adalah berbagai perostiwa atau

kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, kata-

kata, simbol-simbol, maupun gambar.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini

dikarenakan siswa lebih menyukai gambar, apa lagi jika dibuat gambar

yang berwarna-warni dan disajikan sesuai dengan kondisi dan

kemampuan anak didik. Tentu media gambar tersebut akan menambah

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Fungsi Media Gambar

Secara umum fungsi media gambar menurut Basuki dan Farida

(2001 : 42) yaitu:

a. Mengembangkan kemampuan visual.

b. Mengembangkan imajinasi anak.

c. Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal


12

yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan

didalam kelas.

d. Meningkatkan kreativitas siswa.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

Menurut Basuki dan Farida (2001 : 42), mengemukakan

kelebihan dan kekurangan media gambar, yaitu:

Kelebihan media gambar:

a. Umumnya murah harganya

b. Mudah didapat

c. Mudah digunakan

d. Dapat memperjelas suatu masalah

e. Lebih realistis

f. Dapat mengatasi keterbatasan ruang

Kelemahan media gambar:

a. Semata-mata hanya medium visual

b. Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran

dalam kelompok besar

c. Memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian

guru untuk dapat memanfaatkannya

d. Kriteria dalam memilih media gambar

5. Jenis-Jenis Media Gambar

Adapun jenis-jenis media gambar dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Poster, yaitu suatu media gambar yang berbentuk ilustrasi gambar


13

yang disederhanakan, yang dibuat dengan ukuran besaragar dapat

dilihat dengan jelas, tujuannya yaitu menarik perhatian dan juga

kandungannyan berupa bujukan, motivasi dan lain sebagainya.

b. Kartun, yaitu suatu media gambar, merupakan media yang unik

mengemukakan suatu gagasan.

c. Komik, yaitu suatu media gambar selain kartun yang bersifat unik,

perbedaanya yaitu pada komik terdapat karakter yang memerankan

suatu cerita urutan-urutan.

d. Gambar Fotografi, yaitu suatu media gambar yang dihasilkan

dengan cara diambil gambarnya “benda atau yang lainnya” dengan

suatu alat digital seperti kamera foto dll.

e. Grafik, yaitu memberikan berbagai informasi inti dari suatu data,

berupa hubungan antar bagian-bagian data tersebut.

6. Prinsip-Prinsip Media Gambar

Menurut (Sudjana dan Rivai, 2002:20) menyatakan media foto yang

baik hendaknya dapat mengembangkan daya imajinasi atau citra anak

didik.Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun

unsur-unsur visual dalam materi pengajaran. Dalam merancang media

pembelajaran perlu memperhatikan beberapa patokan, antara lain

kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan , garis, bentuk,

tekstur, ruang dan waktu.

Sedangkan menurut (Azhar Arsyad, 2007:107-111) dalam proses

penataan media gambar harus diperhatikan prinsip-prinsip desain


14

tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, penekanan dan

keseimbangan.

a. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen

yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih

sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan visual

yang disajikan visual.Pesan atau informasi yang rumit harus dibagi

kedalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan dipahaami.

b. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen

visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama. Elemen-

elemen itu harus saling terkait dan menyatu sehingga visual itu

merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat membantu

pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

c. Penekanan

Penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, konsep yang

disajikan memerlukan penekanan terhadapsalah satu unsur yang

menjadi pusat perhatian siswa.Dengan menggunakan ukuran,

hubunga hubungan, perspektif dan warna.

d. Keseimbangan

Keseimbangan mencangkup dua macam yaitu keseimbangan formal

atau simetris dan keseimbangan informal atau asimetris.

Keseimbangan formal tampak pada sususnan unsur-unsur visualnya


15

terbagi dua bagian yang sama sebangun dan bersifat statis. Sengkan

keseimbangan informal unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa

seimbang tetapi tidak simetris dan bersifat dinamis.

Dari beberapa pendapat diatas bahwa dalam memilih media

gambar foto perlu mempertimbangkan segi artistiknya, seperti

kesederhanaan, keterpaduan, komposisi, penekanan, keseimbangan,

ruang dan tekstur guna mempertinggi daya Tarik serta motivasi

belajar siswa.

D. Penelitian Relevan

Penelitian terdahulu ini sangat penting guna menemukan titik

perbedaan maupun persamaan dengan penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan sebelumnya. Selain itu penelitian terdahulu juga berguna sebagai

sebuah perbandingan sekaligus pijakan pemetaan dalam penelitian ini.

Untuk lebih mengetahui perbedaan penelitian ini, maka peneliti sengaja

mencantumkan peneliti terdahulu yang memiliki kaitan dalam penelitian

ini, diantaranya adalah

Pertama adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Riska Mei

Ningsi pada tahun 2015 dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Mmenyusun Kalimat Menggunakan Metode Snowbal Throwing Pada

Siswa Autis Kelas III Di SD Taman Muda Ibu Pawitan Tamaniswa

Yogyakarta. Kata kunci dari penelitian ini adalah Kemampuan menyusun

kalimat,Metode Snowbal ThrowingPada Siswa Autis dan Berdasarkan hasil

penelitian menunjukan bahwa Taman Muda Ibu Pawitan Tamaniswa


16

Yogyakarta dari kondisi pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2. Peningkatan

terlihat dari kemampuan awal subjek SS yang mendapat nilai 40, setelah

diberikan tindakan pada siklus1 menunjukan peningkatan pada subjek SS

sebesar 35% dengan nilai 75 dan siklus 2 meningkat sebesar 20% dengan

nilai 95. Hasil tindakan siklus 2 menunjukan bahwa hasil pencapaian nilai

subjek meningkat dan dapat jauh melampaui nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang telah ditentukan sebesar 75 sehingga

tindakandihenyikan.

Kedua penelitian dilakukan oleh Dina Rizkina, Adnan, M Yamin

pada tahun 2017 dengan judul”Kemampuan Menyusun Kalimat Paragraf

Siswa Kelas V SD Negeri Lampaseh Kabupaten Aceh Besar”. Kata kunci

dari penelitian ini adalah Menyusun kalimat, dan Paragraf.Hasil penelitian

dan pengolahan data menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam

menyusun menjadi paragraf berada dalam kategori baik dengan nilai rata-

rata keseluruhan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf adalah

69.5. Maka dari data yang diolah, terdapat 5 siswa yang mendapatkan skor

pada kategori baik sekali dengan nilai (80-100) dengan presentase 25%.

Adapun siswa yang memperoleh skor pada kategori baik dengan nilai (66-

79) sebanyak 6 siswa dengan presentase 30%. Siswa yang mendapatkan

skor pada kategori cukup dengan nilai (56-65) sebanyak 6 siswa dengan

presentase 30%, dan siswa yang mendapatkan skor kategori kurang dengan

nilai (40-55) sebanyak 3 siswa dengan presentase 15%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh


17

mempunyai kemampuan untuk menyusun kalimat menjadi paragraf sesuai

dengan yang diharapkan.

Ketiga penelitian dilakukan oleh Yohana Ani tahun 2012 dengan

judul”Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan

Menyusun Kalimat Dalam Paragraf Padu”.Kata kunci dari penelitian ini

adalah Kemampuan Menyusun Kalimat Dalam Paragraf Padu dan Media

Gambar Seri.Hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa

penerapan RPP dengan menggunakan media Gambar Seri pada

pembelajaran menyusun kalimat dalam paragraf terpadu pada siswa kelas

IV SDS Gembala Baik 2 Pontianak Tenggara terjadi peningkatan perbaikan

terbukti pada siklus I, 46,33%. Pada siklus II meningkat 66,7%.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Gambar Seri dalam

menyusun kalimat dalam paragraf padu siswa kelas IV SDS Gembala Baik

2 Pontianak Tenggara sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Gambar

seri dalam menyusun kalimat dalam paragraf Padu siswa IV SDS Gembala

Baik 2 Pontianak Tenggara pada siklus I, 40% kurang aktif siklus II

meningkat menjadi 76% cukup aktif dan 24% sangat aktif. Aktivitas mental

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media Gambar Seri

dalam menyusun kalimat dalam paragraf padu siswa kelas IV SDS

Gembala Baik 2 Pontianak Tenggara pada siklus I 40% kurang aktif siklus

II meningkat menjadi 36% cukup aktif dan 64% sangat baik. aktivitas

emosional pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media

Gambar Seri dalam menyusun kalimat dalam paragraf padu siswa kelas IV
18

SDS Gembala Baik 2 Pontianak Tenggara pada siklus I 40% kurang aktif

dan siklus II meningkat menjadi 76% cukup aktif dan 24% sangat aktif.

Dari pemaparan diatas telah jelas mengenai perbedaan antara

penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Penerapan

Permainan Scrabble Bentuk Media Gambar Untuk Meningkatkan

Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SD Negeri 36

Kendari" dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan

duplikasi dari penelitian yang sebelumnya.

E. Kerangka Pikir

Bagan Kerangka Pikir

Banyaknya siswa kelas II SDNegeri Pada di Kabupaten Wakatobi


belum mampu menyusun kalimat pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia

 Aktivitas siswa dalam menyusun kalimat belum berhasil


 Nilai keterampilan dalam menyusun kalimat siswa belum
mencapai KKM

Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyusun Kalimat

Melalui pemanfaatan media gambar menyusun kalimat Bahasa


Indonesia siswa kelas II SDNegeri Pada di Kabupaten Wakatobi
meningkat

F. Hipotesis Tindakan

Dengan pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan dapat


19

meningkatkan kemampuan menyusun kalimat Bahasa Indonesia siswa kelas

II SD Negeri 36 Kendari.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, yaitu

rancangan penelitian berdaur ulang ( Siklus ) hal ini mengacu pada pendapat

pembawa acara. Tagart ( 1998: 123 ) dan wardani ( 2007:5 ) bahwa penelitian

tindakan kelas mengikuti siklus ataudaur ulang mulaidari perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan,observasi,dan refleksi (perenungan,

pemilihan, dan evaluasi ) tahapan tindakan.

Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan.

Dikatakan penelitian lapangan (responden) dan peneliti terlibat langsung

dalam pengambilan data.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 36 Kendari,

berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 18 siswa

perempuan. Sumber penelitian ini sangat heterogen yang dilihat dari segi

kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang kemampuannya

tinggi,sedang, rendah dan sangat rendah.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di kelas II SD Negeri 36 Kendari, pada

semester genap tahun ajaran 2020/2021.

19
20

Tabel 1 Waktu dan Kegiatan Penelitian

Waktu Kegiatan Penelitian


04 Juli – 08 Juli 2021 Mengurus surat ijin penelitian

18 Juli 2021 Melakukan tes kemampuan awal


menyusun kalimat dan melakukan
observasi sekolah
22 – 24 Juli 2021 1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
pertemuan pertama.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
pertemuan ke Dua
3. Evaluasi siklus I
4. Refleksi
25-27 Juli 2021 1. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
pertemuan pertama.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
pertemuan ke Dua
3. Evaluasi siklus II
4. Refleksi

D. Tehnik Pengumpulan Data

Data adalah sebagai keterangan suatu yang diperlukan untuk

memecahkan suatu masalah ( Herhyanto, 2008:13 )

1. Jenis Data

Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan lembar

pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan catatan lapangan

dalam pembelajaran meningktkan kemampuan menyusun kalimat

Bahasa Indonesia menggunakan media gambar.


21

2. Sumber Data

a. Siswa

Sumber data diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara

sistematik selama pelaksanaan siklus pertama,siklus kedua, siklus

ketiga, dan hasil evaluasi.

b. Guru

Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan guru

dalam menyusun kalimat Bahasa Indonesia menggunakan media

gambar.

c. Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelumnya

dilakukan tindakan dan foto.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan padapenelitian ini adalah

metode observasi, metode tes, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung (Sukmadinata, 2009:22 ). Metode observasi digunakan utntuk

mengadakan pengamatan secara langsung tentang jalannya penelitian ini

yangberarti peneliti sendiri harus mengamati secara langsung pada saat

penelitian. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk menjaring data berupa aktivitas siswa dalam pembelajaran


22

meningkatkan kemampuan menyusun kalimat Bahasa Indonesia melalui

pemanfaatan media gambar.

2. Tes

Tes adalah pernyataan atau latihan secara alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).

Mengartikan tes sebagai suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada siswa. Dalam

penelitian ini, tes digunakan untuk mendapatkan data hasil pemanfaatan

media gambar untuk menungkatkan kemampuan menyusun kalimat

Bahasa Indonesia.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi mencari data dan mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah prestasi,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Metode ini agak begitu

tidak sulit, dalam arti apa bila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap,

belum berubah dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati.Dalam menggunakan metode dokumentasi isi

peneliti memegang chek-list untuk mencari variabel yamg sudah

ditentukan. Apabila terdapat atau muncul variabel yang dicari, maka

peneliti tinggal membubuhkan tanda chek atau tally di tempat yang sesuai.

Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam

daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas ( Arikunto,


23

2006: 23 ). Dalam peneliti metode digunakan untuk bukti proses aktivitas

siswa,dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan menyusun kalimat

Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan media gambar.

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif


yaitu tes keterampilan menyusun kalimat Bahasa Indonesia yang diberikan
pada siswa disetiap siklus.
Hasil tes yang diperoleh dari siswa dianalisis untuk mengetahui
seberapa besar peningkatan keterampilan menyusun kalimat Bahasa
Indonesia dengan pemanfaatan media gambar. Analisis ini dilakukan
dengan menghitung jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) serta menghitung nilia rerata kelas. Jika minimal 75%
dari siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni
sebesar 65 dan rerata nilai kelas minimal 65 sesuai dengan kriteria
keberhasilan dalam penelitian ini, makadapat diasumsikan bahwa
pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menyusun
kalimat Bahasa Indonesia..
Untuk mencari perhitungan nilai rerata kelas menggunakan rumus
mean. Menurut Nurgiyantoro(2010: 219) rumus mencari mean adalah
sebagai berikut.
Mea
n=

∑X
N

Keterangan:

Mean =nilai rerata

Σx =jumlah seluruh nilai

N =jumlah siswa
24

Menurut Zainal Aqib, dkk ( 2009 : 41 ), untuk mencari presentase


ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

∑ sisw a yang tuntas belajar


P = x
∑ siswa
100%

Keterangan :
p = persentase ketuntasan belajar
Tabel 2 Pedoman Penilaian

Tingkat Penguasaan ( dalam %) Kategori / Predikat


86 – 100 Sangatbaik
76 -85 Baik
65 -75 Cukup
59 - 60 Rendah
54– 55 Rendah Sekali

Penilaian yang dilakukan dalam tes hasil belajar menggunakan

rumus di atas akan diperoleh nilai atau penguasaan materi yang berupa

persentase. Data tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel untuk

mempermudah dalam menganalisis data.

Peningkatan kemampuan menyusun kalimat dapat dilakukan

dengan membandingkan proses yang dilihat dari hasil pra tindakan dan

paska tindakan. Dari hasil perbandingan tersebut, maka diperoleh selisih

hasil pre test dan post test sehingga dapat diketahui peningkatan

kemampuan menyusun kalimat pada siswa.

F. Prosedur Penelitian
25

Pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan keterampilan

menyusun kalimat Bahasa Indonesia siswa kelas II SD Negeri 36 Kendari.

Tahapan Tindakan (Siklus) digambarkan dalam Bagan berikut:

Keterangan:

Siklus I : 1. Perencanaan I

2. Tindakan I

3. Observasi I

4. Refleksi I

Siklus 2 :1. Perencanaan II

2. Tindakan II

3. Observasi II

4. Refleksi II

Bagan Siklus Penelitian (Kemmis & Mc Taggart dalam Kusumah dan

Dedi Dwitagama, 2010 : 21 ).


26

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan dilakukan setelah peneliti mengetahui permasalahan

dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap

perencanaan tindakan yaitu :

a. Menyamakan persepsi antara peneliti dan guru tentang konsep dan tujuan

pemanfaatan media gambar untuk meningktkan kemampuan menyusun

kalimat Bahasa Indonesia.

b. Secara kolaboratif menyusun rencana tindakan pembelajaran siklus I

c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan

guru sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.

RPP yang disusun oleh peneliti sebelum digunakan sudah dikonsultasikan

dengan guru.

d. Menyusun rambu-rambu instrumen data keberhasilan siswa berupa format

observasi, pedoman wawancara, tes dan persiapan rekaman kegiatan

tindakan.

e. Mempersiapkan alat dokumentasi yang digunakan dalam

mendokumentasikan aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

2. Tindakan

Tindakan merupakan perwujudan dari perencanaan yang telah

dibuat peneliti yang berkolaborasi dengan guru menggunakan model

pembelajaran yang telah disepakati. Tahap ini dilakukan terhadap objek

penelitian yang telah direncanakan sebelumnya berupa:


27

a. Urutan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan yang direncanakan

menggunakkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum

diberikan tindakan, siswa melaksanakan pretest.

b. Pelaksanaan posttest seusai diberikan tindakan dengan soal tes yang

telah dipersiapkan.

3. Pengamatan /Observasi

Tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan

pada saat selesai tindakan. Fokus observasi adalah aktifitas guru dan siswa.

Aktifitas guru dapat diamati mulai pada tahap awal pembelajran, saat

pembelajran dan akhir pembelajaran. Data aktifitas guru dan siswa

diperoleh dengan menggunakan format observasi, pedoman,

wawancara,rekaman dan hasil pemanfaatan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan menyusun kalimat Bahasa Indonesia setiap

responden.

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap dimana hasil pengamatan yang

dilakukan pada saat berlangsungnya pembelajaran dianalisis, kemudian

digunakan sebagai refleksi terhadap kesesuaian antara kegiatan

pembelajaran dengan hasil yang ingin diperoleh. Kegiatan refleksi

dilakukan melalui diskusi dengan berbagai komponen yang terlibat dalam

kegiatan pembelajaran. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai

yang terlihat dari hasil penilaian maka disusun rencana selanjutnya

berdasarkan hasil refleksi sebagai upaya penyempurnaan kegiatan di siklus


28

selanjutnya. Rencana ini diharapkan dapat lebih meningkatkan

kemampuan menyusun kalimat kosakata Bahasa Indonesia dengan

pemanfaatan media gambar siswa kelas II SD Negeri 36 Kendari.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

a. Keterampilan menyusun kalimat Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan

media gambar meningkat dengan kriteria baik.

b. Pemahaman siswa dalam menyusun kalimat Bahasa Indonesia dengan

pemanfaatan media gambar meningkat dengan kriteria baik.


DAFTAR PUSTAKA

Amung Ma’mun. 2006. Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Kognitif Peserta
Didik. Jakarta Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Renika Cipta.
Arikunto Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta. Bumi Aksara
Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
__________. 1996. Media Perlakuan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
_________. 2011. Media Pembelajaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.
Anonim. 2003. (Pdf) Undang-Undang Republik Indonesia ... - Inherent Dikti.
www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. 13 April 2012
Basuki Wibawa, dkk. (1991). Media Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Dina Rizkina, Adnan, M Yamin .2017.Kemampuan Menyusun Kalimat Paragraf
Siswa Kelas V SD Negeri Lampaseh Kabupaten Aceh Besar
Chaer, A. (2006). Linguistik usmum. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Damayanti & munjono. 2012. Belajara Dan Pembelajaran.Jakarta. PT Rineka
Cipta
Hinebaugh, Jeffrey P.(2009). A Board Game Education. (USA: Rowman &
Littlefield Education).
Parera J.D. (2009). Dasar- Dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga.
Keraf, . (2011)Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Nurgiyantoro.2010.Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
kompetensi.Yogyakarta.BPFE
Porwanto, joko. 2005. LPS Citra Matematika.Yogjakrta: Sekawan Klaten.
Riska Mei Ningsi.2015.Peningkatan Kemampuan Mmenyusun Kalimat
Menggunakan Metode Snowbal Throwing Pada Siswa Autis Kelas III Di SD
Taman Muda Ibu Pawitan Tamaniswa Yogyakarta.
Sadiman, A., dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman,Arief,dkk.2011.Media Pendidikan:Pengertian,Pengembangan, dan
memanfaatannya.Jakarta:Rajawali Pers.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian, Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet
Yohana Ani.2012.Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menyusun Kalimat Dalam Paragraf Padu.
Zainab Aqib.Penelitian Tindakan Kelas bagi pengembangan
profesiguru,Cet.1.Bandung:Yrama Widya.2006

29

Anda mungkin juga menyukai