Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Media Visual Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Hasil Belajar

pada Materi Benda Seni Rupa Tiga Dimensi kelas 4


di SDN Depok Jaya 5

Proposal Penelitian Tindakan Kelas


Diajukan kepada Dosen Pengampu untuk Memenuhi Tugas PTK

Oleh:
DHEA AYU ANGGITA 857326358
MUHAMMAD NURUL FIKRI 857326143
NETY SUSANTI 857327819
NUR ARDIANTI 857326169
RACHMAWATI SOLEHA 857326136

SDN DEPOK JAYA 5


DEPOK
TAHUN 2021

i
DAFTAR ISI

A. Judul Penelitian ..........................................................................................................................1

B. Bidang Kajian .............................................................................................................................1

C. Pendahuluan …………………….………….. ...........................................................................1

D. Perumusan dan Pemecahan Masalah ................................................................................2

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 2

F. Manfaat Hasil Penelitian ..................................................................................................3

G. Kajian Pustaka ....................................................................................................................3


a. Media Pembelajaran ...............................................................................................3

b. Media Pembelajaran Tiga Dimensi ...........................................................................6

c. Hasil Belajar ...........................................................................................................8

H. Rencana dan Prosedur Penelitian ..........................................................................................9


a. Subjek Penelitian ....................................................................................................9

b. Prosedur/Langkah-Langkah Penelitian .................................................................... 10

c. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 12

I. Jadwal Penelitian ............................................................................................................. 14

J. Biaya Penelitian ................................................................................................................ 14

K. Personalia Penelitian....................................................................................................... 15

L. Daftar Pustaka................................................................................................................... 16

M. Lampiran-lampiran ......................................................................................................... 17

ii
A. JUDUL PENELITIAN

Penggunaan Media Visual Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada
Materi Benda Seni Rupa Tiga Dimensi kelas 4 di SDN Depok Jaya 5.

B. BIDANG KAJIAN

Bidang kajian dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Penggunaan Media Visual
Tiga Dimensi pada materi benda seni rupa tiga dimensi.

C. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi


belajar yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong
eksplorasi member pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa
(Dimyati & Mudjiono, 2006)
Penggunaan media pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara
meningkatkan kualitas serta hasil belajar. Hal ini didukung Rusman (2012:162) menyatakan
bahwa, Fungsi dari penggunaan media pembelajaran dapat meningkatakan hasil dan proses
pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitas, media pembelajaran sangat memberikan
kontribusi terhadap hasil maupun proses pembelajaran.
Pada pembelajaran benda seni rupa tiga dimensi pemahaman siswa tentang benda tiga
dimensi belum terlihat optimal. siswa. Hal ini ditunjukkan dengan siswa yang belum mampu
dengan tepat membedakan antara benda dua dimensi dan benda tiga dimensi. Tindakan guru
pada saat mengajar guru hanya menggunakan buku pegangan yang ada dan hanya
mengandalkan metode ceramah yang didukung dengan media gambar, tanpa menggunakan
media konkret yang sesuai dengan materi. Akibatnya sebagian besar siswa kurang memaham
materi yang disampaikan dan menjadikan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Hasil belajar siswa yang rendah, khususnya pada mata pelajaran seni rupa tiga dimensi
merupakan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan dalam
kegaiatan pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa aspek. Ditinjau dari aspek siswa, yang
mempengaruhi hasil belajar muncul dari faktor internal dan eksternal. Menurut (Dimyati &
Mudjiono, 2006) “faktor internal siswa meliputi sikap terhadap belajar, motivasi berprestasi,
konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali
hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa,

1
sedangkan faktor eksternal dapat berupa guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian,
lingkungan social, dan kurikulum sekolah”.
Karena rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD khususnya mata pelajaran seni rupa
tiga dimensi, maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:
“Penggunaan Media Visual Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Hasil Belajar ada Materi
Benda Seni Rupa Tiga Dimensi kelas 4 di SDN Depok Jaya 5”. Metode ini mampu
meningkatkan kemungkinan pemahaman siswa tentang benda tiga dimensi, Dengan
menggunakan media visual tiga dimensi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
setelah penggunaan media visual tiga dimensi dalam pembelajaran tematik materi benda seni
rupa tiga dimensi.

D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Perumusan
a. Analisis Masalah
Guru tidak menggunakan media visual tiga dimensi dalam pembelajaran benda seni
rupa tiga dimensi.

b. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan media visual tiga dimensi yang dapat meningkatkan hasil
belajar benda seni rupa tiga dimensi pada siswa kelas IV SDN Depok Jaya 5?

2. Pemecahan Masalah
Guru menggunakan media visual tiga dimensi dengan mengaitkan topik yang
baru dengan pengalaman siswa, meminta siswa mencari contoh-contoh dari
pengalamannya sendiri untuk meningkatkan hasil belajar benda seni rupa tiga dimensi
pada siswa kelas IV SDN Depok Jaya 5.

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan
media visual tiga dimensi dalam pembelajaran Tematik materi Benda Seni Rupa Tiga
Dimensi pada siswa kelas IV SDN Depok Jaya 5.

2
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji media pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan hasil belajar Benda Seni Rupa Tiga Dimensi mata pelajaran SBDP melalui
media visual 3 dimensi. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya
khasanah pengetahuan di bidang media pembelajaran.

2. Manfaat Terapan
a. Bagi Siswa
Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna,
sehingga siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam pembelajaran
pemecahan masalah dengan penggunaan media visual 3 dimensi sehingga hasil
belajar lebih meningkat dalam materi Benda Seni Rupa Tiga Dimensi mata pelajaran
SBDP.

b. Bagi Guru
Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masuka
berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penggunaan media visual 3 dimensi,
khususnya dalam materi Benda Seni Rupa Tiga Dimensi mata pelajaran SBDP dan
mata pelajaran lain pada umunya.

c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah
untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya
menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah.

G. KAJIAN PUSTAKA

1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Belajar
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami

3
maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar
menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Gagne dan Briggs (1975)
dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari
antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer. Menurut (Munadi
2012:8) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan pembelajaran secara efisien dan
efektif.
Dari pengertian diatas, media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu
pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran dimaksudkan
mempermudah dalam proses pembelajaran, dalam pembelajaran SBDP sangat
diperlukan media pembelajaran terutama pada materi benda seni rupa 3 dimensi untu
menjelaskan materi secara kongkret/nyata.

b. Macam-macam media belajar.


Menurut Asyhar (2012:44-45) media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi
empat yaitu:
1) Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan
indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari
kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti buku,
modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur; dan media
realitas alam sekitar.
2) Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera
pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa
pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-
bunyian, musik, dan bunyi tiruan.
3) Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran
dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan

4
melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan
baik penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan
video.
4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media secara terintegrasi
dalam suatu kegiatan pembelajaran.

c. Fungsi media belajar


Pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai sumber
belajar. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan dari kajian
ciri-ciri umum (Munadi, 2012:36). Analisis fungsi media secara umum dapat
dikelompokan menjadi dua hal, yaitu analisis fungsi yang didasarkan pada media
dimana terdapat tiga fungsi yaitu: (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber
belajar, (2) fungsi semantik, dan (3) fungsi manipulatif. Analisis yang kedua didasarkan
pada penggunaanya yang terdiri dari dua fungsi yaitu: (1) fungsi psikologis dan (2)
fungsi sosio-kultural.
Media sebagai sumber belajar didasarkan pada kemampuanya untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan mentransportasikan suatu peristiwa
atau objek. Media pembelajaran adalah bahasanya guru sehingga untuk beberapa hal
media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar.
Media sebagai fungsi semantik didasarkan pada kemampuannya dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya dapat dengan mudah
dipahami oleh peserta didik (tidak verbalistik). Sedangkan sebagai fungsi manipulatif
media memiliki kemampuan dalam mengatasi batasan-batasan ruang dan waktu
seperti: kemampuan dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan
dalam bentuk aslinya, kemampuan dalam menjadikan objek atau peristiwa yang
menyita waktu panjang menjadi singkat, dan kemampuan media dalam menghadirkan
kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
Sebagai fungsi psikologis media memiliki kemampuan dalam meningkatkan
perhatian (attention) peserta didik terhadap materi ajar, selain itu media juga mampu
untuk menggugah perasan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakkan terhadap
sesuatu. Dengan media yang tepat dapat menumbuhkan imajinasi peserta didik serta
dapat memotivasi peserta didik terhadap materi ajar. Fungsi media sebagai sosio-
kultural yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta didik dimana setiap

5
peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda apalagi jika dihubungkan
dengan adat, keyakinan, lingkungan dan pengalaman.
Pembelajaran yang efektif tentunya memerlukan perencanaan yang baik. Begitu
juga dengan pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran akan
membutuhkan perencanaan yang baik pula. Media yang beraneka ragam jenisnya
tentunya tidak akan digunakan semuanya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran,
namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar
pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan
faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu
dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran
menurut Sudjana (1990:4-5) yaitu 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2)
dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4)
keterampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya;
dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak.
Dengan demikian media memiliki fungsi yang penting dalam pembelajaran
terutama dalam proses penyampaian informasi kepada peserta didik. Dengan adanya
media, peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar serta akan lebih mudah dalam
memahami materi ajar dikarenakan media dapat mengkongkritkan hal-hal yang bersifat
abstrak.

2. Media Pembelajaran Tiga Dimensi


a. Pengertian Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi menurut nana sudjana (2011:101) merupakan alat peraga
yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. apabila dijelaskan maka pengertian Media
pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal. Media tiga
dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik
hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Menurut Nana Sudjana (2010:156), model Tiga Dimensi dapat dikelompokkan
kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan
diorama.

6
Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan media pembelajaran tiga dimensi adalah
media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai
dimensi panjang, lebar, tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga dapat disebut sekelompok
media tanpa proykesi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media
ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati dan dapat berwujud
sebagai tiruan mewakili aslinya.

b. Karakteristik Media Pembelajaran 3 Dimensi


Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan
rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan atau kesesuainnya dengan
tingkat hirarki belajar. (Asrotun, 2014: 17) mengemukakan karakteristik
media tiga dimensi adalah sebagai berikut:
1) Penggunaanya praktis dan tidak memerlukan banyak prosesb.
2) Menyajikan materi secara terpadu, dengan kata lain mudah untuk dipahami
oleh siswa.
3) Melibatkan siswa dalam penggunaannya
4) Penyampaian materi dapat dilakukan secara serentak
5) Mengatasi ruang, waktu dan indera.

c. Jenis Media Tiga Dimensi


Terdapat jenis media Tiga dimensi yang dipergunakan secara umum dalam
proses pembelajaran menurut (Sudjana & Rivai, 2010: 156) jenis media tiga dimensi
yaitu:
1) Model padat
Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek,
gagasan utamanya adalah dari sgi warna, bentuk dan susunannya.
2) Model Penampang (cutway)
Model ini memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak apabila bagian
permukaan diangkat susunan dalam dari model ini juga akan terlihat.
3) Model susun
Model susunan terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau
setidaknya suatu bagian penting dari objek
4) Model kerja

7
Model ini merupaan tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari
objek asli dan memiliki komponen dari benda-benda sesungguhnya.
5) Mock-up
Mock-up adalah penyederhanaan dari susunan bagian yang dianggap terlalu
rumit atau tidak mungkin untuk dihadirkan dalam pembelajaran di ruang
kelas. Contoh dari mock-ups adalah alat simulasi rambu lalu lintas.
6) Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan 3 dimensi mini yang bertujuan untuk
menggambarkan kondisi sebenarnya.

3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Di antara para pakar pendidikan dan psikologi tidak memiliki definisi dan
perumusan yang sama mengenai pengertian hasil belajar. Namun di antara mereka
memiliki pemahaman yang sama mengenai makna hasil belajar sebagaimana yang
dikemukakan Dimyati dan Moedjiono, (2006) bahwa “hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”. Demikian pula dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Hasil belajar merupakan sesuatu yang
diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu atau dapat juga berarti pendapatan atau
perolehan” (Hamalik, 2001, p. 200).
Hamalik, (2001:34) menyebutkan ada 3 teori tentang hasil belajar (Hamalik,
2001, p. 34) yaitu: 1) Teori disiplin formal yang menyatakan bahwa ingatan, sikap,
imajinasi dapat diperkuat melalui latihan akademis. 2) Teori unsur-unsur yang identik
yaitu: siswa diberikan respon-respon yang diharapkan diterapkan dalam situasi
kehidupan. 3) Teori generalisasi yaitu: menekankan pada pembentukan pengertian
yang dihubungkan pada pengalaman-pengalamannya.
Berdasarkan pernyataan di atas, dalam konteks penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami interaksi
proses pembelajaran. Hasil belajar Materi Benda Seni Rupa Tiga Dimensi (SBDP)
yaitu hasil belajar yang dicapai oleh seseorang setelah mengalami proses pembelajaran
mata pelajaran SBDP materi benda seni rupa tiga dimensi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

8
Hamalik (2001:32) menyebutkan “faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu faktor pengalaman masa lampau, faktor kesiapan belajar, faktor minat dan
usaha, faktor fisiologis dan faktor intelegensi”.
Menurut Uno Hamzah (2008:3) menyatakan bahwa “faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor guru, siswa, kurikulum dan lingkungan.
Keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
2) Faktor Guru
Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri, pola mengajar tercermin dalam
tingkah laku pada waktu melaksanakan pengajaran. Gaya mengajar yang dilakukan
guru mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan,
yang dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep, psikologi,
dan kurikulum.
3) Faktor Siswa
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian,
kecakapan, yang dimiliki masing-masing itu meliputi, kecakapan potensial maupun
kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar.
4) Faktor Kurikulum
Bahan-bahan pengajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada tujuan yang hendak
dicapai.
5) Faktor Lingkungan
Lingkungan meliputi keadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang
ada disekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Berdasarkan berbagai pernyataan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut
terdiri atas, faktor fisiologis psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor
lingkungan (fisik dan sosial) dan faktor instrumental (kurikulum, sarana-prasarana,
guru, metode, media serta manajemen).

H. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


1. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD yang berjumlah 35 orang.
Siswa di kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan permasalahan-
permasalahan yang ditemukan seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang. Obyek

9
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar siswa dalam materi Benda Seni
Rupa 3 dimensi dengan menggunakan media visual 3 dimensi.

2. Prosedur/langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka prosedur
penelitian ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam
suatu proses berdaur/bersiklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemmis S. dan M.C. Tanggrat
(dalam Karniti 2002:15) yang menyatakan bahwa PTK adalah siklus refleksi diri yang
berbentuk spiral dalam rangka melakukan proses perbaikan terhadap kondisi yang ada
mencarikan solusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan dalam rangka
menemukan cara-cara baru yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai hasil yang
lebih optimal.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang ada, penelitian tindakan kelas
ini direncanakan terdiri dari 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan
dengan 4 (empat) fase, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
tindakan dan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus. Namun
demikian, keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan penelitian pada akhir siklus
tertentu sepenuhnya bergantung pada hasil yang dicapai pada siklus terakhir. Bila hasil
yang dicapai telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, maka
penelitian dihentikan dan apabila belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan,
maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya prosedur pelaksanaan, perbaikan pembelajaran dapat
diilustrasikan pada diagram berikut.

10
Siklus PTK
Sumber (lmsspada.kemendikbud, 2020)
Keterangan gambar:
a. Perencanaan siklus/Rencana tindakan
Berdasarkan temuan yang diperoleh. Disusun perencanaan perbaikan
pembelajaran. Pada tahap ini hal-hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut. 1)
Perencanaan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Pengembangan
materi, 3) Menyiapkan media pembelajaran, 4) Menyusun instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan siklus/Pelaksanaan tindakan


Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan tindakan ini adalah sebagai berikut. 1)
Menyiapkan salam dan mengecek kehadiran siswa, 2) Memberikan apersepsi terkait
dengan materi pelajaran, 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilaksanakan, 4) Memberi permasalahan yang akan di diskusikan masing-
masing kelompok, 5) Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil kerja kelompoknya, 6) Memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa, 7) Memberikan bimbingan kepada siswa, 8) Mengevaluasi proses dan
hasil kegiatan diskusi melalui lembar observasi, 9) Melaksanakan evaluasi akhir, 10)
Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan 11)
Menutup pelajaran dan memberikan tindak lanjut.

11
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dari awal sampai akhir.
Observasi bertujuan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama
tindakan. Kekurangan dan kelebihan yang ditemukan bias dijadikan sebagai pedoman
dalam tindakan berikutnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Evaluasi dilakukan
setelah tindakan berlangsung. Evaluasi bertujuan mengetahui nilai siswa berdasarkan
pedoman kriteria penilaian. Hasil yang diperoleh ini dapat dijadikan umpan balik dalam
menentukan rencana selanjutnya. Observasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1) Mengamati keterampilan proses siswa dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
2) Memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji hasil tindakan pada
siklus I mengenai hasil belajar materi Benda Seni Rupa 3 Dimensi. Hasil renungan dan
kajian tindakan siklus I ini, selanjutnya dipikirkan untuk dicari dan ditetapkan beberapa
alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
materi Benda Seni Rupa 3 Dimensi. Alternatif ini akan ditetapkan menjadi tindakan
baru pada rencana tindakan dalam penelitian tindakan siklus II.

3. Teknik Analisis Data


Untuk mengumpulkan data diperlukan nilai siswa yang diperoleh melalui
penilaian proses dan hasil. Setelah data terkumpul, maka data tersebut diolah dengan
menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mencari Mean (M), hasil belajar, dan
ketuntasan belajar.

a. Dalam menilai hasil pembelajaran materi Benda Seni Rupa 3 Dimensi digunakan nilai
dengan skala 0 – 100, nilai yang diperoleh siswa berdasarkan lembar observasi dan
hasil tes siswa.
Kriteria keberhasilan siswa adalah sebagai berikut.
1) Menghitung rata-rata skor siswa dengan mencari Mean (M) dengan rumus
(Nurkancana, 2002:174)
Keterangan:
12
M = Mean (rata-rata)
= Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah individu

2) Untuk menentukan tingkat hasil belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
Rh = Angka rata-rata persen
M = Angka rata-rata
Smi = Skor maksimal ideal
Sutrisno Hadi, (dalam Arbawa, 2000:12)

3) Menghitung ketuntasan belajar mengacu pada buku pedoman pelaksanaan


kurikulum Sekolah Dasar (SD).
Ketuntasan Belajar
Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar
n ≥ 65 = Banyak siswa yang memperoleh nilai 65 keatas
(Misal KKM SBDP kelas IV adalah 65)
N = Jumlah siswa
(Departemen Pendidikan Nasional, 2002:15)

Hasil analisis yang diperoleh selanjutnya dikonversikan dengan kriteria Penilaian


Acuan Patokan (PAP) skala lima.

Persentase Kriteria Keaktifan Belajar IPS


90 – 100 Sangat aktif
80 – 89 Aktif
65 – 79 Cukup aktif
55 – 64 Kurang aktif
0 – 54 Sangat kurang aktif

13
I. JADWAL PENELITIAN
November 2021 Desember 2021 Januari 2021
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan proposal 
2. Siklus 1:Perencanaan 
3. Persiapan 
4. Pelaksanaan 
5 Refleksi 
6. Bimbingan 
7. Siklus 2 
8. Persiapan 
9. Pelaksanaan 
10. Refleksi 
11. Penulisan laporan 

J. BIAYA PENELITIAN
No. Perihal Satuan Harga Jumlah
5 orang x 10
1 Transport x Rp.100.000 Rp.1.000.000
siklus = 10
2 Media (karya seni rupa) Rp.250.000
Patung 5 buah x Rp. 30.000 Rp.150.000
Kendi 5 buah x Rp. 15.000 Rp.75.000
Piring anyaman 5 buah x Rp. 5.000 Rp.25.000
3 ATK 1 paket Rp. 50.000
4 Konsumsi 2 siklus x Rp. 50.000 Rp.100.000
5 Fotocopy x Rp. 50.000 Rp. 50.000
Penggandaan dan
6 2 Rangkap x Rp. 50.000 Rp.100.000
Penerimaan Laporan
Total Rp.1.550.000

14
K. PERSONALIA PENELITIAN
Nama : Rachmawati Soleha
NIM : 857326136
Tempat/tanggal lahir : Depok, 6 Januari 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Unit Kerja : SDN Depok Jaya 5
Teman Sejawat 1
Nama : Dhea Ayu Anggita, S.Pd
NIM : 857326358
Tempat/tanggal lahir : Madiun, 2 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Teman Sejawat 2
Nama : Nety Susanti, S.E
NIM : 857327819
Tempat/tanggal lahir : Bantul, 6 Mei 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Teman Sejawat 3
Nama : Muhammad Nurul Fikri, S.Pd
NIM : 857326148
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 24 Maret 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Teman Sejawat 4
Nama : Nur Ardianti,
NIM : 857326169
Tempat/tanggal lahir : Jakarta,12 Juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan

15
L. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Asrotun. (2014). Penggunaan Media Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Matematia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Asyar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi GP


Press Group.

B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati, & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineke.

Djamarah Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

KEMENDIKBUD. 2020. https://lmsspada.kemdikbud.go.id

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press.

Nurkancana, Wayan dan P.P.N Sunartana. 2002. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: ALFABETA

Sudjana, Nana. 1990. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Fakultas Ekonomi
UI
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo

16
M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Instrumen Penilaian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Jumlah soal
sebanyak 10 butir dan masing-masing diberi skor 1, esay sebanyak 5 butir, masing-
masing diberi skor 2

17

Anda mungkin juga menyukai