BERMASYARAKAT
OLEH:
D101 21 088
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2022
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
D. Metode Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN IAD..................................................................................................3
B. KONSEP ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)..........................................................................................4
C. PERANAN ILMU ALAMIAH DASAR DALAM BERKEHIDUPAN MASYARAKAT..............................15
D. Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya..........................................................................16
E. Perkembangan Alam Pikiran Manusia.....................................................................................17
F. Sejarah Pengetahuan yang di Peroleh Manusia......................................................................19
BAB III..................................................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pertama-tama latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar. Selain alasan tersebut, makalah ini juga
menjabarkan tentang konsep IAD dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri dan juga
menyangkut Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya yang termasuk dalam IAD.
Ilmu Kealamiahan Dasar ( IAD ) sangat bersangkutan dengan kehidupan manusia itu
sendiri karena kita sebagai manusia tidak akan bisa lepas dari alam. Alam pikir manusia juga
membantu dalam pembentukan Ilmu kealamiahan dasar yang sudah tercipta sebelum manusia
hidup.
Makalah ini bertujuan untuk menjabarkan konsep IAD dalam kehidupan manusia dan
pola pikir manusia itu sendiri terhadap alam yang ditinggalinya dan menggalinya menjadi
suatu konsep Ilmu.
Makalah ini juga menjelaskan Ilmu Kealamiahan dasar juga membentuk sub Ilmu
seperti Ilmu pengetahuan alam, dsb. Dan bagaimana alam ini berabad-abad lalu dan emnurut
mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat yang mempunyai alam pikir berbeda-beda
sebagai manusia. Dan menjelaskan bagaimana alam pikir manusia dan perkembangannya.
1
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil metode browsing internet : Yaitu
metode yang menggunakan media internet untuk pengumpulan bahan-bahan yang dapat
melengkapi isi makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya ilmu alamaiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang
iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu alamiah dasar tidak dapat berdiri sendiri
tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka
bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
yang esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena
secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa
saja.
Dan tentunya semua ilmu memiliki tujuan, peran, manfaat dan fungsi. Begitu juga
dengan ilmu alamiah dasar. Tujuan ilmu alamiah dasar adalah:
1. Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
2. Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara
pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan
hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.
4. Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun non-
eksakta.
3
B. KONSEP ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
Ciri-ciri manusia
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak
e. Tumbuh dan bergerak
f. Berinteraksi dengan lingkungannnya
g. Sampai pada saatnya mengalami kematiian
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal
budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup
dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari
manusia.
4
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang
menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan
mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti
penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk
dicari obatnya (HIV/AIDS).
3. Mitos
Pengetahuan baru dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.
Cerita – cerita pada mitos disebut legenda. Kebenaran mitos masih bersifat simpang siur
karena tidak ada bukti yang otentik dan disebarkan melalui cerita dari mulut ke mulut (lisan).
Mitos dapat diterima karena keterbatasan pengindraan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang
harus di penuhi. Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700-
600 SM. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan,
imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan ini disebut pseudo science (sains palsu). Ini
adalah ilmu pengetahuan yang masih diragukan kebenarannya.
Pada zaman dahulu, kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan maupun
pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara
pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan
yang kurang tepat. Dengan demikan, pengetahuan yang terkumpul belum memberikan
kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran.
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan non fisik (pikirannya), jadi
tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Rasa ingin tahu manusia ternyata
tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan
alam pikirannya. Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan
dari kepercayaan seseorang disebut mitos. Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut
legenda. Mitos ini timbul disebabkan karena keterbatasan alat indra manusia, seperti :
1. Alat penglihatan: Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh mata.
2. Alat pendengaran : Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi
dari 30 sampai 30.000 perdetik.
3. Alat pencium dan pengecap : Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap
maupun yang diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu manis,
masam, asin, dan pahit.
5
4. Alat perasa : Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun
sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan
pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena
keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatsan penginderaan baik langsung maupun
dengan alat dan keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari
hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan
kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut
setidaknya terdiri dari dua sisi : yakni dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan
diri sendiri yang sifatnya non praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami
tentang hakikat alam semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science
(Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang sifatnya
praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih
6
tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan
terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk ditetapkan
tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran
tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara
rasional dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan
peralatan ilmiah. Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf
muslim di Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu
kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan oleh ilmuwan barat,
mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah
ditemukannya teropong bintang (sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada)
yang mampu membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak
penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat membuktikan secara
empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejarah
perkembangan ilmiah :
Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu
planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang
dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
7
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan
keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan setan
(kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk
elips dengan suatu focus.
Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak
menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang
sama adalah sama.
Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara
penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap
matahari.
Sistematis
Berobjek
Bermetoda
Universal
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki
hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri
sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian
ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah
8
bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang
operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan
kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu
menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah,
yakni ;
Perasaan
Intuitif
Trial and error
Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak
berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu
dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih
maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena
cara untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih
cenderung error daripada berhasil.
9
2. Masalah dan problema, menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan
mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3. Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4. Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam
gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru) .
5. Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil
eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat
dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan
teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti
pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.
10
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis tetapi
meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat
sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
e. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa, dan
ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” .
Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von
Neuman memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (sehingga membuat peserta
seminar tertawa) padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical
Integrator and Computer.
f. Pemberani
Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran, kepura-
puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan.
g. Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif.
11
9. Filsafat Ilmu Alamiah
Yang menjadi objek Ilmu Alamiah adalah semua materi dalam alam semesta ini. Ilmu
Alamiah meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur
alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu
alamiah.
Vitalisme, merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar
alam. Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di
Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena
dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras
eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam
(misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara
otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan
gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak
ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang
selanjutnya kepada Atheisme.
Agnotisme, untuk menghindari pertentangan vitalisme dan mekanisme maka aliran
ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta.
Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini
banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan bahwa
alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat
mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat
dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.
12
11. Keterbatasan Indra Manusia
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas
yang sangat terbatas
Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau
kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat
pohon.
Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran
frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga
mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar,
namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah
kesan dan informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding
dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
13
b. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan
selanjutnya terbagi atas :
1. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat
sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir.
2. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan
yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia
anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.
3. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan.
Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup.
Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup.
Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan
sel sejenis.
Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu.
14
C. PERANAN ILMU ALAMIAH DASAR DALAM BERKEHIDUPAN MASYARAKAT
Tentunya semua disiplin ilmu itu memiliki peran dalam kehidupan manusia. Yang
mana perannya ini dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan peran Ilmu
Alamiah Dasar dalam kehidupan manusia sampai saat ini antara lain:
1. Suatu ilmu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan adanya
perkembangan ilmu alamiah dasar dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi.
Dengan ilmu IPA dapat timbul cabang-cabang ilmu lain yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
2. Suatu ilmu yang dapat menaikkan kualitas mutu produksi. Dengan teknologi material yang
bersumber dari ilmu dasar ini yaitu oleh konsep-konsep IPA para ahli makin menguasai sifat
maupun pemanfaatan suatu senyawa, denagn mengubah atau mereaksikannya dengan
senyawa lain sehingga mendapatkan senyawa baru dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan
harapan.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu yang berkaitan dengan alam. Tentu saja bila kita
mengenal ilmu alamiah dasar kita akan menemukan ilmu-ilmu lainnya, karena ilmu alamiah
dasar (IAD) ini bukanlah ilmu yang berdiri sendiri.
4. Meningkatkan system transportasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu semakin pesat,
menimbulkan tekanan dalam pikiran para ilmuan untuk terus berkarya dalam hal-hal yang
baru termasuk dalam transportasi dan komunikasi. Yang dulunya kita berkomunikasi
sangatlah sulih, nah sekaranghanya dalam hitungan detik kita dapat berkomunikasi dengan
orang lain yang jauh lokasinya. Begitu juga dengan transportasi, dulu kita bila ingin
menjangakau tempat yang jauh kita membutuhkan berhari-hari, namun kini dengan adanya
iptek ini hal yang lama menjadi cepat.
5. Memberikan kontribusi tentang ilmu kesehatan. Sebagaimana kita ketahui ilmu kedokteran
itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar ( fisika, kimia, biologi) serta alat-alat
elektronik dan non elektroik.
6. Dapat meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya IAD kita dapat meningakatkan SDM.
7. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya IAD maka Semakin banyak
perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan pekerjaan itu menjadi lebih
besar.
15
8. Dapat meningakatkan keborosan dan menimbulakan pencemaran lingkungan.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak negative bila kita salah
dalam penggunaannya.
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungannya.
18
kemapuan individu. Perolehan pengtahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan
percobaan), walau sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.
ZAMAN PURBA
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
Zaman ini terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman batu tua.
Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan dirinya penuh pada alam. Mereka
belum bertempat tinggal menetap tetapi masih berpindah-pindah (nomaden). Hidup dengan
cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia pada zaman ini belum
mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat sederhana, buktinya yaitu alat-
alat yang dihasilkan pada zaman ini masih sangat sederhana, kasar, dan hanya bersifat
praktis. Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada
zaman ini antara lain, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Erectus.
20
7. Mengenal kepercayaan animism, dinamisme, dan totemisme
8. Kehidupannya sudah menetap
9. Pandai membuat gerabah
10. Keseniannya sudah berkemban
ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani yaitu antara 600 SM-200 SM. Dalam zaman ini proses-proses
perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari, tetapi lebih maju dari
zaman-zaman sebelumnya. Dalam bidang pengetahuan, sikap dan pemikiran yang sekedar
menerima apa adanya, terjadi perubahan besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar
ilmu pengetahuan modern. Pada zaman ini muncul tokoh-tokoh filsafat antara lain, Thales,
Phytagoras, Aristoteles, Archimedes, dll.
ZAMAN PERTENGAHAN
Dikembangkan metode eksperimmen menyankgut bidang kedokteran, farmsai,
astroniomi, kimia dan biolgi. Penulisan bilangan arab dan desilmal memuncilkan ilmu aljbar.
ZAMAN MODERN
Pada permulaan abad ke -14, di Negara-negara Eropa mulai terjadi perkembangan
ilmu pengetahuan. Sejak zaman itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu
pengetahun alam. Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat pesat ketika muncul buku
yang berjudul Novum Organum yang ditulis oleh Francis Bascon (1560-1626).
Buku ini menjelaskan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan
penegasan ilmu pengetahuan dengan metodenya.
Jika dilihat dari segi metodologi dan psikologi, seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan
pada :
1. Pengamatan dan pengalaman manusia terus-menerus
2. Pengumpulan data terus-menerus yang dilakukan secara sistematis
3. Analisis data yang dilakukan dengan berbagai cara
4. Penyusunan teori-teori dan penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan teori tersebut.
5. Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan, yaitu benar dan salah. Jika
salah, ada kemungkinan untuk mencari kesalahan berfikir, sehingga ada kemungkinan juga
untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
21
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan modern memiliki
suatu sistem yang di dalamnya terkandung pengoreksian diri, yang memungkinkan adanya
tahap untuk menuju kebenaran dan kesempurnaan.
BAB III
PENUTUP
Pengertian Ilmu alamiah dasar atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural
science) merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam
semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Manfaat dalam mempelajari ilmu alamiah dasar adalah dapat membuat perkembangan
penalaran dibidang ilmu pengetahuan yang mungkin sebelumnya kita hanya menerima apa
yang ada menjadi berfikir kenapa hal tersebut ada, untuk apa, apa gunanya dan menalar
segala sesuatu yang ada disekeliling kita secara lebih mendalam untuk mengetahui fungsi dari
keberadaanya. begitupun apa guna dari keberadaan diri kita ini untuk apa saya, siapa saya,
darimana saya dengan mempelajari ilmu alamiah dasar kita dapat menlar lebih dalam lebih
rinci dengan memperhitungkan segala sesuatunya.
Selain itu manfaat dari mempelajari Ilmu alamiah Dasar adalah mengetahui
bagaimana cara memperoleh ilmunya atau seperti apa ilmunya, mengetahui perkembangan
IAD, mengetahui tentang kimia dan prosesnya, mengetahui lingkungan hidup dan
masalahnya mengetahui IPtek dan kebutuhan manusia bahkan dampak IPTEK tersebut
terhadap dunia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Http://For-The-Better-World.Blogspot.Com/2008/09/Indonesia-Dalam-Pola-Pikir-Mitos-
Dan.Html
Http://Id.Shvoong.Com/Humanities/H_Philosophy/1787015-Sejarah-Perkembangan-Filsafat-
Sains/
Http://Laporanpenelitian.Wordpress.Com/2008/08/10/Mitos/
Http://Pbmmatmarsigit.Blogspot.Com/2009/05/Elegi-Konferensi-Kebenaran.Html
Http://www.google.com
Http://www.perkembangan-fisiksifatdan-pemikiran.htmlUnknown 20.44
23