Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PENGANTAR WAWASAN IPTEKS, MANUSIA

DAN ALAM SEMESTA

DISUSUN OLEH:

 Siti Sarah (A031231095)


 A. Nurhaliza Magfirah N. (A031231089)
 Hersa Aqilah S. (F091231060)
 Putri Diana Pratiwi (F091231068)
 Nurhalisa Putri Zhafirah (G031231104)
 Suhartina Putri (L061231064)
 Boaz Tandung (F091231067)
 Muhammad Bintang (A031231093)
 Muh. Sabil Abdillah (G031231114)

UNIVERISTAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan kesempatan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Djafar, MT. yang telah memberikan kami tugas makalah ini yang
berjudul “Pengantar Wawasan Ipteks, Manusia dan Alam Semesta.” Kami juga ingin
berterima kasih kepada orang-orang yang terlibat dan membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat kepada para
pembaca. Kami penulis sekaligus penyusun merasa bahwa makalah kami ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Makassar, 22 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan wawasan ipteks sebagai mata kuliah MBB?
b. Apa yang dimaksud dengan profil kepribadian wawasan ipteks?
c. Apa pengertian dari wawasan ipteks?
d. Apa yang dimaksud dengan hakikat dan sifat keingintahuan manusia?
e. Apa yang dimaksud dengan alam semesta?
f. Apa yang dimaksud dengan susunan tata surya?
g. Apa yang dimaksud dengan curiousity yang menginspirasi kelahiran iptkes?
h. Bagaiamana perkembangan ipteks?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan ipteks sebagai mata
kuliah MBB.
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan profil kepribadian wawasan
ipteks.
c. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan ipteks.
d. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hakikat dan sifat keingintahuan
manusia.
e. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alam semesta.
f. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan susunan tata surya.
g. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan curiousity yang menginspirasi
kelahiran ipteks.
h. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan ipteks.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Wawasan Ipteks sebagai Mata Kuliah MBB
Wawasan IPTEKS adalah mata kuliah yang termasuk dalam kelompok
Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dan mengembangkan misi yang
penting untuk mempersiapkan profil kompetensi dan kapasitas lulusan suatu
Perguruan Tinggi yang sekaligus merupakan Profil Kepribadian matakuliah
Wawasan Ipteks.

Profil kepribadian yang diharapkan kepada para mahasiswa setelah


diajarkannya mata kuliah ini adalah memiliki wawasan yang paripurna tentang
kompetensi dan kapasitas mendasar yang berkaitan dengan dinamika, integritas dan
aspek etika Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni yang dijiwai oleh nilai-nilai
karakter bernuansa etika dan moral yang lebih luas, etika ilmiah, kearifan lokal yang
bersinergi dengan kearifan nasional dan moral ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, bersikap dan berperilaku cerdas, bijak serta mampu mengembangkan nilai-nilai
soft skill dalam berinteraksi dengan sesame manusia dan lingkungan alam semesta.

Adapun beberapa alasan penting Wawasan Ipteks sebagai MBB, yaitu :

1) Pemahaman Mendalam tentang Dunia


Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat melihat dunia dengan perspektif
yang lebih luas dan kritis.
2) Peningkatan kreativitas
Peningkatan kreativitas dapat menggambungkan pengetahuan teknologi dengan
konsep seni untuk menciptakan inovasi baru, seperti seni digital atau instalasi
seni interaktif.
3) Pemecahan masalah
IPTEK seringkali digunakan sebagai pemecahan masalah di dalam kehidupan
Masyarakat dan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk dapat
mengahadapi tantangan kompleks dalam masyarakat.
4) Pengembangan keterampilan
IPTEKS mengajarkan keterampilan praktis seperti pemrograman, desain grafis,
dan teknologi informasi. Keterampilan ini merupakan hal yang penting dalam
era digital ini untuk membantu kita bersaing di pasar kerja.
5) Pemahaman terhadap kebudayaan dan seni lokal
Wawasan IPTEKS juga mencakup tentang seni dan budaya lokal yang dapat
membantu mempertahankan dan menghargai warisan budaya dan seni dalam
masyarakat, serta menjaga keberagaman dan pluralitas.
6) Etika dan tanggung jawab
Salah satu aspek penting dalam penggunaan teknologi adalah belajar
bertanggung jawab dalam pengembangan teknologi baru dan cara
menggunakannya secara etis dalam Masyarakat.

2.2. Profil Kepribadian Wawasan Ipteks


Secara umum propil keperibadian mata kuliah wawasan Ipteks adalah
memiliki kompetensi dasar tentang dinamika, integritas, dan aspek etika ipteks yang
dijiwai oleh nilai-nilai karakter, etika ilmiah, moral ketakwaan pada Tuhan Yang
Maha Esa, bersikap, berprilaku cerdas, bijak serta mampu mengembangkan nilai-
nilai soft skill dalam berinterkoneksitas dengan sesama manusia dan lingkungan
semesta sesuai Visi-Misi Perguruan Tinggi yang bersinergi dengan tujuan
pendidikan nasional.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak, mental, karakter serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional Bangsa Indonesia bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis, berkarakter yang baik serta
bertanggung jawab.

Propil manusia Indonesia dapat berupa : personality, Intellectuality,


Intelligence, Adaptability, Creativity, Wisdom, dan Fairness. Propil tersebut
memiliki wawasan yang sangat mendalam yang mendudukkan Ilmu Pengetahuan.
Teknologi dan Seni secara itu dalam hal Interkoneksitas, kendali, dan harmoninya.
Propil keperibadian mata kuliah ini sangat diharapkan perwujudannya dalam
persaingan global dewasa ini sehingga tujuan pembelajaran mata kuliah Wawasan
Ipteks di Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan akan bersinergi dengan
fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yang memegang peranan dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mencetak alumni beripteks dan berimtak yang
dapat menjadi dambaan masyarakat dalam pengembangan kualitas sumber daya
manusia. Seyogyanya kita harus memperkaya kompetensi dan kapasitas masing-
masing, dengan selalu belajar, terus belajar dan belajar tanpa henti untuk menuju
kepada kesempurnaan wawasan kita tentang Ipteks.

2.2.1. Terbentuknya Kepribadian Manusia


a) Sifat Unik Manusia
Dibanding dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah,
sedangkan rohaninya atau akal budinya dan kemauannya sangat kuat.
Manusia tidak dapat terbang seperti elang, tidak dapat berenang secepat
hiu, tidak lincah dan mempunyai taring serta cakar tajam seperti harimau,
tidak dapat mengubah warna tubuh seperti bunglon, tidak memiliki bisa
seperti ular, maka untuk membela diri dari serangan makhluk lain dan
untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan,
manusia harus memanfaatkan akal budinya yang cemerlang.
Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan
jasmaninya. Hal ini dapat menimbulkan efek negatif. Apabila tubuh
mendapat pengaruh yang negatif dari lingkungan maka timbul reaksi
yang mendorong tubuh untuk melepas diri dari lingkungan yang
merugikan itu. Akan tetapi, kemauan keras dapat memaksa tubuh supaya
tetap menerima pengaruh yang negatif itu. Hal semacam ini jarang
dijumpai pada hewan. Jadi, sifat unik manusia itu ialah akal budi dan
kemauannya menaklukkan jasmaninya.
b) Rasa Ingin Tahu
Akal budi menimbulkan rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu
mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mencari
jawaban dari persoalan yang dihadapinya. Terkadang hal ini mendapat
jalan, tidak menghasilkan apapun hingga berujung dalam keputusasaan
karena kegiatan yang dilakukan tidak serasi dengan tujuan. Tapi sering
kali ini menjadi pembakar semangat untuk memecahkan masalah baru
karena manusia terus belajar dari kesalahan. Rasa ingin tahu membuat
pikiran manusia terus berkembang baik kearah baik maupun buruk, yang
tidak diharapkan sehingga diperlukan penalaran dalam menghadapi
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
c) Keterbatasan
Keterbatasan manusia adalah suatu keadaan yang menunjukkan baik
dalam fisik, pikiran, perasaan dan perbuatan memiliki batasan-batasan
tertentu yang tidak dapat dilampaui oleh manusia. Manusia berusaha
sedemikian rupa untuk berbuat, tetapi hasilnya tidak sempurna seperti
yang di harapkan. Manusia menciptakan berbagai alat untuk menolong
dan mempermudah pekerjaan manusia, namun alat yang diciptakan oleh
manusia seringkali membahayakan kehidupan manusia itu sendiri.
Apapun yang dimiliki dalam diri, baik kekurangan atau kelebihan harus
diterima dengan baik. Ini menjadi salah satu cara untuk menghargai diri
sendiri.
Semua bentuk hal baik sifat, rasa ingin tahu, dan keterbatasan akan
membentuk kepribadian manusia jika terdapat interaksi dengan
lingkungan. Manusia dapat memilih apa yang baik maupun yang buruk,
ini tergantung pada kemauan dan olah akal atau penalaran tiap
individunya. Mengacu pada sistem yang dianut, untuk menyelenggarakan
pendidikan dalam rangka menumbuh-kembangkan wawasan dalam
mengembangkan dan menyebarluaskan Ipteks, maka diperlukan
pengembangan sejumlah silap sebagai profil kepribadian yang meliputi
wawasan holistik, dalam memandang setiap permasalahan,
mengutamakan kecermatan (taat asas, tekun, ulet) dan kejujuran
(menjunjung tinggi 4 dimensi keunggulan manusia yaitu kebaikan,
kebenaran, keindahan, dan keutuhan). Selain beberapa hal tadi, Manusia
juga harus memahami dan memegang teguh nilai-nilai ketuhanan agar
akal budi dan rasa ingin tahunya dapat selalu terkontrol. Inilah yang
diharapkan dapat menjadi profil kepribadian wawasan ipteks mahasiswa
UNHAS.
2.2.2. Adab, Peradaban, dan Kebudayaan

Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan, di mana


pada hakikatnya kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia
menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat
indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.
Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan
kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk
memenuhi kebutuhannya.

Kebudayaan berasal dari bahasa Inggris, yakni “culture”, istilah


peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Peradaban berasal dari kata “adab”, yang
dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang
semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan
masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju. Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah bangsa dan
menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa lain pada
zamannya.

Peradaban dan kebudayaan jelas tidak bisa dipisahkan dari manusia. Di


mana untuk menjadi makhluk yang beradab dan masyarakat adab, manusia
harus senantiasa menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat istiadat,
nilai, moral, etika dan estetika. Selain itu, manusia harus mampu menghadapi
perubahan dinamis dan arus globalisasi yang sangat pesat, sehingga dalam
menjalani kehidupan dengan makna hakiki manusia yang beradab. Dengan
memahami perkembangan serta peradaban, sebagai mahasiswa kita
diharapkan dapat menjadi pionir dan pilar dalam kehidupan yang lebih baik,
peradaban yang lebih maju menuju paradigma dan negara yang digdaya.

Wawasan Ipteks memiliki tiga substansi yang harus dikembangkan


guna memberikan landasan yang kuat untuk selanjutnya akan menginspirasi
sikap dan perilaku berfikir serta bernalar mahasiswa yang bebas serta
bertanggung jawab, khususnya pada ketiga aspek tersebut yaitu ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Tujuannya agar mahasiswa memiliki
wawasan Ipteks yang luas, mendalam, independen, konstruktif dan
komprehensif secara utuh untuk selanjutnya dapat mengembangkan potensi
dirinya dalam mensinergikan dengan potensi lingkungannya termasuk sumber
daya, kearifan lokal, kearifan nasional dan lain-lain terutama potensi Hidayah
Ilahiyah untuk tujuan hidup yang paripurna yaitu kebahagiaan dan
keselamatan di dunia dan di akhirat.

Mahasiswa UNHAS memiliki wawasan yang paripurna tentang


kompetensi dan kapasitas mendasar yang berkaitan dengan dinamika,
integritas dan aspek etika ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai
oleh nilai-nilai etika ilmiah, kearifan lokal yang bersinergi dengan kearifan
nasional dan moral ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan
berperilaku cerdas, bijak serta mampu mengembangkan nilai-nilai soft skill
dalam berinterkoneksitas dengan sesama manusia dan juga dengan lingkungan
alam semesta. Sehingga Mahasiswa UNHAS diharapkan dapat memiliki
semua profil kepribadian wawasan Ipteks agar dapat menjadi dambaan
masyarakat, memiliki SDM yang baik, dapat bersaing secara global, dapat
menentukan jalan yang baik hingga memiliki karakter mahasiswa UNHAS
yang MARITIM (Manusiawi, Arif, Religius, Integritas, Tangguh, Inovatif, dan
Mandiri).

2.3. Pengertian Wawasan Ipteks


Secara umum, pengertian wawasan dapat digambarkan sebagai teropong
multi dimensi untuk dapat melihat dan mengamati keberadaan dan perkembangan
dunia IPTEKS secara utuh. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni adalah sesuatu
yang selalu berkembang sesuai tuntutan visi manusia.

Wawasan ipteks merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada


pemahaman dan pengetahuan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni mencakup pemahaman tentang berbagai disiplin
ilmu, teknologi terkini, dan aplikasi praktis dari pengetahuan ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari.

Wawasan ipteks ini penting karena kemampuan suatu negara atau masyarakat
untuk mengembangkan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan memecahkan
masalah kompleks melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika suatu
negara atau masyarakat yang memiliki ipteks yang baik, maka negara atau
masyarakat tersebut cenderung lebih maju dalam bidang ekonomi, industri,
kesehatan, dan lingkungan.

Mata kuliah kuliah wawasan IPTEKS bertujuan untuk memberikan landasan


yang kuat untuk selanjutnya akan menginspirasi sikap dan perilaku berfikir serta
nalar mahasiswa secara bebas dan bertanggung jawab, khususnya pada ketiga aspek,
yakni ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dan juga bertujuan agar mahasiswa
memiliki wawasan IPTEKS yang luas, mendalam, independen, konstruktif dan
komprehensif secara utuh untuk selanjutnya dapat mengembangkan potensi dan
karakter dirinya dalam mensinergikannya dengan potensi lingkungannya termasuk
sumberdaya, kearifan lokal bernuansa maritim, kearifan nasional dan lain-lain.

2.4. Hakikat dan Sifat Keingintahuan Manusia


Salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. yang
paling sempurna dan paling mulia dari semua makhluk adalah manusia yang
diberikan tugas atau amanah mengelola dan memelihara alam semesta ini, untuk
itulah amanah tersebut harus selalu dijaga dengan sebaik-baiknya. Kemuliaan dan
kesempurnaan penciptaan manusia sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, tidak lain
disebabkan karena diberikan akal untuk berpikir dan bernalar, dan diberikan hati
nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak, baik terhadap diri sendiri, sesama
makhluk maupun terhadap lingkungan sekitarnya.

Sebelum pola pikir manusia berkembang pesat, terutama pemahaman


filosofis terhadap kehidupan alamiah manusia serta berbagai pandangan tentang
alam jagat raya ini. Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk yang selalu ingin
tahu terhadap seluruh kehidupan yang dijalaninya. Manusia juga mempunyai rasa
ingin tahu terhadap rahasia alam, mencoba menjawab dengan menggunakan
pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi hal itu sering tidak terjawab secara
memuaskan. Sehingga dalam hal ini timbul pengetahuan baru yang muncul dari
kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan.

Hakikat Manusia makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk
paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk
yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan
sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati.

2.5. Alam Semesta


2.5.1. Pengertian Alam Semesta
Alam semesta merupakan semua ruang dan waktu serta segala isinya
yang berupa planet-planet, bintang-bintang, galaksi, dan segala bentuk energi
dan materi yang melingkupinya dengan segala keteraturan yang dinamis.
Sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai sifat, evolusi, dan asal muasal
alam semesta (universe) disebut kosmologi.
2.5.2. Teori-Teori Terbentuknya Alam Semesta
a) Teori Big Bang
Teori ini dikemukakan oleh ilmuwan asal Belgia yang bernama A.
Georges Lemaitre pada tahun 1927. Menurut teori ini, alam semesta
berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat
dan mengembang.
b) Teori Keadaan Tunak
Teori ini dikemukakan oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge yang
bernama H. Bondi T. Gold dan F. Hoyle pada tahun 1948. Menurut teori
ini, alam semesta tidak ada awal dan akhirnya.
c) Teori Osilasi
Menurut teori osilasi, alam semesta tidak konstan, melainkan berekspansi
dimulai dengan adanya dentuman besar (big bang), sehingga mencapai
keadaan saat ini yaitu tetap dan berosilasi.
d) Hipotesis Fowler
Teori ini dikemukakan oleh Fowler pada tahun 1957. Menurut teori ini,
alam semesta berasal dari fenomena alamiah yaitu suatu kabut gas pijar
(Hidrogen) dengan massa yang sangat besar. Hidrogen ini terus
mengalami pergerakan rotasi sehingga berbentuk bulat.

Makhluk cerdas planit Bumi, manusia, mempunyai kemampuan melihat


berbagai keteraturan alam semesta. Di alam semesta manusia melihat eksistensi
keragaman organisasi materi dalam bentuk berbagai benda yang bercahaya seperti
bulan, planet, bintang, nebula, gugus bintang, galaksi, dan gugus galaksi. Obyek
langit tersebut merupakan contoh obyek langit yang menampakkan dirinya melalui
cahaya dan bisa dideteksi dan dikenali melalui mata manusia atau teropong optik.
Ada gas hidrogen, ada bintang dan galaksi inframerah, ada bintang pemancar radio,
ada galaksi radio keberadaannya hanya bisa diketahui melalui bantuan teropong
inframerah dan teropong radio. Bahkan ada Dark Matter, materi gelap yang
keberadaannya diketahui tidak langsung, karena detektor yang ada belum bisa
mendeteksinya. Keberadaannya diketahui dari adanya penyimpangan gerak
Keplerian pada anggota galaksi yang berada jauh dari pusat galaksi. Ada beragam
materi yang tak terindera, karena sosoknya terlalu kecil atau karena fisik manusia
tidak dilengkapi detektor untuk mengindera keberadaannya atau signal yang
dipancarkan benda tersebut terlalu lemah untuk bisa diindera dengan detektor yang
dipunyai manusia. Selain itu sosok materi alam semesta yang megah ini baik yang
berhasil atau belum/tidak berhasil diindera manusia dikendalikan oleh “tangan-
tangan ghaib” yang disebut dengan gaya. Melalui karakter gaya itu akal manusia
menjelajah pengembaraannya dalam dunia ilmu pengetahuan dan menggunakan
pengetahuan itu untuk membuat karya teknologi dan seni.

2.6. Susunan Tata Surya


Tata surya kita adalah satu-satunya tata surya yang kita ketahui memiliki
planet yang mendukung kehidupan. Sejauh ini, kita hanya mengetahui kehidupan di
Bumi, namun kita sedang mencari kehidupan di dunia lain.

2.6.1. Matahari
Gravitasi Matahari menyatukan tata surya, menjaga segala sesuatu
(mulai dari planet terbesar hingga partikel terkecil dari puing-puing) tetap
berada pada orbitnya. Hubungan dan interaksi antara Matahari dan Bumi
menentukan musim, arus laut, cuaca, iklim, sabuk radiasi, dan aurora. Meski
istimewa bagi kita, ada miliaran bintang seperti Matahari yang tersebar di
galaksi Bima Sakti.
Matahari telah disebut dengan banyak nama. Kata Latin untuk
Matahari adalah “sol,” yang merupakan kata sifat utama untuk semua hal yang
berhubungan dengan Matahari: surya. Helios, dewa Matahari dalam mitologi
Yunani kuno, juga meminjamkan namanya ke banyak istilah yang
berhubungan dengan Matahari, seperti heliosfer dan helioseismologi.
Matahari adalah objek terbesar di tata surya kita. Diameternya sekitar
865.000 mil (1,4 juta kilometer). Gravitasinya menyatukan tata surya, menjaga
segala sesuatu mulai dari planet terbesar hingga serpihan terkecil tetap
mengorbit di sekitarnya. Bagian terpanas Matahari adalah intinya, yang
suhunya mencapai 27 juta °F (15 juta °C). Bagian Matahari yang kita sebut
permukaannya – fotosfer – bersuhu relatif dingin 10.000 °F (5.500 °C). Salah
satu misteri terbesar Matahari adalah atmosfer terluar Matahari, yaitu corona,
yang semakin panas jika semakin jauh jaraknya dari permukaan. Korona
mencapai suhu hingga 3,5 juta °F (2 juta °C) – jauh lebih panas daripada
fotosfer.
Matahari mengorbit pusat Bima Sakti, membawa serta planet, asteroid,
komet, dan objek lain di tata surya kita. Tata surya kita bergerak dengan
kecepatan rata-rata 450.000 mil per jam (720.000 kilometer per jam). Namun
bahkan pada kecepatan ini, Matahari membutuhkan waktu sekitar 230 juta
tahun untuk melakukan satu kali perjalanan mengelilingi Bima Sakti. Matahari
berputar pada porosnya saat mengelilingi galaksi. Putarannya memiliki
kemiringan 7,25 derajat terhadap bidang orbit planet. Karena Matahari tidak
padat, setiap bagian berputar dengan kecepatan berbeda. Di ekuator, Matahari
berputar satu kali setiap 25 hari Bumi, namun di kutub, Matahari berputar satu
kali pada porosnya setiap 36 hari Bumi.
2.6.2. Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper adalah wilayah luas di wilayah terluar tata surya kita
yang dingin, di luar orbit Neptunus. Kadang-kadang disebut “zona ketiga” tata
surya. Para astronom memperkirakan terdapat jutaan benda kecil dan sedingin
es di wilayah ini – termasuk ratusan ribu benda yang berukuran lebih dari 60
mil (100 kilometer). Beberapa objek, termasuk Pluto, memiliki lebar lebih dari
600 mil (1.000 kilometer). Selain batuan dan air es, objek di Sabuk Kuiper
juga mengandung berbagai senyawa beku lainnya seperti amonia dan metana.

Nama wilayah ini diambil dari nama astronom Gerard Kuiper, yang
menerbitkan makalah ilmiah pada tahun 1951 yang berspekulasi tentang objek
di luar Pluto. Astronom Kenneth Edgeworth juga menyebutkan objek di luar
Pluto dalam makalah yang diterbitkannya pada tahun 1940-an, sehingga
kadang-kadang disebut sebagai Sabuk Edgeworth-Kuiper. Beberapa peneliti
lebih suka menyebutnya Wilayah Trans-Neptunus, dan menyebut objek Sabuk
Kuiper (KBO) sebagai objek trans-Neptunus, atau TNO.

Mirip dengan sabuk asteroid, Sabuk Kuiper merupakan wilayah sisa


dari sejarah awal tata surya. Seperti sabuk asteroid, sabuk ini juga dibentuk
oleh sebuah planet raksasa, meskipun bentuknya lebih berupa piringan tebal
(seperti donat) dibandingkan sabuk tipis.

Sabuk Kuiper tidak sama dengan Awan Oort , yang merupakan


wilayah benda es mirip komet yang jauh lebih jauh yang mengelilingi tata
surya, termasuk Sabuk Kuiper. Awan Oort dan Sabuk Kuiper dianggap sebagai
sumber komet.Sabuk Kuiper benar-benar merupakan perbatasan antariksa – ini
adalah tempat yang masih baru mulai kita jelajahi dan pemahaman kita masih
terus berkembang.

Baik Pluto maupun Arrokoth berada di Sabuk Kuiper, wilayah benda


es berbentuk donat yang membentang jauh melampaui orbit Neptunus. Kedua
dunia tersebut dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa New Horizons milik
NASA. Mungkin ada jutaan sisa es dari pembentukan tata surya di wilayah
yang jauh dari tata surya kita. Para ilmuwan menyebut dunia ini sebagai objek
Sabuk Kuiper (KBO), atau objek trans-Neptunus (TNO). Objek trans-
Neptunus adalah objek di tata surya kita yang memiliki orbit di luar Neptunus.

Wilayah utama bagian dalam Sabuk Kuiper berakhir sekitar 50 AU


dari Matahari. Tumpang tindih tepi luar bagian utama Sabuk Kuiper adalah
wilayah kedua yang disebut piringan tersebar, yang memanjang hingga hampir
1.000 AU, dengan beberapa benda berada pada orbit yang bahkan lebih jauh
lagi.
2.6.3. Awan Oort

Awan Oort terletak jauh di luar Pluto dan tepi terjauh Sabuk
Kuiper. Meskipun planet-planet di tata surya kita mengorbit pada bidang datar,
Awan Oort diyakini merupakan cangkang bola raksasa yang mengelilingi
Matahari, planet-planet, dan Objek Sabuk Kuiper. Ini seperti gelembung besar
dan tebal di sekitar tata surya kita, terbuat dari benda-benda es yang mirip
komet. Badan es di Awan Oort bisa sebesar gunung – dan terkadang lebih
besar.
Dalam keheningan dan kegelapan di antara bintang-bintang, di mana
Matahari kita tampak hanya sebagai bintang yang sangat terang, sekelompok
objek es yang berteori secara kolektif disebut Awan Oort meluncur di
sepanjang orbitnya seperti ngengat malas di sekitar lampu teras.
Awan Oort adalah wilayah terjauh di tata surya kita, dan jaraknya
sangat jauh, mungkin terbentang seperempat hingga setengah jarak dari
Matahari kita ke bintang berikutnya. Sebagai perbandingan, orbit Pluto yang
lebih elips membawanya antara sekitar 30 dan 50 unit astronomi dari
Matahari. Namun, tepi dalam Awan Oort diperkirakan terletak antara 2.000
dan 5.000 AU dari Matahari, sedangkan tepi luarnya terletak antara 10.000
dan 100.000 AU dari Matahari.
Jika jarak tersebut sulit untuk divisualisasikan, Anda dapat
menggunakan waktu sebagai penggaris. Dengan kecepatannya saat ini sekitar
satu juta mil per hari, pesawat ruang angkasa Voyager 1 milik NASA tidak
akan memasuki Awan Oort selama sekitar 300 tahun. Dan ia tidak akan keluar
dari tepian luar selama mungkin 30.000 tahun. Sekalipun Anda dapat
melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya (sekitar 671 juta mil per jam,
atau 1 miliar kilometer per jam), perjalanan ke Awan Oort mengharuskan
Anda berkemas untuk ekspedisi yang panjang.
Gagasan utama pembentukan Awan Oort mengatakan bahwa objek es
ini tidak selalu jauh dari Matahari. Setelah planet-planet terbentuk 4,6 miliar
tahun yang lalu, wilayah tempat terbentuknya masih banyak terdapat
bongkahan sisa yang disebut planetesimal. Planetesimal terbentuk dari bahan
yang sama dengan planet. Gravitasi planet-planet (terutama Jupiter) kemudian
menghamburkan planetesimal ke segala arah.
Beberapa planetesimal terlempar seluruhnya dari tata surya, sementara
lainnya terlempar ke orbit eksentrik di mana mereka masih tertahan oleh
gravitasi Matahari, namun cukup jauh sehingga pengaruh galaksi juga
menariknya. Kemungkinan pengaruh yang paling kuat adalah gaya pasang
surut dari galaksi kita sendiri.

2.6.4. Planet

Matahari kita dikelilingi oleh sembilan planet dalam yaitu, merkurius,


venus, bumi, mars. Lima lainnya yang disebut planet luar berada relatif jauh
dengan matahari dan umumnya besar-besar. Mereka adalah jupiter, saturnus,
uranus, neptunus. Dan planet-planet kecil lainnya.

a) Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di tata surya kita dan paling dekat
dengan matahari hanya sedikit lebih besar dari Bulan di Bumi.
Permukaannya ditutupi puluhan ribu kawah tubrukan. Dari permukaan
Merkurius, Matahari akan tampak tiga kali lebih besar dibandingkan jika
dilihat dari Bumi, dan sinar matahari akan 11 kali lebih terang. Meskipun
letaknya dekat dengan Matahari, Merkurius bukanlah planet terpanas di
tata surya kita, gelar tersebut dimiliki oleh Venus yang berada di dekatnya,
karena atmosfernya yang padat. Tapi Merkurius adalah planet tercepat,
mengelilingi Matahari setiap 88 hari Bumi. Nama Merkurius sesuai
dengan nama dewa Romawi kuno yang paling cepat.
b) Venus

Planet venus adalah planet yang terbungkus awan yang dinamai


sesuai nama venus yang berarti dewi cinta, dan sering disebut kembaran
Bumi. Tapi mendekatlah sedikit lagi, dan Venus berubah menjadi seperti
neraka. Planet tetangga terdekat kita, planet kedua dari Matahari, memiliki
permukaan yang cukup panas untuk melelehkan timah. Atmosfernya
begitu tebal sehingga, dari permukaan, Matahari hanya berupa seberkas
cahaya. Dalam beberapa hal, Venus lebih bertolak belakang dengan Bumi
dibandingkan kembarannya: Venus berputar mundur, memiliki hari yang
lebih panjang dibandingkan tahunnya, dan tidak memiliki kemiripan
musim. Dulunya mungkin merupakan dunia lautan yang bisa dihuni,
seperti Bumi, tapi itu terjadi setidaknya satu miliar tahun yang lalu.

c) Bumi

Meskipun Bumi hanyalah planet terbesar kelima di tata surya, bumi


adalah satu-satunya dunia di tata surya kita yang memiliki air cair di
permukaannya. Hanya sedikit lebih besar dari Venus di dekatnya, Bumi
adalah planet terbesar dari empat planet yang paling dekat dengan
Matahari, yang semuanya terbuat dari batu dan logam. Bumi adalah satu-
satunya planet di Tata Surya yang nama Inggrisnya tidak berasal dari
mitologi Yunani atau Romawi. Nama tersebut diambil dari bahasa Inggris
Kuno dan Jerman. Artinya adalah "tanah". Tentu saja ada banyak nama
untuk planet kita dalam ribuan bahasa yang digunakan oleh penduduk
planet ketiga dari Matahari. Saat Bumi mengorbit Matahari, ia
menyelesaikan satu rotasi setiap 23,9 jam. Dibutuhkan 365,25 hari untuk
menyelesaikan satu kali perjalanan mengelilingi Matahari. Seperempat
hari tambahan tersebut menghadirkan tantangan bagi sistem kalender kita,
yang menghitung satu tahun sebagai 365 hari. Agar kalender tahunan kita
tetap konsisten dengan orbit kita mengelilingi Matahari, setiap empat
tahun kita menambahkan satu hari. Hari itu disebut hari kabisat, dan tahun
yang ditambahkannya disebut tahun kabisat.

Sumbu rotasi bumi miring 23,4 derajat terhadap bidang orbit bumi
mengelilingi matahari. Kemiringan ini menyebabkan siklus musim
tahunan kita. Selama sebagian tahun, belahan bumi utara condong ke arah
Matahari, dan belahan bumi selatan condong ke arah Matahari. Karena
Matahari lebih tinggi di langit, pemanasan matahari lebih besar di wilayah
utara sehingga menghasilkan musim panas di sana. Pemanasan matahari
yang lebih sedikit menghasilkan musim dingin di selatan. Enam bulan
kemudian, keadaan berbalik. Ketika musim semi dan musim gugur
dimulai, kedua belahan bumi menerima jumlah panas matahari yang kira-
kira sama.
d) Mars

Mars – planet keempat dari Matahari – adalah dunia gurun yang


berdebu, dingin, dan atmosfernya sangat tipis. Planet dinamis ini memiliki
musim, lapisan es di kutub, gunung berapi yang sudah punah, ngarai, dan
cuaca. Mars adalah salah satu benda yang paling banyak dieksplorasi di
tata surya kita, dan merupakan satu-satunya planet tempat kita mengirim
penjelajah untuk menjelajahi lanskap asing. Misi NASA telah menemukan
banyak bukti bahwa Mars jauh lebih basah dan hangat, dengan atmosfer
yang lebih tebal, miliaran tahun yang lalu.

Mars dinamai oleh orang Romawi sebagai dewa perang mereka


karena warna kemerahannya mengingatkan pada darah. Orang Mesir
menyebutnya “Her Desher,” yang berarti “yang merah.” Bahkan saat ini,
sering disebut sebagai "Planet Merah" karena mineral besi di tanah Mars
teroksidasi, atau berkarat, sehingga menyebabkan permukaannya tampak
merah.

e) Jupiter

Jupiter adalah planet kelima dari Matahari kita dan sejauh ini
merupakan planet terbesar di tata surya – dua kali lebih besar dari
gabungan semua planet lainnya. Garis-garis dan pusaran Jupiter
sebenarnya adalah awan amonia dan air yang dingin dan berangin,
mengambang di atmosfer hidrogen dan helium. Bintik Merah Besar yang
menjadi ikon Jupiter adalah badai raksasa yang lebih besar dari Bumi dan
telah berlangsung selama ratusan tahun. Nama Jupiter diambil dari nama
raja para dewa Romawi kuno.

f) Saturnus

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan planet terbesar


kedua di tata surya kita. Dihiasi dengan sistem cincin es yang mempesona,
Saturnus merupakan planet yang unik di antara planet-planet lainnya. Ini
bukan satu-satunya planet yang memiliki cincin, namun tidak ada yang
spektakuler atau serumit Saturnus. Seperti raksasa gas Jupiter, Saturnus
adalah bola raksasa yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium.
Planet terjauh dari Bumi yang ditemukan dengan mata telanjang manusia,
Saturnus telah dikenal sejak zaman kuno. Nama planet ini diambil dari
nama dewa pertanian dan kekayaan Romawi, yang juga merupakan ayah
Jupiter.

g) Uranus

Uranus sangat dingin dan berangin. Ia dikelilingi oleh cincin samar


dan lebih dari dua lusin bulan kecil saat ia berputar pada sudut hampir 90
derajat dari bidang orbitnya. Kemiringan unik ini membuat Uranus tampak
berputar miring. Uranus berwarna biru kehijauan karena kandungan
metana dalam jumlah besar, yang menyerap cahaya merah tetapi
memungkinkan warna biru dipantulkan kembali ke luar angkasa. Atmosfer
sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, tetapi juga mengandung
sejumlah besar air, amonia, dan metana. Astronom William Herschel gagal
menamai penemuannya Georgium Sidus dengan nama pelindungnya, raja
Inggris George III. Sebaliknya, planet ini akhirnya diberi nama Uranus,
dewa langit Yunani, yang juga merupakan ayah dari Kronos (atau Saturnus
dalam mitologi Romawi).

h) Neptunus

Gelap, dingin, dan dihembus angin supersonik, Neptunus raksasa


adalah planet besar kedelapan dan terjauh yang mengorbit Matahari kita.
Neptunus tidak terlihat dengan mata telanjang karena jaraknya lebih dari
30 kali lipat dari Matahari dibandingkan Bumi. Pada tahun 2011, Neptunus
menyelesaikan orbit 165 tahun pertamanya sejak penemuannya. Warna
biru yang kaya di planet ini berasal dari metana di atmosfernya, yang
menyerap panjang gelombang cahaya merah namun memungkinkan
gelombang biru dipantulkan kembali ke luar angkasa.

Neptunus adalah planet pertama yang ditemukan melalui


perhitungan matematis. Menggunakan prediksi yang dikirimkan
kepadanya oleh astronom Perancis Urbain Le Verrier, berdasarkan
gangguan pada orbit Uranus, astronom Jerman Johann Galle adalah orang
pertama yang mengamati planet ini pada tahun 1846. Nama planet ini
diambil dari nama dewa laut Romawi, seperti yang disarankan oleh Le
Verrier.

i) Planet Kecil Lainnya

Perbedaan utama antara planet dan planet katai adalah jenis objek
yang berbagi orbit mengelilingi Matahari. Pluto, misalnya, belum
membersihkan orbitnya dari benda-benda serupa, sementara Bumi atau
Jupiter tidak memiliki dunia berukuran sama yang berada pada jalur yang
sama mengelilingi Matahari. Seperti planet, planet katai umumnya
berbentuk bulat (Haumea tampak seperti bola sepak yang terlalu besar)
dan mengorbit Matahari.

Kemungkinan ada ribuan planet kerdil yang menunggu untuk


ditemukan di luar Neptunus. Lima planet kerdil yang paling terkenal
adalah Ceres, Pluto, Makemake, Haumea, dan Eris. Kecuali Ceres, yang
terletak di sabuk asteroid utama, dunia-dunia kecil ini terletak di Sabuk
Kuiper. Mereka dianggap kerdil karena ukurannya yang besar, bulat, dan
mengorbit Matahari, namun belum membersihkan jalur orbitnya.

2.6.5. Bulan
Menurut tim Dinamika Tata Surya NASA/JPL, jumlah bulan yang
mengorbit planet-planet di tata surya kita saat ini adalah 290: Satu bulan untuk
Bumi; dua untuk Mars; 95 di Yupiter; 146 di Saturnus; 27 di Uranus; 14 di
Neptunus; dan lima untuk planet kerdil Pluto.
Para astronom juga telah mendokumentasikan lebih dari 470 satelit,
atau bulan, yang mengorbit objek yang lebih kecil, seperti asteroid, planet
kerdil, atau Objek Sabuk Kuiper (KBO) di luar orbit Neptunus. Bulan-bulan
ini disebut satelit badan kecil.
Sebagian besar bulan planet mungkin terbentuk dari cakram gas dan
debu yang beredar di sekitar planet-planet pada awal tata surya, meskipun
beberapa diantaranya merupakan objek yang terbentuk di tempat lain dan jatuh
ke orbit di sekitar dunia yang lebih besar.
Para ilmuwan sangat pandai menemukan bulan-bulan kecil yang
mengorbit planet-planet raksasa yang jauh. Begitu banyak bulan-bulan kecil
yang telah ditemukan sehingga Persatuan Astronomi Internasional, yang
mengatur nama resmi planet dan bulan, tidak akan lagi menyebutkan nama
bulan-bulan terkecil kecuali bulan-bulan tersebut memiliki kepentingan ilmiah
yang “signifikan”. Kemungkinan masih ada ribuan bulan lagi yang menunggu
untuk ditemukan di tata surya kita.
2.6.6. Asteroid

Asteroid, terkadang disebut planet kecil, adalah sisa-sisa batuan dan tak
berudara yang tersisa dari awal pembentukan tata surya kita sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu. Jumlah asteroid yang diketahui saat ini adalah: 1.308.871.
Sebagian besar puing-puing ruang angkasa kuno ini ditemukan mengorbit
Matahari antara Mars dan Jupiter di dalam sabuk asteroid utama. Ukuran
asteroid berkisar dari Vesta – yang terbesar dengan diameter sekitar 329 mil
(530 kilometer) – hingga benda yang lebarnya kurang dari 33 kaki (10 meter).
Total massa gabungan semua asteroid lebih kecil dari massa Bulan di Bumi.

2.6.7. Komet
Komet merupakan sisa beku pembentukan tata surya yang terdiri dari
debu, batuan, dan es. Lebarnya berkisar dari beberapa mil hingga puluhan mil,
namun saat mengorbit lebih dekat ke Matahari, mereka memanas dan
memuntahkan gas dan debu ke dalam kepala bercahaya yang ukurannya bisa
lebih besar dari sebuah planet. Materi ini membentuk ekor yang membentang
jutaan mil.
Komet adalah bola salju kosmik yang terdiri dari gas, batu, dan debu
beku yang mengorbit Matahari. Saat dibekukan, ukurannya sebesar kota kecil.
Ketika orbit komet mendekatkannya ke Matahari, ia memanas dan
memuntahkan debu dan gas menjadi kepala raksasa yang bersinar lebih besar
dari kebanyakan planet. Debu dan gas membentuk ekor yang membentang
sejauh jutaan mil dari Matahari. Kemungkinan ada miliaran komet yang
mengorbit Matahari kita di Sabuk Kuiper dan bahkan di Awan Oort yang lebih
jauh lagi. Jumlah komet yang diketahui saat ini lebih dari 3.800.
2.6.8. Meteoroid, Meteor, Meteorit

Meteoroid adalah benda-benda di luar angkasa yang ukurannya berkisar


dari butiran debu hingga asteroid kecil. Meteor, yaitu ketika meteoroid
memasuki atmosfer bumi (atau atmosfer planet lain, seperti Mars) dengan
kecepatan tinggi dan terbakar, bola api atau “bintang jatuh” disebut meteor.
Sedangkan Meteorit, yaitu ketika meteoroid bertahan dalam perjalanan melalui
atmosfer dan menyentuh tanah, itu disebut meteorit.

Para ilmuwan memperkirakan sekitar 48,5 ton (44 ton atau 44.000
kilogram) material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari. Hampir seluruh materi
menguap di atmosfer bumi, meninggalkan jejak terang yang disebut “bintang
jatuh”. Beberapa meteor per jam biasanya dapat dilihat pada malam tertentu.
Kadang-kadang jumlahnya meningkat drastis, peristiwa ini disebut hujan meteor.

Hujan meteor terjadi setiap tahun atau secara berkala saat Bumi melewati
jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet. Hujan meteor biasanya
diberi nama berdasarkan bintang atau konstelasi yang dekat dengan tempat
munculnya meteor di langit. Mungkin yang paling terkenal adalah Perseids, yang
mencapai puncaknya pada bulan Agustus setiap tahun. Setiap meteor Perseid
adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle yang mengorbit Matahari setiap 135
tahun.

2.7. Curiousity Menginspirasi Kelahiran Ipteks


2.8. Perkembangan Ipteks
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni atau IPTEKS merupakan tiga unsur
utama kemajuan peradaban manusia yang sangat penting karena melalui kemajuan
IPTEKS, manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alam semesta
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan
kualitas kehidupannya.

Ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tujuan untuk mengetahui


keberadaan beragam dunia, Teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk
mengelola keberadaan beragam dunia dan Seni dikembangkan untuk tujuan
mengapresiasi penghargaan terhadap sesuatu atau keberadaan beragam dunia.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni juga mendorong


terjadinya era globalisasi kehidupan manusia karena manusia semakin mampu
mengatasi dimensi jarak dan waktu dalam kehidupannya. Perbedaan letak geografis
dan batas-batas negara bukan lagi menjadi penghambat, permodalan perdagangan
barang dan jasa serta teknologi tinggi mengalir semakin bebas melampaui batas-
batas wilayah negara, sehingga kebebasan suatu negara mengendalikan
perkembangan dirinya menjadi semakin terikat oleh berbagai perkembangan
internasional. Keadaan tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-
negara yang mampu menguasai, memanfaatkan dan memajukan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni untuk memperkuat posisinya dalam pergumulan dan persaingan
antarbangsa di dunia.

Keberhasilan dalam menumbuh kembangkan kemampuan ipteks karena


negara itu mampu mensinergikan perkembangan kelembagaan dan sumber daya
ipteks yang dimilikinya dengan berbagai faktor lain secara bersistem. Bangsa
Indonesia menyadari bahwa pesatnya kemajuan IPTEKS diperlukan penguasaan,
pemanfaatan, dan pengelola untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam
kehidupan global. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu merencanakan dan
melaksanakan penguasaan, pemanfaatan, dan pengelolaan ipteks dengan pendekatan
yang lebih optimal dan strategis.

Sebagian besar kemajuan IPTEKS terjadi di negara-negara maju. Kemajuan


tersebut dapat diadopsi melalui berbagai aspek, diantaranya penyebaran dan
pertukaran informasi, keikutsertaan mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan di
negara maju, pertukaran tenaga ahli, perdagangan barang, jasa, dan teknologi atau
kegiatan usaha negara-negara maju di Indonesia.

Kemajuan IPTEKS pada suatu negara seyogyanya dipandang secara utuh,


oleh karena tidak semua IPTEKS yang berkembang secara realita atau pandangan
mata, sebenar-benarnya berkembang sebab didalamnya ada hal yang hidup yang
bersifat abstrak yang merupakan dimensi kecerdasan dan melekat dalam IPTEKS
tersebut.

Dimensi itulah yang akan dikembangkan dan akan kita gali secara konsisten
dan terus-menerus dalam diri kita sebagai bangsa, khususnya sebagai mahasiswa
terutama kaitannya dengan mata kuliah Wawasan Ipteks, karena seorang mahasiswa
yang akan menjadi ujung tombak perkembangan IPTEKS di masa mendatang.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni disuatu negara


sebagaimana kita lihat sekarang ini begitu beragam, ada yang berkembang lambat,
ada yang cepat, namun juga ada yang sangat cepat. Berdasarkan telaah secara umum
ternyata ada 3 faktor yang sangat berpengaruh yaitu : (1) Kualitas sumber daya
manusia; (2) tantangan yang dihadapi dan (3) kemampuan menghadapi dan mencari
jalan keluar dari tantangan tersebut. Contoh beberapa negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Prancis, Jerman, Cina, dan lain-lain.

Negara-negara tersebut memiliki sumberdaya manusia yang handal,


walaupun diantara negera tersebut, ada yang memiliki sumberdaya alam terbatas dan
kondisi geografi negaranya tidak stabil namun ternyata hal itu dapat menjadi faktor
motifasi untuk lebih terpacu dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni negaranya. Sebab dengan penguasaan IPTEK tersebut negara yang
bersangkutan dapat menjadikannya sebagai sumber kekuatan yang dapat diubah
menjadi aset ekonomi yang luar biasa apalagi ditunjang dengan penguasaan
teknologi informasi yang lebih hebat.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aly, A., & Rahma, E. (2022). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Azzahrah, F. (2022, February 21). IPTEKS: Manusia dan Alam Semesta. Retrieved from
Scribd: https://www.scribd.com/document/560330914/IPTEKS-Manusia-dan-Alam-
Semesta

Fortunella, D. (2017, March 9). Hakikat Manusia dan Keingintahuannya. Retrieved from
devafortunella.blogspot.com: https://devafortunella.blogspot.com/2017/03/hakikat-
manusia-dan-keingintahuannya.html?m=1

Raharto, M. (2004). Alam Semesta, Manusia, dan Al Qur'an. 1.

Sihotang, A. P. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang University Press.

The Planets. (2023, October 10). Retrieved from science.nasa.gov:


https://science.nasa.gov/solar-system/planets/

Yaacob, N. H., & Baharuddin, A. M. (2014). Manusia dan Perkembangan Peradaban.


Beberapa Aspek Pemikiran Malek Bennabi dan Ali Syariati, 83-95.

Anda mungkin juga menyukai