98 184 1 SM
98 184 1 SM
20 TAHUN 2019
TENTANG TAUKIL WALI BILKITABAH DALAM AKAD NIKAH
DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KABUPATEN BANJAR
Oleh : Haya Zabidi, Siti Khadijah*
Abstrak
Penulis adalah Dosen pada IAI 2Mawardi A.I, Hukum Perkawinan
Wanita Empat Madzhab, (Bandung: Khazanah al-Asy’ats al-Sijistani, Sunan Abu Daud. Jilid
Intelektual, 2017), Hlm. 293 2, (Surabaya: Maktabah Dahlan, 2007), Hlm.
229
dalam hal wali yang tidak bisa Berbeda dengan Kantor Urusan
berhadir pada pernikahan menjadi Agama (KUA)Kecamatan Martapura
bukti penting bagi penghulu bahwa Kota, di sini sering terjadi
semua rukun nikah (dalam hal ini wali permasalahan pernikahan yang
nikah) telah terpenuhi, juga menjadi walinya tidak bisa datang.Dalam hal
dokumen pencatatan yang otentik ini, maka diberikan arahan kepada
yang disertai tanda tangan yang walinya untuk mendatangi Kantor
bersangkutan dan para saksi,sehingga Urusan Agama (KUA)tempat tinggal
wali di kemudian hari tidak bisa wali untuk dibuatkan surat taukil wali
mengelak lagi bahwa dia menjadi wali bilkitabah dan dimintakan kepada
dan otomatis bermakna merestui calon suami isteri untuk memberi data
pernikahan itu.Hal inimenunjukkan kepada walinya, data yang dimaksud
bahwa hak wali nasab dalam adalah copy blanko model N1 yang
pernikahan sangatlah penting. sudah diisi, copy surat persetujuan
Peraturan Menteri Agama suami isteri, KTP dan Kartu Keluarga
(PMA)No. 20 Tahun 2019 di Kantor serta akta kelahiran, data itu
Urusan Agama (KUA) Kertak Hanyar disampaikan ketempat tinggal wali
telah diimplementasikan secara untuk dibuatkan surat taukil wali
maksimal, artinya sejak berlakunya bilkitabah.
Peraturan Menteri Agama (PMA)No. Permasalahan yang ditemui
20 Tahun 2019 tentang pencatatan kadang-kadang ada masyarakat yang
nikah, maka semua proses pernikahan belum mengetahui bahwa taukil wali
7Bapak
Zulkipli HS, S.Ag. M.M selaku 8BapakDrs. H. Saubari M.Pd.I, selaku
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Gambut, wawancara, 12 April Kecamatan Kertak Hanyar, wawancara, 19
2021 April 2021.
oleh dua orang saksi dan bertanda Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
tangan di atas materai Rp. 10.000,- di melakukan kreasi/ijtihad untuk
hadapan Kepala Kantor Urusan Agama menerobos kebuntuan dalam
(KUA) dengan format taukil wali menyelesaikan permasalahan yang
bilkitabah menggunakan kop surat ditemukan.
Kantor Urusan Agama (KUA) Dari beberapa lokasi penelitian
Kecamatan. Surat taukil wali yang peneliti telah jajaki dan
bilkitabah tersebut kemudian wawancara terhadap Kepala Kantor
dikirimkan atau diantar ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Urusan Agama (KUA) Kecamatan di dengan menemukan dua penerapan
wilayah akad nikah. yang berbeda:
Sebelum itu, dalam hal wali 1) Kantor Urusan Agama
nasab adalah wali saudara atau paman (KUA) Kecamatan sebagai
dari anak calon pengantin perempuan penerima surat taukil wali
dimintakan surat keterangan dari bilkitabah.
kelurahan yang menyatakan bahwa 2) Kantor Urusan Agama
memang dia adalah wali sebenarnya (KUA) Kecamatan sebagai
dari calon pengantin perempuan.20 lembaga yang
Adapun yang ada pada Kantor mengeluarkan surat taukil
Urusan Agama (KUA) Kecamatan wali bilkitabah.
Mataraman, semenjak adanya 2. Kendala yang ditemui setelah
Pembatasan Sosial Berskala Besar berlakunya Peraturan
(PSBB) di seluruh daerah di Menteri Agama (PMA) No. 20
Kabupaten Banjar hingga luar Tahun 2019 tentang taukil
Kabupaten Banjar, membuat wali bilkitabah di Kantor
pelaksanaan akad nikah sangat Urusan Agama (KUA)
terkendala, seorang wali yang berada Kabupaten Banjar
di Kota Semarang tidak bisa datang ke Beragam kendala yang terjadi
Kantor Urusan Agama di wilayah sang dalam pelaksanaan taukil wali
wali dikarenakan sedang dalam rawat bilkitabah setelah adanya Peraturan
inap rumah sakit dan harus Menteri Agama (PMA) No.20 Tahun
melakukan isolasi. Bapak Kepala 2019 di beberapa Kantor Urusan
Kantor Urusan Agama (KUA) Agama (KUA) Kabupaten Banjar,
Mataraman menjelaskan bahwa hal sehingga dalam penyelesaian
seperti ini bisa menjadi masalah, permasalahan tersbut mengharuskan
pembuatan surat ikrar taukil wali adanya ijtihad untuk memudahkan
bilkitabah belum bisa dilaksanakan pelaksanaan akad pernikahan, namun
dan harus ditunda pelaksanaan tetap saja ijtihad ini tidak menyalahi
perkawinan. Dan mengenai solusi dari dari hukum islam dan hukum per-
berbagai permasalahan dalam hal wali Undang-Undangan.
yang tidak bisa berhadir, seluruh
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
sepakat diperlukannya keberanian