pengertian professional
Dalam kehidupan sehari-hari perkataan profesi sering diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
dikerjakan dengan trampil dan cakep. Seseorang pekerja yang mengerjakan pekerjaannya dengan
baik diberi predikat “professional”.
Secara etimologis istila profesi berasal dari bahasa inggris “profession” yang berasal dari bahasa
latin “profeus” yang artinya “mengakui” atau “menyatakan mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan”.
Secara semantik profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian para
anggotanya. Artinya: pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki
keahlian dalam pekerjaan itu sendiri, keahlian tersebut bukan keterampilan semata melainkan
menyangkut kemampuan, kecakapaan, sikap, dan kemampuan yang diperoleh melalui proses dan
latihan tertentu. Good's Dictionary of Education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh
Sutisna (1985), mendefinisikan sebagai berikut: "profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta
persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang
khusus".
Dengan demikian penjelasan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi calon pekerja
kecakapan seorang pekerja profesional dituntut memenuhi persyaratan yang telah
dilakukan oleh pihak yang berwenang
dan jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan negara.
Menurut Raka Joni (1992) menjelaskan bahwa: Ahli ini mengatakan perlu dibedakan antara
jabatan profesional dan jenis pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan
melakukan keterampilan tertentu seperti: magang, keterlibatan langsung dalam situasi kerja di
lingkungannya, dan keterampilan kerja sebagai warisan orang tua atau pendahulunya dan perlu
dibedakan pekerjaan profesional dari seorang teknisi, dimana kedua pekerja tersebut dapat saja
tampil dengan unjuk kerja yang sama misalnya, menguasai teknik kerja yang sama, dapat
memecahkan masalah-masalah teknis dalam bidang kerjanya tetapi, seorang pekerja profesional
dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan yang menyangkut wawasan filosofis,
pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta
memperkembangkan mutu karyanya.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa semua pekerjaan tidak bisa dikatakan sebegai
provisional.
B. ciri-ciri provesi.
Menurut Sinusin
Segi fungsi dan signifikansi sosial; suatu profesi merupakan pekerjaan yang memiliki
fungsi sosial yang penting.
Segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat keahlian
dan keterampilan tertentu.
Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin, serta bersifat
pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan metode ilmiah.
Batang tubuh ilmu; artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang jelas,
sistematis dan eksplisit.
Masa pendidikan; upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan keahlian
atau keterampilan tersebut membutuhkan mass latihan yang lama dan dilakukan di
tingkat perguruan tinggi.
Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional; proses pendidikan tersebut merupakan
wahana untuk sosialisasi nilai profesional di kalangan mahasiswa.
Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 8)
Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judgement,pendapat keputusan.
Tanggung jawab profesional atau otonomi.
Pengakuan dan imbalan
Provesi guru adalah jabatan professional yang memilioki tugas pokok dalam proses
pembelajaran. Urayan tugas kelompok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan
dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara provisional jika ketentuan
yang ditetapkan terpenuhi.
oleh karena itu jabatan guru digolongkan kepada jabatan profesional. Dimana kekhususan
jabatan guru dari jabatan profesional lainnya, dapat di simak dari kompetensi keguruan tersebut.
Istilah kompetensi merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan yang
dimiliki seseorang. Menurut Purwadarminta dalam KBBI (1990), kompetensi adalah
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Kompetensi keguruan menunjukkan kualitas serta kuantitas layanan pendidikan yang dilakukan
oleh guru secara terstandar. Jauh sebelum ada kebijakan nasional, Guru sebagai jabatan dituntut
memiliki tiga kompetensi yaitu:
kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi pedagogik
Kemampuan guru dalam memahami peserta didik, merancang atau melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Memahami peserta didik dari kognitif dan fisik
Rancangan pembelajaran meliputi: tertulis maupun tida tertulis
Melaksanakan pembelajaran komunikasi secara lisan
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran.
Kompetensi kepribadian
Kemampuan personal dan mencerminkan kepribadian
Kepribadian dewasa, mental tetap stabil, dan beraklak mulia.
Kompetensi sosial
Kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dan bergaul serta berinteraksi disekola dan
maupun di masyarakat
Diskriminatif
Berkomunikasi secara santun
Mendapatkan adaptasi di tempat tugas
Melakukan komunikasi lisan maupun tulisan
Kompetensi professional
Kemampuan menganalisis materi yang diajarkan secara luas dan mendalam.
Kemampuan menganalisis konsep, prinsip, dan keterampilan berpikir.
Penguasaan struktur kompetensi dan kompetensi dasar
Belajar mempersiapkan bahan ajar
Melakukan pengembangan professional
Mengembangkan dalam komunikasi pengembangan diri.
a. Kepala sekola sebagai bidang profesi jabatan kepala sekola itu diduduki oleh seorang
guru.
Fungsi kepala sekola.
Sebagai educator
Kepala sekola berfungsi menetapkan sekola yang kondusif
Memberi nasehat kepada warga sekola
Mendorong guru atau tenaga kependidikan untuk membuat atau melaksanakan model
pembelajaran yang menarik.
Menyertakan guru dalam kegiatan pelatihan
Memberikan kesempatan pada guru-guru meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Menggerakan evaluasi hari belajar agar lebih giat belajar.
Menggunakan waktu efektif sekola dengan cara mendorong untuk memulai dan
mengakhiri belajar dengan tepat waktu.mengoptimasi ruang kerja guru sebagai bertukar
pikiran guru.
Menejer
Kepala sekola perlu strategi yang tepat dalam memperdayakan sekola tersebut (guru dan
tenaga kependidikan )
Visi dan misi sekola
Administrator
Merencanakan, mengorganisasikan, nenata
Staf dalam melaksanakan tugas-tugas atministrasi kependidkan seperti:
kurikulim,layanan khusus, administrasi kearsipan, atministrasi keuangan, dan
sebagainya.
Supervisor
Menyusun dan melaksanakan program supervise serta memanfaatkan hasilnya.
Pemimpin atau leader
Petunjuk dan pengawasan
Membuka ruang komunikasi daerah
Mampu meledasikan tugas
Kemampuan memperkuat tim
Berfokus pada detail pekerjaan
Menjaga keterbukaan
Memelihara sikap progresif
Bangga dan menghargai sikap kerja tim
Innovator
Motivator
Enter preonerf