ASUHAN KEBIDANAN
BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA
Disusun Oleh :
NPM : 8121001
FAKULTAS KEBIDANAN
TA 2021/2022
BAB I
PENDAHLUAN
Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh masalah yang terjadi pada
masa neonatal dan masalah yang terjadi pada masa ini meliputi asfiksia neonatorum sebesar
27%, berat badan lahir rendah (BBLR) sebesar 29%, trauma lahir, tetanus neonatorum,
kelainan kongenital dan infeksi pada neonatal.1 Data Survei Demografi dan kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih tinggi yaitu 35/1.000 kelahiran hidup dan kematian neonatal sebesar 19/1000
kelahiran hidup.2 Dari data kematian tersebut menunjukkan sekitar 78,5% terjadi pada
umur 0-6 hari.
Penyebab utama kematian neonatal adalah gangguan pernapasan/asfiksia (35,9%),
prematur, BBLR (32,4%) dan sepsis (12%).Menurut laporan WHO (2010), asfiksia
menyebabkan kematian neonatal antara 8%-35% di negara maju dan 31%-56,5% di negara
berkembang.4 Case fatality rate (CFR) asfiksia di Indonesia menurut laporan WHO sebesar
11% setiap tahun pada kurun waktu 2000-2010.4Kejadian asfiksia pada menit pertama
47/1000 kelahiran hidup dan pada lima menit pertama 15,7/1000 kelahiran hidup untuk
semua neonatal dan insiden asfiksia neonatorum di Indonesia kurang lebih 40/1000
kelahiran hidup.
Faktor risiko asfiksia neonatorum bisa dikelompokkan menjadi empat yaitu faktor ibu,
faktor persalinan, faktor bayi dan faktor tali pusat. Faktor ibu adalah umur ibu, pendidikan,
pekerjaan, paritas, perdarahan antepartum, hipertensi pada saat hamil dan anemia pada saat
hamil. Faktor persalinan adalah jenis persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan,
partus lama, dan ketuban pecah dini (KPD). Faktor bayi adalah prematur dan berat badan
lahir rendah serta faktor tali pusat adalah lilitan tali pusat, tali pusat pendek dan prolapsus
tali pusat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Asfiksia
Asfiksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas secara
spontan dan teratur setelah dilahirkan. (Mochtar, 1989). Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat meurunkan O2 dan makin
meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut (Manuaba,
1998).
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan
dan teratur dalam satu menit setelah lahir (Mansjoer, 2000). Asfiksia berarti hipoksia yang
progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat
mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ
vital lainnya. (Saiffudin, 2001).
B. Klasifikasi
Tabel penilaian APGAR SCORE
Skor APGAR
Tanda
0 1 2
Frekuensi Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
Jantung
Usaha bernafas Tidak ada Lambat tak teratur Menangis kuat
Tanus otot Lumpuh Ekstremitas agak fleksi Gerakan aktif
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan kuat/melawan
Warna kulit Biru/pucat Tubuh kemerahan, eks Seluruh tubuh kemerahan
biru
WIDIANI, A.; KURNIATI, Y.; WINDIANI, T. Faktor risiko ibu dan bayi terhadap kejadian
asfiksia neonatorum di Bali: Penelitian case control. Public Health and Preventive Medicine
Archive, 2016, 4.2: 12-126.
Berhman, Kliegman & Arvin.( 1996 ). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Alih Bahasa : A. Samik
Wahab. Jilid 1. Jakarta : EGC
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid II. Jakarta : Media
Aesculapius.
Manuaba, I. B. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta
: EGC
http://www.scribd.com/doc/31144164/ASKEP-ASFIKSIA-NEONATORUM
http://ummukautsar.wordpress.com/2010/01/16/pengertian-dan-penanganan-asfiksia-pada-
bayi-baru-lahir/
http://nnpetc.blogspot.com/2011/02/asfiksia.html
http://www.authorstream.com/Presentation/zhukma-195191-asfiksia-tugas-keperawatan-
anak-ii-asfiksi-education-ppt-powerpoint/