Kata kunci: DNA barcoding, pari, Gymnura zonura, Tarakan, Kalimantan Utara
ABSTRACT
It is crucial that the species traded at the Tarakan TPI be revealed to avoid fetching
any species whose population is listed as endangered or on the CITES Appendices.
This research aimed to uncover the species of butterfly ray traded from TPI Gunung
Lingkas, Tarakan, North Kalimantan, deploying the molecular method (DNA
barcoding) and its current conservation status. Based on the BLAST result, the
sample identified was 99.80% corresponding to the Aetoplatea zonura isolate
GZON2. The BOLD-IDS result also affirmed a similarity percentage of 99.8% with
the species Gymnura zonura (synonym A. zonura). The similarity value >98%
Cara Sitasi: explains that the sequences' homology is at the species level; hence we conclude
Gaffar S, Sumarlin, M.G. the sample identified are G. zonura. The phylogenetic analysis results with three
Haryono, H. Pidar. 2021. analytical methods, namely NJ, ML, and ME, place a sample of ray-T2, G. zonura,
Penentuan jenis dan status and G. cf zonura consistently in the same group (monophyletic) that verified the
konservasi Pari Layang-Layang sample is closely related to G. zonura. The conservation status of G. zonura is fit
yang didaratkan di TPI Gunung into the vulnerable (vu) category on the IUCN website, which means that this
Lingkas Kota Tarakan dengan species is at a chance of extinction in nature. Meanwhile, the status of G. zonura at
CITES is remaining not evaluated.
pendekatan molekuler. Journal of
Tropical Biology 9 (1): 80-87. Keywords: DNA barcoding, ray, Gymnura zonura, Tarakan, North Kalimantan
Gaffar dkk 81
https://biotropika.ub.ac.id/
primer 10 μM. Sekuen mtDNA target
diamplifikasi menggunakan thermal cycle
(Agilent Surecycler 8800) dengan kondisi
reaksi sebagai berikut 1 siklus predenaturasi
pada suhu 95 ºC selama 1 menit, 35 siklus untuk
(masing-masing) denaturasi pada suhu 95 ºC
selama 15 detik, annealing pada suhu 52 ºC
selama 15 detik elongasi pada suhu 72 ºC
selama 45 detik, dan 1 siklus perpanjangan
akhir pada suhu 72 ºC selama 2 menit kemudian
didiamkan pada suhu 4 ºC selama 5 menit.
Metode elektroforesis gel agarosa 1% b/v
digunakan untuk menentukan keberhasilan
reaksi PCR dengan mengambil 3 µL sampel
hasil PCR dan 3 µL DNA ladder (marker) 100
pb dimasukkan ke dalam sumur yang terbentuk
dari sisir dan dijalankan dalam buffer TBE
(Tris-Boric Acid-EDTA) 1x pada tegangan 120
V selama 20 menit yang dilanjutkan dengan
visualisasi pada alat UV Transiluminator (Gel
Gambar 1. Lokasi penelitian Doc) [13].
Penentuan urutan dan analisis data
sekuen mtDNA COI sampel. Produk PCR
disekuensing dengan metode Sanger (bi-
directional sequencing) dengan menggunakan
jasa perusahaan genetika 1st Base Singapore.
Data hasil sekuensing gen mtDNA COI pari
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
menggunakan aplikasi Sequence scanner v.2.0.
Sekuen yang berkualitas buruk kemudian diedit
dan di-trim dengan menggunakan aplikasi
MEGA versi X [14, 15]. Hasil sekuen dengan
primer reverse dilakukan proses reverse and
complement untuk dipadukan dengan hasil
sekuen primer forward. Spesies pari ditentukan
berdasarkan informasi sekuen basa nukleotida
Gambar 2. Ikan Pari Layang-layang
melaui dua database publik yaitu Bank Gen dan
BOLD (Barcode of Life Database). Pada Bank
Tabel 1. Primer rekomendasi Canadian Center Gen dilakukan analisis BLAST (Basic Local
for DNA Barcoding (CCDB), 2006 Alignment Search Tool) yaitu membandingkan
sekuen mtDNA CO1 sampel dengan database
sekuens DNA yang terdapat pada Bank Gen
dengan mengakses
www.blast.ncbi.nlm.nih.gov. Indikator hasil
BLAST yang digunakan dalam menentukan
sekuen paling mirip, yaitu: Query Coverage dan
Ident mendekati 100%, e-value mendekati 0,
serta Max Score dan Total Score sama pada
setiap database [16]. Persentase tertinggi hasil
analisis BLAST kemudian dibandingkan
dengan skor persentasi kemiripan pada hasil
DNA diamplifikasi menggunakan metode pencarian BOLD-IDS (BOLD Identification
PCR dengan pereaksi 2x MyTaq HS Red Mix System) [17].
(Bioline). Total volume yang digunakan untuk Kontruksi pohon filogenetik dibuat dengan
amplifikasi yaitu 25 μl, yang terdiri atas 9,5 μl mengambil data sekuen yang memiliki
ddH2O, 12,5 μl 2x MyTaq Red Mix, 1 μl DNA kemiripan paling tinggi dari dua database
sampel dan 0,5 μl volume dari masing-masing tersebut kemudian disejajarkan (alignment)
Gaffar dkk 83
https://biotropika.ub.ac.id/
Maximum Likelihood (ML), dan Minimum pula oleh nilai jarak genetik yang paling rendah
Evolution (ME) diperoleh hasil sampel Ray T2 yaitu 0.002±0.002 (Tabel 6). Artinya,
konsisten berkerabat dekat (monofiletik) perbedaan basa DNA antara Ray T2 terhadap
dengan G. (Aetoplatea) zonura, dan G. cf dua kerabat terdekatnya yaitu 2 basa dari 1000
zonura dengan dukungan nilai bootstrap (1000 basa. Jarak genetik terjauh terletak pada Ray T2
pengulangan) masing-masing mencapai 100% dengan Taeniura lymma yaitu 0.199±0.024.
(Gambar 3). Ketiga hasil analisis filogenetik ini Hal ini dikarenakan perbedaan pada level
memberikan hasil yang baik karena konsisten family. Hasil analisis filogenetik dan jarak
memisahkan antar spesies pada clade yang genetik ini memperkuat kesimpulan bahwa
berbeda. Bahkan outgroup Taeniura lynma sampel Ray T2 merupakan G. (Aetoplatea)
secara jelas terpisah jauh dari genus Gymnura. zonura.
Konsistensi pengelompokan Ray T2, G.
(Aetoplatea) zonura, dan G. cf zonura didukung
(a) (b)
(c)
Gambar 3. Hasil analisis filogenetik menggunakan metode: (a) NJ (b) ML (c) ME. Jarak evolusi
dihitung menggunakan metode Kimura 2-parameter dan dalam satuan jumlah substitusi
basa per situs
Gaffar dkk 85
https://biotropika.ub.ac.id/
Tabel 6. Estimasi jarak genetik antar sekuen penulisan manuskrip, Azwar Amiruddin atas
bantuannya dalam mendesain peta lokasi
penelitian, dan Universitas Borneo Tarakan atas
dukungan finansialnya melalui Dana DIPA
PNBP Universitas Borneo Tarakan tahun 2020.
DAFTAR PUSTAKA
Ket: angka berwarna biru (diagonal atas) merupakan estimasi [1] Cedrola PV, González AM, Chiaramonte
nilai standar eror yang diperoleh melalui prosedur bootstrap 1000
ulangan. Analisis jarak genetik menggunakan model Kimura-2-
GE, Pettovello AD (2012) Bycatch of
parameter. sharks (Elasmobranchii) in the Patagonian
1. Ray-T2 red shrimp Pleoticus muelleri (Bate, 1888)
2. KM073031.1 Aetoplatea_zonura
3. KU936200.1 Gymnura poecilura fishery. Rev. del Mus. Argentino Ciencias
4. KU821573.1 Gymnura cf. poecilura Veraval 1 Nat. Nueva Ser. 14: 349–356.
5. KU821574.1 Gymnura cf. poecilura Mumbai_1 [2] Dulvy NK, Fowler SL, Musick JA,
6. IRREK629-08|Gymnura cf._zonura|COI-5P
7. FOAF572-07|Gymnura_japonica|COI-5P|EU398801 Cavanagh RD, Kyne PM, Harrison LR,
8. KF899450.1 Gymnura sp. Carlson JK, Davidson LNK, Fordham SV,
9. NC026210.1 Taeniura lymma
Francis MP, Pollock CM, Simpfendorfer
CA, Burgess GH, Carpenter KE,
Informasi dari database BOLD dilaporkan Compagno LJV, Ebert DA, Gibson C,
terdapat 26 data sekuen G. zonura yang Heupel MR, Livingstone SR, Sanciangco
tersimpan di dalam sistem, 15 di antaranya JC, Stevens JD, Valenti S, White WT
bersifat publik dan sisanya bersifat pribadi (2014) Extinction risk and conservation of
(unpublished). Dari 15 data, 10 data berasal dari the world’s sharks and rays. Elife 3: 1–34.
Indonesia dengan sebaran: enam data sekuen [3] Graham RT, Witt MJ, Castellanos DW,
bersumber dari Jawa Tengah, dan empat Remolina F, Maxwell S, Godley BJ,
sisanya dilaporkan dari Bali. Hawkes LA (2012) Satellite tracking of
Berdasarkan IUCN, spesies G. zonura yang
manta rays highlights challenges to their
muncul sebagai sinonim A. zonura di laman conservation. PLoS One 7 (5): e36834.
IUCN terkategori vulnerable artinya status
[4] White WT, Last PR (2012) A review of the
konservasi diberikan kepada spesies yang taxonomy of chondrichthyan fishes: A
sedang menghadapi risiko kepunahan di alam. modern perspective. J. Fish Biol. 80: 901–
Selanjutnya masih dalam penjelasan IUCN, 917.
spesies ini relatif cukup tinggi menjadi [5] Veríssimo A, Cotton CF, Buch RH,
tangkapan dari alat tangkap gillnet di Indonesia, Guallart J, Burgess GH (2014) Species
khususnya di perairan Jawa Tengah dan Selatan diversity of the deep-water gulper sharks
Bali sehingga populasi, utamanya dari spesies (Squaliformes: Centrophoridae:
dewasa, memiliki tren yang menurun dari tahun Centrophorus) in North Atlantic waters -
ke tahun. Kategori G. zonura pada CITES current status and taxonomic issues. Zool.
masih dalam posisi belum terevaluasi. J. Linn. Soc. 172: 803–830.
[6] Hebert PDN, Cywinska A, Ball SL,
KESIMPULAN DeWaard JR (2003) Biological
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifications through DNA barcodes.
sampel pari layang-layang yang diidentifikasi Proc. R. Soc. B Biol. Sci. 270: 313–321.
dari TPI Gunung Lingkas, Tarakan, Kalimantan [7] Hebert PDN, Penton EH, Burns JM,
Utara dengan menggunakan pendekatan DNA Janzen DH, Hallwachs W (2004) Ten
barcoding adalah spesies Gymnura species in one: DNA barcoding reveals
(Aetoplatea) zonura. G. zonura terkategori cryptic species in the neotropical skipper
vulnerable (vu) di laman IUCN yang berarti butterfly Astraptes fulgerator. Proc. Natl.
spesies ini sedang menghadapi risiko Acad. Sci. U.S.A. 101: 14812–14817.
kepunahan di alam. Kategori G. zonura pada [8] Hubert N, Hanner R, Holm E, Mandrak
CITES masih dalam posisi belum terevaluasi. NE, Taylor E, Burridge M, Watkinson D,
Dumont P, Curry A, Bentzen P, Zhang J,
UCAPAN TERIMA KASIH April J, Bernatchez L (2008) Identifying
Canadian freshwater fishes through DNA
Terima kasih diucapkan kepada Dr.
barcodes. PLoS ONE 3(6): e2490.
Muhammad Firdaus atas diskusinya selama
[9] Ward RD, Holmes BH, White WT, Last
Gaffar dkk 87