Anda di halaman 1dari 18

BIOFARMASI SEDIAAN

OBAT YANG DIBERIKAN


SECARA PARENTERAL
Oleh :
 
ERMA MARANTIKA (10113005)
MAYA FITRIANA (10113094)
NUR LUFIKA AGUSTINA (10113098)
NURUL ASRO EFENDI (10113097)
RARAS LUH NARESWARI (10113036)
WIKA DWIANTI (10113158)
S1 FARMASI B/ TK III
SEDIAAN PARENTERAL ??

Sediaan steril yang


dimaksudkan untuk
pemberian secara
injeksi, infus, atau
implan dalam dalam
tubuh.
KEUNTUNGAN
1) Memberikan efek yang cepat
2) Tidak melalui First Pass Effect
3) Dapat diberikan apabila penderita dalam keadaan tidak dapat
bekerjasama dengan baik, tidak sadar, atau tidak dapat dengan
cara pemberian lain (seperti oral)
4) Kadar obat didalam darah yang hasilnya lebih bisa diramalkan
5) Dapat untuk obat yang rusak /tidak diabsobsi dalam sistem
saluran cerna
contoh: insulin (protein drug)

Shargel, Leon. et all, Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics,


Fifth edition, Mc.Graw Hill, Singapore,Chapter 13, 2005
KERUGIAN
1) Apabila sudah masuk ke dalam
tubuh susah untuk dikeluarkan
terutama apabila terjadi kasus
toksisitas
2) Hargal relatif lebih mahal
3) Membutuhkan tenaga medis
KARAKTERISTIK SEDIAAN
Sterile
 Bebas dari partikel yang berukuran
besar (free from particulate matter)
a. yaitu: partikel yang melayang
(mobile), tidak larut dalam sediaan
parenteral.
b. idealnya sediaan parenteral =
jernih dan tidak ada partikel yang
dapat dilihat dengan mata telanjang
c. Standar USP
Perhitungan partikel dilakukan dengan :
electronic liquid-borne particle counter with light-
obscuration sensor
Pada sediaan volume kecil (<100ml)
Tidak lebih dari 1000 partikel perkontainer dengan
(diameter) 10µm dan/atau 1000 partikel
perkontainer dengan 25µm
Pada sediaan volume besar
Tidak lebih 50 partikel per-mili literdengan 10µm
dan/atau tidak lebih 5 partikel per-mili liter dengan
25µm
 Stabil secara fisika dan kimia dalam kurun
periode tertentu
Hal ini menentukan bahwa sediaan steril
akan
berada dalam bentuk cair atau serbuk
 bebas dari mikroorganisme a.l. pyrogen
/bakteri
efek farmakologis yang ditimbulkan dengan
adanya pyrogen, a.l: fever, malasie,
headache.
Grafik:
konsentrasi plasma setelah
pemberian obat dengan dosis sama
dengan 3 rute berbeda
(Shargel edisi 5 ha 445)
Intra vena

 Biasanya vena di daerah Antecubital (dibagian


depan siku)
– Vena : besar, di permukaan, dan mudah dilihat
 Cara memasukkan jarum:
1) Potongan yang miring hadap keatas & ujung
tertajam hadap ke vena
2)Dengan teknik aseptis
) Bahaya:
terbentuknya trombus akibat rangsangan jarum
pada dinding vena terutama yang cairan mengiritasi
– Trombus →Embolus →Emboli
) Bisa untuk volume besar / kecil
) Volume tetesan : 2-3 ml/permenit
Intra Muskular
 Efek tidak secepat IV tapi biasanya lebih lama
 Biasanya Absorbsi larutan >suspensi dan
sediaan air > minyak
 Pada otot rangka
 Tempat injeksi sebaiknya sejauh mungkin dari
saraf utama
 Biasanya di otot gluteus maksimus (pantat), otot
deltoid (lengan atas),
 Pada bayi di pantat otot belum berkembang
dengan baik, sehingga i.m. di otot deltoid (lengan
atas), otot midlateral (di paha)
 Kerusakan akibat i.m.: hematom, emboli,
terkelupasnya kulit, kerusakan saraf
 Volume umumnya 5ml (di gluteal), 2ml (deltoid)
Sub Kutan
• Dibawah permukaan kulit
• Umumnya di jaringan interstitial
longgar lengan bawah, paha, atau
pantat
• Volume suntikan jarang lebih besar
dari 2 ml
• Obat yang mengiritasi, larutan
suspensi kental sebaiknya tidak
dengan s.c.karena dapat
menimbulkan sakit, lecet, abses
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BIOAVAILABILITAS
1. FAKTOR FISIKOKIMA
2. FAKTOR FISIOLOGI
3. FAKTOR FORMULASI

(Turco Salvatore, M.S. Pharm.D, F.A.S.H.P, Sterile Dosage Form:


Their Preparation and Clinical Application, 3rd edition, Lippincott
Williams & Wilkins, Baltimore, USA, Chapter 7, 1994)
FAKTOR FISIKOKIMIA
• LAJU DISOLUSI
• KOEFISIEN PARTISI dan KELARUTAN
DALAM LEMAK
• INTERAKSI OBAT (ZAT AKTIF) DAN
BAHAN TAMBAHAN LAIN DALAM
SEDIAAN
EVALUASI
 Uji Stabilitas Fisika Kimia
- penampilan fisik seperti : warna, bau, rasa
konsistensi
- viskositas, homogenitas
- perubahan kandungan zat
diuji pada rangkaian kondisi spesifik tertentu
dimana suhu, pH, intensitas cahaya, dan
konsentrasi obat pada selang waktu tertentu.
 Uji Mikrobiologi
 Uji Invivo

Anda mungkin juga menyukai