Anda di halaman 1dari 76

Sediaan Steril

Kelompok 3 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Nur Amelia Khodijah


Fella Salinda Putri
Hilda Yatul Indra
Rifka Annisa
Siti Maryam
Nadiya Hilmi
Nada Aprillia
Tiara Mahkotawati
Ayu Gustida Fajrin
Elfhira Rosalia
Nia Fachrunnisa
Sahrul Fauzi
Azizah Nurul Amanah
Muhammad Hugo Syavisfa

Alasan Sediaan Steril Dibuat

1.Kadar obat sampai ke target


Jumlah obat yang sampai ke jaringan target sesuai dengan jumlah yang
diinginkan untuk terapi .
2.Parameter Farmakologi.
Meliputi waktu paruh, C.max,dan onset
3.Jaminan dosis dan Kepatuhan,
Terutama pada pasien rawat jalan
4.Efek biologis
Efek biologis tidak bisa dipacai karena obat tidak bisa dipakai secara oral .
5.Dikehendaki efek lokal dengan menghindari efek atau reaksi toksik sistemik
6.Alternatif rute,jika tidak bisa lewat oral.
7.Kondisi pasien
Untuk pasien-pasien yang tidak sadar ,tidak kooperatif,atau tidak bisa dikontrol
8.Inbalance (cairan badan dan elektrolit)
9.Efek lokal yang diinginkan

Definisi Sediaan Steril


Steril adalah bebas dari pencemaran mikroorganisme. Sediaan
farmasi steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi
yang pada saat ini banyak digunakan terutama pada rumah
sakit. Sediaan farmasi steril sangat membantu pada saat pasien
dioperasi, diinfus, disuntik, mempunyai luka terbuka yang
harus diobati dan sebagainya. Dimana dalam keadaan tersebut
sangat dibutuhkan kondisi steril karena pada pengobatannya
langsung bersentuhan sel tubuh, lapisan mukosa organ tubuh,
dimasukkan langsung kedalam cairan atau rongga tubuh.
Sangat memungkinkan terjadi infeksi bila obatnya tidak steril .

Wujud-wujud sediaan steril

Padat
Sediaan
Steril

Semi
Padat
Cair

Syarat Sediaan Steril


1. Efikasi mencakup kemanjuran suatu obat yang dalam terapi termasuk efektivitas obat dalam terapi.
2. Safety : keamanan ini antara lain meliputi: eamanan dosis obat dalam terapi, memberikan efek terapi sesuai dengan yang
diinginkan dan tidak memberikan efek toksik atau efek samping yang tidak diinginkan.
3. Acceptable : maksudnya disukai oleh pasien. Jadi obat perlu dibuat sedemikian menarik dan mudah dipakai konsumen.
4. Sediaan obat harus jernih. Jernih maksudnya tidak ada partikel yang tidak larut dalam sediaan tersebut. Jadi, meskipun
sediaan berearna, tetap terlihat jernih (tidak keruh).
5. Tidak berwarna. Maksudnya sediaan larutan bisa saja berwarna, namun warna larutan sama dengan warna zat aktifnya
sehingga tidak ada campuran warna lain dalam sediaan itu.
6. Bebas dari partikel asing. Partikel asing; partikel yang bukan penyusun obat. Sumber partikel bisa berasal dari: air, bahan
kimia, personil yang bekerja, seratr dari alat/pakaian personil, alat-alat, lingkungan, pengemas (gelas, plastik).
7. Keseragaman volume/berat. Terutama untuk sediaan solid steril.
8. Memenuhi uji kebocoran. Terutama untuk injeksi yang dikemas dalam ampul. Uji kebocoran dapat dilakukan dengan:
Uji dengan larutan warna (dye bath test)
Metode penarikan vakum ganda (the double vacuum pull method)
9. Stabil. Artinya sediaan tidak mengalami degradasi fisika. Misal jika bentuk sediaan larutan maka sediaan tersebut tetap
berada dalam bentuk larutan (bukan suspensi). Sifat stabil ini berkaitan dengan formulasi. Ketidakstabilan dapat dilihat dari:
Terjadi perubahan warna. Contoh: larutan adrenalin yang awalnya berwarna jernih karena teroksidasi akan menjadi merah
karena terbentuk adenokrom.
Terjadi pengendapan. Contoh: injeksi aminophilin dibuat dengan air bebas CO2, karena jika tidak bebas CO2 maka akan
terbewntuk theopilin yang kelarutannya kecil dalam air sehingga kanmengendap. Akibatnya dosis menjadi berkurang.

Rute Pemberian Intravena


1. Pemberian Intravena
2. Pemberian Subkutis (Subkutan)
3. Pemberian Intramuskuler
4. Pemberian intrathekal-intraspinal
5. Intraperitoneal
6. Intradermal
7. Intratekal

1. Pemberian Intravena
Infus cairan Intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Beberapa pengobatan seperti
transfuse darah dan infeksi lethal yang dapat diberikan secara intravena. Secara
umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
Pendarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha)
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Serangan panas (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)

2. Pemberian Subkutis (Subkutan)


Lapisan ini letaknya persis dibawah kulit, yaitu lapisan lemak (lipoid) yang dapat
digunakan untuk pemberian obat antara lain vaksin, insulin, skopolamin, dan epinefrin
atau obat lainnya. Injeksi subkutis biasanya diberikan dengan volume samapi 2 ml (PTM
membatasi tak boleh lebih dari 1 ml) jarum suntik yang digunakan yang panjangnya
samapi sampai 1 inci (1 inchi = 2,35 cm)
Cara formulasinya harus hati-hati untuk meyakinkan bahwa sediaan (produk) mendekati
kondisi faal dalam hal pH dan isotonis. FN (1978) mensyaratkan larutannya isotoni dan
dapat ditambahkan bahan vasokontriktor seperti Epinefrin untuk molekulisasi obat (efek
obat)
Cara pemberian subkutis lebih lambat apabila dibandingkan cara intramuskuler atau
intravena. Namun apabila cara intravena volume besar tidak dimungkinkan cara ini
seringkali digunakan untuk pemberian elektrolit atau larutan infuse i.v sejenisnya. Cara
ini disebut hipodermoklisis, dalam hal ini vena sulit ditemukan. Karena pasti terjadi
iritasi maka pemberiannya harus hati-hati. Cara ini dpata dimanfaatkan untuk pemberian
dalam jumlah 250 ml sampai 1 liter.

3. Pemberian Intramuskuler
Intramuskuler artinya diantara jaringan otot. Cara ini keceparan absorbsinya terhitung nomor
2 sesudah intravena. Jarum suntik ditusukkan langsung pada serabut otot yang letaknya
dibawah lapisan subkutis. Penyuntikan dapat di pinggul, lengan bagian atas. Volume injeksi
1 samapi 3 ml dengan batas sampai 10 ml (PTMvolume injeksi tetap dijaga kecil, biasanya
tidak lebih dari 2 ml, jarum suntik digunakan 1 samai 1 inci. Problem klinik yang biasa
terjadi adalah kerusakan otot atau syaraf, terutama apabila ada kesalahan dalam teknik
pemberian (ini penting bagi praktisi yang berhak menyuntik). Yang perlu diperhatikan bagi
Farmasis anatara lain bentuk sediaan yang dapat diberikan intramuskuler, yaitu bentuk
larutan emulsi tipe m/a atau a/m, suspensi dalam minyak atau suspensi baru dari puder steril.
Pemberian intramuskuler memberikan efek depot (lepas lambat), puncak konsentrasi
dalam darah dicapai setelah 1-2 jam. Faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari
jaringan otot (im) anatar lain : rheologi produk, konsentrasi dan ukuran partikel obat dalam
pembawa, bahan pembawa, volume injeksi, tonisitas produk dan bentuk fisik dari produk.
Persyaratan pH sebaiknya diperhatikan, karena masalah iritasi, tetapi dapat dibuat pH antara
3-5 kalau bentuk suspensi ukuran partikel kurang

4. Pemberian intrathekal-intraspinal
Penyuntikan langsung ke dalam cairan serebrospinal pada
beberapa temapt. Cara ini berbeda dengan cara spinal
anastesi. Kedua pemberian ini mensyaratkan sediaan
dengan kemurniaannya yang sangat tinggi, karena dearah
ini ada barier (sawar) darah sehingga daerahnya tertutup.
Sediaan intraspinal anastesi biasanya dibuat hiperbarik
yaitu cairannya mempunyai tekanan barik lebih tinggi dari
tekanan barometer. Cairan sediaan akan bergerak turun
karena gravitasi, oleh sebab itu harus pada posisi pasien
tegak.

5. Intraperitoneal
Penyuntikan langsung ke dalam rongga perut, dimana
obat secara cepat diabsorbsi. Sediaan intraperitoneal
dapat juga diberikan secara intraspinal, im,sc, dan
intradermal

7. Intratekal
Digunakan khusus untuk bahan obat yang akan
berefek pada cairan serebrospinal. Digunakan untuk
infeksi ssp seperti meningitis, juga untuk anestesi
spinal.Intratekal umumnya diinjeksikan secara
langsung pada lumbar spinal atau ventrikel sehingga
sediaan dapat berpenetrasi masuk ke dalam daerah
yang berkenaan langsung pada SSP.

Fungsi Bentuk Sediaan Steril

Fungsi Bentuk Sediaan Steril


1. Implan
2. 1. Sediaan Parenteral volume kecil dan volume besar
2. Imunoserum
3. Vaksin
4. Larutan Irigasi Dan Dialisis
5. Sediaan Obat Mata
6. Serum Dan Plasma

Implan

Definisi Implan
Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril
berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi
(dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara
pengemoaan atau pencetakan implan atau pelet
dimaksutkan ditanam di dalam tubuh (biasanya secara
subkutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat
secara berkesinambunga dalam angka waktu lama. Implan
ditanamkan dengan bantuan ijektor khusus yang sesuai
atau dengan sayatan bedah. Bentuk sediaan ini digunakan
untuk pemberuan hormon seperti testoteron atau estradiol.

Jenis-Jenis Implan
1. Norplant Terdiri dari 6 batang silastis lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg
levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon Terdiri dari 1 batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 mg 3- ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan
75 mg levonogestrel dan lama kerja 3 tahun.

Efektivitas Implan Dan Mekanisme


Kerja Implan
Efektivitas Implan
Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna
nya. Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahunwanita (sarwono
2002).

Mekanisme Kerja Implan


1.
2.
3.
4.

Lendir servik menjadi kental


Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga
sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi

Cara Pemasangan Implan


Pemasangan Implant biasanya dilakukan dibagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian
yang kidal ), agar tidak menggangu kegiatan. Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah
melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih
dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering
dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan.
Setelah itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun implant harus diambil atau di lepas.
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.1993)
Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2 setelah menstruasi. Akseptor sebaiknya
berbaring horizontal atau duduk selama pemasangan implant untuk mempermudah pemasangan.
a) Lengan yang tidak dominan (lengan kiri) diletakan lurus setinggi pundak. Tentukan daerah pemsangan biasanya
sekitar 8 cm hingga 10 cm di atas lipat siku. Lakukan pembersihan di daerah tindakan dan sekitarnya.
b) Lakukan anestesi local di tempat insersi dan dengan arah seperti kipas sepa njang 4-4,5 cm dengan pembius
local.
c) Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikan, agar luka tidak dijahit dan mengurangi
kemugkinan infeksi.
d) Tusukkan trochar melalui sayatan ke bawah kulit, perhatikan tanda batasnya dan tusukkan sampai tanda batas
dekat pangkal trochar.
e) Keluarkan batang dalam trochar dan masukkan kapsul implant ke dalam batang ke luar trochar dengan memakai
pinset anatomis, dorong pelan-pelan dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan.
f) Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trochar perlahan-lahan sepanjang batang pendorong sampai batas
paling ujung. Implant terlepas dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan dipastikan
dengan meraba ujung trokar dengan jari.
g) Raba implant terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi sebelahnya tanpa terlebih dahulu
mengeluarkan ujungnya dari sayatan. Pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga keenam
kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antisepstik, tutup dengan plester dan kasa steril dan balut dengan
perban.

Pencambutan Implan
1. Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan desinfeksi di
daerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan anastesi local pada tempat
insersi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan pembius local.
2. Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan
mengurangi kemungkinan infeksi.
3. Tekan Implan dengan jari kea rah sayatan, setelah ujung tampak,
jepit dengan pean dan tarik keluar.
4. Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan
menggunakan scalpel.
5. Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pel-an yang lain. Tarik
keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan
hal yang sama sampai semua implant (6 btg) dikeluarkan. Rapatkan
luka, tutup dengan plester, kasa steril dan balut dengan perban.

Indikasi Implan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Usia reproduksi
Telah memiliki anak
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan tidak menyusui
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/ 110 mmhg, dengan maslah pembekuan
darah.
9. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
10. Sering lupa menggunakan pil

Kontra-Indikasi Implan
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.1993)
1.
2.
3.
4.

Hamil atau diduga hamil


Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
Tumor/keganasan
Penyakit Jantung, Kelainan Haid, Darah Tinggi, Kencing
Manis

Efek Samping Implan


(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.1993)
1.
2.
3.

4.
5.

Gangguan Haid : Amenorhea dan Methrorhagia.


Depresi : Rasa lesu, tak bersemangat dalam kerja /
kehidupan
Keputihan : Adanya cairan putih yang berlebihan keluar
dari liang senggama dan terasa mengganggu.Tidak
berbahaya kecuali bila berbau, panas, atau terasa gatal.
Perubahan Berat Badan
Nyeri : Rasa nyeri pada daerah pemasangan akibat iritasi
syaraf setempat

Keuntungan Implan

(Badan Koordinasi Keluarga Berencana


Nasional.1993)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tidak menekan produksi ASI


Praktis dan efektiv
Tidak ada factor lupa
Masa pakai jangka panjang (5 thn)
Membantu mencegah anemia
Khasiat kontrasepsi susu berakhir segera setelah
pengangkatan
Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan
hormone estrogen

Kerugian Implan
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.1993)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas


kesehatan yang terlatih
Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk
pemasangan dan pengangkatan susuk/implant
Implant lebih mahal daripada KB
Implan sering mengubah pola haid
Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri
Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang
belum dikenalnya
Susuk dapat terlihat di bawah kulit.

Sediaan Parenteral
volume kecil dan
volume besar

a. Obat Parenteral Volume Kecil


Obat parenteral volume kecil berisi beberapa obat suntik yang umum
digunakan dalam volume kecil.Biasanya obat parenteral volume kecil berupa
sediaan injeksi yang dikemas dalam kemas 100 ml atau kurang.Beberapa
diantaranya larutan dan suspensi lainnya.Diantara obat suntik yang banyak
digunakan dalam volume kecil adalah beberapa sediaan insulin. Insulin
merupakan zat aktif yang terpenting dari pankreas,memungkinkan pasien
diabetik memakai karbohidat dan lemak dengan cara parietal yang berhasil
baik. Insulin digunakan untuk merangsang oksidasi glukosa,merendahkan
kadar gula dalam darah dan mengatur pembentukan gula dari sumber bukan
karbohidrat,karena itu insulin lebih efektif digunakan dengan cara suntikan.
Insulin digunakan untuk pengobatan diabetes melitus ,insulin mungkin juga
digunakan untuk memperbaiki nafsu makan dan kenaikan berta badan pada
kasus malnutrisi nondiabetes dan sering diberikan secara infus intravena.

Contoh beberapa obat suntik yang dapat dikemas dalam bentuk kecil
Obat suntik

Bentuk Fisik

Kategori dan Keterangan

Injeksi Aminofilin

Larutan

Relaksan otot polos;biasanya diberikan I.V sebagai


bronkodilator
pada
pengobatan
asama,empisema,kegagalan jantung kongestif dan
kondisi lain.

Injeksi Heparin Natrium

Larutan

Antikoagulan diberikan I.M atau SubQ sebagai


ditujukan dengan penentuan waktu protombin.

Suspensi Kortison Asetat Steril

Suspensi

Steroid adrenokortikal diberikan secara I.M untuk


rheumatoid,alergi dan kondisi lainnya.

Injeksi Besi Dekstran

Larutan Koloid

Hematinik diberikan secara I.M atau I.V dalam


kasus anemia kekurangan besi.

Injeksi Sterptomisin Sulfat

Larutan Kental

Antibakteri diberikan I.M sebagai tuberkulostatik.

Injeksi Fitonadion

Dispersi

Vitamin K (protrombogenik) digunakan dalam


situasi hemorhagik emulsi fitonadion dalam
air,suatu cairan kental.

b. Obat Parenteral Volume Besar


Obat parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus
intarvena untuk menambah cairan tubuh,elektrolit atau untuk
memberi nutrisi. Biasanya diberikan dalam volume 250 ml sampai
beberapa liter dan dalam jumlah yang lebih banyak lagi per
harinya,dengan penetesan yang lambat. Karena diberikan dalam
volume besar,larutan ini tidak boleh mengandung zat bakteriostatik
atau zat penambah farmasi lain.dikemas dalam wadah yang besar
dosis tunggal.
Larutan sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi
pemeliharaan untuk pasien pasien yang akan atau sudah
dioperasi,atau untuk penderita yang tidak sadardan tidak dapat
menerima cairan,elektrolit dan nutrisi lewat mulut. Larutan ini dapat
juga digunakan sebagai terapi pengganti untuk penderita yang
mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang berat.

Kegunaan obat parenteral volume besar

Kegunaan obat parenteral


volume besar

Terapi
pemeliharaan
Terapi
pengantian
Kebutuhan Air
Kebutuhan
elektrolit
Kebutuhan kalori
Hiperalimentasi
parenteral

Terapi pemeliharaan
Bila penderita dirawatdengan waktu yang singkat/beberapa hari maka
umumnya cukup dengan larutam sederhana yang mengandung banyak
air dan dektrosa secukupnya,dan sejumlah kecil natrium dan kalium.
Bila penderita tidak dapat menerima nutrisi ataya cairan lewat mulut
untuk waktu yang agak lama sekitar 3-6 hari maka dapat digunakan
larutan yang mengandung kalori tinggi. Pada keadaan dimana
pemberian makanan lewat mulut harus tertunda dalam periode
beberapa minggu nutrisi lengkap parental harus diberikan untuk
menyediakan nutrisi esesial,agar sedikit terjadi kerusakan jaringan dan
untuk mempertahankan keadaan tubuh. Yang termasuk dalam larutan
ini adalah protein hidrolisat,karbohidrat,vitamin,mineral,elektrolit dan
air secukupnya.

Terapi pengantian
Dalam keadaan kehilangan elektrolit dan air,seperti
diare yang berat atau muntah,mula-mula dapat
diberikan larutan parental dalam jumlah yang besar
dari jumlah lazim kemudian diberikan terapi
pengganti.

Kebutuhan Air
Pada individu normal,banyaknya kebutuhan air per hari adalah jumlah yang dibutuhkan
untuk penggantian normal dan yang mungkin hilang. Setiap harinya,air hilang lewat air
kemih,kotoran,dan pernafasan.Kebutuhan normal airsetiap harinya,untuk orang dewasa
25-40 ml/kg berat badan atau 2.000 ml per m2luas permukaan tubuh.Anak-anak
dan dewasa bertubuh kecil memerlukan air yang lebih banyak per kg berat badan
daripada dewasa bertubuh lebih besar. Kebutuhan air hubungannya lebih erat dengan luas
permukaan tubuh daripada dengan berat badan . Akan tetapi,untuk bayi yang baru
lahir,volume yang diberikan pada minggu pertama atau kedua harus kira-kira separuh
darihasil perhitungan luas permukaan.
Pada terapi pengganti air untuk orang dewasa,dibutuhkan 70 ml air per kg/hari disamping
untuk pemeliharaan. Bayi yang mengalami kekurangan air hebat,mungkin memerlukan
jumlah yang lebih besar.
Karena pemberian air secara intarvena dapatmenimbulkan hemolisis osmotik sel darah
merah, dan arena penderitayang menerima air umumnya memerlukan nutrisi,maka
pemberian air secara parental umumnya sebagai larutan yang mengandung dekstrosa atau
elektrolit sehingga larutan mempunyai tonisitas yang cukup untuk mencegah sel darah
merah pecah.

Kebutuhan elektrolit
Kalium adalah kation utama intrasel,khususnya
penting untuk fungsi normal jantung dan otot
polos.Kebutuhan lazim setiap harinya 100 mEq
dan kehilangan kalium setiap harinya 40
mEq.Sehingga pada terapi pengganti,harus paling
sedikit dikandung 40 mEq.Natrium kation utama
ekstra sel sangat penting untuk mempertahankan
cairan ekstra sel.

Kebutuhan kalori
Umumnya penderita yang memerlukan cairan parental diberi
dekstrosa 5% untuk memperkecil kekurangan kalori yang
biasanya dialami oleh penderita terapi
pemeliharaan.Penggunaan dekstrosa mengurangi ketosis dan
kerusakan protein.Kebutuhan kalori bisa diperkirakan dari
berat badan.

Hiperalimentasi parenteral

Ini merupakan infus yang mengandung banyak nutrisi yang mampu mensintesis
jaringan aktif dan pertumbuhan. Digunakan pada pemberian larutan protein jangka
panjang lewat I.V yang mengandung dekstrosa kadar tinggi (
20%),elektrolit,vitamin,dan beberapa yang mengandung insulin. Berikut ini adalah
komponen-komponen yang digunakan dalam larutan nutrisi parental. Umumnya
diberikan per liter cairan. Masing-masing komponen dan jumlah yang diberikan
kepada penderita berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan penderita.

Elektrolit
Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Klorida
Asetat
Fosfat

25 mEq
20 mEq
5 mEq
5 mEq
30 mEq
25 mEq
18 mEq

Vitamin
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin E
Vitamin C
Niasin
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B6
Asam Pantetonat
Asam Folat
Vitamin B12
Biotin

3300 I.U.
200 I.U.
10 I.U.
100 mg
40 mg
3,6- 4,93 mg
3-3,35 mg
4-4,86 mg
15 mg
400 mcg
5 mg
60 mcg

Asam Amino Esensial


L- Isolusin
L- Leusin
L-Lisin Asetat
L- Mitionin
L- Fenilalanin
L-Treonin
L- Triptofan
L- Valin

590 mg
770 mg
870 mg
450 mg
480 mg
340 mg
130 mg
560 mg

L- Alanin
L- Arginin
L- Histidin
L- Prolin
L- Serin
Asam
Aminoasetat

600 mg
810 mg
240 mg
950 mg
500 mg
1,19 g

Asam Amino Bukan Esensial

Dekstrosa merupakan bagian terbesar dari suatu larutan yang akan meningkatkan nilai
kalori larutan,sehingga volume yang diperlukan untuk diberikan dapat sekecil
mungkin. Larutan diberikan secara lambat lewat vena besar seperti subklavian.
Penggunaan vena subklavian yang terletak tepat di balik tulang selangka(clavicula dan
dekat jantung memungkinkan bahan makanan yang bersifat cairan dengan konsentrasi
tinggi diencerkan dengan cepat sehingga memperkecil risiko kerusakan jaringan dari
larutan hipertonis.

Obat Suntik

Kadar Lazim

Kategori dan Komentar

Dextrose Injection,USP

2,5, 5,0 , 10, 20% dekstrosa dari kekuatan lain.

Penambahan /pelengkap nutrisi dan


cairan

Dextrose and Potassium Chloride


Injection

5% dekstrosa dan dari 0,075% (10 mEq kalium) ke


0,3 % (40 mEq kalium) kalium klorida

Penambahan /pelengkap nutrisi,cairan


dan elektrolit

Dextrose and Sodium Chloride


Injection,USP

Dekstrosa bervariasi dari 2,5 ke 25% dan natrium


klorida dari 0,11 (19 mEq natrium) ke 0,9 % (154
mEq natrium)

Penambahan/pelengkap
dan elektrolit

Fructose Injection,USP

10% fruktosa

Fructose and Sodium Chloride


Injection,USP

10% fruktosa dan 0,9 % natrium klorida

Penambahan/pelengkap
cairan,dan
nutrisi
Penambahan/pelengkap cairan nutrisi
dan penambahan/pelengkap elektolit.

Mannitol Injection,USP

5 ,10 ,15, 20 dan 25 % mannitol

Membantu mediagnosis
fungsi ginjal,diuretik

Mannitol and Sodium Chloride


Injection,USP

5, 10 dan 15% mannitol dan 0,45 % natrium


klorida (77 mEq natrium)

Diuretik

Protein Hydrolysate Injection,USP

5,7 dan 10% protein hidrolisat dengan atau tanpa


memvariasi perbandingan dekstrosa alkohol dan
fruktosa

Penambahan /pelengkap cairan dan


nutrisi

Ringers Injection,USP

0,86 % natrium klorida, 0,03 % kalium klorida, dan


0,033 % kalsium klorida

Penambahan/ pelengkap cairan dan


elektrolit

Lactated Ringers Injection,USP

2,7 mEq kalsium, 4 mEq kalium, 130 mEq natrium


dan 2,45 g laktat per liter

Pengatalis
penambahan/pelengkap
elektrolit

cairan,nutrisi

penentuan

sistemik;
cairan dan

Alasan Sediaan Injeksi Dibuat

Injeksi dibuat karena diinginkan kerja obat yang cepat karena langsung
diinjeksikan ke dalam pembuluh darah. Juga bila penderita tidak bisa
diajak kerja sama dengan baik, tidak sadarkan diri, tidak tahan menerima
pengobatan secara oral atau obatnya tidak efektif, maka sediaan ini akan
sangat berguna.

Kerugian Dari Injeksi:


1. Karena bekerja cepat, jika terjadi kekeliruan sukar
dilakukan pencegahan
2. Cara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga
khusus.
3. Kemungkinan terjadinya infeksi pada bekas
suntikan
4. Secara ekonomis lebih mahal dibanding dengan
sediaan yang digunakan per oral

Imunoserum

Definisi Imunoserum
Imunoserum adalah sediaan mengandung
imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan
dengan pemurnian. Imunoserum mempunyai
kekuatan khas mengikat venin atau toksin yang
dibentuk oleh bakteri, antigen virus atau antigen lain
yang digunakan untuk pembuatan sediaan.

Vaksin

Definisi Vaksin
Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan
khas pada manusia. Vaksin dibuat dari bakteri,
riketsia atau virus dan dapat berupa suspensi
organisme inaktif atau fraksi-fraksi atau toksoid.

Cara Menjaga Potensi Kerja Vaksin


Agar vaksin tetap mempunyai potensi yang baik sewaktu diberikan
kepada sasaran maka vaksin harus disimpan pada suhu tertentu
dengan lama penyimpanan yang telah ditentukan di masing-masing
tingkatan administrasi. Untuk menjaga rantai dingin vaksin yang
disimpan pada lemari es di Puskesmas, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengaturan dan penataan vaksin di dalam lemari es
2. Pengontrolan suhu lemari es dengan penempatan termometer di
dalam lemari di tempat yang benar dan pencatatan suhu pada
kartu suhu atau grafik suhu sebanyak dua kali sehari pada pagi
dan siang hari
3. Pencatatan data vaksin di buku catatan vaksin meliputi tanggal
diterima atau dikeluarkan, nomor batch, tanggal kadaluarsa,
jumlah diterima atau dikeluarkan dan jumlah sisa yang ada.

Dari penelitian, diketahui bahwa Antigen perlu disertai oleh zatzat lain agar kerjanya selalu optimal, kualitasnya terjaga dan
harus sempurna. Antigen rentan sekali rusak, sehingga itulah
sebabnya mengapa semua vaksin wajib disimpan dalam suhu 2-8
C (bahkan vaksin Polio -20 C). Antigen ini harus dilengkapi
dengan zat-zat aditif/tambahan, seperti :
1. Adjuvants
Memaksimalkan respon sistem imun tubuh

2.

Preservatives
Mencegah tumbuhnya bakteri/jamur selama proses pembuatan
vaksin

3.

Stabilizer
Menstabilkan vaksin saat berada pada kondisi ekstrem

Alasan kenapa vaksin tetap halal


Sebagian ulama menyatakan vaksin tetap halal, karena beberapa
pertimbangan :
1. Karena tanpa vaksin, banyak penyakit infeksi mematikan.
Disini poin manfaat yang lebih besar daripada mudharat sangat
diperhatikan. Dan selayaknya kita mengingat proses
ultrafiltrasi tadi.
2. Jika pun haram, vaksin dinyatakan halal karena pengganti
Tripsin babi belum ditemukan. Ini merupakan alasan
kedaruratan, dan para ulama terus menganjurkan untuk
menemukan Tripsin non-babi yang sampai saat ini masih terus
diusahakan.

Kekurangan Vaksin
1. Vaksin bersifat labil dan dapat mengalami
kerusakan bila terkena panas atau sinar.
2. Vaksin dapat menyebabkan penyakit yang
umumnya bersifat ringan dan dianggap sebagai
kejadian ikutan (adverse event).
3. Vaksin dapat berubah menjadi bentuk patogenik
seperti semula (hanya terjadi pada vaksin polio
hidup).

Alasan Sediaan Vaksin Dibuat


Untuk membantu tubuh dlam pengenalan adan
perlawanan terhadap suatu antigen asing yang masuk
ke dalam tubuh.

Larutan Irigasi dan Dialisis

Definisi Larutan Irigasi


Larutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besar dan
bebas pirogen yang digunakan untuk tujuan pencuciandan
pembilasan.Pirogen merupakan suatu produk mikroorganisme,
terutama dari bakteri gram negatif dan dapat berupa endotoksin dari
bakteri ini.Endotoksin ini terdiri dari suatu senyawa komplek yang
terdiri dari lipopolsakarida yang progenik, suatu protein dan suatu
lipid yang inert.
Larutan tidak disuntikkan ke dalam vena, tapi digunakan di luar
sistem peredaran darah dan umumnya menggunakan jenis Penutup
yang diputar atau plastik yang dipatahkan, sehingga memungkinkan
pengisian larutan dengan cepat. Larutan ini digunakan untuk
merendam atau mencuci luka.Sayatan bedah atau jaringan tubuh dan
dapat pula mengurangi pendarahan.

Persyaratan Lautan Irigasi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Isotonik
Steril
Tidak disbsorpsi
bukan larutan elektrolit
Tidak mengalami metabolisme
Cepat diekskresi
Mempunyai tekanan osmotik diuretik
bebas pirogen

Larutan irigasi dimaksudkan untuk mencuci dan merendam luka atau


lubang operasi. Sterilisasi pada sediaan ini sangat penting karena cairan
tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang
merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah.( Ansel hal 399 ).
Sodium Klorida ( NaCl ) secara umum digunakan untuk irigasi ( seperti
irigasi pada rongga tubuh, jaringan atau luka ). Larutan irigasi NaCl
hipotonis 0,45% dapat digunakan sendiri atau tanpa penambahan bahan
tambahan lain. Larutan irigasi NaCl 0,9% dapat digunakan untuk
mengatasi iritasi pada luka. ( DI 2003 hal 2555 ).Larutan irigasi glisin
digunakan selama operasi kelenjar prostat dan prosedur transuretral
lainnya. Larutan yg digunakan untuk luka dan kateter uretra yg mengenai
jaringan tubuh harus disterilkan dgn cara aseptis.

Alasan Sediaan Irigasi Dibuat

Alasannya adalah larutan ini digunakan untuk merendam luka/mencuci


luka, sayatan bedah atau jaringan/organ tubuh.

Definisi Larutan Dialisis


Larutan dialisis peritoneal merupakan suatu sediaan parenteral steril
dalam jumlah besar (2 liter). Larutan tidak disuntikkan ke dalam
vena, tetapi dibiarkan mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan
umumnya menggunakan tutup plastik yang dipatahkan, sehingga
memungkinkan larutan dengan cepat turun ke bawah.Penggunaan
cairan demikian bertujuan menghilangkan senyawa-senyawa toksik
yang secara normal dikeluarkan atau diekskresikan ginjal. Pada
kasus keracunan atau kegagalan ginjal, penggunaaan larutan dialisis
peritoneal merupakan pilihan lain yang dapat dilakukan. Larutan
diabsorbsi dalam membran peritoneal mengikuti peredaran
darah.Kemudian, di dalam ujung sel peritoneal terjadi penarikan zat
toksin dari darah ke dalam cairan dialisis, yang bekerja sebagai
membran semipermeabel.

Persyaratan Larutan Dialisis Peritonal


1. Hipertonis
2. Steril
3. Dapat menarik toksin dalam ruang peritoneal

Alasan sediaan dialisis dibuatan


Untuk menghilangkan senyawa-senyawa toksis yang secara
normal diekskresikan oleh ginjal dan juga untuk menambah
senyawa-senyawa yang bagus bagi ginjal pada penderita gagal
ginjal, karena sediaan ini mengandung dekstrosa sebagai
sumber utama kalori, vitamin, mineral, elektrolit, dan asam
amino/peptida sebagai sumber nitrogen.

Sediaan Obat Mata

Obat Tetes Mata

a. Tetes Mata
Tetes mata menurut FI edisi III adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan untuk mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendirmata disekitar kelopak mata dan bola mata. Pada dasamya komponen tetes matasteril adalah :
Zat aktif
a.
Cairan pembawa berair
b.
Zat pengawet seperti : fenilraksa (II) nitrat atau fenilraksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0,01 %
b/v atau klorheksidina asetat 0,01 %b/v yang pilihannya didasarkan atas ketercampuran zat pengawetterhadap obat yang
terkandung di dalamnya selama waktu tetes mata itudimungkinkan untuk digunakan, sebagai contoh benzalkonium
tidak cocokdigunakan sebagai pengawet untuk tetes mata yang mengandung anestetik lokal.

Tetes mata steril harus memenuhi syarat sterilitas, berupa larutan jernih,bebas partikel asing serat dan benang, isotonis dan
isohidris. Adapun carapembuatan tetes mata kecuali dinyatakan lain digunakan salah satu cara sebagaiberikut :
a.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau zat
pengawet lain yang cocok dan larutan dijernihkan dengan penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup wadah
dan sterilkan dengan cara sterilisasi pemanasan dengan otoklaf.
b.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau
zat pengawet lain yang cocok dan larutan disterilkan dengan cara penyaringan melalui penyaring bakteri steril,
diisikan ke dalam wadah akhir yang steril kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik.
c.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau
zat pengawet lain yang cocok dan larutan dijernihkan dengan penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup
wadah dan sterilkan dengan cara pemanasan dengan bakterisida. Semua alat yang digunakan untuk pembuatan
tetes mata, begitu juga wadahnya harus bersih betul sebelum digunakan. jika perlu disterilkan. Tetes matasteril
dikemas dalam botol plastik atau kaca yang tertutup kedap dilengkapidengan penetes.

Salep Mata
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakandasar salep
yang cocok. Cara pembuatannya bahan obat ditambahkan sebagailarutan steril
atau sebagai serbuk steril termikronisasi pada sar salep steril, hasilakhir
dimasukkan secara aseptic dalam tube steril . Bahan obat dan dasar salep
disterilkan dengan cara yang cocok, sedangkan tube disterilkan dalam
otoklafpada suhu antara 115 sampai 116 selama tidak kurang dari 30 menit.
Salepmata steril harus memenuhi syarat:
a. Homogenitas , tidak boleh mengandung bagian yang kasar yang
dapatteraba.
b.Sterilitas
c. Isotonis.
d.Bila perlu digunakan pendapar.
e. Viskositas optimal anatar 15 25 cps.
f. Wadah pengemas tidak menganggu stabilitasbdan kemajuan preparat.
g.Suspensi obat mata harus mengandung partikel dengan karakteristik
kimiawi dan dimensi-dimensi kecil yang tidak menganggu mata.

Alasan Sediaan Tetes Mata Dibuat


Sterilisasi obat tetes mata diinginkan karena kornea
dan jaringan bening ruang anterior adalah media yang
baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan
masuknya cairan mata yang terkontaminasi dalam
mata yang trauma oleh kecelakaan atau pembedahan
dapat menyebabkan kehilangan indera penglihatan.
Jadi sediaan tetes mata harus didiapkan dengan
pertimbangan yang matang dan sesuai terhadap
tonisitas, stabilitas pH, viskositas dan sterilisasinya.

Kekurangan Obat tetes mata


1. Volume larutan yang ditampung oleh mata sangat terbatas
( 7 L) maka larutan yang berlebih dapat masuk ke nasal
cavity lalu masuk ke jalur GI menghasilkan absorpsi sistemik
yang tidak diinginkan. Mis. -bloker untuk perawatan
glaukoma dapat menjadi masalah bagi pasien gangguan
jantung atau asma bronkhial
2. Kornea dan rongga matasangat kurang tervaskularisasi,
selain itu kapiler pada retina dan iris relatif non permeabel
sehingga umumnya sediaan untuk mata adalah efeknya
lokal/topikal

SERUM DAN PLASMA

Serum
Serum adalah plasma darah (mengandung sekitar 90% air) tanpa
fibrinogen. Serumdarah terdiri dari protein (yang tidak digunakan
untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi,
antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Protein yang
terdapatdalam serum terdiri dari albumin dan globulin. Protein
globulin yang terdapat pada serum memiliki berbagai fungsi
bioligik, Diantaranya globulin yaitutranskobalamin yang
mengangkut vitamin B12 dan transkortin yang mengangkut kortisol,
globulin bertanggung jawab untuk transport besi bervalensi tiga
dalam plasma, globulin merupakan glikoprotein yang berperan pada
reaksi imun sehingga disebut immunoglobulin(IgG). Sedangkan
albumin berperan besar untuk ikatan protein obat.

Perbedaan serum dengan Darah

Darah merupakan komponen utama dari tubuh manusia. Darah dapat dibagi dalam tiga kategori utama: darah
secara keseluruhan terdiri dari plasma dan sel darah putih. Plasma darah, yang membuat sekitar 54,3% dari
darah, merupakan cairan media cair dari darah itu. Plasma darah adalah seperti jerami berwarna kuning dan
pada dasarnya digunakan untuk mengangkut sel-sel darah atau sel darah dari satu tempat ke tempat lain dalam
tubuh. Serum pada dasarnya plasma dengan protein pembekuan, yaitu fibrinogens, telah dihilangkan. Oleh
karena itu, serum plasma hanya minus protein pembekuan.

Darah merupakan komponen utama dari tubuh manusia, bukan tubuh hewan. Pada manusia, darah tersimpan
sekitar 7% dari berat. Seorang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 liter darah, atau 1,3 gal. Segala sesuatu
tentang tubuh manusia sangat kompleks, begitu juga darah. Darah terdiri dari berbagai komponen. Darah
dapat dibagi dalam tiga kategori utama: darah secara utuh, plasma dan sel darah putih. Simpanan darah
keseluruhan sekitar 45% dari darah, plasma sekitar 54,3%, dan sel darah putih sekitar 0,7%.
Darah keseluruhan selanjutnya dapat dipecah menjadi substansi zat. Seluruh darah terdiri dari beberapa aneka
macam sel, termasuk eritrosit, umumnya dikenal sebagai sel darah merah, leukosit, juga dikenal sebagai sel
darah putih, dan trombosit, yang juga disebut platelet. Semua sel ini bersama-sama dikenal sebagai sel-sel atau
elemen pembentuk.
Plasma darah, yang membuat naik sekitar 54,3% dari darah, merupakan cairan media cair dari darah itu. Ada
kira-kira 2,7-3,0 liter (2,8-3,2 liter) dari plasma darah dalam tubuh manusia rata-rata. Cairan dasarnya terdiri
dari 92% air, 8% protein plasma darah, dan sejumlah kecil bahan lainnya. Ini adalah seperti jerami berwarna
kuning dan pada dasarnya digunakan untuk mengangkut sel-sel darah atau sel darah dari satu tempat ke
tempat lain dalam tubuh.
Plasma memainkan peran penting dalam tubuh dan itu adalah untuk membantu sirkulasi nutrisi yang terlarut,
seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak yang baik terlarut dalam darah atau terikat pada protein plasma.
Plasma juga membantu menghilangkan produk-produk limbah, seperti karbon dioksida, urea, dan asam laktat.

Lanjutan..
Komponen penting lainnya dari plasma termasuk albumin serum, faktor penggumpalan darah untuk
memfasilitasi koagulasi, imunoglobulin, yang juga dikenal sebagai antibodi, partikel lipoprotein, protein lain
dan berbagai elektrolit seperti natrium dan klorida. Dalam rangka untuk memisahkan plasma dari darah, mesin
pemisah yang digunakan. Sebuah Mesin pemisah (centrifuge), pada dasarnya, memutar darah dalam tabung
reaksi, sampai sel-sel darah lebih berat turun ke dasar tabung. Plasma yang lebih ringan berkumpul ke atas dan
kemudian dapat dituangkan dalam wadah lain.
Serum pada dasarnya plasma dari protein pembekuan, yaitu fibrinogens, yang telah dihapus. Oleh karena itu,
serum plasma hanya minus protein pembekuan. Namun, serum tidak mengandung semua protein tidak
digunakan dalam pembekuan darah, termasuk elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan zat-zat eksogen, seperti
obat-obatan dan / atau mikroorganisme.
Proses pemisahan serum disebut plasmapheresis. Plasmapheresis adalah terapi medis yang melibatkan ekstraksi
plasma darah, pengobatan, dan reintegrasi.Studi tentang serum serologi.Serum sering digunakan dalam banyak
tes diagnostik, serta dalam mengetik darahSekali, plasma dipisahkan dari darah dengan menggunakan mesin
pemisah, darah anti-koagulan diperbolehkan untuk digumpalkan atau menggumpal.darah digumpalkan
Tenggelam ke bagian bawah tabung tes, meninggalkan serum di atas. Dalam rangka untuk memisahkan plasma,
antikoagulan biasanya ditambahkan ke sampel darah, yang tidak memungkinkan darah untuk membeku.
Namun, untuk memisahkan serum antikoagulan tersebut tidak akan ditambahkan, yang memungkinkan darah
untuk membeku dan untuk menghilangkan fibrinogen, yaitu faktor pembekuan, dari serum.

Perbedaan Serum dan Plasma


Plasma dan serum adalah bagian penting dari darah. Darah terdiri dari plasma, serum,
sel darah putih (sel yang melawan benda asing) dan sel darah merah (sel yang membawa
oksigen). Perbedaan utama antara plasma dan serum terletak pada faktor pembekuan
mereka.
Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung kedua faktor serum dan
pembekuan.Serum adalah bagian dari darah yang tersisa setelah faktor pembekuan
seperti fibrin telah dihapus.
Sebuah zat yang disebut fibrinogen sangat penting dalam pembekuan darah.Plasma
darah mengandung fibrinogen ini.Pada dasarnya, ketika serum dan plasma dipisahkan
dari darah, plasma masih mempertahankan fibrinogen yang membantu dalam
pembekuan sementara serum adalah bagian dari darah yang tersisa setelah fibrinogen ini
dihilangkan.Serum darah sebagian besar air yang dilarutkan dengan protein, hormon,
mineral dan karbon dioksida.Ini adalah sumber yang sangat penting dari elektrolit.
Plasma merupakan bagian cairan bening kekuningan dan darah.Hal ini juga ditemukan
dalam getah bening atau cairan intramuskular.Ini adalah bagian dari darah yang
mengandung fibrin dan faktor pembekuan lainnya. Plasma membuat naik sekitar 55%
dari total volume darah. Konstituen utama dari plasma darah adalah air.

Plasma darah dibuat dengan spinning tabung uji yang mengandung darah
dalam sentrifugal sampai sel darah terisolasi di ujung tabung.Setelah ini
telah dilakukan, plasma ditarik lepas.Plasma darah biasanya memiliki
kepadatan 1.025kg / l. hal indah tentang plasma ini adalah bahwa hal itu
dapat disimpan bahkan 10 tahun dari tanggal itu telah dikumpulkan.Plasma
sel bagian bebas dari darah dan biasanya dirawat dengan antikoagulan.
Serum adalah bagian cair dari darah setelah koagulasi.Mereka mengandung
6-8% dari protein yang membentuk darah. Mereka lebih atau kurang sama
dibagi antara globulin serum albumin dan serum. Ketika darah diekstrak
dan dibiarkan menggumpal, gumpalan menyusut setelah beberapa
waktu.Serum diperas keluar setelah ini menyusut menggumpal. Protein
dalam serum biasanya dipisahkan oleh proses yang disebut elektroforesis.

Ringkasan perbedaan serum dan plasma


1. Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung
kedua faktor serum dan pembekuan.
2. Serum adalah bagian dari darah yang tersisa setelah
faktor pembekuan seperti fibrin telah dihapus.
3. Plasma mengandung faktor pembekuan dan air,
sementara serum mengandung protein seperti albumin
dan globulin

Kekurangan serum dan Plasma

Anda mungkin juga menyukai