Kelompok 3 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Padat
Sediaan
Steril
Semi
Padat
Cair
1. Pemberian Intravena
Infus cairan Intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Beberapa pengobatan seperti
transfuse darah dan infeksi lethal yang dapat diberikan secara intravena. Secara
umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
Pendarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha)
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Serangan panas (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
3. Pemberian Intramuskuler
Intramuskuler artinya diantara jaringan otot. Cara ini keceparan absorbsinya terhitung nomor
2 sesudah intravena. Jarum suntik ditusukkan langsung pada serabut otot yang letaknya
dibawah lapisan subkutis. Penyuntikan dapat di pinggul, lengan bagian atas. Volume injeksi
1 samapi 3 ml dengan batas sampai 10 ml (PTMvolume injeksi tetap dijaga kecil, biasanya
tidak lebih dari 2 ml, jarum suntik digunakan 1 samai 1 inci. Problem klinik yang biasa
terjadi adalah kerusakan otot atau syaraf, terutama apabila ada kesalahan dalam teknik
pemberian (ini penting bagi praktisi yang berhak menyuntik). Yang perlu diperhatikan bagi
Farmasis anatara lain bentuk sediaan yang dapat diberikan intramuskuler, yaitu bentuk
larutan emulsi tipe m/a atau a/m, suspensi dalam minyak atau suspensi baru dari puder steril.
Pemberian intramuskuler memberikan efek depot (lepas lambat), puncak konsentrasi
dalam darah dicapai setelah 1-2 jam. Faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari
jaringan otot (im) anatar lain : rheologi produk, konsentrasi dan ukuran partikel obat dalam
pembawa, bahan pembawa, volume injeksi, tonisitas produk dan bentuk fisik dari produk.
Persyaratan pH sebaiknya diperhatikan, karena masalah iritasi, tetapi dapat dibuat pH antara
3-5 kalau bentuk suspensi ukuran partikel kurang
4. Pemberian intrathekal-intraspinal
Penyuntikan langsung ke dalam cairan serebrospinal pada
beberapa temapt. Cara ini berbeda dengan cara spinal
anastesi. Kedua pemberian ini mensyaratkan sediaan
dengan kemurniaannya yang sangat tinggi, karena dearah
ini ada barier (sawar) darah sehingga daerahnya tertutup.
Sediaan intraspinal anastesi biasanya dibuat hiperbarik
yaitu cairannya mempunyai tekanan barik lebih tinggi dari
tekanan barometer. Cairan sediaan akan bergerak turun
karena gravitasi, oleh sebab itu harus pada posisi pasien
tegak.
5. Intraperitoneal
Penyuntikan langsung ke dalam rongga perut, dimana
obat secara cepat diabsorbsi. Sediaan intraperitoneal
dapat juga diberikan secara intraspinal, im,sc, dan
intradermal
7. Intratekal
Digunakan khusus untuk bahan obat yang akan
berefek pada cairan serebrospinal. Digunakan untuk
infeksi ssp seperti meningitis, juga untuk anestesi
spinal.Intratekal umumnya diinjeksikan secara
langsung pada lumbar spinal atau ventrikel sehingga
sediaan dapat berpenetrasi masuk ke dalam daerah
yang berkenaan langsung pada SSP.
Implan
Definisi Implan
Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril
berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi
(dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara
pengemoaan atau pencetakan implan atau pelet
dimaksutkan ditanam di dalam tubuh (biasanya secara
subkutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat
secara berkesinambunga dalam angka waktu lama. Implan
ditanamkan dengan bantuan ijektor khusus yang sesuai
atau dengan sayatan bedah. Bentuk sediaan ini digunakan
untuk pemberuan hormon seperti testoteron atau estradiol.
Jenis-Jenis Implan
1. Norplant Terdiri dari 6 batang silastis lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg
levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon Terdiri dari 1 batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 mg 3- ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan
75 mg levonogestrel dan lama kerja 3 tahun.
Pencambutan Implan
1. Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan desinfeksi di
daerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan anastesi local pada tempat
insersi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan pembius local.
2. Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan
mengurangi kemungkinan infeksi.
3. Tekan Implan dengan jari kea rah sayatan, setelah ujung tampak,
jepit dengan pean dan tarik keluar.
4. Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan
menggunakan scalpel.
5. Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pel-an yang lain. Tarik
keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan
hal yang sama sampai semua implant (6 btg) dikeluarkan. Rapatkan
luka, tutup dengan plester, kasa steril dan balut dengan perban.
Indikasi Implan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Usia reproduksi
Telah memiliki anak
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan tidak menyusui
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/ 110 mmhg, dengan maslah pembekuan
darah.
9. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
10. Sering lupa menggunakan pil
Kontra-Indikasi Implan
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.1993)
1.
2.
3.
4.
4.
5.
Keuntungan Implan
Kerugian Implan
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.1993)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sediaan Parenteral
volume kecil dan
volume besar
Contoh beberapa obat suntik yang dapat dikemas dalam bentuk kecil
Obat suntik
Bentuk Fisik
Injeksi Aminofilin
Larutan
Larutan
Suspensi
Larutan Koloid
Larutan Kental
Injeksi Fitonadion
Dispersi
Terapi
pemeliharaan
Terapi
pengantian
Kebutuhan Air
Kebutuhan
elektrolit
Kebutuhan kalori
Hiperalimentasi
parenteral
Terapi pemeliharaan
Bila penderita dirawatdengan waktu yang singkat/beberapa hari maka
umumnya cukup dengan larutam sederhana yang mengandung banyak
air dan dektrosa secukupnya,dan sejumlah kecil natrium dan kalium.
Bila penderita tidak dapat menerima nutrisi ataya cairan lewat mulut
untuk waktu yang agak lama sekitar 3-6 hari maka dapat digunakan
larutan yang mengandung kalori tinggi. Pada keadaan dimana
pemberian makanan lewat mulut harus tertunda dalam periode
beberapa minggu nutrisi lengkap parental harus diberikan untuk
menyediakan nutrisi esesial,agar sedikit terjadi kerusakan jaringan dan
untuk mempertahankan keadaan tubuh. Yang termasuk dalam larutan
ini adalah protein hidrolisat,karbohidrat,vitamin,mineral,elektrolit dan
air secukupnya.
Terapi pengantian
Dalam keadaan kehilangan elektrolit dan air,seperti
diare yang berat atau muntah,mula-mula dapat
diberikan larutan parental dalam jumlah yang besar
dari jumlah lazim kemudian diberikan terapi
pengganti.
Kebutuhan Air
Pada individu normal,banyaknya kebutuhan air per hari adalah jumlah yang dibutuhkan
untuk penggantian normal dan yang mungkin hilang. Setiap harinya,air hilang lewat air
kemih,kotoran,dan pernafasan.Kebutuhan normal airsetiap harinya,untuk orang dewasa
25-40 ml/kg berat badan atau 2.000 ml per m2luas permukaan tubuh.Anak-anak
dan dewasa bertubuh kecil memerlukan air yang lebih banyak per kg berat badan
daripada dewasa bertubuh lebih besar. Kebutuhan air hubungannya lebih erat dengan luas
permukaan tubuh daripada dengan berat badan . Akan tetapi,untuk bayi yang baru
lahir,volume yang diberikan pada minggu pertama atau kedua harus kira-kira separuh
darihasil perhitungan luas permukaan.
Pada terapi pengganti air untuk orang dewasa,dibutuhkan 70 ml air per kg/hari disamping
untuk pemeliharaan. Bayi yang mengalami kekurangan air hebat,mungkin memerlukan
jumlah yang lebih besar.
Karena pemberian air secara intarvena dapatmenimbulkan hemolisis osmotik sel darah
merah, dan arena penderitayang menerima air umumnya memerlukan nutrisi,maka
pemberian air secara parental umumnya sebagai larutan yang mengandung dekstrosa atau
elektrolit sehingga larutan mempunyai tonisitas yang cukup untuk mencegah sel darah
merah pecah.
Kebutuhan elektrolit
Kalium adalah kation utama intrasel,khususnya
penting untuk fungsi normal jantung dan otot
polos.Kebutuhan lazim setiap harinya 100 mEq
dan kehilangan kalium setiap harinya 40
mEq.Sehingga pada terapi pengganti,harus paling
sedikit dikandung 40 mEq.Natrium kation utama
ekstra sel sangat penting untuk mempertahankan
cairan ekstra sel.
Kebutuhan kalori
Umumnya penderita yang memerlukan cairan parental diberi
dekstrosa 5% untuk memperkecil kekurangan kalori yang
biasanya dialami oleh penderita terapi
pemeliharaan.Penggunaan dekstrosa mengurangi ketosis dan
kerusakan protein.Kebutuhan kalori bisa diperkirakan dari
berat badan.
Hiperalimentasi parenteral
Ini merupakan infus yang mengandung banyak nutrisi yang mampu mensintesis
jaringan aktif dan pertumbuhan. Digunakan pada pemberian larutan protein jangka
panjang lewat I.V yang mengandung dekstrosa kadar tinggi (
20%),elektrolit,vitamin,dan beberapa yang mengandung insulin. Berikut ini adalah
komponen-komponen yang digunakan dalam larutan nutrisi parental. Umumnya
diberikan per liter cairan. Masing-masing komponen dan jumlah yang diberikan
kepada penderita berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan penderita.
Elektrolit
Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Klorida
Asetat
Fosfat
25 mEq
20 mEq
5 mEq
5 mEq
30 mEq
25 mEq
18 mEq
Vitamin
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin E
Vitamin C
Niasin
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B6
Asam Pantetonat
Asam Folat
Vitamin B12
Biotin
3300 I.U.
200 I.U.
10 I.U.
100 mg
40 mg
3,6- 4,93 mg
3-3,35 mg
4-4,86 mg
15 mg
400 mcg
5 mg
60 mcg
590 mg
770 mg
870 mg
450 mg
480 mg
340 mg
130 mg
560 mg
L- Alanin
L- Arginin
L- Histidin
L- Prolin
L- Serin
Asam
Aminoasetat
600 mg
810 mg
240 mg
950 mg
500 mg
1,19 g
Dekstrosa merupakan bagian terbesar dari suatu larutan yang akan meningkatkan nilai
kalori larutan,sehingga volume yang diperlukan untuk diberikan dapat sekecil
mungkin. Larutan diberikan secara lambat lewat vena besar seperti subklavian.
Penggunaan vena subklavian yang terletak tepat di balik tulang selangka(clavicula dan
dekat jantung memungkinkan bahan makanan yang bersifat cairan dengan konsentrasi
tinggi diencerkan dengan cepat sehingga memperkecil risiko kerusakan jaringan dari
larutan hipertonis.
Obat Suntik
Kadar Lazim
Dextrose Injection,USP
Penambahan/pelengkap
dan elektrolit
Fructose Injection,USP
10% fruktosa
Penambahan/pelengkap
cairan,dan
nutrisi
Penambahan/pelengkap cairan nutrisi
dan penambahan/pelengkap elektolit.
Mannitol Injection,USP
Membantu mediagnosis
fungsi ginjal,diuretik
Diuretik
Ringers Injection,USP
Pengatalis
penambahan/pelengkap
elektrolit
cairan,nutrisi
penentuan
sistemik;
cairan dan
Injeksi dibuat karena diinginkan kerja obat yang cepat karena langsung
diinjeksikan ke dalam pembuluh darah. Juga bila penderita tidak bisa
diajak kerja sama dengan baik, tidak sadarkan diri, tidak tahan menerima
pengobatan secara oral atau obatnya tidak efektif, maka sediaan ini akan
sangat berguna.
Imunoserum
Definisi Imunoserum
Imunoserum adalah sediaan mengandung
imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan
dengan pemurnian. Imunoserum mempunyai
kekuatan khas mengikat venin atau toksin yang
dibentuk oleh bakteri, antigen virus atau antigen lain
yang digunakan untuk pembuatan sediaan.
Vaksin
Definisi Vaksin
Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan
khas pada manusia. Vaksin dibuat dari bakteri,
riketsia atau virus dan dapat berupa suspensi
organisme inaktif atau fraksi-fraksi atau toksoid.
Dari penelitian, diketahui bahwa Antigen perlu disertai oleh zatzat lain agar kerjanya selalu optimal, kualitasnya terjaga dan
harus sempurna. Antigen rentan sekali rusak, sehingga itulah
sebabnya mengapa semua vaksin wajib disimpan dalam suhu 2-8
C (bahkan vaksin Polio -20 C). Antigen ini harus dilengkapi
dengan zat-zat aditif/tambahan, seperti :
1. Adjuvants
Memaksimalkan respon sistem imun tubuh
2.
Preservatives
Mencegah tumbuhnya bakteri/jamur selama proses pembuatan
vaksin
3.
Stabilizer
Menstabilkan vaksin saat berada pada kondisi ekstrem
Kekurangan Vaksin
1. Vaksin bersifat labil dan dapat mengalami
kerusakan bila terkena panas atau sinar.
2. Vaksin dapat menyebabkan penyakit yang
umumnya bersifat ringan dan dianggap sebagai
kejadian ikutan (adverse event).
3. Vaksin dapat berubah menjadi bentuk patogenik
seperti semula (hanya terjadi pada vaksin polio
hidup).
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Isotonik
Steril
Tidak disbsorpsi
bukan larutan elektrolit
Tidak mengalami metabolisme
Cepat diekskresi
Mempunyai tekanan osmotik diuretik
bebas pirogen
a. Tetes Mata
Tetes mata menurut FI edisi III adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan untuk mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendirmata disekitar kelopak mata dan bola mata. Pada dasamya komponen tetes matasteril adalah :
Zat aktif
a.
Cairan pembawa berair
b.
Zat pengawet seperti : fenilraksa (II) nitrat atau fenilraksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0,01 %
b/v atau klorheksidina asetat 0,01 %b/v yang pilihannya didasarkan atas ketercampuran zat pengawetterhadap obat yang
terkandung di dalamnya selama waktu tetes mata itudimungkinkan untuk digunakan, sebagai contoh benzalkonium
tidak cocokdigunakan sebagai pengawet untuk tetes mata yang mengandung anestetik lokal.
Tetes mata steril harus memenuhi syarat sterilitas, berupa larutan jernih,bebas partikel asing serat dan benang, isotonis dan
isohidris. Adapun carapembuatan tetes mata kecuali dinyatakan lain digunakan salah satu cara sebagaiberikut :
a.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau zat
pengawet lain yang cocok dan larutan dijernihkan dengan penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup wadah
dan sterilkan dengan cara sterilisasi pemanasan dengan otoklaf.
b.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau
zat pengawet lain yang cocok dan larutan disterilkan dengan cara penyaringan melalui penyaring bakteri steril,
diisikan ke dalam wadah akhir yang steril kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik.
c.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet tersebut atau
zat pengawet lain yang cocok dan larutan dijernihkan dengan penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup
wadah dan sterilkan dengan cara pemanasan dengan bakterisida. Semua alat yang digunakan untuk pembuatan
tetes mata, begitu juga wadahnya harus bersih betul sebelum digunakan. jika perlu disterilkan. Tetes matasteril
dikemas dalam botol plastik atau kaca yang tertutup kedap dilengkapidengan penetes.
Salep Mata
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakandasar salep
yang cocok. Cara pembuatannya bahan obat ditambahkan sebagailarutan steril
atau sebagai serbuk steril termikronisasi pada sar salep steril, hasilakhir
dimasukkan secara aseptic dalam tube steril . Bahan obat dan dasar salep
disterilkan dengan cara yang cocok, sedangkan tube disterilkan dalam
otoklafpada suhu antara 115 sampai 116 selama tidak kurang dari 30 menit.
Salepmata steril harus memenuhi syarat:
a. Homogenitas , tidak boleh mengandung bagian yang kasar yang
dapatteraba.
b.Sterilitas
c. Isotonis.
d.Bila perlu digunakan pendapar.
e. Viskositas optimal anatar 15 25 cps.
f. Wadah pengemas tidak menganggu stabilitasbdan kemajuan preparat.
g.Suspensi obat mata harus mengandung partikel dengan karakteristik
kimiawi dan dimensi-dimensi kecil yang tidak menganggu mata.
Serum
Serum adalah plasma darah (mengandung sekitar 90% air) tanpa
fibrinogen. Serumdarah terdiri dari protein (yang tidak digunakan
untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi,
antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Protein yang
terdapatdalam serum terdiri dari albumin dan globulin. Protein
globulin yang terdapat pada serum memiliki berbagai fungsi
bioligik, Diantaranya globulin yaitutranskobalamin yang
mengangkut vitamin B12 dan transkortin yang mengangkut kortisol,
globulin bertanggung jawab untuk transport besi bervalensi tiga
dalam plasma, globulin merupakan glikoprotein yang berperan pada
reaksi imun sehingga disebut immunoglobulin(IgG). Sedangkan
albumin berperan besar untuk ikatan protein obat.
Darah merupakan komponen utama dari tubuh manusia. Darah dapat dibagi dalam tiga kategori utama: darah
secara keseluruhan terdiri dari plasma dan sel darah putih. Plasma darah, yang membuat sekitar 54,3% dari
darah, merupakan cairan media cair dari darah itu. Plasma darah adalah seperti jerami berwarna kuning dan
pada dasarnya digunakan untuk mengangkut sel-sel darah atau sel darah dari satu tempat ke tempat lain dalam
tubuh. Serum pada dasarnya plasma dengan protein pembekuan, yaitu fibrinogens, telah dihilangkan. Oleh
karena itu, serum plasma hanya minus protein pembekuan.
Darah merupakan komponen utama dari tubuh manusia, bukan tubuh hewan. Pada manusia, darah tersimpan
sekitar 7% dari berat. Seorang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 liter darah, atau 1,3 gal. Segala sesuatu
tentang tubuh manusia sangat kompleks, begitu juga darah. Darah terdiri dari berbagai komponen. Darah
dapat dibagi dalam tiga kategori utama: darah secara utuh, plasma dan sel darah putih. Simpanan darah
keseluruhan sekitar 45% dari darah, plasma sekitar 54,3%, dan sel darah putih sekitar 0,7%.
Darah keseluruhan selanjutnya dapat dipecah menjadi substansi zat. Seluruh darah terdiri dari beberapa aneka
macam sel, termasuk eritrosit, umumnya dikenal sebagai sel darah merah, leukosit, juga dikenal sebagai sel
darah putih, dan trombosit, yang juga disebut platelet. Semua sel ini bersama-sama dikenal sebagai sel-sel atau
elemen pembentuk.
Plasma darah, yang membuat naik sekitar 54,3% dari darah, merupakan cairan media cair dari darah itu. Ada
kira-kira 2,7-3,0 liter (2,8-3,2 liter) dari plasma darah dalam tubuh manusia rata-rata. Cairan dasarnya terdiri
dari 92% air, 8% protein plasma darah, dan sejumlah kecil bahan lainnya. Ini adalah seperti jerami berwarna
kuning dan pada dasarnya digunakan untuk mengangkut sel-sel darah atau sel darah dari satu tempat ke
tempat lain dalam tubuh.
Plasma memainkan peran penting dalam tubuh dan itu adalah untuk membantu sirkulasi nutrisi yang terlarut,
seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak yang baik terlarut dalam darah atau terikat pada protein plasma.
Plasma juga membantu menghilangkan produk-produk limbah, seperti karbon dioksida, urea, dan asam laktat.
Lanjutan..
Komponen penting lainnya dari plasma termasuk albumin serum, faktor penggumpalan darah untuk
memfasilitasi koagulasi, imunoglobulin, yang juga dikenal sebagai antibodi, partikel lipoprotein, protein lain
dan berbagai elektrolit seperti natrium dan klorida. Dalam rangka untuk memisahkan plasma dari darah, mesin
pemisah yang digunakan. Sebuah Mesin pemisah (centrifuge), pada dasarnya, memutar darah dalam tabung
reaksi, sampai sel-sel darah lebih berat turun ke dasar tabung. Plasma yang lebih ringan berkumpul ke atas dan
kemudian dapat dituangkan dalam wadah lain.
Serum pada dasarnya plasma dari protein pembekuan, yaitu fibrinogens, yang telah dihapus. Oleh karena itu,
serum plasma hanya minus protein pembekuan. Namun, serum tidak mengandung semua protein tidak
digunakan dalam pembekuan darah, termasuk elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan zat-zat eksogen, seperti
obat-obatan dan / atau mikroorganisme.
Proses pemisahan serum disebut plasmapheresis. Plasmapheresis adalah terapi medis yang melibatkan ekstraksi
plasma darah, pengobatan, dan reintegrasi.Studi tentang serum serologi.Serum sering digunakan dalam banyak
tes diagnostik, serta dalam mengetik darahSekali, plasma dipisahkan dari darah dengan menggunakan mesin
pemisah, darah anti-koagulan diperbolehkan untuk digumpalkan atau menggumpal.darah digumpalkan
Tenggelam ke bagian bawah tabung tes, meninggalkan serum di atas. Dalam rangka untuk memisahkan plasma,
antikoagulan biasanya ditambahkan ke sampel darah, yang tidak memungkinkan darah untuk membeku.
Namun, untuk memisahkan serum antikoagulan tersebut tidak akan ditambahkan, yang memungkinkan darah
untuk membeku dan untuk menghilangkan fibrinogen, yaitu faktor pembekuan, dari serum.
Plasma darah dibuat dengan spinning tabung uji yang mengandung darah
dalam sentrifugal sampai sel darah terisolasi di ujung tabung.Setelah ini
telah dilakukan, plasma ditarik lepas.Plasma darah biasanya memiliki
kepadatan 1.025kg / l. hal indah tentang plasma ini adalah bahwa hal itu
dapat disimpan bahkan 10 tahun dari tanggal itu telah dikumpulkan.Plasma
sel bagian bebas dari darah dan biasanya dirawat dengan antikoagulan.
Serum adalah bagian cair dari darah setelah koagulasi.Mereka mengandung
6-8% dari protein yang membentuk darah. Mereka lebih atau kurang sama
dibagi antara globulin serum albumin dan serum. Ketika darah diekstrak
dan dibiarkan menggumpal, gumpalan menyusut setelah beberapa
waktu.Serum diperas keluar setelah ini menyusut menggumpal. Protein
dalam serum biasanya dipisahkan oleh proses yang disebut elektroforesis.