DI RUANG NICU/PICU/ICU
RS.HERMINA PURWOKERTO
DOPS :
TINDAKAN PEMBERIAN INJEKSI INSULIN
Disusun Oleh :
SOEHARTO
NIM. 200104087
NAMA : SOEHARTO
NIM : 200104087
B. TUJUAN
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan
dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah.
C. INDIKASI
1. Diabetes mellitus tipe 1
2. Diabetes mellitus tipe 2
3. Diabetes mellitus gestasional
4. Ketoasidosis diabetik
5. Pengobatan sindroma hiperglikemi, hiperosmolar non-ketotik
6. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
(Pradana, sewondo 1999)
D. KONTRAINDIKASI
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia.
J. PERSIAPAN ALAT
1. Spuit insulin / insulin pen ( actrapid novoled)
2. vial insulin
3. Kapas alkohol / alkohol swab
4. Handscoon bersih
5. Daftar obat pasien
K. PROSEDUR TINDAKAN
1. Pengkajian
1) Lihat pesanan dokter dalam daftar obat, cek nama pasien,
dosis insulin, waktu danrute pemberian
2) Kaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, rute
pemberian yang tepat, waktu kerja dan masa efek puncak
insulin, efek samping yang mungkin timbul.
3) Kaji tanggal kadalawuarsa insulin
4) Kaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi
terhadap insulin
5) Kaji riwayat medik klien, riwayat alergi
6) Kaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada
pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.
7) Kaji tingkat pengetahuan klien tentang pengobatan yang
akan diberikan ( pemberian insulin).
8) Observasi respon verbal dan non verbal pasien sebelum
dilakukan injeksi insulin.
2. Pelaksanaan
1) Ambil vial insulin dan hisap sebanyak dosis yang
diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat pasien)
2) Pilih lokasi penusukan. Periksa apakah dipermukaan
kulitnya terdapat kebiruan,inflamasi dan edema
3) Rotasi tempat / lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
4) Desinfeksi area penyuntikan dengan kapas alkohol /
alkohol swab, dimulai dari bagian tengah area penusukan
dan bergerak ke arah luar secara sirkulasi +_ 5 cm.
5) Cubit kulit tempat area penyuntikan dengan tangan yang
tidak dominan.
6) Dengan tangan yang dominan suntik insulin dengan pelan
dan lembut.
7) Cabut jarum dengan cepat, tidak boleh dimasase, hanya
dilakukan penekanan pada area penyuntikan dengan
kapas alkohol.
8) Buang spuit ke tempat yang ditentukan dalam keadaan
jarum sudah ditutup dengan capnya.
Khusus insulin pen ( Actrapid novelet)
1) Cek apakah novolet berisi tipe insulin yang sesuai.
2) Ganti jarum pada insulin pen yang baru.
3) Pasang cap novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar
dengan indikator dosis.
4) Pegang novolet secara horizontal dengan gerakan insulin
pen ( bagian cap ) sesuai dengan dosis yang ditentukan
sehingga indikator dosis sejajar dengan jumlah dosis
insulin yang akan diberikan kepada pasien.
5) Skala pada cap : 0,2,4,6,10,12,14,16,18 unit
6) Setiap rasa “ klik “ yang dirasakan perawat saat memutar
cap novolet ,menandakan 2unit insulin telah tersedia.
7) Cubit kulit lokasi penyuntikan kemudian injeksikan ke
lokasi secara tegak lurus. Tekan tombol dosis dengan ibu
jari hingga menunjukkan angka 0 dan tahan selama
minimal 6 detik untuk mencegah insulin keluar dari
tempat penyuntikan. Tarik perlahan-lahan dengan posisi
tetap tegak lurus.
8) Pasang penutup dalam jarum, kemudian pasang penutup
insulin pena.
L. EVALUASI
1. Observasi respon klien terhadap medikasi 30 menit setelah injeksi
insulin dilakukan.
2. Observasi indikasi adanya efek samping pada pasien.
3. Inspeksi tempat penyuntikan dan amati apakah terjadi bengkak
atau hematom.
4. Minta pasien menyebutkan tujuan, dosis, efek yang diharapkan
dan efek samping terapi insulin.
M. DOKUMENTASI
1. Catat respon klien setelah pemberian insulin.
2. Catat kondisi tempat penyuntikan insulin.
.DAFTAR PUSTAKA