OLEH :
NIM : P07220419008
TAHUN 2020
NAMA : DANIS IMFROATUL KUSNIA
NIM : P07220419008
SOAL
Humulin R Novolin R
Merupakan cairan insulin untuk Merupakan obat yang
injeksi subkutan (dibawah kulit) pemberiannya dilakukan dengan
yang diproduksi melalui DNA injeksi pada jaringan subkutan.
rekombinan. Proses ini membentuk Injeksi dapat dilakukan pada
insulin buatan yang dihasilkan oleh area perut, paha, atau lengan
pankreas manusia. Termasuk jenis atas. Mengubah titik injeksi
short-acting insulin dengan durasi setiap kali melakukan suntik
aktivasi 6 hingga 8 jam dan terdiri untuk mencegah terjadinya efek
dari kristal-kristal seng-insulin samping pada titik injeksi
yang dilarutkan dalam cairan seperti lipodistrofi. Lipodistrofi
bening. (“Humulin R”, 2020) akan membentuk timbunan
lemak sehingga insulin tidak
dapat terserap dengan baik.
(Widyawinata, Rena, 2019)
NPH Humulin N
Adalah obat injeksi yang dilakukan Adalah insulin yang
pada jaringan subkutan (lapisan pemberiannya dilakukan secara
bawah kulit), biasanya satu atau injeksi pada subkutan. Injeksi
dua kali sehari. Injeksi dapat dapat dilakukan pada area perut,
dilakukan pada area perut, paha, lengan atas yang memiliki
bokong, atau lengan atas yang jaringan lemak sehingga bersifat
memiliki jaringan lemak. Hindari lebih lunak. Hindari menyuntik
menyuntik langsung ke pembuluh langsung ke pembuluh darah
darah atau otot untuk mencegah atau otot untuk mencegah risiko
risiko hipoglikemia. (Widyawinata, hipoglikemia. Hindari
Rena, 2019) menggunakan pompa insulin
untuk pemberian insulin ini.
(Widyawinata, Rena, 2019)
4. Apa efek samping yang paling sering dari analgesic nonnarkotik? Apa
tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek
samping ini?
Jawaban :
Efek samping yang paling sering dari analgesic nonnarkotik yaitu :
- Asprin : iritasi lambung
Obat ini harus di pakai bersama-sama makanan atau pada waktu
makan, atau dengan segelas cairan untuk membantu mengurangi
masalah ini.
- Asitaminofen : terhadap sel-sel hati menimbulkan hepatoksisitas
Kadar asitaminofen serus harus dipantau. (Modul Farmakologi hal
104, 2016)
a. Dopamin
Dopamine adalah jenis inotropik yang dapat menstimulasi beta I
adrenergic dan reseptor dopaminergik. Dopamine digunakan untuk
meningkatkan tekanan darah, curah jantung (cardiacoutput) dan
produksi urin pada pasien dengan syok kardiogenik. Obat ini bermanfaat
sebagai terapi gagal jantung kongestif. Pada pemberian dosis rendah
(0,5-2 mikrogram/ kg BB/ menit dopamine menstimulasi
reseptordopaminergik yang menghasilkan vasodilatasi di pembuluh
daah renal, mesenterika dan splanik. Denyut jantung dan curah jantung
bisa meningkat. Pada pemberian dosis sedang (2-5 mikrogram/kg BB/
menit), dopamine dapat menstimulasi reseptor alpha dan beta miokard
dan berpengaruh terhadap pelepasan norepineprin. Curah jantung,
tekanan darah dan denyut jantung bias meningkat pada pemberian
dosisi ini.
Sedang pada pemberian dosis tinggi (diatas 5-10 mikrogram/kg BB/
menit), dopamine dapat mengakibatkan vasokontriksi sehingga tekanan
darah meningkat. Pemakaian dopamine dapat
mengakibatkanvasokontriksi sehingga tekanan darah meningkat.
Pemakaian dopamine sebaiknya dihindarkan pada pasien dengan
pheocromocytoma, sebab akan mengakibatkan palpitasi/ takikardia.
Sedangkan efek samping yang mungkin timbul adalah mual, muntah,
takikardia, hipertensi serta vasokontriksi pembuluh darah perifer.
b. Dobutamin.
Adalah jenis inotropik murni yang menstimulasi aderenoreseptor di
jantung sehingga dapat meningkatkan kontraktilitas. Pemberian
dopamine lebih jarang menyebabkan aritmia disbanding dopamine,
tetapi kedua obat ini sering digunakan bersamaan. Dopamine
menyebabkan vasodilatasi dan penggunaannya sering mengakibatkan
penurunan tekanan darah. Pemberian dobutamin dosis rendah (2-5
mikrogram/kg BB/ menit) mempunyai efek meningkatkan curah
jantung, tanpa meningkatkan denyut jantung. Pada pemberian dosis
sedang (5-10 mikrogram/ kg BB/ menit) dapat meningkatkan curah
jantung disertai dengan penurunan tekanan kapiler pulmonal.
Sedangkan pada pemberian dosis tinggi (10-20 mikrogram/kg
BB/menit) mempunyai efek meningkatkan curah jantung. Pemberian
dobutamin dapat dikombinasikan dengan dopamine. Kombinasi
keduanya efektif untuk mengatasi sindroma curah jantung rendah (low
cardiac output) dan bendungan paru. Dapat juga 83dikombinasikan
dengan sodium nitropruside yang menyebabkan vasodilatasi vena dan
arteri, sehingga dapat menurunkan preload dan afterload. Dobutamin
tidak boleh diberikan pada pasien dengan takiaritmia. Sedangkan efek
samping yang timbul pada pemberian obat ini adalah mual, muntah, sakit
kepala, palpitasi dan tremor. (Diklat RSUD Dr. Moewardi, dkk., 2013)
8. Apa yang anda ketahui tentang obat LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
berikan minimal 3 contoh masing- masing serta gambar!
Jawaban :
LASA adalah obat yang hampir sama bentuk dannamanya. Faktor
risiko umum terkait obat-obat LASA meliputi tulisan tangan yang tidak
terbaca, pengetahuan yang tidak lengkap tentang nama obat, produk
baru yang tersedia, kemasan atau pelabelan yang serupa, potensi bentuk
sediaan dan frekuensi pemberian yang serupa, dan penggunaan klinis
yang mirip. Upaya untuk menghindari kesalahan pengambilan obat
antara lain : 1) memisahkan obat LASA dengan obat-obatan lainnya 2)
menyediakan sebuah instalasi sistem peringatan pada komputer atau
pada kemasan 3) melakukan pemeriksaan obat dua kali 4) menghubungi
dokter untuk melakukan klasifikasi resep dan 5) mengahafal berbagai
obat LASA.( Muhlis, Muhammad dkk, 2019)
Contoh obat LASA :
1. Ucapan Mirip
CefEPIM CefTAZIDIM
HISTApan HEPTAsan
ErgoTAMIN ErgoMETRIN
(Modul Farmasi Klinik hal 36, 2018)
Gambar :
2. Kemasan Mirip
Gambar :
3. Nama Obat Sama Kekuatan Berbeda
Gambar :
Isoniazid
Dewasa : Oral/IM : 5 mg/kgBB/hari (dosis tunggal), maximal 300
mg/hari; Profilaksis : 300mg/hari. Anak-anak : Oral 10-20 mg/kgBB/hr
(dosis tunggal). Profilaksis 10 mg/kg BB/ hari (dosis tunggal).Kontra
indikasi : penyakit renal dan hepar yang berat, diabetik retinopati. Efek
samping polineuritis, tinnitus, mual, muntah, mulut kering, konstipasi.
Efek meningkat dengan penggunaan alkohol dan fenitoin, Absorbsi GI
menurun pada penggunaan antasida.
Rifampisin
Dewasa : Oral 600 mg/hr (dosis tunggal); Anak : 10- 20 mg/kg BB/hr,
maksimal 600 mg/hr. Kombinasi obat untuk TB aktif. Untuk infeksi
karena bakteri Gram positif dan negatif termasuk N. meningitidis. Enzym
hepar harus dimonitor.
Pyrazinamid
Oral 20-35 mg/kg BB/hr dibagi 3-4 dosis. Maks 3 g/hari. Kombinasi
dengan anti TB lain untuk jangka pendek.Tingkatkan intake cairan.
Ethambutol HCl
Dewasa : Oral 15 mg/kg BB/hari (dosis tunggal). Retreatmen : 25 mg/kg
BB/hr (dosis tunggal untuk 2 bulan), kemudian diturunkan menjadi 15
mg/kg BB/hr. Kombinasi, untuk TB aktif. Dosis diturunkan pada pasien
insufisiensi ginjal.
Streptomicin
Dewasa IM: 1 g/hari atau 7-15 mg/kg BB/hr selama 2-3 bln, kemudian 2-
3 kali/minggu. Anak IM : 20-40 mg/kg BB/hr dalam beberapa dosis
Sebagai obat ketiga dalam pengobatan TB (INH dan ethambutol).
Penggunaan waktu lama mengakibatkan neurotoksik syaraf ke-8.
(Lestari, Siti. 2016)