PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang tentang Rumah Sakit No.44 Tahun 2009 rumah sakit adalah
instansi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam pengorganisasiannya, unit pelayan tersebut terdiri dari bagia-bagian yang saling
bekerja sama dlam memeberikan pelayanan. Untuk dapat menjalankan fungsi secara baik
tentunya diperlukan pengorganisasian yang dijabarkan dalam bentuk organisasi tugas dan
fungsi masing-massing bagian dengan jelas. Demikian pula, mekanisme koordinasi antar
bagian juga tergambar dengan jelas sehingga tidak menimbulkan kesan yang tumpang tindih
di dalam operasionalisasinya.
B. TUJUAN UMUM
Pedoman organisai Rumah Sakit bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang
efektif, efesien, dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata
kelola perushaan yang baik (Good Corporate Governance ) dan tata kelola klinis yang baik
(Good Clinical Governance ).
C. TUJUAN KHUSUS
a. Sebagai dasar dalam pembuatan pedoman pengorganisasian bagi unit kerja dalam tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Ibnu Sina Padang
b. Agar setiap pimpinan unit kerja dan karyawan dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan dan Landasan Nilai Rumah Sakit Ibnu Sina Padang
1
BAB II
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pada merupakan salah satu dari 6 ( enam ) Rumah Sakit
dibawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam ( YARSI ) Sumatera Barat. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada Customer Satisfaction salah satunya Pasien Safety,
pada tanggal 29 Oktober 2007 Rumah Sakit Islam Ibnu Sina dengan tipe madya terdaftar sebagai
Rumah Sakit Terakreditasi Penuh Tingkat Dasar dengan keputusan Menkes RI No.
YM.01.10/III/1149/2007 dan Terakreditasi Paripurna tahun 2017.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sinatelah menyediakan beberapa fasilitas yang memadai guna
menunjang pelayanan kepada masyarakat dan perusahaan langganan pada khususnya. Pelayanam
kesehatan pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina terdiri dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, serta
didukung oleh penunjang medis lainnya.
Pada tanggal 30 November 2007 dioperasional gedung baru Zam – zam untuk VIP Khusus
dengan kapasitas 4 tempat tidur, kemudian pada tanggal 28 November 2009 dioperasionalkan
penambahan ruangan VIP Khusus dengan kapasitas 5 tempat tidur dan kelas IA dengan kapasitas
10 tempat tidur. Pada tanggal 24 Maret 2016 diresmikan Gedung Jabal Nur dengan fasilitas
ruangan UGD, Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, MCU, Ruang Operasi (OK), RR serta HCU.
Dan pada tanggal 07 November 2016 telah diresmikan gedung Jabal Rahmah dengan fasilitas
2
ruang Rawat Inap, sehingga sampai sekarang kapasitas ruang Rawat Inap menjadi 110 tempat
tidur.
B. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang
1. Tugas pokok
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang dilandasi kompetensi dan etika profesi serta berorientasi
pada keselamatan pasien, kepuasan pelangan dan pelayan yang Islami.
3
BAB III
3. Membangun SDM yang profesional, akuntabel yang berorientasi pada pasien serta
berintegritas tinggi dalam memberikan pelayanan
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu serta berorientasi pada keselamatan pasien
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina merupakan sarana Dakwah Bil Hal dalam bidang pelayanan
kesehatan sebagai pewujudan kemanusiaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
1. Ikhlas
Bekerja dengan mengharap ridha Allah
2. Berbudi
Menjunjung tinggi moral dan etika islami
3. Nuansa Islami
Lingkungan dan tindakan sesuai dengan tuntunan islam
4
4. Uswah
Menjadi contoh teladan dalam pekerjaan maupun ibadah.
5. Santun
Saling menghargai dan menyayangi antar sesama.
6. Inovatif
Menciptakan ide-ide baru untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
7. Normatif
Berpedoman kepada ketentuan tertulis yang ditetapkan RS sesuai dengan norma
agama dan UU yang berlaku
8. Amanah
Menjaga kepercayaan yang diberikan
MOTTO
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG
DIREKTUR
INSTALASI
PENUNJANG SEKSI SUB BAG SUB BAG
K3RS HUMAS & VERIFIKASI &
PEMASARAN PIUTANG
6
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dipimpin oleh seorang Direktur yang bertugas
memimpin, menjabarkan kebijaksanaan Badan Pengurus Yayasan dan misi Rumah Sakit ke dalam
kebijaksanaan pelaksanaan (operasional) dan membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan aktifitas Rumah Sakit sesuai yang ditetapkan oleh Yayasan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Direktur bertanggung jawab kepada Badan Pengurus Yayasan.
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu oleh 6 kepala bidang sebagaimana yang dapat
kita perhatikan pada struktur organisasi rumah sakit.
Kepala Bidang Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Direktur membawahi secara
langsung Kepala Seksi Mutu Pelayanan Medis. Tugas Kepala Bidang Pelayanan Medis adalah
merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi
serta menyiapkan seluruh kebutuhan Pelayanan Medis.
Kepala Seksi Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis. Tugas Kepala Seksi Pelayanan Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan, serta
mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan Medis.
Kepala Bidang Penunjang Medis bertanggung jawab kepada Direktur. Tugas
Kepala Bidang Penunjang Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan Unit-unit penunjang
klinik dan non klinik. Penunjang Klinik adalah Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit
Fisioterapi dan Chat Lab. Peunjang Non Klinik adalah Unit Rekam Medis, Uni Gizi, Unit CSSD, dan
unit Informasi Teknologi (IT).
Kepala Seksi Penunjang Klinik bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis. Tugas Kepala Seksi Penunjang Klinik adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Fisioterapi
dan Cath Lab.
Kepala Seksi Penunjang Non Klinik bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis. Tugas Kepala Seksi Penunjang Non Klinik adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Rekam Medis, Uni Gizi, Unit CSSD, dan unit Informasi
Teknologi (IT).
Kepala Bidang Keperawatan bertanggung jawab kepada Direktur dan membawahi
secara langsung Kepala Seksi Profesi (Ketenagaan) dan Logitik Keperawatan serta Kepala
Seksi Asuhan Keperawatan. Tugas Kepala Bidang Keperawatan adalah merencanakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh
kebutuhan asuhan keperawatan, ketenagaan serta logistik keperawatan pada Unit Rawat Jalan, Unit
Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.
7
Kepala Seksi Asuhan Keperawatan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Keperawatan. Kepala Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
asuhan keperawatan serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Unit
Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.
Kepala Seksi Ketenagaan dan Logistik Keperawatan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Keperawatan. Kepala Seksi Ketenagaan dan Logistik Keperawatan mempunyai tugas
menyiapkan standar kebutuhan tenaga dan logistik keperawatan serta melakukan pemantauan terhadap
kondisi ketenagaan dan logistik keperawatan pada Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat
Darurat, Unit Kamar Operasi serta Unit ICU.
Kepala Bagian Umum bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala Bagian Umum
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional,
mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan, logistik umum, EDP, inventaris, sanitasi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, pengamanan, serta transportasi untuk menunjang pelayanan
Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Umum bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum. Kepala Sub
Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan sanitasi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, logistik umum, EDP, inventaris Rumah sakit, pengamanan, serta
transportasi Rumah Sakit.
Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala
Bagian Keuangan dan akuntansi mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan
keuangan, verivikasi dan anggaran, akuntansi serta piutang untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Akuntansi. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan kegiatan keuangan Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan dan Akuntansi. Kepala Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan akuntansi, verifikasi dan anggaran Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Piutang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Akuntansi. Kepala Sub Bagian Piutang mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia,
fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan
kegiatan piutang Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
8
akuntansi. Kepala Sub Bagian Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan kegiatan pemasaran Rumah Sakit.
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala
Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan
administrasi rumah sakit, kepegawaian dan diklat untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Padang.
Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Diklat bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Sumber Daya manusia. Kepala Sub Bagian SDM dan Diklat mempunyai tugas
menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan kepegawaian dan diklat rumah sakit
Kepala Sub Bagian Administrasi Rumah Sakit bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia. Kepala Sub Bagian Administrasi Rumah Sakit mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan administrasi rumah sakit.
Selain itu dibawah Direktur juga terdapat beberapa jabatan non structural yang bertanggung jawab
lansung kepada Direktur yaitu SPI, Ruhul Islam, Komite Medis, Komite Keperawatan dan Komite-
komite lainnya. Kemudian direktur juga dibantu oleh unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat
darurat, unit Ok/RR dan Unit ICU.
KOMITE-KOMITE
Komite medik
Komite keperawatan
9
UNIT-UNIT
Unit ICU
Unit Farmasi
Unit Radiologi
Unit Gizi
Unit PKRS
Satuan pengawas Intern (SPI) dalah satuan kerja fungsional yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit. Satuan pengawasan Intern dipimpin
oleh seorang kepala satuan pengawasan Intern yang berada dibawah dan bertanggung jawab lansung
kepada Direktur Rumah Sakit.
Ruhul Islam adalah suatu badan yang mempunyai tugas mengelola dan melaksanaka
pembinaan Ruhul Islam serta memberikan pelayan dan konsultasi Rohani kepada pasien &
keluarganya dan karyawan rumah sakit serta pembinaan jamaah di lingkungan Rumah Sakit.
Komite medik adalah merupakan organisasi yang ditetapkan oleh diretur yang mempunyai
tugas menerapkan tata kelola klinis (clinical governance ) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi medis. Komite medic dibentuk dengan tujuan untuk penyelengraan tata
kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan
terlindungi.
Komite keperawatan bertugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan
keperawatan, memantau pelaksanaannya, mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi, sehingga asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan kepada pasien diberikan secara
benar (ilmiah) sesuai standard yang baik (etis) sesuai kode etik profesi.
10
Komite lainnya adalah wadah non stuktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur Rumah Sakit dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan Rumah Sakit. Setiap komite dipimpin oleh ketua yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit. Komite lainnya
selain komite medik dan keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Komite Etik dan Hukum
b. Komite Farmasi dan Therapy
c. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
d. Komite Mutu dan Manajemen Resiko
e. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
f. Komite Rekam Medis
11
BAB V
DIREKTUR
Kepala Bidang Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Direktur membawahi secara
langsung Kepala Seksi Mutu Pelayanan Medis. Tugas Kepala Bidang Pelayanan Medis
adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional,
mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan Pelayanan Medis.
Kepala Seksi Pelayanan Medis bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis. Tugas Kepala Seksi Pelayanan Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan, serta
mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan Medis.
DIREKTUR
12
Kepala Bidang Penunjang Medis adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan Unit-unit penunjang
klinik dan non klinik. Penunjang Klinik adalah Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit
Fisioterapi dan Chat Lab. Peunjang Non Klinik adalah Unit Rekam Medis, Uni Gizi, Unit CSSD, dan
unit Informasi Teknologi (IT).
Kepala Seksi Penunjang Klinik bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis. Tugas Kepala Seksi Penunjang Klinik adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Fisioterapi
dan Cath Lab.
Kepala Seksi Penunjang Non Klinik bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis. Tugas Kepala Seksi Penunjang Non Klinik adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi seluruh pemantauan, pengawasan dan
pengendalian mutu pelayanan pada Unit Rekam Medis, Uni Gizi, Unit CSSD, dan unit Informasi
Teknologi (IT).
DIREKTUR
DIREKTUR
Ka Bag
Keuangan &
Akuntansi
Kasubbag akuntansi & Verifikasi Kasubbag Piutang Kasubbag Keuangan Kasubbag Pemasaran
Penata Kwitansi Penata Kwitansi Rawat Jalan Kasir Penerimaan Customer Service
Pembukuan Collector
Adm Keuangan
Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala
Bagian Keuangan dan akuntansi mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan
keuangan, verivikasi dan anggaran, akuntansi serta piutang untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
14
Akuntansi. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan kegiatan keuangan Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan dan Akuntansi. Kepala Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan akuntansi, verifikasi dan anggaran Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Piutang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Akuntansi. Kepala Sub Bagian Piutang mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia,
fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan
kegiatan piutang Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan
akuntansi. Kepala Sub Bagian Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya
manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan kegiatan pemasaran Rumah Sakit.
DIREKTUR
Kepala
Bagian SDM
Kasubag Kasubag
SDM & Diklat Administrasi
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala
Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan supervisi operasional, mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan
administrasi rumah sakit, kepegawaian dan diklat untuk menunjang pelayanan Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Padang.
Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Diklat bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Sumber Daya manusia. Kepala Sub Bagian SDM dan Diklat mempunyai tugas
menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta
15
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan kepegawaian dan diklat rumah sakit
Kepala Sub Bagian Administrasi Rumah Sakit bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia. Kepala Sub Bagian Administrasi Rumah Sakit mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan
penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan administrasi rumah sakit.
DIREKTUR
KASUBAG UMUM
Kepala Bagian Umum bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala Bagian Umum
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional,
mengevaluasi serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan, logistik umum, EDP, inventaris, sanitasi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, pengamanan, serta transportasi untuk menunjang pelayanan
Rumah Sakit.
Kepala Sub Bagian Umum bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum. Kepala Sub
Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan sanitasi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, logistik umum, EDP, inventaris Rumah sakit, pengamanan, serta
transportasi Rumah Sakit.
Selain itu dibawah Direktur juga terdapat beberapa jabatan non structural yang bertanggung jawab
lansung kepada Direktur yaitu SPI, Ruhul Islam, Komite Medis, Komite Keperawatan dan Komite-
komite lainnya. Kemudian direktur juga dibantu oleh unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat
darurat, unit Ok/RR dan Unit ICU.
KOMITE-KOMITE
Komite medik
Komite keperawatan
Komite etik dan hukum
16
Komite farmasi dan terapy
Komite keselamatan pasien rumah sakit ( KPRS)
Komite mutu dan manajemen resiko
Komite pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
Komite rekam medis
RUHUL ISLAM (RUHIS)
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
UNIT-UNIT
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
Unit Gawat Darurat
Unit ICU
Unit Kamar Operasi
Unit Rekam Medis
Unit Farmasi
Unit Labor & Fisioterapi
Unit Radiologi
Unit Gizi
Unit PKRS
17
BAB VI
URAIAN JABATAN
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok : Memimpin, menjabarkan kebijaksanaan Pengurus Yayasan dan Misi Rumah
Sakit ke dalam kebijaksanaan pelaksanaan (operasional) dan membina,
mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan aktifitas rumah
sakit yang ditetapkan oleh Pengurus Yayasan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta membuat evaluasi, pencatatan dan laporan,
Fungsi :
Uraian Tugas : Memimpin, menjabarkan kebijaksanaan Badan Pengurus Yayasan dan Misi
Rumah Sakit kedalam kebijaksanaan pelaksanaan (operasional) dan membina pelaksanaan,
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan aktivitas Rumah Sakit sesuai yang ditetapkan oleh
Badan Pengurus Yayasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18
Nama Jabatan : KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS
Persyaratan Jabatan :
Hubungan Kerja :
Vertikal
Fungsi :
Uraian Tugas :
Hubungan Kerja :
Vertikal
Uraian Tugas :
21
7. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Medis
dengan Kepala Seksi/Kepala sub Bagian/Kepala Ruangan
lain.
8. Menyebarluaskan kebijakan Direktur/pimpinan rumah sakit
yang berkaitan dengan Seksi Pelayanan Medis.
9. Menciptakan suasana kerja yang harmonis di lingkungan
Seksi Mutu pelayanan Medis.
10. Melaksanakan perintah layak dari atasan.
22
Nama Jabatan : KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIS
Persyaratan Jabatan :
Hubungan Kerja :
Vertikal
23
Fungsi :
24
Nama Jabatan : KEPALA SEKSI PENUNJANG KLINIS
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja :
Vertikal
Uraian Tugas :
25
7. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Seksi Penunjang Medis
dengan Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian/Kepala Ruangan Lain.
8. Menyebarluaskan kebijakan Direktur/pimpinan rumah sakit yang
berkaitan dengan Seksi Penunjang Medis.
9. Menciptakan suasana kerja yang harmonis di lingkungan Seksi
Penunjang Medis.
10. Melaksanakan perintah layak dari atasan.
26
Nama Jabatan : KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja :
Vertikal
Fungsi :
27
5. Melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya
manusia dalam lingkup kerjanya.
6. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan
pelayanan keperawatan.
Uraian Tugas :
29
17) Memotivasi tenaga perawatan untuk meningkatkan semangat kerja , dengan
membuat usulan penghargaan prestasi kerja kepada Direktur (Reward Sistem),
berupa piagam penghargaan.
18) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang pelaksanaan asuhan keperawatan,
ketenagaan dan peralatan untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan
perawatan.
19) Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga perawatan yang
ada di Instalasi.
20) Menyusun tata tertib pelayanan / asuhan Keperawatan sesuai dengan peraturan
dan tata tertib Rumah Sakit.
21) Berperan serta dalam melaksanakan kegiatan program lain yang diselenggarakan
di Rumah sakit.
22) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/ laporan yang dibuat oleh
Kasie/Ka Instalasi untuk disampaikan kepada Wadir / Direktur.
23) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan Keperawatan kepada Wadir / Direktur Rumah Sakit.
24) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wadir / Direktur Rumah Sakit,
dalam rangka kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
25) Membimbing tenaga keperawatan dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan
alat.
c. Melaksanakan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) meliputi:
1) Mengawasi, mengendalikan dan menilai Penerapan Kebijakan Pelayanan tata
tertib dan Etika Profesi Keperawatan, koordinasi dengan Kasie / Ka.Ru /
Ka.Instalasi terkait.
2) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan
secara efektif dan efisien.
3) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga Keperawatan, koordinasi dengan
Kasie Perawatan / Ka.Instalasi.
4) Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan sistem /
mekanisme pendidikan keperawatan atau pendidikan tenaga kesehatan lain yang
menggunakan Rumah Sakit sebagai lahan praktek.
5) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara efektif
dan efisien.
30
6) Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan / asuhan
keperawatan, koordinasi dengan Komite Medik/ panitia Keperawatan di Rumah
Sakit.
7) Melaksanakan supervisi secara berkala / sewaktu-waktu ke ruang rawat agar
tujuan pelayanan Keperawatan yang diinginkan dapat tercapai. Supervisi ini
dilakukan secara mandiri atau bersama dengan Kasie / Ka.Instalasi.
31
Nama Jabatan : KEPALA SEKSI KETENAGAAN DAN LOGISTIK KEPERAWATAN
Persyaratan Jabatan :
Pendidikan : NERS
Hubungan Kerja :
Vertikal
Tugas Pokok :
Uraian Tugas :
32
b. Melaksanakan fungsi pengendalian dan penilaian (P3) meliputi :
1) Melaksanakan pengawasan , pengendalian dan penilaian pendayagunaan dan
pemeliharaan peralatan keperawatan.
2) Melaksanakan pengawasan pengendalian dan penilaian terhadap penerapan SPO
/ Protap peralatan perawatan.
3) Melaksanakan pengawasan pengendalian sistem inventarisasi peralatan
perawatan, untuk mencegah kehilangan alat.
33
Nama Jabatan : KEPALA SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN
Persyaratan Jabatan
Pendidikan : NERS
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok
Uraian Tugas :
34
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) melalui:
1) Memberikan bimbingan dalam pembinaan asuhan Keperawatan sesuai standar.
2) Memberikan bimbingan terhadap penerapan Protap / SPO pelayanan
Keperawatan.
3) Memberikan bimbingan pendokumentasian asuhan keperawatan (Askep),
sehingga diperoleh catatan Askep yang akurat dan baru.
4) Melaksanakan sebagian tugas dari Kepala Bidang Keperawatan.
5) Mewakili tugas dan wewenang kepala Keperawatan atas persetujuan Direktur
Rumah Sakit sesuai kebutuhan.
6) Menyampaikan dan menjelaskan rumah sakit tentang sistem pembinaan asuhan
Keperawatan koordinasi dengan Ka.Ru / Ka.Instalasi.
c. Melaksanakan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) meliputi ;
2) Melaksanakan pengawasan, pengendalian terhadap pemberian Asuhan
Keperawatan koordinasi dengan Ka.Ru / Ka. Instalasi sesuai Standar Asuhan
Keperawatan.
3) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap Protap / SOP
pelayanan Keperawatan.
4) Melakukan pengawasan , pengendalian dan penilaian terhdap pendokumentasian
Askep, koordinasi dengan Ka Ru / ka Instalasi.
5) Melakukan penilaian mutu asuhan keperawatan koordinasi dengan Tim
Keperawatan / Komite Medis Rumah Sakit.
35
Nama Jabatan : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN AKUNTASI
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja :
Vertikal
1. Dengan Direktur
2. Dengan bawahan
a. Kepala Sub Bagian Akuntansi & Verifikasi
b. Kepala Sub Bagian Piutang
c. Kepala Sub Bagian Keuangan
d. Kepala Sub Bagian Pemasaran
Dalam hal pemberian tugas dan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas bawahan.
Fungsi :
37
Nama Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN AKUNTANSI & VERIFIKASI
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok : Menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan administrasi keuangan rumah sakit.
Uraian Tugas :
38
9. Membuat laporan kinerja Akuntansi dan verifikasi setiap bulan dan
akhir tahun.
10. Mempersiapkan kebutuhan – kebutihan logistik ( ATK, Rumah
Tangga dan lain – lain).
11. Menyusun usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan
prasarana sub bagian akuntansi dan verifikasi.
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.
39
Nama Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja :
Vertikal
Tugas Pokok : Menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan
pelaksanaan keuangan rumah sakit.
Uraian Tugas :
40
Nama Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN PIUTANG
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok :
Uraian Tugas
41
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja :
Vertikal
Tugas Pokok :
Menyiapkan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang
dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan
pemasaran rumah sakit.
Uraian Tugas
42
Persyaratan Jabatan
Pendidikan : Sarjana
Hubungan Kerja :
Vertikal
Tugas Pokok :
Menyiapkan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-bahan yang
dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan
sumber daya manusia rumah sakit.
Uraian Tugas
43
sarana/peralatan yang ada di lingkungan bagian SDM
9. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian
rumah sakit.
10. Mengkoordinasikan pemenuhan kebutuhan
administrasi pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi
pegawai.
11. Melaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap
berfungsinya organisasi, terlaksananya proses
manajemen dan sistem informasi serta tercukupinya
sumber daya di bagian SDM
12. Melaporkan hasil kegiatan bagian SDM kepada Direktur
13. Melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah
pimpinan rumah sakit dalam rangkatugas.
Hubungan Kerja
Vertikal
45
9. Menciptakan suasana kerja yang harmonis di lingkungan Sub
Bagian Administrasi.
10. Melaksanakan perintah layak dari atasan.
46
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok Menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia, fasilitas dan bahan-
bahan yang dibutuhkan di bagiannya serta melakukan pemantauan
dan pelaksanaan diklat rumah sakit.
Uraian Tugas
47
berkaitan dengan Sub Bagian/Seksi/Ruangan lain
9. Menciptakan suasana kerja yang harmonis di lingkungan Sub
Bagian SDM dan Diklat.
10. Melaksanakan perintah layak dari atasan.
48
Nama Jabatan : KEPALA BAGIAN UMUM
Persyaratan Jabatan
Pendidikan : Sarjana
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok
Fungsi
49
5. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan
operasional logistik umum, inventaris, sanitasi, pemeliharaan
sarana rumah sakit, pengamanan, serta transportasi.
Uraian Tugas
51
Nama Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN UMUM I
Persyaratan Jabatan
Hubungan Kerja
Vertikal
Tugas Pokok
Uraian Tugas
52
7. Menyebarluaskan kebijakan Direktur/pimpinan rumah sakit yang
berkaitan dengan Sub Bagian/Seksi/Ruangan lain
8. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
9. Melaksanakan perintah layak dari atasan.
53
BAB VII
Tata hubungan kerja Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang meliputi hubungan kerja internal, antar
bagian (lintas internal) dan hubungan dengan lingkungan eksternal institusi.
2. Penataan Jabatan
a. Setiap pimpinan jabatan di lingkungan organisasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Padang wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan mekanisasi
di dalam lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit lainnya
b. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing
berdasarkan kepada pedoman kerja/ SPO, tugas pokok, uraian tugas dan peraturan
yang berlaku
3. Penataan pekerjaan
a. Penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan masing-masing bidang/ seksi dan unit
mengacu pada ketentuan kebijakan dan aturan yang tertuang dalam SOTK RS
b. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan kerja wajib menyusun rencana
kerja
c. Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengikuti dan mematuhi arahan dan keputusan
yang dibuat atasannya, dan menyampaikan laporan sesuai ketentuan yang berlaku
54
B. TATA HUBUNGAN KERJA EKSTERNAL
Hubungan kerja Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dengan pihak eksternal meliputi semua
instansi di luar RS, yang merupakan strategic partner dalam menunjang kegiatan pelayanan
yang ada di Rumah Sakit.
DINAS
KESEHATAN INSTITUSI
PROPINSI PENDIDIKAN
PEMDA
RUMAH SAKIT
LAIN,
DINAS PUSKESMAS
KESEHATAN
PERBANKAN
MEDIA BPJS
KETENAGA
DISOSNAKER KERJAAN
Hubungan kerja eksternal institusi dilakukan dalam rangka membina hubungan baik dan membentuk
jejaring kerjasama. Institusi eksternal yang terkait dalam hubungan ini adalah antara lain:
55
Media
Masyarakat
Dinas Kesehatan
Pemda
56
BAB VIII
POLA KETENAGAAN
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG
Dasar perhitungan tenaga perawat di ruang rawat Al-Marwah dengan perhitungan sbb:
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi ) dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
59
Namun karena kondisi ruangan rawat Al-Marwa, maka hanya perlu penambahan tenaga
sebanyak 4 orang perawat dengan pembagian dinas metode tim pagi 6 orang, Sore 5 orang,
malam 4 orang dan libur 4 orang.
B. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Ruang Rawat Inap Ash- Shafa
Dasar perhitungan tenaga perawat di ruang rawat Ash-Shafa dengan perhitungan sbb:
o Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
60
100
o 14.7 + 3.5 x 25 = 4.6 orang
100
o Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan : 18.2 + 4.6 = 22.8 = 23 orang
o Sesuai dengan perhitungan diatas maka ruang rawat inap Ash-Shafa perlu penambahan tenaga
perawat sebanyak 6 orang lagi karena jumlah perawat saat ini 17 orang.
o Namun karena metode Tim, maka hanya perlu penambahan tenaga sebanyak 2 orang perawat
dengan pembagian dinas pagi 6 orang, Sore 5 orang, malam 4 orang dan libur 4 orang.
Dasar perhitungan tenaga perawat di ruang rawat inap Zam-Zam adalah sbb:
o Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
61
o 41+12+14 = 67 hari x14.2 = 3.4
284
o Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non-nursing job)
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
o Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25
100
o 14.2 + 3.4 x 25 = 4.4 orang
100
o Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan : 17.6 + 4.4 =22 orang
o Sesuai dengan perhitungan diatas maka ruang rawat inap Ash-Shafa perlu penambahan tenaga
perawat sebanyak 6 orang lagi karena jumlah perawat saat ini 16 orang.
o Namun karena metode Tim, maka hanya perlu penambahan tenaga sebanyak 3 orang perawat
dengan pembagian dinas pagi 6 orang, Sore 5 orang, malam 4 orang dan libur 4 orang.
o Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
62
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
o 30 x 4 = 17
7
o Loss day = 67 x 17 = 4
284
o Jadi kebutuhan tenaga keperawatan di ruang IGD 17 + 4 = 21 orang
63
o Standar perawat IGD = 21 0rang, menggunakan metode tim maka pembagian dinas pagi 6,
sore 5, malam 4 dan libur 4. Maka tenaga perawat yang dibutuhkan 19 orang.
o Dengan demikian perlu penambahan tenaga perawat sebanyak 7 orang, karena jumlah tenaga
perawat saat ini 12 orang.
o 4.15 x 14 = 8.3
7
o Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
o Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
65
o Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan di ruangan OK/RR : 15 + 13 = 28 0rang
o Standar perawat dikamar operasi dan RR 28 orang namun karena kamar operasi belum
lengkap dengan metode tim maka pembagian dinas kamar operasi pagi 6 orang, sore 5 orang,
malam 4 orang dan libur 4 orang = 19 orang dan untuk RR masing masing shift 1 orang.
Dengan demikian standar tenaga perawat yang di butuhkan di kamar operasi dan RR = 23
tenaga yang tersedia saat ini 16 orang, penambahan tenaga sebanyak 7 orang.
o Untuk saat ini tenaga OK dan RR diperbantukan oleh tenaga ICU sebanyak 4 orang.
2. Perinatologi
66
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi )dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun+Cuti+hari besar x jlh perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
67
I. POLA KETENAGAAN UNIT GIZI
1. Ahli Gizi
a. Ahli Gizi ( Edukasi/Konsultasi gizi )
- Jumlah pasien berdiet khusus ± 15 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 15 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 255
360
= 0,6 = 1 orang
b. Ahli Gizi ( Pelayanan pasien diet umum dan pelaporan )
- Jumlah pasien berdiet khusus ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 5 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 450
360
= 1,25 = 1 orang
Jadi Jumlah ahli gizi satu hari kerja termasuk yang libur adalah : 2 Orang
Uutuk Manajemen / pimpinan 1 Orang
Jumlah Ahli gizi 3 Orang
68
2. Pelaksana Gizi di Dapur Pengolahan Pagi ;
a. Makanan Pasien Pengolahan
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit ( makan siang )
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
b. Pengolahan Snack
- Jumlah pasien 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
Sore ;
1. Pengolahan Makanan Pasien
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit ( makan )
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
69
= 2,5 orang
Malam ;
Pengolahan Makanan Pasien
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit ( Makan )
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
Malam ;
Pengolahan Snack Karyawan
- Jumlah Snack ± 40 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit ( Makan )
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 400
360
= 1,11 orang
70
Jadi jumlah pramu gizi ruangan satu hari kerja termasuk yang yang libur, yaitu :
1. Managemen : 1 orang
2. Ahli Gizi : 2 orang
3. Pelaksana Gizi di Dapur Pengolahan : 12 Orang
3. Pramu saji
Pagi ;
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
Sore ;
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
Malam ;
- Jumlah pasien ± 90 orang
- Perkiraan waktu pelayanan per pasien 10 menit
- Jumlah jam kerja 7 jam, dengan anggapan jam kerja efektif 6 jam
- Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan per pasien
71
Jam kerja efektif x Satuan menit
= 900
360
= 2,5 orang
Jadi jumlah pramu gizi ruangan satu hari kerja termasuk yang yang libur, yaitu :
1. Pagi : 3 orang
2. Siang : 3 orang
3. Malam : 3 orang
4. Libur : 3 Orang
Jumlah = 12 orang
I. Koordinator RM 1 Orang
II. Pendaftaran Rawat Jalan
1. PAGI
Jumlah pasien + 513 orang pasien
Perkiraan waktu pelayanan per pasien 4 menit
Jumlah jam kerja 7 jam dengan anggapan jam kerja efektif adalah 6 jam
Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan perpasien
Jam kerja efektif x Satuan Menit
= orang
Jadi jumlah karyawan atau petugas pada saat dinas pagi berjumlah 6 orang
2. SIANG
Jumlah pasien + 59 orang pasien
Perkiraan waktu pelayanan per pasien 4 menit
Jumlah jam kerja 7 jam dengan anggapan jam kerja efektif adalah 6 jam
72
Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan perpasien
Jam kerja efektif x Satuan Menit
= orang
Beban Kerja = 59 pasien x 4 menit
6 x 60
= 0,65 = 1 Orang
Jadi jumlah karyawan atau petugas pada saat dinas siang berjumlah 1 orang
3. MALAM
Jumlah pasien + 33 orang pasien
Perkiraan waktu pelayanan per pasien 4 menit
Jumlah jam kerja 10 jam dengan anggapan jam kerja efektif adalah 3 jam
Perhitungan beban kerja :
Beban kerja = Jumlah pasien x Waktu pelayanan perpasien
Jam kerja efektif x Satuan Menit
= orang
Beban kerja = 33 pasien x 4 menit
3 x 60
= 0.36
Jadi jumlah karyawan atau petugas pada saat dinas malam berjumlah 1 orang
Jadi jumlah jumlah petugas dalam satu hari kerja termasuk yang libur yaitu :
1. Pagi : 6 orang
2. siang : 1 orang
3. Malam : 1 orang
4. Libur : 1 orang +
Jumlah = 9 orang
74
9. Informasi 2 orang
10. Admision 2 orang
Total Kebutuhan Tenaga RM = 25 orang.
Jumlah 8 5
Keterangan ;
1. Pengusulan penambahan tenaga terkait dengan akreditasi pelayanan radiologi harus 24 jam
2. Tenaga yang tersedia saat ini masih sangat kurang,diantaranya ;
D 3 ATRO untuk pelakasana Radiografer masih kekurangan 3 orang,tenaga yang ada
saat ini hanya 2 orang, 1 orang koordinator mencakup pelaksana shift pagi,dan 1
orang khusus pelaksana shift sore.
Petugas PPR merangkap sebagai Ka.sie Penunjang Medis
jenis
pemeriksaan januari februari maret april mei juni Rata2/Hari
Rontgen 713 644 584 535 497 376 558/30=18
USG 216 229 272 158 66 45 164/30=5
75
Respon time
Administrasi SMEA 1 1
Jumlah 7 5
1. Perhitungan pola unit tenaga fisioterapi berdasarkan pembagian perdivisi yaitu divisi
fisioterapi muskuloskeletal/orthopedic, divisi fisioterapi neuromuscular, divisi fisioterapi
pediatric, divisi fisioterapi keswan dan gangguan reproduksi.
2. Perhitungan pola unit tenaga fisioterapi berdasarkan beban kerja yang dimodifikasikan dengan
kebutuhan tenaga setiap shift dinas.
3. Dengan pembagian sebagai berikut:
Kepala Unit/Instalasi 1 orang
Kepala divisi pediatrik 1 orang
Kepala divisi neuromuskular 1 orang
Kepala divisi musculoskeletal/orthopedic 1 orang
Kepala divisi keswan dan gangguan reproduksi 1 orang
Fisioterapis saat ini 4 orang
Administrasi 1 orang
76
M. POLA KETENAGAAN UNIT FARMASI
Kualifikasi
No Jabatan Kebutuhan Tersedia
Pendidikan Pelatihan
1 Koordinator Apoteker Farmasi Klinik 1 1
Farmasi Pengalaman Min 3 Pelatihan
Tahun Kepemimpinan
2 Penanggung Apoteker/D3 Farmasi Klinik 1 1
jawab Logistik Farmasi Logistik Farmasi
Pengalaman Min 3
Tahun
3 Penanggung Apoteker/D3 Farmasi Klinik 1 1
jawab Pelayanan Farmasi Service Excellent
Farmasi Pengalaman Min 3
Tahun
4 Administrasi D3 Farmasi Logistik Farmasi 1 1
Logistik Farmasi
5 Apoteker Apoteker Service Excellent 6 5
Farmasi Klinik
6 TTK Pelayanan D3 Farmasi Logistik Farmasi 2 1
OK
7 TTK Pelayanan D3 Farmasi Service Excellent 12 10
Apotek Sentral
8 Administrasi Umum Administrasi 1 0
9 AA Pelayanan D3 Farmasi Service Excellent 4 4
UGD
10 Juru Racik Umum - 1 0
Total 30 24
77
d. TTK pelayanan apotek rawat jalan: pagi 3 orang, sore 5 orang, malam 1 orang, libur 1
orang
e. TTK pelayanan apotek rawat inap: pagi 1 orang, sore 1 orang
f. TTK pelayanan UGD: pagi 1 orang, sore 1 orang, malam 1 orang, libur 1 orang
78
O. POLA KETENAGAAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
TENAGA YG TENAGA
DIBUTUHKA TERSEDI
NAMA JABATAN KUALIFIKASI N A
79
--> Bendahara & Kasir 7 orang P3 S
2M1 L1
--> Penata kwitansi & Kolektor RJ 4
orang P2 S2
PENDIDIK KONDISI
NO NAMA JABATAN SERTIFIKASI KEBUTUHAN
AN SEKARANG
80
Keterangan :
1. Kondisi tenaga saat ini yang telah ada adalah Kabag SDM dan Adm, Kasubag Sdm dan Diklat,
Kasubag Administrasi, pelaksana SDM pengelola Kesejahteraan Karyawan 2 Orang, Pelaksana Diklat 1
orang dan Sekretaris Direktur
2. Tenaga yang belum ada pelaksana SDM pengelola Kepegawaian 1 orang dan Sekretariat Rumah Sakit.
KUALIFIKA TENAGA
SI TENAGA YANG
NAMA JABATAN YANG
TERSEDIA
DIBUTUHKAN
KEPALA BAGIAN S1 1 1
TRANSPORTASI SLA 6 6
IPRS SLA/D3 7 7
SANITASI SLA/D3 2 2
LAUNDRY/TENUN SLA 6 5
SATPAM SLA 13 12
Sanitasi
Logistik Umum ( logistik umum, inventaris )
IPRS ( Pagi 3, Sore 2, Malam 1, Libur 1 )
Laundry ( pagi 3, Sore 1, Libur 1 )
Satpam ( Pagi 3, Siang 3, Malam 3, Libur 3 )
Transportasi ( Pagi 2, Sore 2, Malam 1, Libur 1 )
81
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Mutu pelayanan Rumah Sakit ditentukan oleh ketersediaan & kualitas sumber daya yang
dimiliki oleh Rumah Sakit. Salah satu sumber daya yang sangat menentukan terletak pada kualitas
SDM yang melaksanakan pelayanan tersebut. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas mak system
rekrutmen & seleksi penerimaan pegawai baru menjadi penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berkualitas.
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang melalui beberapa tahapan kegiatan, dari perencanaan, pelaksanaan seleksi
dan tahap orientasi karyawan baru.
Tahap orientasi bertujuan agar karyawan baru mengenal secara baik keberadaan organisasi
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dan dapat menyesuaikan dengan tuntutan pekerjaan/ keahlian
serta sikap kerja dalam unit kerja tertentu sesuai dengan standar kompetensi dan kebutuhan Rumah
Sakit.
B. TUJUAN ORIENTASI
1. Tujuan Umum
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang Rumah Sakit
b. Memberikan pemahaman dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
c. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diamanatkan
kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan kesempatan bagi karyawan baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan kerja barunya
b. Memberikan gambaran terhadap parameter dan sejauh mana kinerja pegawai baru
tersebut di unit kerja yang bersangkutan
c. Untuk menentukan tingkat kemampuan tenaga baru tersebut dalam penempatan tugas
nantinya
82
d. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan profesi dan bidang
kerjanya
e. Memberikan pengetahuan yang cukup bagi pegawai baru terhadap koordinasi unit
kerja RS yang terkait dan berhubungan erat dengan profesi dan bidang tugasnya.
C. JENIS ORIENTASI
1. Orientasi umum: dilaksanakan diruangan Diklat SDM
2. Orientasi khusus/ Unit Kerja: dilaksanakan secara khusus di unit kerja terkait
D. SASARAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi dilakukan terhadap:
1. Pegawai baru,
2. Pegawai mutasi dan pejabat baru
Alur penyelenggaraan orientasi dapat dilihat pada bagan alur orientasi pegawai di bawah ini:
KABAG SDM
F. MATERI ORIENTASI
83
1. MATERI Orientasi Umum adalah sebagai berikut:
a. Visi, Misi, Struktur Organisasi, dan kebijakan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang
b. Keyarsian
c. Hak dan kewajiban
d. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
e. Kebijakan, system dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
f. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (costumer service)
g. Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko (Mutu, P2K3RS)
h. Aspek Hukum dalam Pelayanan Rumah Sakit
i. Aplikasi Perilaku Islami
2. Materi Orientasi Unit Kerja adalah sebagai berikut:
a. Visi dan Misi unit kerja
b. Aplikasi Perilaku Islami
c. Struktur Organisasi Unit Kerja
d. Kompetensi
e. Uraian Pekerjaan
f. Penerapan Manajemen Mutu Rumah Sakit
g. SOP dan Juknis
h. Manajemen Risiko
3. Materi Pembinaan Ruhul Islam meliputi:
a. Akhlak
b. Aqidah
c. Ibadah
d. Muamalah
e. Praktek Shalat
f. Bacaan Al-Qur’an
g. Evaluasi
84
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan kerja wajib menyusun rencana kerja
dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat
berkala, dan membuat evaluasi berkala melalui forum rapat.
Selain itu dalam kondisi tertentu, ada masalah atau kejadian luar biasa, tidak diharapkan, bila
dianggap perlu pimpinan juga harus mengadakan rapat insidentil dan membuat evaluasi berkala
melalui forum rapat.
Jadwal rapat berkala adalah sebagai berikut:
a. Rapat berkala di tingkat Kepala Seksi/ Kepala Sub Bagian, dengan pelaksana, minimal 1 x
dalam seminggu
b. Rapat berkala ditingkat Kepala Bidang dan Kepala Bagian dengan Kepala Seksi / kepala sub
bagian, minimal 1 x dalam seminggu
c. Rapat berkala ditingkat Direktur dengan Kepala Bidang dan Kepala Bagian, minimal 1 x
dalam seminggu
d. Rapat koordinasi Rumah Sakit dipimpin langsung oleh Direktur, minimal 1 x dalam sebulan
Setiap kegiatan rapat harus dibuat undangan (U), Absensi (A), dan Notulen (N) atau UAN.
85
BAB XI
PELAPORAN
A. LAPORAN HARIAN
Laporan harian RS meliputi:
1. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat inap
2. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan
3. Laporan jumlah pemeriksaan penunjang
4. Laporan rekam medis yang keluar per hari
B. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan terdiri dari laporan intern dan extern
Laporan intern meliputi:
1. Laporan kinerja mutu pelayanan RS
2. Laporan kinerja mutu pelayanan Instalasi Rekam Medis
3. Laporan produktifitas dokter
1. Laporan RL.2a1 tentang Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Inap Rumah Sakit
2. Laporan RL. 2b1 tentang Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit
3. Laporan RL.2c tentang Data Status Imunisasi
4. Laporan RL. 6 tentang Infeksi Nosokomial
C. LAPORAN TAHUNAN
1. Laporan pencapaian kegiatan selama setahun
2. Laporan pengaduan pelanggan/ komplain
3. Laporan evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan
86