Anda di halaman 1dari 5

H.

Lembaga Yang Berperan Dalam Penanggulangan Bencana

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana adalah sebuah Lembaga Pemerintah


Nonkementerian yang didirikan pada 26 Januari 2008 dan mempunyai tugas
membantu Presiden Republik Indonesia dalam melakukan penanggulangan bencana
sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana. BNPB memilik tugas dan fungsi sebagai berikut:

Tugas

1. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana


yang mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana,
rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
2. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
4. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
5. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
6. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
8. Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Fungsi

1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan


pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan
2. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, dan menyeluruh.

2. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS)

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau dikenal dengan BASARNAS, adalah
Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang didirikan pada 28 Februari 1972 dan
bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mempunyai tugas :


1. Menyusun dan menetapkan norma, standar, prosedur, kriteria serta persyaratan
dan prosedur perizinan dalam penyelenggaraan pencarian dan pertolongan.
2. Memberikan pedoman dan pengarahan dalam penyelenggaraan pencarian dan
pertolongan;
3. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan pencarian dan
pertolongan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
5. Menyelenggarakan sistem informasi dan komunikasi;
6. Menyampaikan informasi penyelenggaraan pencarian dan pertolongan kepada
masyarakat;
7. Menyampaikan informasi penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan
secara berkala dan setiap saat pada masa penyelenggaraan operasi pencarian dan
pertolongan kepada masyarakat;

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan menyelenggarakan fungsi :


1. Perumusan dan penetapan norma, standar, prosedur, kriteria, serta persyaratan
dan prosedur perizinan dan/atau rekomendasi penyelenggaraan operasi pencarian
dan pertolongan;
2. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan
operasi pencarian dan pertolongan, pembinaan tenaga dan potensi, sarana dan
prasarana dan sistem komunikasi;
3. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan standarisasi siaga, latihan, dan
pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan ;
4. Perumusan dan penetapan kebutuhan siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi
pencarian dan pertolongan;
5. Koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan,
pembinaan tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan sistem komunikasi;
6. Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi pencarian dan
pertolongan;
7. Pelayanan informasi penyelenggaraan pencarian dan pertolongan;
8. Pemantauan, analisis,evaluasi, dan pelaporan di bidang pencarian dan
pertolongan;

3. Palang Merah Indonesia (PMI)

Palang Merah Indonesia adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia


yang 17 September 1945 dan bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
PMI memiliki tugas yaitu membantu pemerintah Indonesia tugas-tugas
kepalangmerahan yang meliputi :
1. Memberikan bantuan kepada korban Konflik Bersenjata, kerusuhan, dan
gangguan keamanan lainnya;
2. Memberikan pelayanan darah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Melakukan pembinaan relawan;
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
Kepalangmerahan;
5. Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan;
6. Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana di dalam dan di luar
negeri;
7. Membantu pemberian pelayanan kesehatan dan sosial; dan
8. Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan oleh pemerintah.

4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi adalah salah satu unit di lingkungan
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang bertugas
melaksanakan perumusan kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi
bidang vulkanologi dan mitigasi bencana alam geologi. Lembaga ini bertugas dalam
pengelolaan informasi potensi kegunungapian dan pengelolaan mitigasi bencana alam
geologi, sedangkan misi yang diemban adalah meminimalkan korban jiwa manusia
dan kerugian harta benda dari bencana geologi.
Daftar Pustaka:

Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Badan Nasional Penanggulangan


Bencana
Peraturan Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Pencarian Dan
Pertolongan
UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan

Anda mungkin juga menyukai