Anda di halaman 1dari 4

JILID 3 HALAMAN 35, 36, DAN 37

Rukunnya (Jizyah) itu 5 perkara :


1. Yang meakadkan, yaitu Imam atau pengantinya
2. Yang diakadkan baginya  kafir
3. Tempat tinggalnya di negeri Islam selain daripada Negeri hijaz yaitu Mekah dan Madinah
4. Harta pembayaran
5. Lafaz akad dari keduanya

Dan syarat-syaratnya seperti akad jual beli tersebut.


Syarat wajibnya ada lima perkara
1. baligh, 2. berakal, 3. merdeka, 4. laki-laki, 5. ahli kitab yaitu Yahudi Nasrani atau yang serupa
dengan mereka.
Dan sekurang-kurang  jizyah Itu 2 Dinar dari 1 orang kafir yang menengah kebawah
kehidupannya. dan 4 dinar dari yang kaya. dan imam boleh mensyaratkan jika seorang Islam
melewati Negeri kafir supaya mereka menghormati kedatangannya.

Dan akad jizyah itu juga mengandung 4 perkara :


1. Mereka semua membayarnya dengan tunai
2. Berlaku atas mereka hukum-hukum Islam
3. mereka tidak boleh menghina agama Islam
4. mereka tidak boleh membahayakan  orang Islam

Dan mereka diperintahkan memakai tanda pada pakaiannya supaya dapat dibedakan dengan
orang Islam.

Peringatan:
Seperti itulah yang disebutkan di dalam Bab jihad ini, bagaimana tingginya agama Islam dimasa
hidup Rasulullah dan beberapa abad sesudahnya. benarlah sabdanya: 
 ‫اإلسالم يعلو واليعلى عليه‬
artinya: Islam itu tinggi, dan tidak ada lagi yang lebih tinggi darinya.
Kalau kita bandingkan dengan agama Islam sekarang jauh lebih rendah, sebab utamanya ialah
karena pemeluknya banyak yang tidak setia dengan agamanya.  tapi kita dapat meyakini jika
orang-orang Islam sama-sama menyadari dan menjunjung tinggi ajaran-ajaran Islam niscaya
Islam akan kembali maju seperti sedia kala.

Bab Sumpah dan Nazar

Sumpah : yaitu memperkuat suatu perkataan yang boleh jadi ia mengingakarinya. Seperti ia
berkata:  demi Allah aku tidak menjual rumahku ini.
Rukunnya itu ada 4 :
1). Yang bersumpah,
2). Yang disumpahkan dengannya yaitu nama Allah dan sebagainya,
3). Yang disumpahkan atasnya yaitu sesuatu yang dikuatkan,
4). Lafaz sumpah.
Dan orang yang bersumpah itu disyaratkan mukallaf, ikhtiar, bertutur, bermaksud.
Siapa pun  yang bersumpah seperti demikian Wajib  menunaikan sumpahnya, dan jika tidak
dapat  menunaikannya maka wajib  baginya untuk membayar kafarat, yaitu memilih antara tiga
perkara :
1. memerdekakan  seorang budak yang beriman,
2. memberi makan 10 orang fakir miskin, tiap-tiap orang satu mud
3. memberi pakaian kepada mereka
Jika tidak dapat melaksanakan salah satu dari tiga perkara tersebut maka ia wajib puasa 3 hari.
Nazar : yaitu mewajibkan sesuatu yang baik, yang asalnya tidak wajib seperti ia mengatakan:
“Jika sembuh penyakitku ini Maka Allah tetapkan atas diriku untuk salat sunah atau puasa.”
Rukunnya itu tiga perkara:
1. yang bernazar
2. yang dinazarkan
3. Lafaz Nazar.
Nazar itu wajib ditunaikan Jika yang dinazarkan sesuatu yang sunnah. dan tidak sah
Nazar pada perkara maksiat atau yang makruh atau yang  mubah, Jika ia bernazar berkunjung ke
kuburan Orang alim seperti ia mengatakan: “Jika aku mendapat anak laki-laki maka aku akan 
berziarah ke kuburan Tuan Alim itu …….. “, jika keinginannya tercapai maka ia wajib
menunaikan nazarnya, karena mengunjungi kuburan orang alim itu sunnah atas tiap-tiap laki-laki
dan perempuan.

Bab putusan dan saksi


Putusan yaitu menyelesaikan sengketa antara dua orang atau lebih dengan Hukum Allah yang
diputuskan oleh seorang yang qadhi (Hakim) Yang terpenuhi syarat-syaratnya.
 ketahuilah! Tidak ada yang boleh dan tidak ada yang sah menjadi qadhi melainkan orang yang
memenuhi syarat-syarat yang 15 ini: 1). Islam, 2). Baligh, 3). berakal, 4). merdeka, 5). laki-laki,
6). adil (tidak fasik), 7). mengetahui hukum-hukum yang tersebut di dalam Alquran dan hadis
nabi, 8). mengetahui ijma’ ulama ulama, 9). Mengetahui ikhtilaf mereka, 10). Mengetahui cara
ijtihad bagaimana cara mengambil dalil, 11). mengetahui ilmu-ilmu bahasa Arab seperti lughah
(ilmu bahasa), nahwu, Shorof, tafsir Qur’an, dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya, 12).
mendengar, 13). melihat, 14). berkata-kata, 15). kuat Ingatan.
  Namun jika tidak ditemui orang-orang yang cukup syarat-syarat tersebut di dalam negeri
maka wajib mencarinya ke luar negeri, sementara belum ada didapat maka didirikan qadhi
darurat (qadhi Sementara), dipilih orang yang paling mendekati syarat-syarat tersebut.
Seorang qadhi disunatkan diwaktu memutuskan itu tiga perkara:
1. bertempat di pertengahan negeri
2. di tempat yang luas lagi nampak terlihat manusia
3. jangan  memutuskan di dalam masjid

Diwajibkan atas qadhi menyamaratakan antara dua orang yang bercekcok dalam 3
perkara:
1). Menyamakan duduknya jika keduanya sama-sama Islam meskipun derajatnya tidak sama 2).
Menyamakan dalam berbicara
3). Menyamakan dalam memperhatikan perkataanya.

Dan qadhi itu tidak boleh menerima hadiah dari orang yang berada didalam wilayahnya,
sekalipun dia tidak mempunyai urusan apa pun.
Dan makruh bagi qadhi memutuskan perkara pada 10 keadaan :
1). Ketika lapar
2). Haus
3). Marah
4). Syahwat yang menggebu
5). Duka cita
6). Suka terlampau
7). Sakit
8). Ingin buang air
9). Mengantuk
10). Sangat kepanasan atau kedinginan.

Anda mungkin juga menyukai