Dan mereka diperintahkan memakai tanda pada pakaiannya supaya dapat dibedakan dengan
orang Islam.
Peringatan:
Seperti itulah yang disebutkan di dalam Bab jihad ini, bagaimana tingginya agama Islam dimasa
hidup Rasulullah dan beberapa abad sesudahnya. benarlah sabdanya:
اإلسالم يعلو واليعلى عليه
artinya: Islam itu tinggi, dan tidak ada lagi yang lebih tinggi darinya.
Kalau kita bandingkan dengan agama Islam sekarang jauh lebih rendah, sebab utamanya ialah
karena pemeluknya banyak yang tidak setia dengan agamanya. tapi kita dapat meyakini jika
orang-orang Islam sama-sama menyadari dan menjunjung tinggi ajaran-ajaran Islam niscaya
Islam akan kembali maju seperti sedia kala.
Sumpah : yaitu memperkuat suatu perkataan yang boleh jadi ia mengingakarinya. Seperti ia
berkata: demi Allah aku tidak menjual rumahku ini.
Rukunnya itu ada 4 :
1). Yang bersumpah,
2). Yang disumpahkan dengannya yaitu nama Allah dan sebagainya,
3). Yang disumpahkan atasnya yaitu sesuatu yang dikuatkan,
4). Lafaz sumpah.
Dan orang yang bersumpah itu disyaratkan mukallaf, ikhtiar, bertutur, bermaksud.
Siapa pun yang bersumpah seperti demikian Wajib menunaikan sumpahnya, dan jika tidak
dapat menunaikannya maka wajib baginya untuk membayar kafarat, yaitu memilih antara tiga
perkara :
1. memerdekakan seorang budak yang beriman,
2. memberi makan 10 orang fakir miskin, tiap-tiap orang satu mud
3. memberi pakaian kepada mereka
Jika tidak dapat melaksanakan salah satu dari tiga perkara tersebut maka ia wajib puasa 3 hari.
Nazar : yaitu mewajibkan sesuatu yang baik, yang asalnya tidak wajib seperti ia mengatakan:
“Jika sembuh penyakitku ini Maka Allah tetapkan atas diriku untuk salat sunah atau puasa.”
Rukunnya itu tiga perkara:
1. yang bernazar
2. yang dinazarkan
3. Lafaz Nazar.
Nazar itu wajib ditunaikan Jika yang dinazarkan sesuatu yang sunnah. dan tidak sah
Nazar pada perkara maksiat atau yang makruh atau yang mubah, Jika ia bernazar berkunjung ke
kuburan Orang alim seperti ia mengatakan: “Jika aku mendapat anak laki-laki maka aku akan
berziarah ke kuburan Tuan Alim itu …….. “, jika keinginannya tercapai maka ia wajib
menunaikan nazarnya, karena mengunjungi kuburan orang alim itu sunnah atas tiap-tiap laki-laki
dan perempuan.
Diwajibkan atas qadhi menyamaratakan antara dua orang yang bercekcok dalam 3
perkara:
1). Menyamakan duduknya jika keduanya sama-sama Islam meskipun derajatnya tidak sama 2).
Menyamakan dalam berbicara
3). Menyamakan dalam memperhatikan perkataanya.
Dan qadhi itu tidak boleh menerima hadiah dari orang yang berada didalam wilayahnya,
sekalipun dia tidak mempunyai urusan apa pun.
Dan makruh bagi qadhi memutuskan perkara pada 10 keadaan :
1). Ketika lapar
2). Haus
3). Marah
4). Syahwat yang menggebu
5). Duka cita
6). Suka terlampau
7). Sakit
8). Ingin buang air
9). Mengantuk
10). Sangat kepanasan atau kedinginan.