Anda di halaman 1dari 5

NAMA: MUHAMMAD ARIF RAHMAN

NIM : 18200249M

PRODI : S1 AKUNTANSI

1. Berdasar pada istilah yang digunakannya, sistem pengendalian manajemen


mempunyai tiga konsep pokok yaitu: sistem, pengendalian dan manajemen
 Sistem
Sistem adalah prosedur melaksanakan serangkaian aktivitas yang biasanya dilakukan
secara berulang. Karakteristik suatu sistem adalah runtut, terpola, terkoordinasi, dan
terdiri dari beberapa langkah yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
disusun untuk menyelesaikan permasalahan yang mempunyai karakteristik yang
sistematis. Suatu sistem mempunyai dua aspek yaitu lingkungan sistem dan aliran sistem.
 Pengendalian
Dalam organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Dalam suatu sistem pengendalian akan ditemukan minimal 4
(empat) elemen proses pengendalian, yaitu:
a. Detektor atau sensor atau observator adalah alat pengukur yang mendeteksi
mengenaiapa yang sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan.
b. Selektor atau evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa yang
sesungguhnyaterjadi dan membandingkannya dengan standar-standar atau apa yang
diharapkan atau yangseharusnya terjadi.
c. Efektor atau director atau modifier adalah alat untuk mengubah perilaku
jikadiperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang diharapkan
d. Jaringan Komunikasi (communication network)adalah alat untuk
menyebarluaskaninformasi dari satu alat ke alat lainnya. Penyampaian informasi dari
detector ke alat kendalidinamakan umpan balik.
Jika keempat elemen pengendalian diterapkan dalam suatu organisasi, maka seorang
detector mempunyai tugas melakukan pengamatan atas apa yang terjadi, kemudian
assessor membandingkan apa yang terjadi dengan standar atau aturan yang berlaku.
Kalau apa yang terjadi tidak sesuai dengan standar maka effector akan melakukan
tindakan tertentu agar sesuai yang diharapkan. Tentunya ketiga elemen tersebut harus
dihubungkan dengan jaringan komunikasi yang baik.
 Manajemen
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan (goals) organisasi, yaitu mencapai hasil tertentu. Manajemen adalah pimpinan dari
organisasi, dan memiliki hierarki tertentu. Hierarki manajemen adalah pembagian
manajemen menjadi beberapa lapisan.
Secara garis besar hierarki manajemen dibagi menjadi tiga level yaitu
a. Manajemen Atas (Top Management)
b. Manajemen Tengah (Middle Management)
c. Manajemen Level Bawah (Lower Level Management)

Dikenal manajemen atas atau top management sebagai CEO (Chief Executive
Officer), kemudian dibawahnya adalah manajer bisnis unit, departemen, seksi, dan
subunit lain yang berada dibawahnya sesuai struktur organisasi perusahaan. CEO
menentukan strategi yang hendak dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi,
sedangkan manajer bisnis unit memformulasikan strategi unitnya untuk mencapai
tujuan. Tentunya dengan pengesahan CEO.

2. setiap perusahaan memiliki sistem pengendalian manajemen yang berbeda-


beda karena berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari visi dan misi yang
dimiliki perusahaan tersebut, hingga seberapa besar perusahaan yang dimaksud
tersebut, dan Setiap perusahaan tentunya mempunyai tingkat kompleksitas yang
berbeda-beda dalam pengendalian manajemennya, semakin besar
skala perusahaan tersebut tentunya akan semakin kompleks.
3. Diketahui bahwa yang menjadi faktor Peluang bagi Rumah sakit adalah faktor
Geografis, Demografis, Sosioekonomi, Teknologi, Epidemiologi, Pelanggan dan
Pemasok. Sedangkan untuk faktor Ancaman bagi Rumah Sakit adalah faktor Politik
dan Kebijakan Pemerintah serta Pesaing. Diketahui bahwa yang menjadi faktor
Kekuatan bagi RS adalah faktor Struktur Organisasi, Pemasaran dan Produk Layanan.
Sedangkan untuk faktor Kelemahan bagi RS adalah faktor SDM, Keuangan, Sarana
dan Prasarana serta Sistem Informasi Manajemen RS.
Perbaikan yang harus di lakukan :
a. Upaya peningkatan mutu layanan yang berfokus pada kepuasan pelanggan
(costumer satisfaction) dan keselamatan pasien (patient safety).
b. Memperkuat jaringan rujukan BPJS dengan menjalin kerjasama dengan PPK 1
BPJS yang berada di sekitar RS.
c. Memperbaiki kinerja keuangan untuk kelancaran pembayaran kepada supplier
agar ketersediaaan obat tetap lancer.
d. Memperbaiki sistem penilaian kinerja untuk Manajemen Bisnis, terutama yang
berhubungan dengan upaya promosi dan pengembangan produk.
e. Mengembangkan Sistem InformasiManajemen baru yang handal dan juga
terpercaya untuk mendukung kinerja pelayanan dan manajemen.

4. Empat Langkah Menyusun Rencana Strategis


a. Membuat MISI.
b. Mengidentifikasi TUJUAN (GOAL) yang akan membimbing anda kepada misi.

c. Menentukan SASARAN (OBJECTIVES) yang akan membantu anda meraih


tujuan.

d. Membuat RENCANA KERJA yang mendorong anda mencapai sasaran.

5. Evaluasi Proses Sistem Pengendalian Manajemen

 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis diperlukan untuk menjadi tolak ukur dalam menjalankan suatu
organisasi.

 Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran dilaksanakan setelah selesai penyusunan program atau perencanaan


strategis. Artinya, anggaran disesuaikan dengan program yang memiliki strategi-strategi
yang telah disepakati. Untuk organisasi secara keseluruhan organisasi memiliki anggaran
masing-masing yang dibedakan berdasarkan pusat pertaggungjawaban. Sistem
penganggaran yang dilakukan oleh perusahaan ini diberikan tanggung jawab kepada
divisi masing-masing dengan pengawasan manajer tiap divisi, kemudian diajukan pada
bagian umum untuk di input dan diproses selanjutnya dana program disetujui akan
dikeluarkan oleh bagian keuangan.

 Pelaksanaan dan Pengukuran


Pelaksanaan program yang telah di tetapkan sesuai rencana dan anggaran yang telah
ditetapkan dilakukan setelah penyusunan anggaran. Sejauhmana program-program
yang sudah disosialisasikan dapat diterapkan oleh seluruh karyawan perusahaan
selaku penggerak usaha

 Evaluasi dan Proyeksi


Pada tahap evaluasi, di setiap divisi bagian penjualan dilakukan setiap hari guna
memprediksi hasil kinerja karyawan dan mencari solusi bila ditemui hambatan
ataupun masalah. Contoh bila terjadi komplain konsumen atas kendaraan yang
dibelinya, konsumen dapat mengadu dibagian CRC. Pada hari itu juga saat evaluasi
crc melaporkannya sehingga segera dapat diketahui apa yang menjadi kendala atau
kesalahan sehingga segera mecari alternative solusi.

Anda mungkin juga menyukai