Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS AKUNTABEL

Pengertian akuntabilitas
Dalam banyak hal, akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konseo tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,
akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu pertama, untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas
horizontal.

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas


individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stakeholder

Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri. Mekanisme ini dapat diartikan
secara berbeda-beda dari setiap anggota organisasi hingga membee=ntuk perilaku yang
berbeda-beda pula. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan
hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Akuntabilitas
tidak mungkin terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas. Di Indonesia, alat akuntabilitas
antara lain adalah perencanaan strategis, kontrak kinerja dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan
yaitu: kepemimpinan, transparansi, integritas, responsibilitas, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan dan konsistensi. Langkah yang harus dilakukan dalam membuat
framework akuntabilitas di lingkungan kerja PNS yaitu: tentukan tanggungjawab dan tujuan,
rencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, laukan implementasi dan
monitoring kemajuan, berikan laporan secara lengkap, serta berikan evaluasi dan masukan
perbaikan.

Analisis Kasus Akuntabel


Permasalahan : Penulis kompas, Nur Fitriatus Shalihah memposting sebuah twit yang
menceritakan keluhan masyarakat ketika berkunjung ke Mal Pelayanan Publik Siola
Surabaya. Akun twitter @FirzaValaza menggugah foto dan narasi petugas Siola melayani
pengunjung diduga sambil makan pentol dan menilai petugas kurang ramah. Unggahan
tersebut disukai lebih dari 13.000 kali, dikomentari lebih dari 500 kali, dan dibagikan ulang
lebih dari 2.700 kali. Hal tersebut menunjukan bahwa ASN sebagai petugas pelayanan publik
merupakan faktor penentu kepuasaan pengguna terhadap suatu pelayanan publik. ASN adalah
salah satu dari penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian dikuatkan kembali dalam UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa
salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Sebagai petugas pelayanan publik
dalam hal melaksanakan tugas jabatannya harus memiliki sifat yang akuntabel. Sikap
akuntabel merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang sudah dilakukan. Adanya berita
terkait petugas yang kurang ramah merupakan suatu evaluasi atas hasil kinerja seorang
petugas pelayan publik yang tidak berprilaku akuntabel dan responsibilitas.

Penyebab :

MAN MEASUREMENT

Terbatasnya SDM Lemahnya sistem


kontrol dan
pengawasan oleh
Perilaku ASN tidak akuntabel atasan Kepuasan penerima
dan responsibilitas layanan publik
berkurang/turun
akibat perilaku
Prosedur pelayanan pelaksana pelayanan
Faktor kultur yang blm jelas dan publik
belum dipahami
Faktor ekonomi
Inovasi IT

NATURE METHOD/MACHINE

Dampak :
1. Kepuasan penerima layanan publik berkurang/turun
2. Kualitas layanan yang diberikan tidak sesuai standar/ketentuan
3. Kepercayaan masyarakat kepada Lembaga Pemerintah menjadi menurun
4. Timbulnya pelanggaran/Tindakan Pidana

Rekomendasi pemecahan masalah :


1. Meningkatkan pemahaman tentang kualitas petugas pelayanan publik agar lebih
mengutamakan pelayanan yang baik untuk publik. Dalam mewujudkan pelayanan yang
baik setiap petugas harus memiliki sifat akuntabel. Petugas harus mengolah waktu dalam
pengerjaan penyelesaian masalah. Tingkatkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap
tugas-tugasnya walapun pada jam-jam istirahat.
2. Perilaku petugas yang makan saat melayani publik kemungkinan bisa terjadi karena
kurangnya waktu untuk beristirahat atau kekurangan petugas pelayanan. Untuk itu dapat
dilakukan analisis beban kerja terhadap petugas pelayanan. Setelah dilakukan analisa
beban kerja akan dapat memberikan rekomendasi apakah ada kekurangan atau kelebihan
beban kerja petugas pelayanan publik. Kemudian laporkan analisis beban kerja tersebut
kepada atasan untuk dapat ditindak lanjuti dengan melakukan perencanaan pengajuan
tambahan pegawai.
3. Evaluasi kinerja petugas pelayanan publik harus dilakukan dan mendapat dukungan dari
atasan. Salah satu evaluasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan
terhadap kinerja petugas pelayanan publik secara rutin dan berkesinambungan. Selain
melakukan evaluasi, juga perlu ada reward bagi petugas pelayanan publik yang memiliki
prestasi dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pelayanan publik.
4. Prosedur pelayanan yang belum jelas dan sering berubah-ubah juga menjadi salah satu
faktor penyebab kualitas pelayanan publik menjadi menurun. Petugas sebagai pelaksana
prosedur akan menyulitkan petugas menjelaskan proses dan memberikan keputusan
kepada penerima layanan. Sehingga proses pelaksanaan layanan akan menjadi lama dan
berbelit – belit. Harus ada petunjuk teknis yang jelas agar mempermudah petugas dalam
hal pelaksanaan pelayanan publik.
5. Inovasi IT diperlukan untuk mempercepat dan mempermudah proses pelayanan publik
serta mengurangi beban kerja SDM sehingga dapat memangkas waktu layanan publik
menjadi lebih cepat. Serta inovasi IT terkait aspek penilaian pengawasan kinerja pegawai
yang dapat dimonitor menggunakan komputer.

Anda mungkin juga menyukai