Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SECARA ONLINE

DAN OFFLINE

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi tugas Ilmu Perpustakaan Pada Jurusan Sastra Indonesia Departemen
Sastra Universitas Negeri Malang

Oleh Kelompok 7:

1. DWI PASKAH MARITO Br. S. (200213506411)

2. MERRY CHINTHIA SILVIANTY (200213506425)

3. SILVIA SEPTIANA (200213506427)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN

2022
Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penelusuran informasi di perpustakaan.


Karena proses pencarian informasi di perpustakaan merupakan satu kegiatan yang berhubungan
langsung dengan pengguna. Yang juga digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan implementasi
teknologi informasi dalam memberikan layanan kepada pemustaka atau pengguna di
perpustakaan. Melakukan strategi penelusuran adalah suatu bentuk kegiatan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.

Kata kunci : Strategi, Penelusuran, Perpustakaan, Informasi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era perkembangan teknologi saat ini, informasi tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan
masyarakat. Informasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Dimana informasi
digunakan sebagai pemecahan masalah sekaligus pembuatan suatu keputusan baik secara
individu maupun kelompok resmi. Tanpa adanya informasi tentu pengambilan keputusan tidak
akan memperoleh hasil yang maksimal. Sehingga informasi diperlukan agar hasil yang
didapatkan maksimal.
Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini terdapat kecenderungan peningkatan dalam
pencarian dan pemanfaatan informasi dalam kehidupan masyarakat terutama bagi akademis dan
masyarakat umum lainnya. Peningkatan pencarian dan pemanfaatan informasi merupakan
fenomena yang mengindikasi bahwa informasi tersebut telah menjadi salah satu kebutuhan hidup
manusia yang utama, oleh karena itu muncullah strategi untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
Proses pencarian informasi tidak terlepas dari adanya strategi dalam mencari atau
menelusuri informasi. Dimana strategi pencarian informasi ini diperlukan untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan bermanfaat. Pada proses penelusuran informasi, kita memerlukan
strategi dan teknik untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan (Rifai, 2014: 7.2). Seorang
pemustaka harus mempunyai strategi jitu untuk menemukan informasi yang diinginkan agar
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, karena tidak semua informasi yang ada dapat diambil
sebagai informasi yang “berguna” atau “valid”.
Dalam penelusuran informasi di perpustakaan, strategi dalam melakukan penelusuran
informasi pada pemustaka belum mendapatkan perhatian yang cukup serius, Pada umumnya,
pemustaka melakukan strategi dan teknik penelusuran informasi pemustaka sesuai dengan
pengalaman dan cara yang mereka pahami, misalnya menelusur informasi langsung menuju ke
rak koleksi, menelusur melalui OPAC. Strategi dan teknik penelusuran informasi yang ada saat
ini cukup beragam dan cukup membantu pemustaka untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan selain dari menggunakan OPAC, pemustaka juga dapat menggunakan search engine
yang lainnya, seperti Google dan lain-lain.
Strategi penelusuran informasi dalam perpustakaan dapat dilakukan dengan akses media
digital atau dilakukan secara online menggunakan fasilitas yang disediakan perpustakaan untuk
memudahkan temu balik atau mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu juga
penelusuran informasi dapat juga dilakukan secara konvensional atau tidak menggunakan media
digial, akan tetapi menggunakan katalog fisik yang dimiliki perpustakaan. Dimana katalog
tersebut berisi data-data bahan Pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Penggunaan
media digital dalam menelusuri informasi di perpustakaan dapat memudahkan pengguna
sekaligus pustakawan karena terbantu oleh teknologi. Berkaitan dengan hal diatas, permasalahan
yang akan dibahas adalah mengenai strategi dan teknik penelusuran informasi yang ada di dalam
perpustakaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi penelusuran informasi di perpustakaan?
2. Apakah yang dimaksud dengan strategi penelusuran informasi?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui strategi penelusuran informasi yang digunakan dalam
perpustakaan
2. Untuk mengetahui dan memahami maksud dari strategi penelusuran informasi

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Penelusuran Informasi


Strategi penelusuran informasi adalah suatu ilmu sekaligus seni dalam
menggunakan pengetahuan mengenai subyek pada sistem temu kembali informasi.
Strategi penelusuran ini diperlukan untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai
efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran. Sebagai suatu ilmu (science), strategi
penelusuran informasi merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dipelajari untuk menemukan informasi.Rifai (2014, 7.2)
Rahmah (2015: 153) mengatakan strategi penelusuran informasi dapat dilakukan
dengan menggunakan katalog manual atau online. Jika memilih katalog manual,
penelusuran dimulai dengan memilih laci katalog yang memuat nama pengarang, judul,
atau subjek karya tersebut. Sedangkan penggunaan katalog online public access catalog
(OPAC) pada dasarnya sama dengan penggunaan katalog manual. Penelusuran dapat
dilakukan melalui nama pengarang, judul atau subjek karya yang ditelusuri.
Perbedaannya terletak pada alat atau teknologi yang digunakan dan cara menggunakan
alat tersebut.
Hasnawati (2015: 15)

B. Jenis Strategi Penelusuran Informasi

1. Berdasarkan alat yang digunakan :


a. Penelusuran informasi konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan
dan melalui cara-cara konvensional atau manual seperti menggunakan
kartu katalog, bibliografi, indeks, dan abstrak.

b. Penelusuran informasi digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan


melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public
Access Catalog), Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal
Elektronik, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik atau digital.

2. Berdasarkan proses penelusurannya :


a. Sistem penelusuran manual Adalah penelusur informasi secara manual
tanpa menggunakan alat bantu, utamanya yang berhubungan dengan
komputer dan teknologi yang menyertainya. Alat bantu tersebut hanya
berupa, katalog perpustakaan, bibliografi, abstrak, indeks, daftar isi dan
kemampuan pustakawan untuk mengingat atau yang memiliki talenta
untuk memprediksi dengan tepat bahwa apa yang dicarinya ada pada suatu
koleksi tertentu.

b. Sistem penelusuran terkomputerisasi Adalah penelusuran informasi


dengan menggunakan alat bantu komputer dan teknologi yang
menyertainya. Alat bantu tersebut dapat melalui: pangkalan data berupa
database perpustakaan yang dipasang secara online atau lebih dikenal
sebagai katalog terpasang yang didesain menggunakan jaringan internet.
3. Dari pola telusurnya
a. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan /
atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.

b. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh


dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.

C. Strategi Penelusuran Informasi di Perpustakaan

1. Penelusuran informasi secara Offline atau Manual (Konvensional)

Penelusuran informasi konvensional merupakan satu jenis penelusuran yang


memanfaatkan sumber sumber informasi dan atau sumber-sumber penelusuran yang
sifatnya konvensional atau offline atau ‘tercetak’. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan berbagai media penelusuran seperti katalog tercetak, bibliografi, indeks
atau kumpulan indeks, kumpulan abstrak, ensiklopedia atau kamus, dan media lain yang
sifatnya ‘manual’ atau dengan teknik-teknik klasik tanpa bantuan teknologi
informasi/komputer. Pada penelusuran konvensional pengguna dan juga pustakawan atau
petugas perpustakaan dituntut mampu memahami masing-masing fungsi sumber
informasi atau sumber penelusuran serta karakteristiknya sehingga mampu menemukan
informasi dengan benar, tepat dan akurat.
Menurut Yusuf (2009: 22) beberapa teknik penelusuran manual yang biasanya
ada di perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai alat sumber penelusuran sebagai
berikut :
a. Penelusuran informasi melalui katalog perpustakaan
Penelusuran menggunakan katalog perpustakaan ini biasanya difokuskan
untuk menemukan sebuah kode atau angka klasifikasi yang akan menuntun
pemakai ke dalam sumber informasi atau koleksi perpustakaan yang dibutuhkan.
Pemakai akan diarahkan kepada jajaran koleksi perpustakaan. Pemustaka maupun
pustakawan dapat menelusur melalui tiga entri penting yakni berdasarkan judul,
pengarang atau subyek.

b. Penelusuran informasi melalui bibliografi


Teknik ini mirip dengan katalog, hanya bibliografi cakupannya lebih luas
lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang dimiliki perpustakaan akan tetapi juga
di luar perpustakaan. Teknik penelusuran ini memanfaatkan daftar bahan pustaka
baik yang berupa buku, jurnal maupun sumber lainnya untuk menelusuri lebih
jauh informasi dan sumber informasi aslinya.

c. Penelusuran Informasi melalui indeks


Indeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting yang terdapat dalam
sebuah karya tulis atau bahan pustaka yang disusun secara alphabetis. Indeks ini
akan memudahkan orang dalam melakukan penelusuran informasi, karena dapat
membawa penelusur kepada sumber informasi secara langsung. Indeks ini dapat
berupa bagian dari sebuah karya tulis atau bahan pustaka dan dapat pula berupa
buku yang diterbitkan khusus.

d. Penelusuran Informasi melalui abstrak


Hal yang membedakan antara indeks dan abstrak adalah indeks hanya
sampai pada informasi kepada penunjukkan tempat suatu informasi disimpan,
sedangkan abstrak di samping menunjukkan tempat informasi, juga memuat
ringkasan informasi dari subyek yang ada. Abstrak merupakan pemadatan dari
sebuah karya seperti laporan penelitian, artikel majalah atau jurnal, prosiding,
lain-lainnya.
2. Penelusuran Informasi Online / digital

Penelusuran informasi digital merupakan satu metode penelusuran informasi yang


menggunakan teknologi informasi dan komputer terutama untuk keperluan penelusuran
koleksi atau sumber-sumber informasi yang berupa file elektronik atau digital. Sehingga
pada penelusuran informasi digital atau elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang
digunakan untuk dicari pun sama-sama merupakan hasil dari sebuah pengembangan
teknologi informasi dan komputer yang berupa digital atau elektronik. Sumber-sumber
digital sendiri sebetulnya sangat beragam, akan tetapi setidaknya ada beberapa yang
mungkin sering digunakan oleh para praktisi dan akademisi yakni:

a. OPAC (Online Public Access Catalog)


OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat elektronik dan
digital yang dapat digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi baik
dalam bentuk tercetak maupun elektronik/digital. Namun memang pada
kenyataannya untuk saat ini OPAC ini masih banyak digunakan ‘hanya’ untuk
keperluan temu kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan
kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak.
Dalam era yang semakin canggih ini maka kartu katalog sudah tidak
digunakan lagi, sekarang perpustakaan sudah menggunakan katalog online yang
bisa diakses oleh pemustaka dimanapun, dalam artian sebelum datang ke
perpustakaan pemustaka dapat menelusur koleksi kepemilikan perpustakaan
apakah perpustakaan tersebut punya informasi yang dibutuhkan atau tidak.
Katalog online biasa disebut dengan OPAC (online Public Access Catalogue).
OPAC merupakan sarana temu kembali informasi yang mudah diakses. Didalam
OPAC ada pilihan kata kunci untuk penelusuran informasi. Koleksi bisa di telusur
lewat subyek koleksi ataupun penulisnya. Setelah di ketikkan kata kunci nantinya
akan muncul daftar koleksi yang tersedia di suatu perpustakaan dan pemustaka
bisa memilih bahan pustaka yang dibutuhkan. Di dalam pilihan bahan pustaka
tersebut terdapat informasi mengenai gambar sampul bahan pustaka, judul bahan
pustaka, nomor panggil yang menunjukkan bahan pustaka itu termasuk klasifikasi
apa dan informasi ketersediaan apakah bahan pustaka tersebut termasuk buku
teks, koleksi tugas akhir, koleksi referensi, koleksi buku musik teori ataukah
koleksi buku musik praktek, masih ada di penjajaran koleksi ataukah koleksi
habis sudah dipinjam oleh pemustaka lain.

Contoh penelusuran koleksi di OPAC :


1. Buka web browser dan ketikkan salah satu opac yang akan dicari pada
kolom address.
2. Ketikkan kata kunci dari koleksi yang akan dicari pada kolom kata kunci
dan tekan tombol pencarian.
3. Muncul daftar koleksi yang sesuai dengan kata kunci, maka catat nomor
panggil koleksi dan cek ketersediaan, bila ada ketersediaan silahkan mencari
koleksi tersebut di dalam rak koleksi berdasarkan nomor panggil koleksi.

b. E-Journal (Electronic Journal)


Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal
merupakan satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran
informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau popular, baik jurnal tercetak yang di
elektronik maupun jurnal yang memang ‘hanya’ terbit secara elektronik.

c. E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau
elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan
informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam format elektronik atau digital.
Pengguna dapat melakukan penelusuran sekaligus membaca bahkan
mendownload file buku elektronik yang tersedia di banyak situs di internet. Buku
elektronik ini bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau
didigitalkan, atau bisa juga hanya terbit dalam versi digital/elektronik.

d. E-Publications
E-Publications atau publikasi elektronik merupakan sumber informasi
digital yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit atau organisasi atau
bahkan perorangan baik yang bersifat ilmiah atau tidak. Bentuknya dapat apapun
seperti e-news, e-newspaper, e-bulletine, e-gallery dan sebagainya.

e. Online Database
Online Database atau Basis Data Online merupakan sumber informasi
digital/elektronik yang berisi berbagai macam jenis informasi digital seperti
ejournal, e-book, e-proceeding, e-articles, abstracts, images, dan publikasi lainnya
yang dapat diakses dari satu situs web atau pangkalan data elektronik. Basis data
ini seringkali mengalami distorsi pengertian dengan e-journal, hal ini dikarenakan
memang sebagian besar informasi yang ada di dalamnya berupa jurnal elektronik.
Namun perlu ditekankan bahwa basis data online (database online) ‘berbeda’
dengane-journal. Database online ini kebanyakan merupakan layanan berbayar
atau berlangganan tapi ada pula yang tidak alias gratis. Secara garis besar tiap-tiap
database biasanya mempunyai keunikan dan spesialisasi dalam bidang ilmu
tertentu. Akan tetapi kadang beberapa database juga merupakan database yang
sifatnya general sehingga kadang akan ditemukan beberapa overleaping antara
satu database dengan database lainnya. Atau dengan kata lain, ada beberapa
sumber informasi digital yang dapat ditemukan dalam berbagai database online
yang tersedia. Untuk itu perlu sebuah kejelian dan evaluasi mendalam ketika akan
melanggan database online, terutama untuk menghindari banyaknya sumber
digital yang sama dalam database berbeda yang dilanggan. Sedangkan dalam hal
teknik penelusuran, pada prinsipnya antara satu database dengan database yang
lain, biasanya mempunyai metode pencarian yang sama. Artinya tidak akan
berbeda jauh walaupun mungkin hanya berbeda istilah. Sehingga yang perlu
dipelajari dalam sebuah penelusuran melalui media online atau elektronik adalah
metode yang biasa digunakan dalam penelusuran online,seperti penggunaan tanda
wildcard, penggunaan truncation, penggunaan Boolean, dan sebagainya. Jadi mau
anda akan menggunakan akses melalui Database Ebsco, Proquest, Jstor,
ScienceDirect, IEEE, Westlaw, Scopus maupun jenis database lainnya, maka anda
hanya perlu memahami satu metode penelusuran saja, yang lainnya anda tinggal
menyesuaikan.

3. Strategi penelusuran Informasi

a. Metode Boolean “AND OR NOT”


Metode Boolean “AND OR NOT” memiliki masing-masing strategi
penelusuran informasinya. AND digunakan untuk mencari sumber informasi yang
mengandung 2 atau lebih kata. Pada search engine mengetikan kata kunci
pendidikan dan pembelajaran setelah itu menambahkan kata “AND” maka
sumber informasi yang muncul adalah informasi tentang pendidikan dan
pembelajaran. Selanjutnya menggunakan metode “OR”, kata kunci pendidikan
dan pembelajaran tadi digabungkan dengan kata OR, maka informasi yang
dimunculkan adalah semua informasi secara luas tentang pendidikan dan
pembelajaran. Terakhir menggunakan metode “NOT”, sama seperti sebelumnya
kata kunci pendidikan dan pembelajaran tadi digabungkan dengan kata NOT,
maka informasi yang ditemukan adalah tentang pendidikan bukan
pembelajarannya.

b. Tanda “....”
Tanda petik ini digunakan untuk mencari informasi yang mengandung
frasa. Kami melakukan penelusuran menggunakan 2 kata kunci yaitu pendidikan
dan pembelajaran. Dalam 2 kata kunci itu ditambahkan dengan tanda petik dua
( “) contohnya yaitu “pendidikan pembelajaran”. Informasi yang dimunculkan
akan lebih spesifik membahas tentang pendidikan pembelajaran.

c. Pemenggalan kata ( truncation)


Dalam melakukan penelusuran informasi tentang pendidikan
pembelajaran, pemenggalan kata digunakan untuk memperluas pencarian.
Contohnya pendidikan pembelajaran*, simbol ini dapat memperluas cakupan
informasi tentang pendidikan pembelajaran.

d. Allintitle
Allintitle ini digunakan dalam penelusuran informasi untuk membatasi
pencarian, sebagai contoh mengetikkan pada google Allintitle:pendidikan
pembelajaran. Maka google menampilkan temuan informasi yang menggunakan
url atau link dari lembaga tertentu.

e. Allinurl
Allinurl ini dapat membatasi pencarian berdasarkan url, caranya yaitu
tinggal mengetikan allinurl: pendidikan pembelajaran, maka informasi yang
dimunculkan google adalah informasi yang berdasarkan dari url-url.

f. Define
Saat melakukan penelusuran informasi pendidikan pembelajaran
menggunakan operator define maka hasil yang didapatkan yaitu definisi dari
pendidikan pembelajaran. Define membatasi hasil pencarian informasi
berdasarkan dari definisi.

g. Filetype
Filetype membatasi hasil pencarian berdasarkan format yang diketikkan,
misalnya mengetikkan pendidikan pembelajaran filetype:pdf, maka google akan
memunculkan informasi tentang pendidikan pembelajaran yang berbentuk pdf,
begitu juga ketika mengetikkan pendidikan pembelajaran filetype:ppt maka yang
dimunculkan adalah informasi yang berbentuk ppt.

h. Site
Operator site ini disediakan untuk mencari informasi dengan pembatasan
pada halaman website atau domain tertentu, misalnya mengetikkan pendidikan
pembelajaran site:kompas.com atau pendidikan pembelajaran
site:repository.um.ac.id. Setelah mengetikkan itu maka informasi yang muncul
adalah semua informasi yang berasal dari kompas dan dari UM.

i. Time
Operator time berfungsi untuk membatasi hasil pencarian berdasarkan
waktu. Pada google tersedia tools time dan ada banyak pilihan waktu yang bisa
dipilih, misalnya memilih waktu 1 bulan terakhir, maka akan dimunculkan
informasi tentang pendidikan pembelajaran sejak sebulan terakhir.

j. Location
Saat melakukan penelusuran dengan menambahkan kata location maka
informasi yang muncul adalah informasi yang berada di negara itu. Contohnya
yaitu mengetikkan digoogle pendidikan pembelajaran location:Amerika, maka
informasi yang muncul adalah pendidikan pembelajaran yang berada di Amerika.

k. Pencarian Yang Aman ( safe search)


Operator ini berfungsi untuk membatasi informasi yang mengandung
konten-konten negatif, agar saat melakukan penelusuran informasi tetap aman.

D. Prinsip 6W + 1H dalam Strategi Penelusuran Informasi

1. What ( Apa)
Keberhasilan pemustaka dalam menemukan informasi yang akurat
ditentukan bagaimana pemahaman terhadap informasi apa yang sebenarnya
dibutuhkan.
2. Where (Dimana)
Pengetahuan pemustaka terhadap tempat dimana sumber-sumber
informasi berada akan menentukan keberhasilan dalam melakukan penelusuran
informasi, pemahaman terhadap tempat dimana sumber informasi berada akan
membawa efisiensi dalam melakukan penelusuran informasi.
3. Which (Yang mana)
Which terkait dengan pilihan untuk menentukan informasi mana yang
tepat dan informasi mana yang benar-benar dibutuhkan, dan apakah informasi
tersebut sudah relevan dengan topik yang sedang dicari.
4. Who (Siapa)
Pengguna informasi yang melakukan penelusuran harus memahami
terhadap para penghasil informasi dan kredibilitasnya terkait dengan topik
tertentu, Who menjadi strategi yang jitu dalam menentukan kualitas dari
informasi yang diperoleh.
5. When (Kapan)
Pengguna informasi harus bisa melihat relevansi dan kekinian dari
informasi yang dicari. Informasi berkembang cepat dan menjadikan informasi
seringkali terlalu mudah tertinggal zaman dan menjadi tidak relevan, oleh karena
itu When disini sangat diperlukan dalam melakukan penelusuran informasi.
6. Why ( Mengapa)
Why diperlukan ketika memilih alat atau media penelusuran informasi,
memilih informasi, tujuan melakukan penelusuran informasi ini, memilih satu
dari sekian banyak informasi sebagai keputusan bahwa informasi tersebut yang
dibutuhkan, Semua ini diperlukan ketika ingin melakukan penelusuran informasi
yang ingin dicari agar informasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
7. How (Bagaimana)
Konsep How ini terkait semua aspek dari 6W apabila ingin melakukan
penelusuran informasi secara efektif. Yang artinya konsep dari 6W + 1H ini bisa
menjadi cara terbaik yang dipilih dalam menentukan langkah-langkah yang harus
dilakukan.

E. Alat dan Teknik Penelusuran Informasi

Bentuk sumber informasi yang beraneka ragam menuntut adanya alat atau piranti atau
media untuk menemukan kembali informasi tersebut secara tepat dan benar. Sehingga, bentuk
informasi yang akan dicari juga akan menentukan alat apa yang paling cocok digunakan sebagai
alat penelusuran dan atau temu kembali informasi.

Berdasarkan sifat informasi atau dokumen yang akan ditemukan, maka setidaknya ada
beberapa alat telusur atau pencarian sumber informasi seperti yang terlihat pada tabel di bawah
ini:

No. Sumber / alat pencarian Informasi yang diperoleh

1. Katalog perpustakaan Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang

juga laporan, prosiding, koleksi multimedia atau


audio visual, terbitan berkala, tabloid, dll

2. Buku bibliografi Buku, seringkali berupa laporan, prosiding


konferensi, dan publikasi monografi lainnya
3. Abstrak dan Indeks Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah
Jurnal konferensi, terkadang buku, paten, dan juga standar.

4. Current Awarness Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah atau


Service Terbitan Berkala

5. Indeks khusus Laporan, prosiding konferensi, tesis, disertasi, paten,


standar, dan publikasi resmi dari institusi

6. Lembaga dan Orang Apapun

7. Database Elektronik Sumber-sumber elektronik yang berupa data, artikel,


makalah, audio-visual, dll

8. Sumber-sumber Online Apapun khususnya sumber-sumber digital seperti


artikel, buku, gambar, video, dll

KESIMPULAN

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa penelusuran informasi merupakan hal
yang penting karena penelusuran informasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
unit informasi atau perpustakaan. Adanya strategi strategi dalam melakukan penelusuran
informasi sangat memudahkan melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
Terdapat banyak cara untuk mencari informasi di perpustakaan. Baik pemustaka
atau pustakawan akan lebih mudah mendapat informasi yang dibutuhkan. Bagaimanapun
keberhasilan dari penelusuran informasi ditentukan oleh kecermatan dalam menentukan
analisa hasil penelusuran dan ketepatan pemustaka dalam menggunakan alat atau sumber
penelusuran informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Endarti, S. (2018). Penelusuran Informasi Layanan Sirkulasi Melalui Katalog Online di UPT
Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mutiarani, W., & Rahmah, E. (2018). Strategi dan Teknik Penelusuran Informasi
Pemustaka di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Ilmu
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan.
Eka, Fauzi. 2017. Kegiatan Layanan dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan. Jurnal Iqra:
Volume 11 No 1.

Anda mungkin juga menyukai