Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM

PENGAWAS SEKOLAH
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

(PPJJ)

MANDIRI

AGUS SUKOCO

APSI PUSAT

2020
Kata Pengantar
Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh sektor kehidupan kita, tidak terkecuali bidang
pendidikan . Karena satu-satunya cara mencegah virus SARS-CoV-2 ini menyebar hanya dengan
melakukan physical distancing, maka suka atau tidak, cara pendampingan pengawasan sekolah
juga mengalami perubahan. Ketika pada awal Maret 2020 Indonesia dinyatakan secara resmi
terkena pandemi COVID-19 ini, maka sekolah-sekolah mulai memberlakukan sistem
pembelajaran online sebagai konsekuensi diterapkannya kebijakan stay at home yang diterapkan
oleh pemerintah.

APSI Pusat telah membuat program pengawasan digital kepada pengawas sekolah sejak minggu
ke dua bulan Maret 2019. Siap atau tidak, semua pengawas sekolah terpaksa harus melakukan
pengawasan online dengan berbagai macam variasinya. Dalam situasi darurat tersebut, para
pengawas sekolah berkreasi menggunakan berbagai metode yang mereka kuasai untuk dapat
melaksanakan tugasnya . Dengan persiapan yang sangat minimal tersebut, maka tidak
mengherankan banyak pengawas sekolah mengalami kesulitan sehingga hasilnya masih jauh dari
harapan.

Belajar dari hal tersebut maka APSI Pusat telah melakukan langkah-langkah persiapan agar
pelaksanaan pendampingan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ) dapat terlaksana dengan baik melalui
serangkaian pelatihan, diskusi dan workshop menyangkut: filosofi, metode, dan instrumen untuk
mendukung PPJJ telah dilakukan dengan mengundang para pakar pendidikan dan teknologi..
Tujuan kegiatan tersebut adalah agar prinsip-prinsip andragogy dan heutagogy dapat diterapkan
meliputi konten digital agar PPJJ tidak hanya menggunakan cara sinkron akan tetapi juga asinkron.

Buku Panduan ini diharapkan dapat mempermudah para pengawas sekolah untuk melaksanakan
tugas pengawasan selama PJJ dengan sebaik-baiknya. Buku ini kita beri nama Pendampingan
Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ).

Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan mempraktekan, semoga Buku Panduan ini
bermanfaat bagi kita semua dalam menjalankan PPJJ.
BAB I
LATAR BELAKANG
Latar Belakang

Penyebaran COVID-19

Tujuan Buku Panduan

Memberikan
pemahaman dasar
1 mengenai
Pendampingan
Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ)

Pengertian Pendampingan
Pembelajaran Jarak Jauh
(PPJJ)
Learning
Pendampingan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ)
adalah proses pendampingan pembelajaran di E-learning
mana pengawas sekolah dan guru/kepala
sekolah berada dalam lokasi atau tempat yang
berbeda.
learning

Dengan kehadiran teknologi digital, saat iniPPJJ


dapat dilakukan dengan lebih mudah dan
efektif.

PP J J m e r u p a k a n m o d e l
p e n d a m p i n g a n pembelajaran komprehensif
yang menggunakan media online sebagai alat
bantunya.
Tujuan PPJJ

1 2 3

Paradigma PPJJ

Pendampingan Pembelajaran jarak jauh yang dikembangkan disini mengadopsi setidaknya


dua pendekatan yaitu andragogi dan heutagogi. Pendekatan pedagogi tidak lagi dianggap
relevan karena sifatnya yang cenderung satu arah. Sedangkan andragogi dianggap lebih
relevan karena sifatnya yang multi-arah sehingga pengawas sekolah dalam hal ini lebih
banyak berperan sebagai fasilitator. Di samping itu, Karakter ini sesuai dengan spirit
heutagogi. Hal ini juga seirama dengan spirit merdeka belajar yang sedang dikembangkan
oleh Kemendikbud.

Sistematika Buku Panduan


BAB II
Disain & Implementasi
Pendampingan
Pembelajaran Jarak Jauh
(PPJJ)
Enam Langkah Merancang PPJJ Mandiri
Profil sekolah kurikulum PJJ mandiri
1

Menentukan desain pendampingan kurikulum PJJ mandiri


2

Menyusun Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) dan


3 Rencana Pengawasan Akademik (RPA) Mandiri

4 Memilih dan mengembangkan media pendampingan

5
Mengembangkan dan menentukan teknik evaluasi.

6
Menyiapkan implementasi PPJJ dengan membangun pola komunikasi

efektif dan empatik.

Langkah 1
Profil Sekolah Kurikulum PJJ mandiri
Mengarahkan setiap sekolah untuk memenuhi 5 hal berikut:

Perancangan kurikulum
2 PJJ mandiri harus
berdasar capaian.

PROFIL
Fokus pada capaian
3 Ada keselarasan antara
1 KURIKULUM
pembelajaran. penilaian, proses pembelajaran,
MANDIRI dan capaian pembelajaran.

(Plan-Do-Check-Act).

4 Menciptakan lingkungan
5
yang kondusif
Menerapkan siklus PDCA
Langkah 2
Ragam Disain PPJJ

Blended Learning Flipped Learning

Blended Learning Flipped Learning

Mengkombinasikan berbagai Menekankan pada efektivitas


metode PPJJ dalam satu mata PPJJ dengan memanfaatkan
kegiatan yang sama. waktu untuk aktivitas yang
lebih produktif seperti d i s k
Misalnya kombinasi usikelompok,
pem bel aj ar an dari ng dan mengerjakan lembar kerja.
luring.
Pe r m a i n a n , M a t e r i
diberikan sebelum kegiatan
pendampingan dimulai.

Catatan: flipped learning lebih disarankan sebagai metode pendampingan


jarak jauh, blended learning dapat digunakan dalam batasan tertentu.

Metode yang mengharuskan Metode dimana pengawas dan


pengawas dan guru/kepala guru/kepala sekolah tidak perlu
sekolah berada dalam jaringan berada dalam jaringan pada saat
(online) secara bersamaan. yang bersamaan.

Catatan: Mengkombinasikan kedua disain ini (sinkron dan asinkron) akan


meningkatkan efektivitas PPJJ.
PPJJ kelompok adalah proses PPJJ individu adalah proses belajar
belajar yang mengharuskan guru yang memungkinkan seorang g ur u
bekerjasama dengan guru lain m e ny el e s ai k an atau me ngi k uti
dalam menyelesaikan suatu tahapan pr os es pen da mpi ng an s e or an g
pembelajaran atau tugas. Jika diri. A dap un b eb er a pa
ingin mengg unakan metode kelebihanannya adalah sebagai berikut.
berk elompok, terdapat beberapa
catatan: a. Lebih efisien dari segi waktu
karena dapat diatur sendiri oleh
a. Jumlah guru dalam satu individu masing-masing.
kelompok sebaiknya tidak lebih
darilima orang untuk b. Lebih fleksibel karena tidak
memudahkan proses komunikasi m e n g h a ru s k a n guru m e n y e
yang sifatnya daring. s u a i k a n a g e n d a guru
lainnya.
b. D u ra s i p e m b e l a j a ra n a ta u
pengerjaan tugas sebaiknya lebih
panjang dibandingkan dengan
p e n u g a s a n i n di vi d u k a re n a
guru memerlukan waktu
berkoordinasi yang lebih panjang.

c. M e m a s t i k a n bahw a bent uk
penugasan dapat dikerjakan
secara jarak jauh atau daring.

Catatan: Keduanya dapat digunakan maupun dikondisikan, bergantung pada tujuan ,


namun sebaiknya pembelajaran individual lebih diutamakan.
Langkah 3
RPM dan RPA

1. Penyesuaian Tujuan dan Materi PPJJ


2. Peta Program
Beberapa poin yang harus dijabarkan:
a Capaian PPJJ dan tujuan PPJJ pada setiap pertemuan.
b Topik PPJJ yang akan disampaikan untuk mencapai tujuan tersebut.
c Aktivitas yang dilakukan di setiap pertemuan, seperti FGD, simulasi, dan lain-lain.
d Durasi waktu PPJJ. Dalam kolom durasi ini, pengawas sekolah perlu menuliskan
rincian waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas PPJJ di setiap pertemuan.
e Metode yang digunakan, yaitu asinkron, sinkron, atau kombinasi keduanya.
f Medium/platform yang digunakan dalam setiap pertemuan.
g Bentuk materi yang harus dipersiapkan, apakah memerlukan video, podcast,
atau bentuk lainnya.

3. Rancangan PPJJ Per-pertemuan (RPM/RPA)


Deskripsikan sedetail mungkin aktivitas yang akan dilakukan di setiap pertemuan.
Dokumen ini akan membantu pengawas maupun guru untuk mempersiapkan setiap
pertemuan dengan lebih baik. (lihat lampiran)

4. Rancangan Penugasan
Beberapa pertimbangan:

a Jumlah tugas sepanjang satu semester sebaiknya tidak lebih dari satu
b Jenis penugasan sebaiknya disampaikan sejak awal PPJJ.
c Tugas yang bersifat individu akan lebih mudah diterima dibandingkan tugas kelompok.
d Pengumpulan sebaiknya dilakukan menggunakan platform yang mudah diakses
oleh guru.
e Pengawas sekolah sebaiknya bersikap empatik jika ada guru yang terlambat atau
kesulitan mengumpulkan tugas dikarenakan kendala teknis.

Langkah 4
Mengembangkan Media PPJJ
1. Teknik Pemilihan Ragam Media
Beberapa pertimbangan dalam memilih ragam media:

a Apakah semua guru memiliki sumber daya (gawai, listrik, koneksi


internet) yang dibutuhkan?
b Seberapa independen guru pada PJJ ini? Atau seberapa banyak
tuntunan/arahan yang dibutuhkan?
c Capaian kognitif-psikomotorik-afektif mana dalam RPM / RPA yang hendak
dituju, dan fitur media pembelajaran apa yang dibutuhkan untuk pencapaian
tujuan PPJJ tersebut?
2. Pengembangan Konten

Selain memilih variasi media pembelajaran, penting juga untuk merancang konten media
pembelajaran dengan mempertimbangkan dua hal berikut ini: bentuk pengalaman yang ingin
diciptakan, dan durasi fokus/perhatian (attention span). Bagan Cone of Experience menunjukkan,
misalnya, aktivitas membaca teks menghasilkan 10% retensi saja, dibanding
melakukan/mengalami (doing) yang memiliki tingkat retensi 90%. Dari bagan ini kita juga dapat
melihat bahwa kombinasi audio dan visual menghasilkan tingkat retensi belajar lebih tinggi
dibanding sekedar membaca.

People generally Learners are able to


remember (Learning Outcomes)

10%
Text Describe

20%

30%

50%
See & Hear

70%
Say & Write
Design

90%
Do as they
perform a task

Sumber: Diadaptasi dari E. Dale, Audiovisual Methods in Teaching, 1969, NY: Dryden Press

Pengembangan konten PPJJ juga perlu memperhatikan durasi perhatian optimal guru.
Beberapa penelitian menunjukkan audience dapat mempertahankan fokus secara penuh –
sebelum mulai terganggu dengan hal-hal lain – sepanjang 15 menit. Beberapa penelitian yang
lain menganjurkan pemaparan tidak lebih dari 20 menit. Mempertimbangkan hal ini, yang
dapat dilakukan adalah membagi penyampaian materi pembelajaran menjadi beberapa sub-
materi, dengan durasi audio/audio-visual tidak lebih dari 20 menit di masing- masingnya.
Langkah 5
Mengembangkan dan menentukan Teknik Evaluasi
1. Model Evaluasi
Jenis Evaluasi

Evaluasi Formatif dan Sumatif dapat menggunakan instrumen evaluasi yang


sama, dengan desain yang disesuaikan dengan tujuannya. Misal, penggunaan
kuis dengan media Quizizz dapat dirancang sebagai instrumen untuk
mengetahui bagian mana dari topik bahasan yang masih menemui kesulitan,
sekaligus dapat juga diberikan pada akhir periode untuk mengukur capaian
pembelajaran.

Tantangan

Akses mencakup kebutuhan evaluasi pembelajaran; meliputi


perangkat, jaringan, dan ketersediaan aplikasi atau platform
pendukung. Untuk evaluasi yang membutuhkan hasil cepat,
pengawas sekolah perlu memastikan setiap guru memiliki
perangkat dan jaringan yang memadai.
Akses

Keamanan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan data


pengguna baik pengawas maupun guru.

Keamanan
Strategi HOTS

Membuat pertanyaan yang membutuhkan


Higher Order Thinking.

Menggunakan tipe pertanyaan bervariasi:


misal kombinasi pilihan ganda dan penjelasan lanjutan.

Menyediakan beberapa pilihan tipe ujian untuk mengukur


capaian kompetensi yang sama: guru diberi pilihan bentuk
tugas atau pertanyaan yang akan dijawab .

Melaksanakan latihan pada waktu yang terbatas.

Secara kreatif mengingatkan guru tentang pentingnya


menjaga integritas : dengan komik, anekdot, atau video
menarik.

2. Instrumen Evaluasi

Platform Daring

1 Penugasan/Proyek Google Classroom, Microsoft Teams, Asinkron


YouTube Video, Instagram Post,
Blog Entry, Podcast/Audio Recording,

2 Kinerja: Wawancara Google Forms, Socrative, Sinkron


Daring, Ujian Tertulis Quizlet/Quizizz, Kahoot!, &
dengan Pertanyaan Fitur Quiz Asinkron
Terbuka/
Pemahaman, Kuis

3 Forum Diskusi Google Meet, Microsoft Teams, Sinkron &


WhatsApp Group, Semi-sinkron
Cisco Webex/Zoom Meetings, (dengan batas
waktu partisipasi)
Langkah 6
Implementasi PPJJ

Komunikasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a Pastikan ada medium komunikasi yang disepakati antara
pengawas sekolah dan guru, yang dapat diakses setiap
waktu, misal melalui jaringan pribadi WA (WhatsApp), email,
atau WAG (WhatsApp Group).
b Membangun komitmen untuk merespon secara cepat pesan
dari guru.
c Membangun komunikasi yang empatik.
d Dalam masa krisis, setiap orang termasuk pengawas
dan guru menghadapi situasi yang penuh dengan
ketidakpastian.
e Pastikan pesan-pesan yang dikirim mengandung empati
dengan tetap menjaga relasi yang saling menghormati
antara pengawas dan guru.

Memilih Media Interaktif


Beberapa pertimbangan:
a Apakah ada fitur yang memungkinkan pengawas dan guru
berinteraksi secara langsung selama perkuliahan?
b Kedua, apakah fitur tersebut mudah untuk diakses
dan direspon secara cepat?
c Apakah fitur tersebut dapat mengakomodir kebutuhan
PPJJ secara keseluruhan.
BAB III
Ragam Metode dan Media
Pendampingan
Pembelajaran Jarak Jauh
A. Sinkron
Kelas Virtual
Pelaksanan PPJJ secara daring dimana pengawas dan guru dapat berinteraksi secara real-
time layaknya di kelas sesungguhnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan

Live Webcasting

Yaitu menyelenggarakan kelas secara real time melalui dalam jaringan. Sebaiknya tidak
digunakan untuk memberikan PPJJ dengan durasi yang panjang, karena dapat
menyebabkan online fatigue dan hilangnya konsentrasi. Contoh aplikasi yang dapat di
gunakan antara lain: Webex, Zoom, Google Meet.

Application Sharing

Membagikan materi melalui aplikasi dan mengundang guru untuk berkolaborasi dalam
pembahasan materi tersebut secara real time. Contoh aplikasi yang dapat digunakan
antara lain adalah Ms Teams dan Google Classroom.

Whiteboard
MetodePPJJ ini di mana pengawas sekolah dapat memaparkan materi dan idenya di
sebuah halaman secara real time layaknya menggunakan papan tulis. Contoh aplikasi
yang dapat digunakan antara lain: Miro, Stormboard, dan Limnu.

Polling
Metode polling dapat dimanfaatkan untuk memantik diskusi sebelum kelas mulai,
menguji kepemaham guru terkait topik, atau evaluasi akhir pembelajaran kelas secara
real time. Contoh aplikasi yang dapat digunakan antara lain: Kahoot!, Google Forms,
Mentimeter, dan Survey Monkey.
Diskusi Online

Umumnya metode ini diterapkan dengan bantuan Learning Management System (LMS), yang
memungkinan pengawas sekolah untuk mengatur jalannya diskusi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah respon yang kurang berkualitas, diskusi yang keluar dari
topik, dan guru kehilangan motivasi untuk berpartisipasi. Contoh platform yang dapat
digunakan antara lain: Google Classroom, Ms Teams, dan eLOK.

Diskusi Online Kelompok

Diskusi daring juga bisa dilaksakan dalam bentuk kelompok kecil, dimana guru di minta
untuk mendiskusikan sebuah topik atau studi kasus pada sebuah rangkaian diskusi yang
dibagi berkelompok. Biasanya kelompok terdiri dari 5-10 orang agar diskusi tetap bisa
berjalan efektif. Contoh platform yang dapat digunakan antara lain Google Classroom, fitur
breakout room di Zoom dan Ms Teams.

Simulasi
Metode ini menempatkan pada sebuah situasi yang mengharuskan mereka untuk
mengambil keputusan berdasarkan materi yang telah diajarkan. Guru dapat melakukan
simulasi dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya, seperti anggota keluarga ataupun
tetangga.

Permainan
Metode ini dapat membuat PPJJ menjadi lebih menarik, mendorong guru untuk berpikir
kritis, dan mendukung perkembangan kognitif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
motivasi dan instruksi yang jelas, keterlibatan anggota kelas, dan interaksi antara pengawas
dan guru. Contoh platform yang dapat digunakan antara lain Google Forms dan Kahoot!.

Bermain Peran

Bermain peran dapat dilakukan secara daring dengan memanfaatkan metode-metode


sebelumnya seperti live webcasting, application sharing dan online discussion. Penampilan
tersebut juga dapat direkam untuk digunakan sebagai bahan ajar kelas berikutnya.
B. Asinkron
Konten Terekam
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah durasi konten tersebut yang sebaiknya tidak
melebihi 15 menit agar guru tetap fokus. Contoh bentuk konten antara lain adalah
PowerPoint dengan voiceover, podcast, dan video pembelajaran.

Diskusi Online
Pengawas sekolah dapat memberikan rentang waktu di mana peserta kelas bisa
berpartisipasi dan menanggapi sebuah forum diskusi yang sudah dibuka. Forum-forum
diskusi ini dapat dilakukan melalui unggahan di sosial media, grup WhatsApp, mailinglist
ataupun forum diskusi online di LMS seperti Ms Teams, Google Classroom dan eLOK.

Massive Open Online Course (MOOC)


MOOC adalah metode pembelajaran jarak jauh untuk topik khusus yang dapat diakses oleh
siapa saja dan di mana saja secara gratis. Beberapa contoh platform MOOC antara lain:
Coursera, FutureLearn, edX, dsb.

Belajar Mandiri
Metode pembelajaran di mana guru melakukan pemahaman terhadap materi di luar kelas
tanpa pengawasan pengawas sekolah secara langsung. Tantangannya adalah menjamin
guru memahami materi yang disampaikan dan mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ragam Media PJJ

LMS

apsiabad21.com

Fitur Diskusi

YouTube

Gambar: Contoh Rancangan Media Pembelajaran

Ada banyak ragam media dan platform pembelajaran yang dapat dimanfaatkan, baik yang
bersifat sinkron maupun asinkron. Pengawas dapat memilih sesuai dengan tujuan dan
kondisi yang dihadapi. Namun, sebelum memilih ragam tersebut, perlu untuk menentukan
platform induk yang disebut dengan istilah Learning Management System (LMS). Sistem ini
dapat menjadi platform sentral yang dapat digunakan untuk mengatur proses PPJJ. Berikut
contoh rancangan media pembelajaran yang dapat diaplikasikan:

A. Ragam Learning Management System (LMS)


apsiabad21.com

apsiabad21.com merupakan sistem e-Learning yang digunakan untuk implementasi


MOOC di APSI. Beberapa fitur antara lain: Forum, Quiz, Penugasan, dan Unggah
Materi.

Kekurangan
Kelebihan
Tidak tersedia dalam bentuk
Jika rencana PPJJ telah
aplikasi, sehingga ketika dibuka
disiapkan secara matang dan
melalui ponsel akan terdapat
detail; topik, kuis, tugas dan lain
beberapa layout yang kurang
sebagainya dapat langsung
sesuai.
dimasukkan ke dalam sistem.
Kurang fleksibel.
Dapat menj angk au gur u.
Terdapat fitur kuis dan nilai dapat
langsung keluar.
Catatan agar penggunaan apsiabad21.com dapat optimal:
Sebaiknya tidak digunakan untuk kuis, karena tidak tersedia dalam bentuk aplikasi
sehingga peserta harus melakukan kuis dengan laptop. Ini artinya, tempat pengerjaan
kuis tidak fleksibel.
Sebaiknya tidak menggunakan sebagai platform utama kegiatan diskusi tetapi sebagai
pendukung untuk pemberian dan pengumpulan tugas, serta berbagi materi PPJJ.
Lengkapi PPJJ dengan platform berbasis video conference untuk dapat menyampaikan
materi secara langsung dengan audio visual.

Microsoft Teams

Microsoft Teams dirilis oleh Microsoft Office 365 sebagai LMS yang efektif digunakan
untuk berdiskusi, memberikan penugasan, bahkan memungkinkan untuk mengedit
tulisan (file) bersama. Microsoft Teams juga menyediakan fitur video conference.

Kelebihan Kekurangan

Tersedia dalam aplikasi seluler Pengawas sekolah harus


Ringan, sederhana dan nyaman mengundang setiap guru
Didukung dengan fitur video conference, (dengan memasukkan email
sehingga tidak perlu menggunakan masing- masing) di awal
platform lain untuk melakukan kelas pembuatan f o r u m m a u p
tatap muka online. u n v i d e o conference.
pengawas dapat langsung memberikan
feedback pada setiap tugas yang
dikumpulkan oleh guru secara personal.
Terhubung dengan aplikasi pihak ketiga
seperti Office 365 sehingga ketika di
dalam forum sekalipun, masih dapat
membuka berbagai layanan Ms. Office.
Dapat mengedit file di Ms. Excel, Ms.
Word, atau PowerPoint secara bersama.
Setiap organisasi (forum) memiliki
jumlah maksimal anggota sebanyak
500.000.

Catatan agar penggunaan Microsoft Teams dapat optimal:


Jika ingin PPJJ terpusat menggunakan satu platform yang menyediakan seluruh fitur,
Microsoft Teams menjadi pilihan tepat baik bagi pengawas maupun guru. Terlebih,
Microsoft Teams didukung dengan aplikasi seluler yang membuat proses pembelajaran
bisa lebih fleksibel.
Upgrade ke APSI Pusat agar kapasitas penyimpanan bersama mencapai 1 TB. Bagi
pengguna gratis, maksimal penyimpanan bersama adalah 10 GB. Jika dirasa cukup tidak
perlu upgrade premium.
Google Classroom

Google Classroom menyediakan fitur-fitur yang kurang lebih mirip dengan


apsiabad21.com; mulai dari unggah materi, diskusi, sekaligus penugasan. Bedanya,
Google Classrom tersedia dalam bentuk aplikasi seluler (meskipun dapat pula diakses
melalui website). Selain itu, Google Classrom juga tidak memiliki fitur kuis.

Catatan agar penggunaan Google Classroom dapat optimal:


Gunakan untuk memberikan penugasan yang membuka peluang bagi guru untuk
menanggapi secara langsung penugasan tersebut; seperti bernegosiasi terkait
jadwal pengumpulan (deadline), konten yang belum dipahami guru, dan lain- lain.
Gunakan secara interaktif dengan guru. Selain untuk memberikan penugasan, lakukan
percakapan ringan seperti membuka kelas dengan menanyakan kondisi guru, dan lain
sebagainya.

B. Ragam Media Pembelajaran

Platform Video
Conference
Media Sinkron
Webex

Kelebihan Kekurangan

Kualitas video HD, sehingga kuliah Memerlukan koneksi yang sangat


tampak lebih jelas. kuat. Seringkali terjadi lag pada
Gratis, peserta diskusi.
Tidak ada limit waktu Menghabiskan lebih banyak data
T a m p i l a n l a y a r d a p a t paket (boros kuota internet).
memperlihatkan banyak peserta Proses merekam (video recording)
video conference sehingga harus melalui Personal Computer
pengawas maupun guru dapat (PC), dan harus terinstal sebagai
melihat s i t u a s i d a n k o n d i s i p e s aplikasi. Jika hanya menggunakan
e r t a PPJJ satu sama lain. web, perekaman tidak dapat
Jaminan keamanan yang tinggi. dilakukan.
Hasil video recording tersimpan di
perangkat PC (bukan di Cloud).
Sehingga untuk berbagi harus
dengan mengirim file.

Catatan:
Sebaiknya mengurangi penggunaan Webex, karena cukup berat terutama jika Pengawas
maupun guru berada di daerah dengan jaringan yang kurang stabil.

Zoom

Catatan:
Secara keseluruhan, Zoom masih relevan digunakan terlebih bandwidth-nya yang kecil,
memungkinkan diakses dengan jaringan yang cukup (tidak harus sangat kuat).
Google Meet

Kelebihan Kekurangan

Tidak ada limit Karakter dalam fitur komentar terbatas, sehingga


waktu. tidak mendukung teks yang terlalu panjang, atau
Lebih ringan dan harus mengirim beberapa kali. Ketika peserta PPJJ
sederhana. banyak dan hal yang disampaikan juga banyak,
Video lebih jelas potensial terselip antara komentar satu dengan
jika dibandingkan yang lain.
dengan Zoom. Risiko keamanan atau kebocoran data jika ada
peserta yang merekam dan membagikan tanpa
izin.

Catatan:
Sudah terintegrasi dengan email apsipusat.org. Google Meet dapat menjadi pilihan
karena aksesnya mudah, ringan, dan sejauh ini masih digemari guru.

WhatsApp Group (WAG)

Kelebihan Kekurangan

Aplikasi percakapan yang sangat Terkadang pesan satu dengan


populer dan hampir setiap orang yang lain terselip.
memilikinya. Sulit menghindari percakapan
Sederhana, ringan dan fleksibel. yang kurang penting (atau kategori
Dapat melakukan percakapan spam).
dengan lebih cair dengan Maksimal file yang dapat dikirim
guru. hanya mencapai 100MB.
Dapat diatur agar hanya 'admin' a Memori penyimpanan terletak
t a u h o s t y a n g m a m p u pada memori perangkat, sehingga
mengirimkan teks, file, dll. Untuk jika kapasitas perangkat seluler
mengantisipasi adanya spam dari tidak besar maka akan terkendala
peserta PPJJ ketika penjelasan dalam mengunduh file.
masih berlangsung. .
Dapat melakukan panggilan video
grup.
Catatan:
Diskusi melalui WAG sebaiknya digunakan untuk diskusi ringan, seperti mendiskusikan
tema ringan, topik yang ingin diulas di pertemuan selanjutnya, dll. WAG kurang tepat
jika digunakan untuk mendiskusikan topik materi pembelajaran.
Media Asinkron
Fitur Diskusi di LMS
Setiap LMS mempunyai forum diskusi yang memungkinkan untuk digunakan secara
asinkron. Berikut contoh fitur yang ada di LMS apsiabad21.com. Activity Forum
merupakan fitur yang cocok digunakan sebagai sarana diskusi dengan seluruh guru
PPJJ.

A single simple discussion – Forum diskusi dengan satu topik saja, dan setiap
peserta hanya bisa membalas pada topik tersebut.
Each person posts one discussion - Setiap peserta dapat mengunggah (hanya)
satu topik diskusi baru, yang setiap orang bisa membalasnya.
Q and A forum – Peserta harus terlebih dahulu mengunggah perspektif mereka
sebelum melihat tulisan peserta lainnya.
Standard forum displayed in a blog-like format - Forum standar ditampilkan
dalam format seperti blog.
Standard forum for general use - Forum terbuka dimana setiap orang bisa
memulai diskusi baru setiap saat.

WhatsApp Group

Kelebihan Kekurangan

Sederhana, ringan dan fleksibel. Tidak dapat diberikan pin (atau


Dapat diatur agar hanya admin tanda label) untuk penugasan a
yang dapat mengirim pesan, ta u pe s a n y a ng pe nti ng ,
sehingga dapat mengurangi sehingga riskan untuk terselip di
spam. antara percakapan lain.
Kualitas gambar reslousinya
akan berkurang jika dikirim
dalam format gambar (bukan
dokumen).

Catatan:
Sebaiknya gunakan WAG cukup sebagai platform untuk memberikan informasi penting
bagi guru; bukan sebagai metode pokok untuk menyampaikan materi maupun tugas.
Karena sangat rawan untuk terhapus, tertimbun, dan lain-lain.
Sebaiknya penugasan maupun materi dikirim dalam format dokumen (bukan format
gambar), agar tugas lebih jelas (tidak berkurang resolusinya).
Visualisasi Perbandingan Bandwith untuk Aplikasi Video Conference

700 kbps

Zoom App

977 kbps

Skype

Google
1100 kbps

Hangouts

1700 kbps
Cisco Webex
Meetings

Sumber: kumparan.com

Akses Video Pelatihan

Semua pelatihan yang diselenggarakan APSI Pusat bisa diakses melalui tautan apsipusat.org:
BAB IV
Sistem Pendukung
Layanan 1
Pelatihan Digital APSI Pusat bersama tim konsultan pendidikan
PPJJ akan membantu Pengawas untuk mengeksplorasi
berbagai pilihan metode dan platform yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pendampingan.

Untuk informasi pelatihan digital bagi pengawas


sekolah bisa menghubungi ibu Artati HP/WA.
081289500142

Layanan 2 APSI Pusat juga akan membantu Bapak dan Ibu


mempersiapkan konten pendampingan dalam
Bantuan Pembuatan bentuk audio ( podcast ) & audio- visual
Konten PPJJ (Prezi/PPT Voiceover, & video). Berikut alur
pembuatan konten yang dilayani :

1. Pengajuan permohonan pembuatan


konten oleh Bapak/Ibu.
2. APSI Pusat akan melakukan
penjadwalan dan koordinasi dengan
tim Media.
3. APSI Pusat menginfokan jadwal
pembuatan konten ke Bapak/Ibu.
4. Pembuatan konten sesuai dengan jadwal
yang disepakati.
5. Konten masuk tahap editing atau
penyusunan oleh tim Media.
6. APSI Pusat menerima hasil konten.
7. APSI Pusat mengirimkan hasil konten
untuk revisi.
8. Tahap revisi.
9. Konten siap digunakan.
LAMPIRAN

2020

Anda mungkin juga menyukai