Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“Edukasi Pencegahan HIV AIDS Tenaga Kesehatan di REMAJA”

Disusun Oleh:
Nama : SILVI VIONA SALFADILLAH
NIM : 433131420120068

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES HORIZON KARAWANG
2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : “Edukasi Pencegahan HIV AIDS”


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan HIV AIDS
Sasaran : warga desa Rawagempol wetan
Hari/ tanggal : Senin,21 Mei 2022
Waktu : 18:30-19:30
Metode : Online
Paltform : WhatsApp group9
Tempat : Dirumah masing-masing
A.Latar Belakang Masalah
HIV adalah penyakit menular pembunuh nomor satu di dunia. Menurut data dari World
Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan bahwa 940.000 orang meninggal karena
HIV. Ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2017 dengan 1,8
juta orang menjadi terinfeksi baru pada tahun 2017 secara global. Lebih dari 30% dari semua
infeksi HIV baru secara global diperkirakan terjadi di kalangan remaja usia 15 hingga 25
tahun. Diikuti dengan anak-anak yang terinfeksi saat lahir tumbuh menjadi
Remaja yang harus berurusan dengan status HIV positif
Mereka. Menggabungkan keduanya, ada 5 juta remaja yang hidup dengan HIV (WHO,
2017). Pada tahun 2017, angka kejadian Infeksi HIV dan AIDS baru pada remaja di ASIA
dan Pasifik menunjukkan bahwa terdapat 250.000 remaja yang menderita HIV dan AIDS.
Infeksi HIV baru telah mengalami penurunan sebesar 14% sejak tahun 2010. Ada penurunan
39% orang meninggal karena HIV & AIDS (UNAIDS, 2017).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Pendidikan kesehatan mengenai “Pencegahan STIGMA Remaja Pasien yang terkonfirmasi
hiv aids dan tenaga kesehatan” ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
mensosialisasikan kepada remaja mengenai Bahaya hiv aids .

2. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus dari pendidikan kesehatan ini adalah, diharapkan peserta mampu :
d. remaja dapat menyebutkan bagaimana Dampak dari hiv aids.
e. remaja dapat menyebutkan bagaimana cara menghindari melakukan Stigama
f. Tidak terjadinya Stigma remaja kepada keluarga yang anggota keluarganya
terkomfirmasi hiv aids dan tenaga kesehatan.
C. Materi Penyuluhan (terlampir)
1. Apa itu HIV
2. Penyebab huv
3. Tanda dan gejala
4. Pencegahan HIV
5. Penularan hiv
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah melalui Video
2. Tanya jawab
E. Pengorganisasian
1. Pembimbing:
2. Penyaji Materi
Rohaeni
F. Media
1. Aplikasi WA group
2. Video
G. Setting Tempat
Berhubung menggunakan media social seting tempat tidak di tentukan

H. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Metode Media dan Alat
Pengajaran
Tahap Waktu Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Metode Media dan
alat
pengajar
Pembukaan 15 Mengucapkan menjawab salam ceramah hp./
menit salam pembuka Laptop
Membuka acara Memperhatikan Dalam
Memperkenalkan Memperhatikan WAG
diri ( WhatsA
pp Grup )
Memimpin Peserta membaca doa
pembacaan doa dengan khitmat.
Memperhatikan
Menyampaikan
maksud dan
tujuan dari
penkes. Memperhatikan
memperhatikan
Menjelaskan tata
tertib acara dan
aturan dalam
bertanya.

Mengadakan
kontrak waktu.
Penyajian 30 Menjelaskan Mampu mengetahui Ceramah Hp./
materi menit tentang penyebab penyebab hiv,tanda dan Laptop
hiv,cara dan gejala HIV, tanya Dalam
pencegahan,tanda pencegahan hiv jawab WAG
dan gejala Mengisi link yang di ( WhatsA
berikan oleh ketua pp Grup )
group, menonton
Vidio,melihat
poster,tanya jawab
Penutup 5meni Menyimpulkan Memperhatikan/ Cerama Hp./
t hasil penkes Menyimak h Laptop
Memberikan Memperhatikan/ Dalam
saran Menyimak WAG
Memberi salah Menjawab salam ( WhatsA
sebagai penutup sebagai penutup pp Grup )

. Kriteria Evaluas
1. Evaluasi Struktur
a. Jaringan baik tanpa gangguan dan tidak ada gangguan
teknis.
b. Diharapkan semua peserta yang mengikuti penyuluhan
dapat mengikuti melalui media whatsapp group aplikasi video
c. Peserta dapat mendengar jelas apa yang disampaikan.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. 80% kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik.
b. 80% peserta memahami materi yang disampaikan
• Masayarakat Mengerti Apa Itu Stigma Negatif dengan
menjawab pertanyaan
• Masyarakat dapat menyebutkan bagaimana Dampak dari
Stigma Negatif
• Masyarakat dapat menyebutkan bagaimana cara
menghindari melakukan Stigama
LAMPIRAN
PENGERTIAN HIV AIDS
Stigma terhadap ODHA menjadi salah satu hambatan paling besar dalam pencegahan,
perawatan, pengobatan, dan dukungan HIV/AIDS. Pengetahuan tentang HIV/AIDS
mempengaruhi terjadinya stigma terhadap ODHA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA di kalangan
remaja usia 15-19 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 dengan disain cross-sectional. Sampel penelitian
sebanyak 8.316 orang. Hasil studi menunjukkan 71, 63% remaja mempunyai stigma terhadap
ODHA, 49, 10% remaja mempunyai pengetahuan yang kurang tentang HIV. Pengetahuan
yang kurang tentang HIV/AIDS berhubungan dengan stigma terhadap ODHA (PR= 1,210
95% CI: 1,149-1,273) setelah dikontrol oleh keterpaparan media massa. Perlu dilakukan
peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja guna mengurangi stigma terhadap
ODHA

DAMPAK HIV AIDS


Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun tubuh manusia secara drastis.
Akibatnya, HIV akan membuat tubuh Anda rentan mengalami berbagai penyakit infeksi dari
bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen merugikan lainnya

CARA MENGIHINDARI HIV AIDS


Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan.
Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik.
Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat
membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Abednego, H.M., 1996, Beberapa Pandangan dan Harapan Pemerintah
terhadap LSM Peduli AIDS, Program Book, Abstrak, Pertemuan
Nasional Pencegahan & Penatalaksanaan HIV/AIDS, Jakarta
Ahmad, M., Gaash, B., Kasur, R., and Bashir, S., 2003, Knowledge, Attitude
and Belief on HIV/AIDS Among The Female Senior Secondary
Students in Srinagar District of Kashmir, Health and Population, 26
(3): 101-109.

Anda mungkin juga menyukai