Action/Cara Kerja
Indikasi/Kegunaan
Tab: Fibrilasi ventrikel, takikardia ventrikel tdk stabil yg berulang. Inj: Gangguan ritme
jantung yg berat terutama gangguan ritme sinus supraventricular & gangguan ritme ventrikel.
Cara pemberian
Inj Awal 5mg/kg dgn infus IV selama 20 mnt - 2 jam. Infus dapat diulang 2-3x/hr.
Pemeliharaan : 10-20 mg/kg BB /24 jam dgn infus IV.
Kontraindikasi
Sinus bradikardi, blok AV & sinoatrial, hamil, distiroidisme.
Efek Samping
Ggn GI, sakit kepala, lesu/letih, mialgia, tremor, ataksia, parestesia, gagal jantung kongestif,
inflamasi paru, mikro deposit pd kornea (reversibel). Jika tjd halo, kurangi dosis.
Nurse Point
Monitor BP, pernafasan (RR, kedalaman), HR dan EKG (irama jantung)
Monitor elektrolit, fungsi thyroid, fungsi liver & tanda-tanda terjadinya gangguan
neurologic
Bila digunakan bersamaan dengan digitalis, monitor terjadinya intoksikasi digitalis
Monitor terjadinya trambophlebitis, terutama jika Amiodarone tidak diberikan melalui
vena sentral
Monitor terjadinya efek samping dari masingmasing obat yang diberikan
HEPARIN
Indikasi
adalah sebagaii profilaksis dan terapi emboli paru, tromboemboli vena, atrial fibrilasi yang
menjalani embolisasi, disseminated intravascular coagulation, pencegahan pembekuan darah
saat operasi jantung, dan emboli arteri perifer. Heparin juga digunakan sebagai salah satu
terapi COVID-19 untuk pencegahan terjadinya komplikasi trombosis.
Cara Pemberian
Dapat diberikan secara IV dan Sc sesuai intruksi dokter.
Kontra indikasi
Kontraindikasi pemberian heparin adalah pasien dengan riwayat heparin induced
thrombocytopenia (HIT), memiliki risiko perdarahan umum ataupun lokal, seperti
pada hipertensi berat tidak terkontrol, insufisiensi hati berat, ulkus
peptik aktif, endokarditis septik akut atau subakut, perdarahan intrakranial, operasi pada
sistem saraf pusat, mata dan telinga, abortus imminens, dalam anestesi epidural untuk
persalinan, serta memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap heparin
Efek samping
Perdarahan: Heparin bekerja mengencerkan darah, akibatnya tubuh akan lebih rentan
untuk mengalami perdarahan. Apabila terjadi terus menerus, dosis heparin harus segera
dihentikan dan diberikan obat penawarnya yaitu protamin sulfat.
Dapat memicu reaksi alergi dan syok anafilaktik
Osteoporosis: terjadi pada 30% pasien yang didosiskan heparin jangka panjang. Heparin
dapat mempercepat proses pengeroposan tulang.
Meningkatkan enzim transaminase hati
Trombositopenia (Heparin– induced thrombocytopenia/HIT)
6. Nurse point
- Perhatikan Adanya hematoma pada pemberian SC
- Monitor kadar APTT, diharapkan 1,5-2x nilai control
- Monitor terhadap kemungkinan efek samping
- Kaji Riwayat alergi pasien terhadap pemberian heparin
- Melarang pasien untuk merokok selama dalam pengobatan dengan heparin, karena merokok
dapat menurunkan efektivitas heparin dalam tubuh