Anda di halaman 1dari 2

AMIODARON

Action/Cara Kerja

Secara farmakologi, mekanisme kerja amiodarone terutama pada efeknya


pada elektrofisiologi jantung. Berdasarkan klasifikasi Vaughan Williams, amiodarone
masuk dalam antiaritmia kelas III. Obat antiaritmia kelas III terutama bekerja dengan
memblok kanal kalium dan memiliki efek memperpanjang repolarisasi. Namun, obat
ini juga mampu mempengaruhi beberapa kanal ion dan reseptor lain.

Amiodarone dapat mempengaruhi kerja beberapa reseptor sekaligus.


Amiodarone menghambat rapid delayed rectifier potassium current (IKr) sehingga
memperpanjang repolarisasi pada fase 3 dan dapat menyebabkan interval QT
memanjang. Amiodarone juga menghambat tonus adrenergik (reseptor alfa dan
beta) dan kanal kalsium dan kanal natrium inaktif.

Indikasi/Kegunaan
Tab: Fibrilasi ventrikel, takikardia ventrikel tdk stabil yg berulang. Inj: Gangguan ritme
jantung yg berat terutama gangguan ritme sinus supraventricular & gangguan ritme ventrikel.
Cara pemberian
Inj Awal 5mg/kg dgn infus IV selama 20 mnt - 2 jam. Infus dapat diulang 2-3x/hr.
Pemeliharaan : 10-20 mg/kg BB /24 jam dgn infus IV.
Kontraindikasi
Sinus bradikardi, blok AV & sinoatrial, hamil, distiroidisme.

Efek Samping
Ggn GI, sakit kepala, lesu/letih, mialgia, tremor, ataksia, parestesia, gagal jantung kongestif,
inflamasi paru, mikro deposit pd kornea (reversibel). Jika tjd halo, kurangi dosis.

Nurse Point
 Monitor BP, pernafasan (RR, kedalaman), HR dan EKG (irama jantung)
 Monitor elektrolit, fungsi thyroid, fungsi liver & tanda-tanda terjadinya gangguan
neurologic
 Bila digunakan bersamaan dengan digitalis, monitor terjadinya intoksikasi digitalis
 Monitor terjadinya trambophlebitis, terutama jika Amiodarone tidak diberikan melalui
vena sentral
 Monitor terjadinya efek samping dari masingmasing obat yang diberikan
HEPARIN

Action/ Cara Kerja


Heparin mencegah pembekuan darah dengan mengaktifkan antitrombin III untuk memblokir
efek trombin dan fibrin, dua faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah. Rintangan-
rintangan terhadap aktivasi trombin dan fibrin menghambat proses pembekuan darah.

Indikasi
adalah sebagaii profilaksis dan terapi emboli paru, tromboemboli vena, atrial fibrilasi yang
menjalani embolisasi, disseminated intravascular coagulation, pencegahan pembekuan darah
saat operasi jantung, dan emboli arteri perifer. Heparin juga digunakan sebagai salah satu
terapi COVID-19 untuk pencegahan terjadinya komplikasi trombosis.

Cara Pemberian
Dapat diberikan secara IV dan Sc sesuai intruksi dokter.
Kontra indikasi
Kontraindikasi pemberian heparin adalah pasien dengan riwayat heparin induced
thrombocytopenia (HIT), memiliki risiko perdarahan umum ataupun lokal, seperti
pada hipertensi berat tidak terkontrol, insufisiensi hati berat, ulkus
peptik aktif, endokarditis septik akut atau subakut, perdarahan intrakranial, operasi pada
sistem saraf pusat, mata dan telinga, abortus imminens, dalam anestesi epidural untuk
persalinan, serta memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap heparin

Efek samping
 Perdarahan: Heparin bekerja mengencerkan darah, akibatnya tubuh akan lebih rentan
untuk mengalami perdarahan. Apabila terjadi terus menerus, dosis heparin harus segera
dihentikan dan diberikan obat penawarnya yaitu protamin sulfat.
 Dapat memicu reaksi alergi dan syok anafilaktik
 Osteoporosis: terjadi pada 30% pasien yang didosiskan heparin jangka panjang. Heparin
dapat mempercepat proses pengeroposan tulang.
 Meningkatkan enzim transaminase hati
 Trombositopenia (Heparin– induced thrombocytopenia/HIT)

6. Nurse point
- Perhatikan Adanya hematoma pada pemberian SC
- Monitor kadar APTT, diharapkan 1,5-2x nilai control
- Monitor terhadap kemungkinan efek samping
- Kaji Riwayat alergi pasien terhadap pemberian heparin
- Melarang pasien untuk merokok selama dalam pengobatan dengan heparin, karena merokok
dapat menurunkan efektivitas heparin dalam tubuh

Anda mungkin juga menyukai