ARTIKEL
ARTIKEL
ABSTRAK
Penelitian Ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Implementasi Kebijakan
Program Satu Desa Satu Ambulan Di Kabupaten Jember (Studi di Kecamatan
Silo, Kecamatan Balung dan Kecamatan Sumbersari)”. Dalam penelitian ini
menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dariDinas
Kesehatan Kabupaten Jember. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi
serta dokumentasi.Analisis menggunakan analisis data model interaktif yang
meliputi, Pengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian Data, dan Verifikasi Data
terkait dengan Kebijakan Program Satu Desa satu Ambulan, yang merupakan
salah satu program kerja dari Bupati terpilih periode 2016-2021 di Kabupaten
Jember yang terdapat pada 22 Janji Bupati. Kebijakan 1 (satu) desa 1 (satu)
ambulan merupakan salah satu kebijakan atau program layanan publik yang
terdapat di Kabupaten Jember, Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebijakan yang telah dibuat tersebut
tidak dapat terimplementasi dengan baik. Faktor-faktor seperti ini kurang
diperhatikan oleh pemerintah yang hanya mewujudkan apa yang telah menjadi
program dari pemerintah.dan ditinjau teori Edward III tentang (1) komunikasi
yaitu pada kebijakan satu desa satu ambulan belum dapat di katakan baik,
Program satu desa satu ambulan, aspek (2) disposisi memiliki disposisi yang baik.
Komitmen dari implementor dalam hal ini yaitu Dinas Kesehatan mempunyai
komitmen , kejujuran dan sifat demokratis dimana pihak implementor sangat
menjunjung tinggi komitmen untuk tidak menerima pembayaran bagi masyarakat
yang ingin menggunakan program satu desa satu ambulan ini, dan (3) Struktur
Biroktrasi dalam kebijakan satu desa satu ambulan tersebut masih di katakan
kurang baik karena berkaitan dengan Standard Operating Procedures (SOP). SOP
menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak, tetapi yang terjadi
pada kebijakan satu desa satu ambulan tersebut sedikit berbeda karena tidak
semua masyarakat mengetahui SOP dalam menggunakan ambulan desa.
Kata Kunci : Implementasi Kebijkan, 1 Desa 1 Ambulan,
BAB I fasilitas yang ada di provinsi yang
pastinya mengatur setiap daerah yang
PENDAHULUAN berada di ruang lingkupnya salah
satu nya yaitu provinsi Jawa Timur.
1.1 Latar Belakang
Dapat kita lihat di provinsi
Desa merupakan bagian
Jawa Timur misalnya yang
terkecil dari suatu Negara, jika kita
mempunyai berbagai kabupaten di
ingin membangun suatu Negara,
dalamnya, salah satunya kabupaten
tidak cukup jika hanya membangun
Jember. Kabupaten Jember
bagian perkotaannya saja. Desa
merupakan salah satu kabupaten
menjadi salah satu fakor penting dan
yang terletak pada ujung timur
harus mendapat perhatian lebih dari
provinsi pulau Jawa. Kabupaten
pemerintah, karena kemajuan suatu
Jember sendiri, merupakan salah satu
Negara tidak hanya dapat dilihat atau
kabupaten yang memiliki wilayah
diukur dari kemajuan yang terdapat
yang dapat dikatakan cukup luas. Di
di perkotaan besar seperti banyaknya
Kabupaten Jember sendiri terdapat
gedung yang menjulang tinggi, dan
226 Desa dan 22 Kelurahan yang
juga pusat perbelanjaan yang
tersebar di 31 kecamatan yang
merajalela tetapi yang terjadi
berada di Kabupaten Jember
kesenjangan antara masyarakat kota
tersebut. Dengan banyaknya Desa
dengan masyarakat kota sangat jelas
dan juga Kelurahan yang tersebar di
terlihat. Negara dapat dikatakan maju
Kabupaten Jember tersebut, ada
jika kesenjangan antara masyarakat
sebuah kebijakan yang menarik
desa dengan masyarakat kota tidak
perhatian. Kebijakan tersebut tidak
terlampau jauh.
hanya menarik perhatian masyarakat
Pemerintah pusat ataupun
di Kabupaten Jember saja, melainkan
pemerintah daerah sering kali
juga menarik perhatian baik dari
membuat suatu kebijakan yang
pemerintah maupun masyarakat luas,
bertujuan untuk mengurangi
karena kebijakan tersebut baru
kesenjangan yang terjadi pada
pertama kali di adakan di Indonesia
masyarakat. Kebijakan-kebijakan
khususnya. Dalam ke pemimpinan
tersebut diharapkan dapat sedikit
Bupati kabupaten Jember yang
mengurangi perbedaan yang terjadi
sekarang, Bupati terpilih memiliki
antara kota dengan desa. Salah satu
sebuah program yang awalnya
langkah atau tindakan yang
program tersebut hanya sebagai janji
diharapkan menjadi perhatian
politik semata, namun setelah
pemerintah yaitu tentang perbaikan
pelaksanaan kebijakan tersebut
sarana dan prasarana, karena sarana
menuai pro kontra dari masyarakat.
dan prasarana merupakan fasilitas
Kebijakan tersebut adalah kebijakan
yang di butuhkan oleh masyarakat.
1 (satu) desa 1 (satu) ambulan yang
Seperti yang telah kita ketahui jika
merupakan salah satu program kerja
fasilitas baik sarana maupun
dari Bupati terpilih periode 2015-
prasarana yang ada di desa tidak
2020 di Kabupaten Jember yang
sebaik dengan fasilitas yang ada di
terdapat pada 22 Janji Bupati.
kota, tidak perlu membandingkan
Kebijakan 1 (satu) desa 1 (satu)
fasilitas yang tersedia antara desa
ambulan merupakan salah satu
dengan fasilitas yang ada di pusat
kebijakan atau program layanan
atau ibu kota karena akan jelas sekali
terlihat perbedaannya. Kita lihat
publik yang terdapat di Kabupaten masyarakat. Program 1 (satu) desa 1
Jember. (satu) ambulan diwujudkan atau
Program 1 (satu) desa 1 (satu) direalisasikan dengan Anggaran
ambulan adalah sebuah program Dana yang sangat fantastik.
pemerintah Kabupaten Jember yang Kebijakan tersebut juga mendapat
terdapat pada 22 Janji Bupati terpilih sebuah apresiasi dari Kementerian
dan dirumuskan dalam RPJMD dan mendapat dukungan dari
Kabupaten Jember. Program 1 (satu) Pemerintah Pusat.
desa 1 (ambulan) menjadi salah satu Namun yang menjadi
kebijakan pemerintah Kabupaten permasalah adalah, apakah kebijakan
Jember yang menjadi prioritas utama tersebut dapat atau telah sesuai
untuk dilaksanakan. Dalam dengan keinginan dan tujuan awal
penelitian ini akan berfokus untuk pemerintah, apakah program tersebut
memberikan sebuah gambaran dari dapat berjalan secara maksimal dan
suatu kebijakan yaitu kebijakan kegunaannya dapat dirasakan secara
Pemerintah tentang pelaksanaan langsung oleh masyarakat.
program 1 (satu) Desa 1 (satu) Permasalahan lainnya adalah banyak
ambulan di Kabupaten Jember. sekali ambulan yang tidak memiliki
Pemerintah Kabupaten Jember tempat parkir sehingga ambulan
membuat berbagai kebijakan yang tidak terawat dengan benar.
diharapkan dapat mempermudah Kurangnya sosialisasi kepada
dalam melakukan pelayanan publik masyarakat juga menjadi salah satu
sehingga dapat membantu faktor yang menyebabkan kebijakan
masyarakat dan manfaatnya dapat yang telah dibuat tersebut tidak dapat
dirasakan secara langsung oleh terimplementasi dengan baik. Faktor-
masyarakat. Banyak sekali faktor seperti ini kurang diperhatikan
kebijakan-kebijakan Pemerintah oleh pemerintah yang hanya
Kabupaten Jember yang terdapat mewujudkan apa yang telah menjadi
pada 22 Janji Bupati dan Wakil program dari pemerintah. Selain
Bupati terpilih yang menarik kekurangan-kekurangan tersebut
perhatian masyarakat, salah satunya Pemerintah Kabupaten Jember
adalah mewujudkan Kabupaten mendapatkan penghargaan dan
Jember Sehat dengan membuat suatu apresiasi yang besar oleh Pemerintah
Program yaitu 1 (satu) desa 1 (satu) Pusat karena Program tersebut.
ambulan tersebut. Program tersebut Di samping alasan yang telah
menjadi fokus dan perhatian dikemukakan diatas, alasan lain yang
pemerintah Kabupaten Jember yang mendasari pemilihan topik ini karena
diharapkan dapat membantu belum ada yang mengangkat topik
masyarakat khususnya masyarakat ini. Sehingga penelitian ini nantinya
desa karena tidak semua wilayah di diharapkan bisa memberikan
desa dekat ataupun terdapat konstribusi baru bagi pengembangan
Puskesmas. Hal ini menjadi ilmu pengetahuan khususnya dalam
terobosan baru bagi pemerintah bidang ilmu sosial politik yang ingin
Kabupaten Jember untuk mencari referensi tentang masalah
menyalurkan keinginan masyarakat dari kebijakan tentang program 1
akan pelayanan publik yang (satu) desa 1 (satu) ambulan tersebut.
diberikan oleh pemerintah dan 1.2 Rumusan Masalah
tentunya sangat di apresiasi oleh
Berdasarkan latar belakang Dari segi teoritis, penelitian ini
sebagaimana diuraikan di atas, bermanfaat untuk memberikan
berikut ini merupakan rumusan kontribusi literasi Ilmu
masalah mengenai bagaimanakah Pemerintahan, bidang kajian
implementasi kebijakan program 1 implementasi kebijakan khususnya
(satu) desa 1 (satu) ambulan di bagaimana pelaksanaan kebijakan,
Kabupaten Jember? faktor pendukung dan penghambat
1.3 Tujuan Penelitian kebijakan serta strategi dalam
Secara umum penelitian ini pelaksanaan suatu kebijakan.
bertujuan untuk mendeskripsikan
implementasi kebijakan program 1 1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti
(satu) desa 1 (satu) ambulan di Selanjutnya
Kabupaten Jember. Penelitian ini diharapkan
1.4 Manfaat Penelitian bermanfaat dan bisa membantu
Manfaat penelitian dalam menjadi refrensi atau acauan bagi
penelitian ini terdiri dari tiga hal, peneliti selanjutnya yang memiliki
yaitu manfaat peraktis, Manfaat vareabel penelitian sejenis.
teoritis, Bagi penelti selanjutnya, dan
Bagi Peneliti 1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti
1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat untuk
Secara umum, penelitian ini meningkatkan pengetahuan serta
bermanfaat untuk memberikan keterampilan saya dibidang
umpan balik kepada Pemerintah penelitian. dibawah bimbingan dosen
Kabupaten Jember khususnya Dinas yang berpengalaman, saya
Kesehatan mengenai implementasi mendapatkan pengalaman yang
kebijakan program satu desa satu sangat berharga mengenai penulisan
ambulan di Kabupaten Jember. skripsi dan bagaimana
1.4.2 Manfaat Teoritis mempertahankannya dihadapan tim
penguji
23
24
petugas yang harus dihubungi jika sebagai bahan tindak lanjut untuk
ingin menggunakan ambulan desa. mengevaluasi kebijakan tersebut,
Dari hasil wawancara yang di karena dari sebagian besar
lakukan dengan salah satu informan masyarakat menyatakan jika
tentang kebijakan satu desa satu masyarakat belum mengetahui
ambulan tersebut, informan kebijakan program satu desa satu
menjelasakan jika kebijakan baru ini ambulan tersebut. Penelitian yang di
sangat membantu masyarakat. lakukan ini, menjadi salah satu bukti
Dengan adanya kebijakan satu desa jika kebijakan baru tersebut kurang
satu ambulan ini masyarakat mendapatkan respon dari
mendapatkan fasilitas layanan baru masyarakat. Kebijakan yang
yang selalu siap siaga 24 jam. Tetapi, seharusnya dapat dirasakan
ada juga masyarakat yang belum dampaknya secara langsung oleh
mengetahui tentang program satu masyarakat menjadi kurang
desa satu ambulan ini. Dari bermanfaat jika masyarakat sendiri
penjelasan yang diberikan oleh tidak ikut serta untuk mendukung
masyarakat menyatakan jika atau berpartisipasi dalam kebijakan
masyarakat tersebut kurang yang telah dibuat oleh pemerintah
mengetahui kebijakan program satu tersebut.
desa satu ambulan karena kurangnya
pemberitahuan atau sosialisasi yang 4.4.1 Dinamika Pemanfaatan
dilakukan oleh pemerintah. Ambulan Desa di Kecamatan
Masyarakat mengatakan jika mereka Silo
tidak menggunakan ambulan desa Kecamatan Silo merupakan
dan lebih memilih untuk salah satu kecamatan yang berada di
menggunakan ambulan yang telah Kabupaten Jember. Kecamatan Silo
disediakan oleh puskesmas setempat, berada di ujung timur Kabupaten
karena lebih mudah dan layanan Jember dan berbatasan langsung
ambulan yang di sediakan puskesmas dengan Kabupaten Banyuwangi.
lebih cepat tanggap. Karena menurut Kecamatan Silo terdiri dari 9 desa
masyarakat pemerintah baik yaitu desa Sempolan, desa
pemerintah Kabupaten Jember Sumberjati, desa Silo, desa Garahan,
ataupun Pemerintah desa atau desa Karangharjo, desa Harjomulyo,
kelurahan setempat tidak pernah desa Pace, desa Sidomulyo, desa
memberikan sosialisasi tentang Sumberjati. Jumlah ambulan desa
adanya kebijakan baru tersebut. yang telah di bagikan atau di
Indikasi bahwa masyarakat serahkan oleh pemerintah kabupaten
memahami program satu desa satu Jember kepada kecamatan Silo
ambulan dalam konteks merielle S. sebanyak 9 buah ambulan, hal ini
Grindle menunjukkan bahwa sesuai dengan jumlah desa yang
lingkungan kurang memberikan terdapat di kecamatan Silo ini.
dukungan bagi implementasi Keberadaan program satu desa satu
program satu desa satu ambulan ambulan sangat di butuhkan di
tersebut. kecamatan Silo. Karena tidak semua
Pemerintah Kabupaten masyarakat mempunyai alat
Jember seharusnya lebih trasportasi pribadi, tentunya layanan
memperhatikan kebijakan yang telah transportasi kesehatan yang di
di buat dan telah dilaksanakan sediakan pemerintah ini sangat
36
berguna karena akses jalan dan jarak salah satu yang menjadi kurang
yang harus di tempuh dari beberapa efektifnya layanan transportasi
desa ke puskesmas terdekat cukup kesehatan tersebut karena minimnya
jauh. Kecamatan Silo sendiri sosialisasi yang di lakukan oleh
mempunyai 2 puskesmas yang pemerintah. Ada beberapa
berada di desa Sumberjati dan desa masyarakat yang bahkan tidak
Silo. Pemanfaatan ambulan desa di mengetahui sama sekali program satu
kecamatan Silo ini tidak semua desa satu ambulan ini. Rendahnya
berjalan efektif, hanya ada beberapa tingkat pendidikan di kecamatan Silo
ambulan desa yang terlihat sering di menjadi salah satu faktor kurangnya
gunakan seperti yang terjadi pada respon atau ketertarikan masyarakat
desa Karangharjo. Dari hasil untuk menggunakan fasilitas yang
penelitian yang di lakukan oleh telah di sediakan oleh pemerintah
peneliti di kecamatan Silo ini, di tersebut. Meskipun banyak
dapatkan data dari 20 informan jika masyarakat yang belum mengetahui
yang mengetahui dan mengetahui kebijakan baru ini, tetapi ada juga
cara menggunakan ambulan desa masyarakat yang merespon dengan
sebanyak 2 informan, sedangkan baik kebijakan tersebut dan dapat
masyarakat yang hanya mengetahui memanfaatkan kebijakan tersebut
sebanyak 6 informan, dan yang dengan baik. Seperti pernyataan
belum mengetahui kebijakan tersebut salah satu informan yang telah
sebanyak 12 informan. Dari data menggunakan ambulan desa tersebut.
tersebut data menunjukkan jika “Saya mengetahui kebijakan
masyarakat di kecamatan Silo ini ini dan saya rasa kebijakan ini
masih banyak sekali yang belum membantu karena ada keluarga
mengetahui tentang kebijakan baru atau kerabat saya yang pernah
tersebut, ada juga masyarakat yang menggunakan ambulan desa ini
masih merasa kesulitan untuk saya rasa ini sangat
menggunakan ambulan desa. Berikut membantu”. (Hasil wawancara
ini hasil wawancara peneliti dengan pada tanggal 8 Februari 2019).
salah satu informan.
“Tidak saya tidak mengetahui Pernyataan informan di atas,
program desa ambulan, tapi menjelaskan jika adanya program
saya pernah melihat di satu desa satu ambulan ini dirasa
puskesmas. Tapi untuk sangat membantu dan bermanfaat
ambulan desa saya tidak tau bagi masyarakat. Karena masyarakat
untuk desa Silo ini ada dimana. dapat merasakan secara langsung
Kalau memang ingin dampak dari kebijakan tersebut.
menggunakan, saya tidak tau 4.4.2 Dinamika Pemanfaatan
harus menghubungi siapa. Ambulan Desa di Kecamatan
Karena memang tidak ada Balung
pemberitahuan atau sosialisasi Kecamatan Balung berada di
dari desa tentang program selatan Kabupaten Jember dan
tersebut”. (Hasil wawancara 20 merupakan jalur perlintasan menuju
Maret 2019). Kabupaten Lumajang. Kecamatan
Balung terdiri dari 8 desa yaitu desa
Pernyataan dari salah satu Balung Lor, desa Tutul, desa
informan di atas menjelaskan jika, Karangduren, desa Karang
37
Semanding, desa Balung Kulon, desa yang terjadi pada Kecamatan Silo, di
Balung Kidul, desa Gumelar dan Kecamatan Balung ini juga
desa Curah Lele. Ambulan yang menyatakan jika kurangnya
telah di bagikan oleh pemerintah sosialisasi yang dilakukan oleh
kabupaten Jember kepada desa pemerintah. masyarakat juga
Balung sebanyak 8 buah ambulan menyarankan jika pemerintah
desa sesuai dengan jumlah desa yang seharusnya lebih meningkatkan lagi
terdapat di kecamatan Balung. sosialisasi tentang program satu desa
Penelitian yang di lakukan di satu ambulan, supaya kebijakan atau
kecamatan Balung ini menunjukkan program ini menjadi salah satu
jika dari 20 informan, masyarakat pilihan bagi masyarakat yang ingin
yang sangat mengetahui kebijakan menggunakan ambulan desa. Sepeti
program satu desa satu ambulan ini salah satu pernyataan informan
sebanyak 4 informan, sedangkan berikut ini.
informan yang hanya mengetahui “Seharusnya ada sosialisasi
kebijakan ini sebanyak 6 informan pemerintah ya mbak, kalo
dan yang belum mengetahui sosialisasi hanya dilakukan
kebijakan ini sebanyak 9 informan. lewat media sosial tidak semua
Dari data tersebut menunjukkan jika masyarakat menggunakan
masyarakat yang belum mengetahui sosial media atau pemberitaan
kebijakan tersebut masih lebih online lainnya. Sosialisasi bisa
banyak dari pada masyarakat yang melalui perangkat desa atau RT
telah mengetahui kebijakan tersebut. dan RW setempat, jadi
Berikut ini hasil wawancara peneliti masyarakat tidak akan bingung
dengan salah satu informan. lagi jika ingin menggunakan
“Kurang tau ya mbak karna ambulan desa”. (Hasil
saya tidak pernah wawancara pada tanggal 20
menggunakan ambulan desa, Maret 2019).
jika mbak ingin mengetahui
coba saya bertanya langsung Pernyataan dari salah satu
kepada RT dan RW. Saya narasumber tersebut seharusnya
hanya tau ada ambulan desa, menjadi salah satu faktor pemerintah
tapi untuk tempat ambulan untuk mengevaluasi kebijakan
desa dan nomor yang harus di tersebut. Karena tidak semua
hubungi saya tidak tau”. (Hasil masyarakat menggunakan media
wawancara pada tanggal 20 sosial, dan tidak semua masyarakat
Maret 2019). juga mengakses media online atau
cetak untuk mengetahui sebuah
Penjelasan dari salah satu informasi. Penggunakan ambulan
informan di atas jika masyarakat desa juga tidak selalu berjalan sesuai
hanya mengetahui dan belum dengan SOP, karena rendahnya
mengetahui cara untuk menggunakan pengetahuan masyarakat tentang
ambulan desa tersebut. Kebanyakan kebijakan ini menyebabkan
dari pernyataan masyarakat jika kebijakan ini tidak berjalan sesuai
mereka mengetahui tentang ambulan dengan ketentuan. Tugas dari
desa ini karena melihat ambulan desa ambulan desa hanya sebagai alat
di puskesmas ataupun rumah sakit. rujukan dari desa ke tempat layanan
Tidak berbeda dengan penelitian kesehatan terdekat seperti ambulan.
38