Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI DARI PRINSIP DAN TUJUAN JUAL BELI

BAB I
A. Latar Belakang
Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau
barang yang mempunyai nlai secara sukarela di anrata kedua belah
pihak, di mana pihak yang satu menerima benda-benda dan pihak
lain menerima sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah
di benarkan secara syara’ dan di sepakati. Sama juagak dengan
ketetapan hukum maksudnya adalah memenuhi
pernyaratan ,rukun-rukun dan tentang lain yang ada di kaitannya
dengan jual beli,sehingga bila syarat-syakat dan rukunnya tidak di
laksanakan berarti tidak sesuai dengan kehendak syara’.1
Jual beli juga merupakan akad yang sangat umum di
gunakan oleh masyarakat,karena dalam setiap pemenuhan
kebutuhan-kebutuhannya masyarakat tidak bisa berpaling untuk
meninggalkan akad ini.Dalam melaksanakan kemitraan ekonomi
dalam jual beli agar sesuai dengan tujuan dan prinsip dasar fiqih
muamalah maka harus memiliki asas-asas muamalah yang tertentu
pengertian-pengertian dasar yang di kaitkan sebagai teori yang
membentuk hukum muamalah,asas-asas yaitu adalah:
 Asas Taba’dul Manafi
 Asas Pemerataaan
 Asas Antaradim atau suka sama suka
 Asas Adam Al-Gharar
 Asas AL-Birr wa at-taqwa
 Asas Musyarakah
B. Prinsip-Prinsip Jual Beli
Prinsip-prinsip jual beli dalam islam, terdapat dalam kaidah Bahasa
arab,istilah jual beli secara umum di kenal dengan nama al-bay’ yang
merupakan bentuk isim masdhar dari fi’il madli yang artinya
menjual.selain itu,kata membeli ebenarnya memiliki kosa kata sendiri
yaitu kata syara-a yang merupakan bentuk isim masdhar dari fi’il madhi
(Munawir,1997. Namun walaupun demikian kata al-bay’u adalah
merupakan kata yang telah mencakup kedua arti tersebut.Yaitu
mengandung arti menjual dan membeli,atau dengan kata yang lain ,kata
1
Hendi Suhendi,fiqh Muamalah(Jakarta:Rajawali Pers,2002),hlm 68-69.
al-bay selain berarti manjual dan membeli,sekaligus
(Abdullal,2011).Sementara itu menurut as-sayyid Sabiq pengertian dari
jual beli adalah melepaskan harta dengan mendapatkan hartanlain
berdasarkan kerelaan atau memindahkan milik yang mendapatkan benda
lain sebagai ganti secara suka rela dan tidak bertentangan dengan
syara’(Sabiq,1883).
Bersaam dengan prinsip-prinsip jual beli dalam islam, sampai saat
ini belum ada literatur yang secara khusus memberikan pembahasan
secara tegas dari rinci.Sekalipun ada pembahasan mangenai perinsip jual
beli tersebut masih bersifat persial dan terbatas pada prinsip-prinsip
ekonomi islam.dari kata istilah penulis berusaha merangkum untuk ke
depan merumuskan prinsip jual beli berdasarkan literatur dan rujukan ke
dalam satu rumusan tersendiri.Adapun uraian dari masing-masing prinsip
yaitu adalah:
1. Prinsip Ketuhanan(tauhid)
Prinsip ini menuntut kesadaran bahwa semua adalah milik allah
yang semua aktifitas di awasi oleh allah .selain itu,transaksi jual
beli tidak semata di lakukan dalam rangka mencari keuntungan
dunia(Mardani,2015).
2. Prinsip Kerelaan(saling rela/ridaiyyah).
Dalam kegiatan jual beli,prinsip saling rela di tandai dengan
adanya akad ijab dan qabul yang di lakukan tanpa paksaan serta
bebas dari berbagai intimidasi,penipuan ,dan
penyamaran( hidayat,1998).
3. Prinsip Kemanfaatan atau kemaslahatan
Kegiatan jual beli harus bisa memberikan pemanfaaatan bagi
pihak-pihak yang berintraksi.Kemanfaatan itu dapat berupa
manfaat yang di peroleh oleh objek atau barang yang di perjual
belikan, maupun manfaat dari hasil kegiatan jual beli yang di
laksanakan.yaitu ,objek atau barang yang di transaksikan harus
memberikan manfaat bagi kemasyarakatan,bukan justru membawa
dampak kefatalan(Mardani,2015).
4. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan dalam transaksi jual beli dapat di lakukan dengan
sikap yang tidak menzalimi,penjual harus mampu bersikap adil
kepada seluruh pmebeli selain itu halnya sebaliknya(syaltut,1990).
5. Prinsip Kejujuran
Penerapan prinsip kejujuran dalam transaksi jual beli dapat di
lakukan dengan memberikan informasi secara objectif,jujur,dan
apa adanya dan juga menyeluruh. Konsekuensi dari prinsip
kejujuran ini yaitu adalah laerangan terhadap segala bentuk
tnsdakan penipuan,baik penipuan bentuk dari perkataaan maupun
perbuatan.Prinsip kejujuran ini di perjelas oleh allah dalam Qs al-
mutthaffifin ayat 1-3 ysng memberrikan ancaman kepada seorang
yang tidak jujur dalam melakukan takaran timbangan (Mursal).
6. Prinsip Kebebasan
Prinsip ini untuk membentuk suatu Tindakan atau suatu keputusan
sepanjang tidak bertentangan dengan kerangka syariat islam
( Rivai,2009).
7. Prinsip Akhlak/Etika
Prinsiop ini adalah merupakan bentuk dari pengalaman sifat-sifat
utama nabi dan rasul dalam seluruh kegiatan ekonomi, yakni sidiq
(benar),Amanah (dapat di percaya),tabligh (menyampaikan
kebenaran),dan fathanah (cerdas atau berilmu).Akhlak adalah urat
nadi kehidupan islami,termasuk dalam kehidupan ekonomi.seorang
muslim tdak di benarkan untuk bebas melalukan apa saja yang di
keingini atau apa saja yang menguntungkannya dalam melakukan
usaha mengembangkan hartanya (qardhawi,2004).
8. Prinsip shahih
Suatu kegiatan jual beli di nilai sebagai jual beli yang sahih apabila
syarat dan rukun jual beli di penuhi dengan baik dan
benar,sehingga implementasi prinsip sahih dalam kegiatan jual beli
dapat di lihat dari terpenuhinya syarat0syraat dan rukun jual beli
yaitu:
 Pihak yang berakat harus memenuhi kreteria seperti contoh
yaitu mumayyiz,(dapat membedakan antara yang baik dan
buruk,baligh,tidak dalam paksaan.
 Objek akad haruys memenuhi kreteria yaitu:ada dan
nyata,suci, bermanfaat,milik sendiri,dapat di serah terimakan
 Akad ijab Kabul harus sesuai dan di lkasanakan dalam satu
transaksi.
 Harga atau nilai harus di sepakatioleh masing-masing pihak
dan di bayarkan pada saat transaksi, apabila pembayaran di
lakukan di tangguhkan (utang) maka waktu pelunasan harus
di tentukan dengan jelas.
C. Tujuan Utama Dari Jual beli
Adapun tujuan utama jual beli dapat di definisikan dengan tukar
menukar barang dengan barang yang bertujuan untuk memberi
kepemilikan dan menerima hak milik sendiri.Maksudnya itu dari
mal(harta dan barang) menurut ulama Hanafi, adalah segalla sesuatu yang
di suka oleh tabi’at manusia dan bisa di simpan sampai waktu yang di
butuhkan.
D. Macam-Macam Jual Beli dalam slam

Macam-macam jual beli(bisnis) dalam islam,dapat di lihat pada


dua sudut pandang yakni dari kaca mata hukum islam dan dari kaca mata
barang yang di perjual belikan.Bisnis di lihat dari kaca mata hukum islam
di bagi menjadi dua macam,yakni jual beli(bisnis) yang sah menurut
hukum islam dan jual beli yang batal menurut islam.

Anda mungkin juga menyukai