Gejala Pneumonia
Gejala pneumonia bisa muncul secara tiba-tiba maupun berkembang secara perlahan
selama 24 sampai 48 jam sejak terinfeksi. Pneumonia yang masih ringan biasanya
akan menimbulkan gejala yang mirip flu, hanya saja biasanya berlangsung lebih lama.
Selain itu, berikut ini gejala lain yang bisa dialami oleh pengidap pneumonia:
1. Demam dan menggigil;
2. Berkeringat;
3. Batu kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai
darah;
4. Sesak napas;
6. Diare;
8. Lemas;
Pengidap pneumonia yang berusia di atas 65 tahun mungkin tidak akan mengalami
demam, tetapi bisa mengalami penurunan kesadaran, seperti tampak bingung atau
kurang waspada.
Pada kasus pneumonia yang masih tergolong ringan, pengidap tidak perlu dirawat di
rumah sakit. Pengobatan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan cara berikut:
Minum obat pereda rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen yang bisa membantu
menurunkan demam. Namun, bagi pengidap pneumonia yang punya alergi terhadap
aspirin atau mengidap asma, tukak lambung, dan gangguan hati, konsumsi obat pereda
rasa sakit tidak dianjurkan.
Minum obat batuk untuk meredakan gejala batuk yang muncul, sehingga pengidap bisa
beristirahat. Namun, obat batuk sebaiknya diminum dalam dosis yang rendah.
Pengidap yang mengalami batuk berdahak juga bisa memilih jenis obat batuk yang bisa
mengencerkan dan menghilangkan dahak.
Pada kasus pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, pengidap bisa mengonsumsi
antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Kebanyakan pengidap pneumonia biasanya
merasakan kondisinya membaik setelah 1–3 hari mengonsumsi antibiotik.
Selain itu, pengidap juga dianjurkan untuk banyak beristirahat, banyak minum, dan tidak
melakukan kegiatan yang berlebihan, agar gejala pneumonia bisa cepat mereda.
Namun, pengidap pneumonia perlu dirawat di rumah sakit bila memiliki kondisi berikut:
Mengalami dehidrasi.
Di rumah sakit, pengidap akan diberikan antibiotik dan cairan tubuh lewat infus, serta
oksigen untuk membantu pernapasan. Bila perlu, pengidap juga akan diberikan
rehabilitasi paru untuk memaksimalkan penyerapan oksigen.