TENTANG
KEWAJIBAN ORIENTASI BAGI PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN
PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU
DI PUSKESMAS ARCAMANIK
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 3 Mei 2019
1. KETENTUAN UMUM
a. Calon karyawan baru adalah pegawai/karyawan yang dimutasikan
dilingkungan dinas kesehatan yang akan menempati jabatan atau pelaksana
tertentu atau karyawan baru yang melamar, lulus seleksi dan selanjutnya di
tetapkan statusnya sebagai pegawai honorer atau sukwan.
b. Orientasi karyawan baru yang selanjutnya disebut orientasi adalah
pembekalan kompetensi untuk karyawan yang akan ditempatkan di unit
kerja
c. Unit kerja adalah unit organisasi di lingkungan Puskesmas arcamanik
d. Pelaksana tata usaha bagian kepegawaian adalah satuan kerja yang memiliki
tugas dan fungsi melaksanakan pengelolaan kepegawaian di lingkungan
puskesmas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Pembimbing adalah pejabat struktural/pejabat fungsional yang mempunyai
kompetensi dan ditunjuk oleh kepala puskesmas yang berperan untuk
membimbing dan membekali karyawan baru selama menjalankan orientasi
f. Kepala puskesmas adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan
g. Pengaturan orientasi bertujuan meningkatkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
professional
2. PENYELENGGARAAN ORIENTASI
a. Untuk menyelenggarakan orientasi yang berkualitas, efektif dan efisien.
Pelaksana tata usaha bagian kepegawaian merencanakan dan menetapkan
kebutuhan yang meliputi:
1) Jumlah karyawan yang akan mengikuti orientasi
2) Menentukan pembimbing yang akan membimbing karyawan dalam
pelaksanaan orientasi
3) Menentukan unit pelayanan yang akan dijadikan tempat untuk orientasi
4) Waktu pelaksanaan orientasi; dan
5) Sistem evaluasi dan kelulusan
b. Pelaksanaan
1) Orientasi terdiri dari:
Orientasi organisasi meliputi:
a) Tugas fungsi, visi, misi dan kewenangan puskesmas
b) Kedudukan dan struktur puskesmas
c) Kebijakan bidang tugas instansi
d) Sarana dan prasarana puskesmas
e) Standar kinerja / standar pelayanan umun
f) Standar prosedur operasional
g) Budaya kerja/nilai-nilai/prinsip-prinsip puskesmas
h) Dokumentasi dan administrasi
i) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang
dibutuhkan
Praktik kerja:
a) Konsep dan tahapan praktik kerja
b) Uraian tugas/standar kompetensi jabatan
c) Peraturan perundang – undangan yang terkait tugas jabatannya
d) Praktik kerja sesuai tugas jabatan
e) Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya
f) Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugas
g) Dokumentasi dan administrasi
h) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang
dibutuhkan
2) Seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
orientasi menjadi tanggung jawab puskesmas
3. PENILAIAN ORIENTASI
a. Setiap karyawan yang mengikuti Orientasi akan diberikan penilaian
b. Penilaian aspek dan bobot yang meliputi
1) Orientasi organisasi dan praktik kerja (60%); dan
2) Sikap perilaku (40%)
c. Unsur dan bobot yang dinilai pada aspek orientasi dan praktik kerja terdiri
dari:
1) Tugas dan fungsi organisasi (5%)
2) Tugas dan fungsi unit kerja (5%)
3) Pelaksanaan tugas (50%)
d. Unsur dan bobot yang dinilai pada aspek sikap perilaku terdiri dari:
1) Integritas (10%)
2) Etika (10%)
3) Kedisiplinan (10%)
4) Kerjasama (5%)
5) Prakarsa (5%)
e. Indikator yang dinilai dari masing–masing unsur aspek sikap perilaku terdiri
dari:
1) Integritas yang meliputi:
a) Kejujuran dalam melaksanakan tugas–tugas orientasi
b) Ketegasan dalam menyampaikan ide dan gagasan
c) Konsistensi dalam melaksanakan tugas–tugas orientasi
d) Kepatuhan padanilai–nilai agama dan moral selama mengikuti orientasi
2) Etika yang meliputi:
a) Kesopanan dalam berperilaku sehari – hari selama mengikuti orientasi
b) Kesantunan dalam bertutur kata
c) Toleransi terhadap keragaman agama, suku, bahasa, dan ras.
d) Empati dalam pergaulan selama mengikuti orientasi
3) Kedisiplinan yang meliputi:
a) Kerapihan dan kesopanan berpakaian selama mengikuti orientasi
b) Ketepatan hadir dalam mengikuti setiap kegiatan orientasi
c) Kepatuhan terhadap tata tertib orientasi
4) Kerjasama yang meliputi:
a) Berkoordinasi dengan pembimbing, penyelenggara dan sesama peserta
untuk penyelesaian tugas – tugas orientasi
b) Bersinergi dengan pembimbing, penyelenggara dan sesama peserta
untuk tugas – tugas orientasi
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; dan
d) Mau menerima pendapat orang lain.
5) Prakarsa yang meliputi:
a) Membantu terciptanya iklim orientasi yang kondusif bagi lahirnya ide-
ide pembaharuan
b) Mampu membuat saran pembaharuan
c) Aktif mengajukan pertanyaan yang mengunggah pemikiran
d) Mampu mengendalikan diri waktu situasi dan lingkungan
e) Penilaian unsur aspek sikap perilaku.
f. Penilaian orientasi dilakukan dengan ketentuan:
1) Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tertinggi adalah 100 (seratus)
2) Nilai (antara nol dan seratus) dikalikan dengan bobot masing–masing
3) Nilai aspek sikap dan perilaku merupakan jumlah dari masing–masing
nilai dikalikan dengan bobot masing-masing
4) Nilai sapek kemampuan bidang tugas merupakan jumlah dari masing–
masing nilai dikalikan dengan bobot masing–masing
5) Jumlah nilai sikap dan perilaku ditambah kemampuan bidang tugas
adalah nilai akhir yang diperoleh peserta yang telah direkap
6) Penilaian terhadap peserta dilakukan oleh pembimbing
g. Kualifikasi kelulusan orientasi ditetapkan dengan gradasi penilaian sebagai
berikut:
1) Sangat memuaskan (skor: 92,5 – 100)
2) Memuaskan (skor : 85,0 – 92,4
3) Baik sekali (skor : 77,5 – 84,9)
4) Baik (skor : 74,0 – 77,4); atau
5) Tidak lulus (skor : dibawah 70,0)
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 3 Mei 2019