DISUSUN OLEH :
ASMAWATI
NIM : 7119091704
CI LAHAN CI INSTITUSI
2. ETIOLOGI FAKTUR
Fraktur femur dapat terjadi mulai dari proksimal sampai distal. Untuk
mematahkan batang femur pada orang dewasa, diperlukan gaya yang
besar. Kebanyakan fraktur ini terjadi pada pra muda yang mengalami
kecelakaan bermotor atau jatuh dari ketinggian. Biasanya, klien ini
mengalami trauma multipel. Pada fraktur femur ini klien mengalami
syok hipovolemik karena kehilanagan banyak darah maupun syok
neurogenik karena nyeri yang sangat heba (muttaqn, 2008).
3. PATOFISIOLOGI
4. MANIFESTASI KLINIS
5. KOMPLIKASI
a. Komplikasi dini
Komplikasi dini harus ditangani dengan serius oleh perawat yang
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien fraktur femur.
Komplikasi yang biasanya terjadi pada pasien fraktur femur adalah
sebagai berikut:
1) Syok yaitu terjadi perdarahan sebanyak 1-2 liter walaupun
fraktur bersifat tertutup.
2) Emboli lemak sering didapatkan pada penderita muda dengan
fraktur femur. Klien perlu menjalani pemeriksaan gas darah.
3) Trauma pembuluh darah besar yaitu ujung fragmen tulang
menembus jaringan lunak dan merusak arteri femoralis
sehingga menyebabkan kontusi dan oklusi atau terpotong sama
sekali.
4) Trauma saraf yaitu trauma pada pembuluh darah akibat tusukan
fragmen dapat disertai kerusakan saraf yang bervariasi dari
neorpraksia sampai aksono temesis. Trauma saraf dapat terjadi
pada nervus isikiadikus atau pada cabangnya, yaitu nervus
tibialis dan nervus peroneus komunis.
5) Trombo-emboli terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring
lama, misalnya distraksi di tempat tidur, dapat mengalami
komplikasi trombo emboli.
6) Infeksi terjadi pada fraktur terbuka akibat luka yang
terkontaminasi. Infeksi dapat pula terjadi setelah tindakan
operasi (muttaqqin,2008).
6. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN