Anda di halaman 1dari 3

“PULANG”

Skenario Film Cerita Pendek


Penulis: Adi Pranajaya

DAFTAR PEMAIN
1. Parman (18 tahun)
2. Santi (18 tahun)
3. Rama (18 tahun)
4. Ruslan (18 tahun)
5. Nenek (70an tahun)
6. Sekitar 4 teman Parman yang bermain remi

01. EXT/INT. TEMPAT ANAK-ANAK MUDA NONGKRONG. PAGI/SIANG.


Pemain: Santi, Rama, Ruslan, Parman, dan beberapa lelaki sebaya

Semacam rumah gubuk, kumuh, di mana beberapa anak remaja sedang duduk-duduk main remi.
Di antara anak-anak temaja itu terdapat Parman.
Saat sedang asik-asiknya mereka bermain remi sambil bercanda satu sama lain, muncul tiga
remaja lain dengan pakaian sekolah (SMA/SMK). Ketiga remaja itu adalah Santi, Rama, dan
Ruslan.

RAMA:
(Memanggil) Parman……

Satu di antara remaja yang sedang bermain remi, yang bernama Parman, langsung menoleh.
Remaja lainnya ikut menoleh. Mereka kemudian saling memandang satu sama lain.
Wajah Parman tampak kurang menerima atas kehadiran tiga remaja SMA/SMK yang datang
tersebut.
Parman, dengan wajah kesal, kemudian meletakkan kartu remi yang ada di tangannya dan pergi
menghampiri ketiga remaja itu. Teman-teman remajanya yang sedang bermain remi melanjutkan
bermain remi.

CUT TO

02. EXT. SUDUT SEBUAH RUMAH YANG KUMUH. PAGI/SIANG.


Pemain: Santi, Rama, Ruslan, dan Parman

Empat remaja yaitu Santi, Rama, Ruslan, dan Parman sedang berdiri di sudut sebuah rumah yang
kumuh.
PARMAN:
Ada apa kalian ke mari…

RAMA:
Pulang….

PARMAN:
Aku tidak mau pulang….

SANTI:
Sudah hampir sebulan kamu tidak pulang… juga tidak sekolah…
Nenekmu menunggumu… merindukanmu….

PARMAN:
Tidak. Aku benci wanitia tua itu… Dia selalu menghalang-halangi aku untuk bebas
melakukan apa saja yang aku mau.. Dia melarangku bermain dan pulang malam…
Apalagi, tak pernah memberiku uang sesuai yang aku minta untuk beli rokok dan
minimum-minuman keras…

SANTI:
Parman, tak sepantasnya kamu berbicara seperti itu…

RAMA:
Belajarlah untuk selalu bersyukur Parman… Kita ditakdirkan untuk hidup dalam
lingkungan dan keadaan yang berbeda-beda. Tapi itu bukan alasan untuk kita tidak
bisa memilih yang terbaik untuk masa depan kita…
Ada dua pilihan, mau jadi orang hebat atau orang yang selamanya akan menyesal di
kemudian hari …

RUSLAN:
Parman, di luar sana terlalu banyak orang yang posisinya seperti apa yang ada di pikiran
kamu sekarang ini. Tinggal menunggu waktu untuk mereka akan menjadi sampah
sekaligus pecundang kalau tak segera berubah….

SANTI:
Kamu teman kami… sahabat kami… dan kami bangga kalau suatu saat, ketika kita sudah
sama-sama dewasa, kita akan sukses sebagaimana orang-orang sukses lainnya…
Selanjutnya kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk saling menebar kebaikan …

Suasana hening sejenak.


Santi, Rama, dan Ruslan lalu meninggalkan Parman sendiri. Wajah Parman tertunduk setelah
dinasehati teman-temannya.

FADE OUT
FADE IN

03. INT. RUMAH NENEK YANG SEDERHANA. SIANG.


Pemain: Nenek dan Parman

Kamera dimulai dari jam dinding yang menunjukkan angka 12.30, lalu bergerak ke arah seorang
nenek yang sedang berdoa dengan mukenah berwarna putih.
Saat berdoa, terdengar seseorang mengucapkan assalamualaiakum warahmatullahi wabarakatuh
di luar sana. Nenek lalu menyelesaikan doanya dengan mengusap wajahnya dengan kedua
telapak tangan. Lalu membalas ucapan salam yang didengar tadi….
Setelah itu, tetap dengan mukenahnya, nenek lalu berjalan menghampiri pintu dan membuka
pintu….
Saat pintu sudah dibuka, tampak di luar sana Parman berdiri dengan wajah menunduk.
Sementara nenek tersenyum…

NENEK:
(Senang) Ayo masuk, kalau belum sholat, cepat ambil wudlu lalu sholat… Setelah itu
makan. Nenek ada masak ikan segar hari ini….

Masih dengan wajah bersalah, Parman mengangguk lalu masuk ke rumah… Sedangkan nenek,
setelah mengiti langkah Parman yang masuk ke dalam, lalu melangkah ke arah teras. Wajahnya
sangat berbahagia….

NENEK:
Terimakasih ya Allah…..

FADE OUT
FADE IN

Tulisan di penghujung film:


“Hidup diperhadapkan pada dua pilihan, menjadi orang sukses atau pecundang?”

Anda mungkin juga menyukai