Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN MAGANG

PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP

NARKOTIKA DAN OBAT ATAU BAHAN BERBAHAYA (P4GN) DI

LINGKUP BNN KOTA MATARAM TAHUN 2021

Oleh :

Much Alviyan Rosyadi

NIM 31117010

BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM

TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA DAN OBAT ATAU BAHAN BERBAHAYA (P4GN) DI
LINGKUP BNN KOTA MATARAM TAHUN 2021
Oleh :
Much Alviyan Rosyadi
NIM 31117010

Laporan Magang ini telah diperiksa oleh


Pembimbing Magang dan telah disetujui untuk diseminarkan.
Mataram, 31 Mei 2021
Menyetujui

Pembimbing Akademik : Pembimbing Lapangan :

Dr. H. Sabar Setiawan, Drg.,M.Kes


Nurul Achyani, ST
NIDN.8883940017
NIP. 19810404 200501 2 023

Farida Ariyany,SH.,MH
NIDN.0805077806

Koordinator Magang,

Murtiana Ningsih, SKM.,M.Kes


NIDN. 0004037703

ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
Laporan Magang Fakultas Ilmu Keolahragaam dan Kesehatan Masyarakat
Universitas Pendidikan Mandalika (FIKKM UNDIKMA) tahun 2021 ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Magang merupakan salah satu komponen integrative dari keseluruhan
program pendidikan sarjana kesehatan masyarakat. Sifat magang adalah pertama
internship yang bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dunia kerja atau
realitas sosial dalam hubungannya dengan kajian teoritik diperkuliahan. Kedua,
public service yaitu kemampuan mahasiswa untuk berkontribusi di dunia kerja
atau realitas sosialitas berbagai kompetensi akademik yang telah didapatkannya
diperkuliahan.
Laporan Magang ini disusun sebagai bukti bagi mahasiswa telah melakukan
kegiatan magang di BNN Kota Mataram. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa
memiliki rujukan dalam menempuh proses magang, sehingga proses magang ini
menjadi pegangan atau bekal bagi mahasiswa dalam dunia pekerjaan yang
sesungguhnya.
Mataram, 28 Mei 2021

penulis

Much Alviyan Rosyadi

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Narkoba................................................................................... 5
B. Penggolongan Narkoba............................................................................. 8
C. Upaya Pencegahan Penggunaan Narkoba................................................. 12
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Gambaran Umum...................................................................................... 15
B. Struktur Organisasi BNN Kota Mataram.................................................. 17
C. Tugas Dan Fungsi Jabatan Struktural........................................................ 18
D. Struktur Organisasi Bidang Umum........................................................... 20
E. Kegiatan Dan Waktu Pelaksanaan Magang.............................................. 21
F. Uraian Kegiatan Magang........................................................................... 23
G. Program Fokus Magang............................................................................ 24
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan............................................................................................... 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 29

iv
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan.............................................................................. 30

v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Magang Mahasiswa FIKKM-UNDIKMA di BNN Kota
Mataram Tahun 2021............................................................................................. 20
Tabel 3.2 Tabel Rincian Kegiatan Magang........................................................... 24

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNN Kota Mataram.......................................... 16
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bagian Umum BNN Kota Mataram.................. 16

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1............................................................................................................... 30
Gambar 2............................................................................................................... 30
Gambar 3............................................................................................................... 31
Gambar 4............................................................................................................... 31

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan Nasional

diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan

sumber daya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna

mencapai hasil yang optimal.

Upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya penyembuhan

penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan upaya

kesehatan yang menyeluruh.Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang

menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit

(preventif) harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan

dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk

keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.Pendidikan

yang dilakukan diperguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan

praktek dalam sekala kecil dengan intensitas yang terbatas.Agar dapat

memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja,

maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan kerja secara langsung di

instansi/lembaga yang relavan.

2
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan

magang. Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh

mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada

lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa

dalam perkuliahan. Salah satu instansi yang ditunjuk untuk menempatkan

mahasiswa adalah Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram. Adapun

kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi yaitu kegiatan penyuluhan bahaya

narkoba, mitos dan fakta tentang narkoba serta mengajak rehabilitasi apabila ada

teman atau kerabat yang pecandu atau melakukan penyalahgunaan narkoba.

Dikarenakan kondisi yang masih dalam masa transisi Covid-19, maka kegiatan

sosialisasi hanya fokus di Lingkungan BNN Kota Mataram serta memanfaatkan

media sosial sebagai sarana penyebarluasan informasi terkait NARKOTIKA.

BNN Kota Mataram merupakan instansi vertikal tingkat kota/kabupaten

yang ada di daerah yang mengenai permaslahan Pencegahan dan Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peradaran Gelap Narkoba (P4GN) dan memiliki kerja sama

dengan pemerintah Kota Mataram yang dijabarkan dalam bentuk MOI pada

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Data dari Badan Narkoba Nasional (BNN) Kota Mataram, tingkat prevalensi

keterpaparan penyalahgunaan narkoba di NTB termasuk kota Mataram sebesar

1,8% dari jumlah penduduk yang rentan. Total jumlah penduduk Kota Mataram

sekitar 450 ribu jiwa, sementara penduduk yang berada di usia rentan antara 10-

59 tahun dengan jumlah 319 ribu jiwa. Jumlah penduduk yang masuk prevalensi

3
terpapar penyalahgunaan narkoba di Kota Mataram sebanyak 5.754

penyalahguna atau pecandu. Di Kota Mataram sebanyak 56,5% dari jumlah

yang terpapar narkoba itu adalah masuk dalam kategori coba pakai. Rata-rata

usia muda antara 11-29 tahun. Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk

memberantas kasus penyalahgunaan narkoba yaitu mengurangi suplai dengan

memotong jalur suplai barang haram tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, mahasiswa Fakultas Kesehatan

Masyarakat melakukan kegiatan magang di BNN Kota Mataram karena tertarik

untuk mengenal bagaimana pelaksanaan P4GN.

B. Tujuan

Diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan serta meningkatkan

communicaion skills nya sebagai mahasiswa Kesehatan Masyarakat.

C. Ruang Lingkup

Yang menjadi ruang lingkup dalam laporan ini adalah sebagaimana yang

tertera pada latar belakang. Dimana laporan ini membahas betapa pentingnya

upaya pembangunan Nasional guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan

(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) harus dilakukan secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara

pemerintah dan masyarakat.

4
Narkotika dan psikotropika merupakan obat – obatan terlarang yang harus

dihindari karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Serta penggunaan jangka

panjang dapat menyebabkan kematian bagi pengguna/pemakai.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi peredaran narkoba di Indonesia

dengan melakukan pencegahan melalui sarana sosialisasi pada masyarakat.

Begitu pula dengan Badan Narkotika Nasional, Polri, maupun Satgas Anti

Narkoba sudah berperan aktif dalam upaya preventif maupun represif.

Langkah represif inilah yang dilakukan Polisi untuk menjauhkan masyarakat

dari ancaman factual yang telah terjadi dengan memberikan tindakan tegas

sehingga dapat membuat jera para pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika (P4GN).

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan gabungan antara narkotika dan psikotropika serta zat

adiktif berbahaya lainnya, walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu mendasar

dan pada umumnya masyarakat juga kurang memahami adanya perbedaan

tersebut. Narkoba bersifat menurunkan bahkan menghilangkan kesadaran

seseorang sedangkan zat psikotropika justru membuat seseorang semakin aktif

dengan pengaruh dari saraf yang ditimbulkan oleh pemakai, namun pada intinya

apapun jenisnya tetap disimpulkan bahwa semua gabungan itu adalah narkoba

(Surozi, 2012: 23).

Edi Warsidi dalam Rina (2006:6) menjelaskan bahwa secara harfiah

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, pisikotropika, dan bahan adiktif

berbahaya. Narkotika berasal dari bahasa Yunani, dari kata Narke yang berarti

beku, lumpuh, dan dungu. Menurut Farmakologi medis “ Narkotika adalah obat

yang dapat menghilangkan (terutama) rasa nyeri yang berasal dari daerah Visceral

dan dapat menimbulkan efek stupor (bengong masih sadar namun masih harus di

gertak) serta adiksi.

Kurniawan (2008:10), memberikan pengertian tentang narkoba adalah zat

kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana

5
hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan,

diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

Dalam Undang–undang Nomor 35 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1) tentang

narkotika (kemudian disebut dengan UU narkotika) menjelaskan narkotika adalah

zat atau obat yang berasal dari tanaman sintesis maupun semi sintesis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang

dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-

undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan keputusan Menteri Kesehatan.

Adapun narkoba menurut para ahli sebagaimana terdapat dalam

(https://id.scribd.com) sebagai berikut:

1. Menurut Ghoodse (2002), narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk

merawat kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka

terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi

ketergantungan secara fisik dan psikispada tubuh, sehingga bila zat tersebut

dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan

psikis.

2. Menurut Jackobus (2005), narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

9
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan.

3. Menurut Wresniwiro (1999), narkoba adalah zat atau obat yang dapat

mengakibatkan ketidak sadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut

bekerja mempengaruhi saraf sentral.

4. Menurut Wartono (1999), narkoba adalah dampak yang ditimbulkan antara

lain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya ingat bagi

pemakai, sedangkan dampak sosialnya dapat menimbulkan kerusuhan di

lingkungan keluarga yang menyebabkan hubungan pemakai dengan orangtua

menjadi renggang, serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti

pencurian atau penodongan.

5. Menurut Ikin A.Ghani, narkoba adalah berasal dari kata narkon yang berasal

dari bahasa Yunani, yang artinya beku dan kaku. Dalam ilmu kedokteran juga

dikenal istilah narcose atau narcicis yang berarti membiuskan.

6. Menurut Soerdjono Dirjosisworo, narkoba adalah bahwa zat yang bisa

menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan

memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan,

hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya

khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam

dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan

manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

10
B. Penggolongan Narkoba

1. Narkotika

Dalam Pasal 1 Huruf 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

tentang narkotika, dinyatakan bahwa : Narkotika adalah zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam

golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini.

Zat/obat yang dikategorikan sebagai narkotika dalam UU No. 35

Tahun 2009 tentang Narkotikan digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu

sebagai berikut:

a. Narkotika Golongan I (narkotikan yang hanya dapat digunakan untuk

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi

serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan).

b. Narkotika Golongan II (narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan

sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan).

c. Narkotika Golongan III (narkotika yang berkhasiat pengobatan dan

banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan

keterhantungan).
11
2. Psikotropika

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa psikotropika diartikan

sebagai segala yang dapat memengaruhi aktivitas pikiran seperti opium, ganja

dan obat bius, dan zat atau obat baik alamiah maupun sintesis dan bukan

narkotika yang dapat menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku atau obat yang dapat memengaruhi atau mengubah cara bicara

ataupun tingkah laku seseorang. Sedangkan dalam Undang-Undang No 5

Tahun 1997 psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis

bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental

dan perilaku

Psikotropika sebagaimana dalam Sunarso (2004: 125) digolongkan ke

dalam empat golongan. Penggolongan ini didasarkan atas tingkat

ketergantungannya atau sindrom, yaitu:

a. Psikotropika Golongan I mempunyai potensi amat kuat yang berakibat

pada sindrom ketergantungan. Biasanya Psikotropika Golongan I hanya

diperuntukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan

b. Psikotropika Golongan II mempunyai potensi kuat dan mengakibatkan

sindrom ketergantungan. Psikotropika Golongan II, dapat diperuntukkan

dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan.

12
c. Psikotropika Golongan III mempunyai potensi sedang terhadap sindrom

ketergantungan. Psikotropika Golongan III dipergunakan untuk

kepentingan terapi dan/atau tujuan ilmu pengetahuan.

d. Psikotropika Golongan IV mempunyai potensi ringan terhadap sindrom

ketergantungan. Psikotropika Golongan IV dipergunakan untuk

kepentingan terapi dan/atau tujuan ilmu pengetahuan.

3. Zat Adiktif

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 109 Tahun 2012

Tentang Penamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif, dimana dalam

pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa zat adiktif adalah zak yang menyebabkan

adiksi atau ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan ditandai

perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk

mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan

penggunaannya, memberi prioritas pada penggunaan bahan tersebut daripada

kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan dapat menyebabkan keadaan gejala

putus zat. Yang termasuk zat adiktif antara lain :

a. Nikotin, yang terdapat dalam tembakau yang merupakan stimulant

susunan syaraf pusat. Penggunaan nikotin yang berlebihan dapat

menyebabkan penyakit jantung coroner.

b. Caffeine, yang merupak alkohida yang terdapat dalam buah tumbuhan

kopi liberika, arabika dan cnephora. Caffeine pada dasarnya menimbulkan

13
rasa cemas dan akan mengakibatkan gangguan pada jantung dan

pembuluh darah.

c. Minuman beralkohol, dimana alkohol ini diperoleh dari fermentasi

mikroba terhadap karbohidrat, misalnya bulis padi, singkong, anggur dan

lain-lain yang menghasilkan kadar alcohol ethanol.

Sedangkan penggolongan minuman beralkohol menurut Keputusan

Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan

Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkohol dikelompokkan

menjadi tiga yakni:

a. Golongan A, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 1%-5% seperti

minuman merk Bir Bintang dan Greensand.

b. Golongan B, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 5%-20% seperti

minuman merk Anggur Malaga.

c. Golongan C, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 20%-50%

seperti Whisky, Brandy dan Jenever.

Menurut Afianti dalam Seowadi (2008; 6-7) narkoba dapat

digolongkan sebagai berikut:

a. Amfetamin;

b. Halusinogen, misalnya lsd, meskalin dan psilosin;

c. Sedativa dan hipnitika, misalnya matal, rivo, nipan;

d. Fensiklidin (pcp);

e. Solven dan inhalansia;


14
f. Nikotin yang terdapat pada tembakau; dan

g. Kafein yang terdapat pada kopi.

h. Opioda, misalnya morfin, heroin petidin dan candu.

i. Ganja atau kanabis, miriyuana dan hashish;

j. Kokai atau daun koka;

k. Alkohol yang terdapat pada minuman keras;

Menurut Vilpicelli dan Holmes dalam Afianti (2008: 7) Semua zat di

atas dapat berpengaruh pada susunan syaraf pusat (otak) sehingga disebut zat

psikotropika atau psikoaktif dan efek yang ditimbulkan oleh zat psikoaktif

dapat menurunkan kewaspadaan dan penampilan kognitif, seperti persepsi dan

memori (misalnya obat gololongan sedativa dan hipnotika); efek

menenangkan (missal nya matal, lekso, rivo); efek menidurkan (misalnya

magodan, nipan).

C. Upaya Pencegahan Penggunaan Narkoba

Menghadapi persoalan narkoba pendidikan memiliki peranan dalam

pencegahannya. Bagi kita bangsa Indonesia, kontribusi pendidikan yang

diharapkan bagi perkembangan para peserta didik tercantum dalam UU No.

20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut:“Pendidikan


15
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (Yusramita, 1:2002)

Adapun metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

narkoba yang paling efektif dan mendasar adalah metode promotif dan

preventif:

a. Promotif merupakan program pembinaan. Program ini dilakukan untuk

masyarakat yang belum mengenal narkoba. Bentuk program ini dapat

dilakukan dengan jalan mengadakan pelatihan, kegiatan-kegiatan

pembinaan, pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, dialog

interaktif, dan pengembangan pola hidup sehat yang beriman dan berisi

kegiatan positif, produktif, konstruktif, dan kreatif.

b. Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk masyarakat yang

mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah

lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba

dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan

dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan

masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan

malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan

16
melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau

meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.

17
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum

BNN Kota Mataram terletak di Jln. Ahmad Yani No.99 Sayang-sayang

Kec.Cakranegara, tlp. (0370) 627913, 630048, Fax (0370) 629948. Luas wilayah

Kota Mataram adalah 61,30km 2 dengan jumlah penduduk 402.300 jiwa. Adapun

batas wilayah Kota Mataram yaitu;

1. Utara : Kec. Gn Sari Lobar

2. Selatan : Kec. Labuapi Lobar

3. Timur : Kec. Narmada/Lingsar Lobar

4. Barat : Laut Selat Lombok

Visi : Terwujudnya Instansi Vertikal Organisasi Bnn Diwilayah Kota Mataram

Yang Profesional Dan Mampu Menggerakkan Seluruh Komponen

Masyarakat, Intansi Pemerintah Dan Swasta Pemberantasan

Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika,Prekusor

Dan Bahan Adiktif Lainnya

Misi :1. Tersusunnya Kebijakan Nasional P4GN di tingkat Kota Mataram

2. Mewujudkan Pelaksanaan Operasional P4GN Sesuai Bidang Tugas

Dan Kewenangannya Di Kota Mataram

15
3. Mewujudkan Koordinasi Pencegahan Dan Pemberantasan

Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika,Psikotropika

Prekusor Dan Bahan Adiktif Lainnya

4. Termonitor dan terkendalinya pelaksanaan kebijakan nasional

P4GN di Kota Mataram

5. Tersusunnya laporan pelaksanaan kebijakan nasional P4GN dan

diserahkan kepada kepala BNN RI

Moto : BNNRI (Berani, Nasionalis, Netral, Responsif, Inovatif)

16
B. Struktur Organisasi BNN Kota Mataram

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNN Kota Mataram.

17
C. Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural

1. Kepala BNN Kota Mataram

Memimpin pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang BNN dalam wilayah

Kabupaten/Kota.

2. Bagian Umum

Kegiatan yang ada di Bagian Umum adalah pengadministrasian yang terdiri

dari surat menyurat, pengurusan staf, dan rumah tangga.

3. Seksi Pemberantasan

Program kegiatan yang ada di Seksi Pemberantasan adalah:

a. Pemberantasan terhadap penyelewangan bahan kimia precursor dan

penindakan jaringan tersangka berdasarkan hukum yang berlaku.

b. Pengungkapan terhadap pabrikan gelap narkoba dan/atau laboratorium

rumahan dan jaringan sindikat yang terlibat.

c. Penyitaan seluruh asset jaringan sindikat narkoba yang terkait tindakan

pidana narkotika.

d. Penyelidikan dan penyidikan, penuntutan dan peradilan terhadap jaringan

sindikit narkoba baik dalam maupun luar negeri secara sinergi.

e. Pengungkapan jaringan sindikat narkoba internasional.

f. Terselenggaranya penegakan hukum yang sinergi.

g. Aparat pemerintah yang bersih dan berwibawa.

4. Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program kegiatan yang ada di Seksi Pencegahan adalah:

18
a. Penyuluhan dan penerangan kepada para Siswa/Pelajar pendidikan

menengah, mahasiswa, para pekerja di perusahaan, pegawai negeri, yang

rentan dan berisiko tinggi.

b. Pembentukan Kader anti narkoba dan peningkatan keterampilannya bagi

mahasiswa, instansi swasta/wiraswasta, dan instansi pemerintah yang

lingkungannya rentan dan nerisiko tinggi.

5. Seksi Rehabilitasi/Klinik

Kegiatan yang ada di Seksi Rehabilitasi/Klinik adalah menerima konseling

bagi pengguna narkoba.

a. Syarat bagi pengguna narkoba yang melakukan konseling/rehabilitasi

adalah:

1. Cukup menyerahkan KTP yang berlaku.

2. Dalam proses konseling/rehabilitasi peserta tidak dipungut biaya

(gratis).

3. Bagi peserta yang melaksanakan perawatan di Institusi kesehatan

milik daerah (RSJ) obat dan biaya perawatan di tanggung oleh

peserta/keluarga peserta.

4. Bagi peserta yang melakukan perawatan di Pusat Rehabilitasi BNN

peserta tidak dikenakan biaya (gratis) selama maksimal 6 bulan

perawatan, biaya yang dikeluarkan hanya biaya transportasi dan

makan bagi keluarga yang mengunjungi.

19
b. Syarat bagi peserta/masyarakat yang ingin meminta surat keterangan

bebas narkoba adalah:

1. Membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau kartu keluarga

2. Membayar biaya administrasi sebesar Rp.290.000

D. Struktur Organisasi Bidang / Unit Magang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bidang Umum BNN Kota Mataram.

20
E. Kegiatan dan Waktu Pelakanaan Magang

Magang dilaksanakan di BNN Kota Mataram selama 50 hari tehitung mulai

tanggal 12 April 2021sampai dengan tanggal 31 Mei 2021. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan selama magang:

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Magang Kerja Mahasiswa FIKKM-UNDIKMA di

BNN Kota Mataram Tahun 2021.

No Kegiatan Magang Waktu Pelaksanaan

1 Perizinan keinstitusi / perusahaan Maksimal 1 bulan

pemerintah/swasta sebelum mengisi KRS

2 Mengikuti Pembekalan Magang Waktu Ditentukan Oleh

Kaprodi Kesehatan

Masyarkat

3 Kegiatan Dilapangan Minggu ke-1

1. Orientasi, pengenalandengan

pembimbing lapangan dan

pengumpulan data umum lokasi

magang.
Minggu ke-1
2. Penentuan fokus magang.
Minggu ke-2
3. Pengumpulan informasi/data fokus

magang.
Minggu ke-3 dan
4. Konsultasi laporan kemajuan dan

21
pengumpulan informasi / data seterusnya

(konsultasi langsung pembuatan

laporan dengan pembimbing lapangan

dan konsultasi melalui e-mail atau

komnikasi melalui

telepon/HP/jejaringmedia sosial

lainnya dengan pembimbing

akademik.
Minggu terakhir
5. Seminar laporan magang di
pelaksanaan magang
institusi/perusahaan tempat

pelaksanaan magang jika diperlukan

4 Pelaksanaan seminar akhir magang Jadwal pelaksanaan

magang ditetapkan oleh

koordinator magang

5 Penyempurnaan laporan magang Disepakati dengan

pembimbing akademikk

dan pembimbing

lapangan

6 Penyerahan laporan akhir Maksimal 1 minggu

setelah seminar akhir

magang

22
F. Uraian Kegiatan Magang

1. Kegiatan penyuluhan dilingkup BNN Kota Mataram

Selama masa transisi pandemi Covid-19 ini, berbagai kegiatan yang

biasanya dilakukan oleh BNN Kota Mataram menjadi terbatas, terutama untuk

kegiatan diluar atau dilapangan. Oleh karenanya, mahasiswa magang juga

tidak dapat mengikuti atau mengembangkan public speaking nya dilapangan,

sehingga sebagai substitusi, mahasiswa magang melaksanakan kegiatan

penyuluhan dilingkup BNN Kota Mataram bergantian selama kegiatan

magang berlangsung dan dilaksanakan setiap apel pagi.

2. Tim Media Sosial BNN Kota Mataram.

Dalam hal ini,mahasisswa magang berperan sebagai tim media sosial

yang tugasnya berfokus pada penyebarluasan informasi yang ada pada

media sosial BNN Kota Mataram, serta pengembangan media sosial BNN

Kota Mataram, termasuk meningkatakan jumlah follower dari akun media

sosial BNN Kota Mataram.

3. Penyuluhan Melalui Media Sosial.

Mahasiswa magang membuat konten-konten yang berkaitan dengan

Narkoba kemudian disebarluaskan melalui media sosial, baik berupa poster,

vidio atau yang lainnya.

23
G. Fokus Kegiatan Magang

Fokus kegiatan magang yang dilakukan adalah kegiatan penyuluhan dilingkup

BNN Kota Mataram, adapun aspek manajemennya sebagai berikut:

1. Perencanaaan

Dengan mengikuti kalender BNN Kota Mataram, maka kegiatan penyuluhan

dapat dilakukan 3-4 kali selama kegiatan magang berlangsung.

2. Pengorganisasian

Masing-masing mahasiwa memiliki jadwal kegiatan masing-masing yang

dilaksankan bergiliran setiap minggu.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan dari program yang sudah direncanakan dimulai sejak minggu

kedua magang, dikarenakan minggu pertama mahasiwa magang fokus pada

kegiatan pengumpulan informasi serta penentuan fokus magang.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama seminggu sekali saat kegiatan apel

berlangsung.

4. Monitoring Dan Evaluasi

Untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi, dilaksanakan setelah kegiatan

penyulugan selesai dilakukan dan dievaluasi langsung oleh staff BNN Kota

Mataram.

24
BAB IV

PEMBAHASAN

Rincian Kegiatan Penyuluhan

Tabel 3.2 rincian kegiatan penyuluhan

No Hari/tgl Materi Uraian Materi

1 Senin, 28 Dampak Narkotika adalah zat atau obat yang berasal

April Narkoba Jenis dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis

Ganja maupun semisintesis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan.

Narkotika sendiri dibagi menjadi III Golongan

yang dilihat berdasarkan efek dan fungsinya.

Ganja termasuk kedalam Narkotika Golongan I,

yang artinya tidak untuk dikonsumsi bahkan tidak

digunakan untuk terapi, hanya digunakan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini

dikarenakan efek candu yang ditimbulkan sangat

tinggi.

Ganja disebut juga Cannabis dan cara

penggunaanya biasanya dengan cara dihisap

25
(cimeng) dalam bentuk rokok.

Ganja memiliki kandungan tetrahidrocanabiol

yang dapat melepaskan hormon dopamin sehingga

pengguna cendrung merasa lebih santai, euforia

atau bahagia berlebih serta memiliki kandungan

Tar lebih tinggi dibandingkan rokok, sehingga

berisiko terjadinya masalah pada jantung dan paru.

2 Kamis 6 Dampak Extacy atau nama lainnya adalah Methylene

Mei Narkoba jenis Diozy Math Amphetamine (MDMA) merupakan

Extacy salah satu narkotika golongan I seperti halnya

Ganja.

Penggunaan Extacy bisa dengan ditelan pil),

inhalasi (bubuk dihirup) atay melalui suntikan

kepembuluh darah. Varian Extacy cukup banyak,

antara lain ADAM, Inex atau Essence.

Extacy memiliki efek stimulan, artinya dapat

merangsang susunan saraf pusat sehingga

pengguna yang biasanya akan merasa lebih

energik, lebih semangat, dan bila dikonsumsi

dalam jangka waktu lama dapat juga menimbulkan

halusinasi.

26
Itulah beberapa kegiatan penyuluhan yang sudah dilaksanakan, kegiatan tersebut

tentu kurang bila dilihat dari jadwal penyuluhan yang seharusnya 3 hingga 4 kali. hal

ini dikarenakan jadwal libur idul fitri yang cukup lama, sehingga kegiatan sosialisasi

tidak sesuai dengan jadwal yang telah ada.

27
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kegiatan magang mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan

Mandalika Mataram tetap dilaksanakan di Badan Narkotika Nasional Kota Mataram

meski saat ini masih dalam masa transisi Covid-19.

Kegiatan magang dijalankan dengan segala keterbatasan, namun sudah menjadi

risiko sekaligus tantangan tersendiri untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk

tetap mengimplementasikan ilmunya, karena memang harapannya Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat harus memiliki daya juang tinggi sehingga tidak kalah oleh

kondisi.

Meskipun belum maksimal, tapi dengan kesempatan yang telah didapat,

harapannya kompetensi dari Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dapat terus

ditingkatkan sehingga kedepannya mampu menjadi garda terdepan bagi masyarakat.

28
DAFTAR PUSTAKA

Buku pedoman Kader penyuluh P4GN Badan Narkoba Nasional Republik Indonesia
Kota Mataram tahun 2017.

Data Ketenagaan Badan Narkotika Nasional Kota Mataram tahun 2017.

Pengertian Narkoba Dan Bahaya narkoba Bagi Kesehatan (dikuitip dari


https://bnn.go.id diakses pada 28 Mei 2021)

Defnisi Narkoba menurut para ahli (dikutip dari https://id.scribd.com diakses pada
28 Mei 2021)

29
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Penyuluhan tentang Dampak Narkoba

Gambar 2. Penyuluhan tentang Dampak Extacy

30
Gambar 3. Kegiatan harian di unit pelayanan

Gambar 4. Kegiatan Kaderisasi

31
2. Lampiran Jadwal Kegiatan

32
No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1 Senin 12 April - Pelepasan mahasiswa magang oleh dosen pembimbing akademik
2021 - Orientasi mahasiswa magang
2 Selasa 13 - Melayani pembuatan SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba)
April 2021 - Membantu pengisian data
-

33

Anda mungkin juga menyukai