Anda di halaman 1dari 6

Self-Learning Fundamental

Intrapreneurship Fundamental

Why is it important to have


intrapreneurship?

Subpathway 1:
Introduction of Intrapreneurship Fundamental
M1SM1: Why is it important to have intrapreneurship?

SUBMODULE DESCRIPTION OVERVIEW


Penjelasan mengenai situasi bisnis dan dunia pada era VUCA dan pasca pandemi sebagai
salah satu tantangan dan pendorong diperlukannya intrapreneurship pada individu.

I. SITUASI BISNIS DAN DUNIA PADA ERA VUCA DAN PASCA PANDEMI

The Standard and Poor’s 500 (S&P 500) merupakan indeks pasar saham. Turnover atau
perputaran S&P 500 ini dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dalam melihat perubahan pasar
di dunia yang kemudian berdampak pada waktu hidup suatu perusahaan. Berkurangnya waktu
hidup suatu perusahaan sebagiannya dipengaruhi oleh kombinasi yang kompleks antara
pergeseran teknologi dan guncangan kondisi ekonomi seperti contohnya selama dan pasca
pandemi COVID-19, di mana sebagian besarnya tidak dapat dikontrol dan diprediksi oleh
pimpinan perusahaan. Namun, seringkali perusahaan kehilangan kesempatan dan peluangnya
untuk dapat adaptasi dan mengambil manfaat dari perubahan yang ada. Tidak banyak dari
mereka yang akhirnya menghadirkan inovasi ekonomis. Sebagai contoh, banyak perusahaan
tetap menerapkan model bisnis existing di kondisi pasar yang baru, lambat untuk merespon
kompetitor yang disruptif, atau gagal dalam menyelaraskan dan melakukan investasi pada area
pertumbuhan baru yang bersifat jangka panjang.
Untuk melihat seberapa terpaparnya suatu industri dalam sebuah disrupsi, Accenture membuat
sebuah kuadran yang menggambarkan tingkat disrupsi dengan menggunakan 2 parameter, yaitu
tingkat current disruption (disrupsi saat ini) dan future disruption (disrupsi di masa yang akan
datang). Dua parameter ini akan membentuk empat kuadran seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah ini:

Pada gambar diatas, Accenture telah melakukan survey dan memetakan industri yang ada ke
dalam empat kuadran. Namun, mapping industri ini dapat berbeda dengan melihat kondisi
pasca pandemi yang dihadapi oleh setiap industri. Meskipun demikian, mapping kuadran ini
dapat digunakan sebagai langkah awal untuk melihat kondisi industri dan panduan untuk
merespon terhadap urgensi yang dimiliki, sebagaimana grafik kuadran di bawah ini:
Masing-masing kuadran di atas memperlihatkan tingkat disrupsi serta rekomendasi yang harus
dilakukan pelaku industri agar tetap relevan. Agar dapat tetap relevan dan juga mengambil
keuntungan dari disrupsi yang ada dan bukan sebaliknya, terdapat beberapa strategi dapat
dilakukan berdasarkan kondisi kuadran masing-masing perusahaan. Berikut merupakan strategi
yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis berdasarkan kondisi yang dihadapinya masing-masing:

1. Viability
Tahap viability berfokus pada kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini ditandai dengan
tingkat disrupsi di masa depan yang rendah dan tingkat disrupsi saat ini yang tinggi.
Fokus perusahaan pada kuadran ini adalah grow the core, di mana perusahaan
menawarakan produk baru di market yang sudah ada (existing market), atau melakukan
ekspansi ke market baru dari produk yang sudah ada.
2. Durability
Tahap durability berfokus pada ketahanan perusahaan. Tahap ini ditandai dengan tingkat
disrupsi yang rendah, baik di saat ini maupun di masa depan. Transform the core
menjadi strategi yang tepat dimana fokusnya adalah memelihara cost leadership dan
juga melakukan eksplorasi untuk mencari bisnis baru yang sifatnya disruptif.
3. Vulnerability
Tahap vulnerability merujuk pada kerentanan kondisi suatu perusahaan. Hal ini terjadi
ketika tingkat disrupsi saat ini rendah, namun di masa depan tinggi. Perusahaan pada
tahap ini sudah mapan dan memiliki benefit yang memicu adanya market atau pesaing
baru muncul. Pada saat ini scale up kesempatan baru menjadi strategi yang tepat untuk
dilakukan.
4. Volatility
Tahap volatility merujuk pada kondisi di mana perusahaan wajib untuk melakukan
perubahan secara cepat dan segera dengan bijaksana dan tetap mempertahankan bisnis
utama yang relevan. Hal ini disebabkan oleh adanya tingkat disrupsi yang tinggi pada
saat ini maupun masa depan. Strategi yang dilakukan berguna untuk menumbuhkan
bisnis yang dimiliki perusahaan.
Referensi:
Abbosh, O., Moore, M., Moussavi, B., Nunes, P., & Savic, V. (2018). Disruption need not be an
enigma. Accenture. 1-33.
www.accenture.com/_acnmedia/pdf-72/accenture-disruptability-index-pov-final.pdf

Anda mungkin juga menyukai